NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI Penjahat Wanita Ke Tubuh ISTRI CEO

TRANSMIGRASI Penjahat Wanita Ke Tubuh ISTRI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Afriyeni Official

Selina, seorang agen narkotika, yang menjadi buronan polisi, akhirnya mati dibunuh kekasihnya sendiri.

Jiwanya bertransmigrasi ke tubuh Sofie, seorang istri CEO yang bertepatan saat itu juga meninggal karena kecelakaan.

Kehidupan kembali yang didapatkan Selina lewat tubuh Sofie, membuat dirinya bertekad untuk balas dendam pada kekasihnya Marco sekaligus mencari tahu penyebab kecelakaan Sofie yang dianggap janggal.

Ditengah dendam yang membara pada Marco, Selina justru jatuh cinta pada Febrian, sang CEO tampan yang merupakan suami Sofie.

Hingga suatu ketika, Febrian menyadari jika jiwa istrinya sofie sudah berganti dengan jiwa wanita lain.

Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Apa Selina berhasil membalas dendam pada Marco? Bisakah Selina mendapatkan cinta Brian yang curiga dengan perubahan Sofie istrinya setelah dirasuki jiwa Selina?

CUSS.. BACA NOVELNYA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemui Seseorang yang penting.

Febrian menatap kepergian istrinya penuh rasa kecewa. Reaksi Sofie yang mendadak pergi meninggalkan dirinya begitu saja, mengundang kecurigaan yang sempat memudar karena suasana romantis yang tercipta sementara. Ketika bayangan istrinya tak lagi terlihat, pria tampan itu pun menghubungi Jimmy lewat ponselnya.

"Jim, ikuti Sofie! Barusan dia masuk lift menuju basement." Perintah Febrian gusar.

Dia sangat berharap, kepergian Sofie bukanlah untuk menemui seseorang yang ia curigai.

"Betty, aku harus menyuruh Betty mengawasi semua tidak tanduk Sofie dirumah." Febrian kembali memencet ponselnya ketika teringat pelayannya yang selama ini selalu setia padanya.

"Halo Bet, kabarkan aku kalau istriku sudah pulang kerumah." Ucap Febrian saat panggilan telponnya lewat ponsel, baru saja di angkat oleh Betty.

"Baik tuan. Oh ya tuan, bagaimana masakan buatan Nyonya? Apa tuan menyukainya?" tanya Betty yang memang akrab dengan majikannya.

Febrian tercenung sejenak.

"Jadi, itu benar-benar Sofie yang memasak?" tanya Febrian ragu.

"Iya tuan. Nyonya susah payah memasak untuk anda hari ini. Katanya, mau masak tiap hari untuk Tuan. Nyonya juga menyuruh saya membuat daftar menu makanan kesukaan tuan. Saya pikir selama ini nyonya tidak pandai memasak. Ternyata Nyonya sangat jago dan ahli seperti koki. Hehehe..." Celoteh Betty terkekeh, menceritakan semuanya pada Febrian.

Febrian makin bingung setelah mendengar cerita Betty. Jika semua yang dikatakan Betty adalah benar, itu berarti Sofie punya banyak rahasia adan kebohongan yang ia sembunyikan pada Febrian.

"Ya sudah, nanti kamu ceritakan semua padaku dirumah. Aku lagi sibuk. Jangan lupa pesanku tadi." Ucap Febrian cepat memutuskan panggilan telponnya setelah Betty menjawab 'Ya Tuan' dengan singkat.

"Ada berapa banyak rahasia yang kamu sembunyikan dariku Sofie?" desah Febrian gundah.

Sepasang matanya yang tajam bagaikan elang, terlihat redup menyimpan kesedihan yang mendalam. Punggungnya bersandar ke sofa dengan kepala terkulai lemah, menatap plafond ruangan yang berhias lampu LED berwana terang.

*****

"Sofia Margaretha."

PROK PROK PROK!

Suara tepukan tangan terdengar mengejutkan Selina yang baru saja hendak masuk ke dalam mobilnya.

Selina berbalik menatap Harry Anderson yang mendadak muncul dibelakangnya dengan lagak santainya.

"Apa kabar adik tiriku sayang?" tegur Harry mengulas senyuman penuh ejekan dibibirnya.

Dahi Selina berkerut tajam. Dia baru tahu kalau Sofie ternyata adalah adik tirinya Harry. Pantas saja jika pria itu bersikap kurang ajar dan menatap Selina dengan remeh. Hubungan keluarga mereka, tidak terlalu kuat sebagai ikatan keluarga.

"Aku baru tahu, kalau aku punya kakak sepertimu." Jawab Selina sarkas.

"Hahaha...!" Harry tertawa keras mendengar ucapan Selina yang ia pikir adalah adik tirinya. Rasa aneh bergayut dihatinya ketika mendengar jawaban Sofie yang seolah tak takut sedikitpun padanya. Padahal, selama ini Sofie tak pernah berani mengucapkan kalimat ataupun kata yang bisa menyinggung hatinya.

"Apa kamu sudah berani melawanku hah?!" Tiba-tiba tangan Harry bergerak cepat menarik rambut Selina yang terpaksa mendongak, menatap Harry geram.

"Lepaskan bajing*n!" desis Selina menahan perih dibagian kulit kepalanya karena ulah Harry.

"Ingat Sofie! Tanpa aku kau tak bisa menjadi Nyonya Febrian Sander."

"Apa kau lupa dengan yang aku katakan dulu hah?!" ucap Harry menarik rambut Selina kuat hingga Selina makin terdongak menahan perih yang menyiksa kepalanya.

"Dasar anji*g! Hiyaat...!" Selina nekat membenturkan kepalanya dengan keras hingga tepat mengenai hidung Harry.

Pegangan tangan Harry dari rambut Selina seketika terlepas. Dia terkejut memegangi hidungnya yang terasa perih dan banyak meneteskan darah merah.

Saat Harry masih terpaku, Selina tak membuang kesempatan itu. Kakinya melayang cepat menendang dada Harry yang tanpa bisa mengelak langsung terhempas, terjungkal kebelakang.

"Sofie, kau?!" Harry gemetar menahan emosi karena tak bisa membalas perlakuan Selina padanya.

"Aku bukan Sofie! Sofie sudah mati! Ingat itu!" Jangan kau ganggu aku lagi, mengerti!" Ucap Selina geram menendang pergelangan kaki Harry lalu pergi sambil mengacungkan jari tengahnya pada Harry.

Tak lama mobilnya meraung keras sebelum kemudian pergi meninggalkan Harry yang meringis sakit di lantai basement. Mobil yang dikendarai Selina berdecit saat ia memutar kemudinya keluar dari parkiran dengan kencang.

 Tak lