- Lora sadar bahwa hidupnya telah hancur Karena jebakan kenikmatan sesaat yang di berikan oleh papa tirinya.
-
Dia mencoba untuk kembali ke jalan yang benar, tapi sudah terlambat
-
Lora Jatuh Lebih Dalam dan Lora semakin terjebak dalam kehidupan liar dan kehilangan semua yang dicintainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. bobol paksa
0o0__0o0
Jam 22.00 malam, Rico dan Lora berada di satu ranjang dengan Maya yang tidak sadarkan diri. Rico mengukung tubuh Lora, setelah pembicaraan Lora yang tiba-tiba tidak mau melakukan kegiatan panas-nya.
Namun lihatlah saat ini Lora tidak berdaya di bawah kukungan tubuh besar Rico. Dengan kondisi tubuh yang sama-sama polos tanpa sehelai benangpun.
"Ahhh...Stop...Daddy...Emm..."
Rico bergerak brutal di bawah sana dengan kedua jarinya maju-mundur dengan sangat cepat. Sampai tiba-tiba Rico menghentikan kocokan'nya saat Lora mau klimaks.
Rico menatap lekat wajah Lora yang sangat bernafsu penuh dengan gairah, dan tatapan mata sayu. "Masih mau berhenti Hem ?'' Tanya'nya dengan suara bas'nya yang terdengar menggoda di telinga Lora.
Lora memejamkan matanya sejak, dia meng-hembuskan nafasnya kasar lalu membuka matanya kembali. "Lanjutkan" putusnya dengan tegas.
Lora sudah sangat di kuasai oleh hawa napsu akibat permainan tangan dan mulut yang Rico berikan. Lora meng sampingkan perasaan bersalah dan tidak nyaman-nya. Untuk saat ini Dia hanya ingin merasakan kenikmatan dari Papa'nya.
Mendengar keputusan Lora jelas Rico tersenyum penuh kemenangan. Rico sangat handal dalam jebak menjebak bukan, bahkan saat Lora memutuskan untuk berhenti.
Ending-nya Lora malah milih balik badan dan masuk ke perangkap Papa Tirinya lagi. Rico kembali bergelut di antara paha Lora dan membuka pahanya selebar mungkin. Rico menjilati dari bawah sampai atas Liang intim'nya yang sudah sangat becek.
"Owhh..Daddy...Enggh..!''
Lora melenguh saat merasakan hangat'nya sapuan lidah Rico di bawah sana. Sapuan lidah kasarnya membuat Lora geli namun juga penuh nikmat.
Rico membuka bagian intim'nya dengan kedua jarinya, Dia mengamati Liang Lora yang terlihat kecil dan juga sempit. Rico jadi berfikir "Ini pasti akan sangat sakit jika di masukin Pusaka'nya yang begitu besar dan panjang" Guman'nya membatin.
Seketika Rico jadi tidak tega, dia tidak akan sanggup melihat Lora yang nantinya pasti akan teriak penuh kesakitan.
"Daddy.."Lora memanggil'nya saat melihat Rico hanya terdiam terpaku dengan tatapan tidak lepas dari Liang intim'nya.
"Daddy kenapa..?" Lagi Lora buka suara, saat Rico masih tetap tidak bergeming. Sampai akhirnya Rico mulai tersadar kembali dan memberikan senyuman lembut.
"Sorry baby, kita lanjutkan lagi" putusnya pada akhirnya. Rico langsung menelusup-kan lidah'nya ke dalam Liang Lora. Dia mengobrak-abrik Liang'nya dengan intens.
"Akkhhh...!" Lora mendesah keras saat lidah Rico menerobos masuk dan mulai bermain di bawah sana.
Rico menjilat, meng-gesekan, menusuk-nusuk Bahakan sesekali menggigit pelan klitoris Lora.
"Enggh..Aaaah..Daddy Lora merasa tidak kuat lagi ingin pipis" Erangnya sambil mendesah keras. Bahkan dia tidak peduli Mama'nya yang pingsan di samping'nya.
Rico diam tidak merespon, dia asik dengan mainan-nya yang mampu membuat'nya meng-gila. Rico meng-gelengkan kepala'nya dengan lidah yang terus menusuk dan di selangi oleh hisapan kuat.
"Aaahh..Daddy, Otak Lora berasa kosong. Lora mau gila Rasa'nya" Ucapan'nya tersendat dengan tubuh yang terus meliuk-liuk tak tentu arah di atas ranjang.
Rico memasukkan dua jarinya ke dalam Liang Lora dan langsung bergerak maju-mundur dengan sangat cepat. Rico paham sebentar lagi Lora akan meledak, terasa jelas jarinya semakin tersedot ke dalam.
"Daddy..Ahhhh..."
Tubuh Lora mengejang hingga skuirt mancur deras seperti air kencing, sampai membasahi perut sixpack Rico.
Rico tetap mengocok cepat Liang Lora Sampai skuirt-nya berhenti. Dia bisa merasakan Kedutan dan jepitan kuat di dalam Liang-nya.
"Enak Hem..?'' Tanya Rico sambil mencabut kedua jarinya di dalam sana. Dia mengukung tubuh Lora, mengamati ekspresi-nya yang begitu menggoda dengan kondisi berantakan.
Wajah Lora merah penuh dengan peluh, bibir bengkak, sekujur tubuh'nya penuh dengan cupang merah ke ungu'an. Melihat itu Rico tidak bisa menahan diri lagi.
"Tahan, ini akan terasa sakit" Ucapan'nya lembut. Tangan Rico mulai mengarahkan Pusaka'nya ke dalam Liang Lora. Rico mendorong perlahan tapi pasti sampai ujung kepalanya bisa masuk ke dalam.
"Akkkk...Daddy sakit" Pekik Lora kesakitan, padahal ini baru ujung kepalanya saja yang masuk.
Rico menatap wajah Lora yang semakin merah, dia tau Lora berusaha keras menahan rasa sakit'nya. Rico mengambil lembut tangan Lora yang mencengkram sprei, Lalu dia kalungkan ke lehernya.
"Kamu boleh gigi Daddy, pukul, atau apapun itu. Lampiaskan rasa sakitnya pada Daddy, jangan di tahan" katanya dengan suara serak lembut.
Lora memeluk erat tubuh Rico saat Rico mulai mendorong Pusaka'nya semakin dalam.
"Emmm...Sakit Daddy" Ucap Lora lirih dengan air mata mulai menetes. Dia bisa merasakan kepala Pusaka Rico mencoba menerobos ke dalam namun seperti ada penghalang-nya.
''Tahan sebentar baby" Ucapan'nya sambil menghapus air mata Lora. Rico memutar-mutar tubuh'nya supaya Pusaka bisa menerobos masuk, namun ternyata tetap sulit.
"Akkkkk...Deddy stop, Punya Deddy terlalu besar. Bisa tidak di kecilin dulu ?" katanya dengan polos sambil terisak lirih.
"Tidak bisa Baby, ini bukan balon" Sautnya gemas. Rico semakin melebarkan paha Lora, dia memegang Pusaka'nya lalu menghentak-kan dengan kuat.
Jleb..!
Pusaka Rico berhasil terbenam setengah, dia berhenti sejenak. memberikan Lora waktu melampiaskan rasa sakitnya dengan menjambak kuat rambut'nya.
"Aaaahh.."Rico mendesah nikmat, Pusaka'nya terasa hangat dan terjepit sangat kuat di dalam Liang intim Lora. Dia merasa Pusaka'nya di pijat-pijat di dalam sana.
"Aaakkk...ini sakit banget Daddy" Tangis Lora seketika pecah dengan tangan semakin kuat menjambak rambut Rico.
Cup..! Cup..!
Rico mengecup kedua mata Lora bergantian, dia sebenarnya sangat tidak tega. Tapi sudah kepalang tanggung, sekali dorong Pusaka'nya bisa terbenam seluruhnya.
"Tahan sebentar lagi, tinggal satu kali dorongan. Gigit pundak Daddy yang kuat" Ucapan'nya mencoba menenangkan Lora yang se-segukan.
Lora melepas jambakan-nya, lalu memeluk erat tubuh Rico dengan mulut sudah stay di pundak lebarnya. Rico mengelus lembut rambut Lora, lalu langsung mendorong kuat Tubuh'nya ke depan.
Jleb..!
Bles..!
Aaaaaaah...!
Rico mendesah keras kalah Pusaka'nya berhasil terbenam sempurna. "Nikmat'' Guman'nya saat merasakan Pusaka'nya semakin terjepit ke dalam.
Rico memejamkan matanya menikmati sensasi nikmat Liang Lora dan juga rasa sakit akibat gigitan kuat di sertai cengkraman di bahunya.
"Engggghhh..."
Lora meng-gigit kuat bahu Rico dengan tangan mencengkram leher'nya sampai kaku'nya tertancap di sana.
"Huaaaa...Daddy ini sangat sakit, Lora tidak mau lagi." Pekik Lora sambil menangis keras, dia tidak peduli jika Mama'nya nanti bisa terbangun akibat suara tangisnya.
0o0__0o0
ayo semangat Lora, kamu pasti bisa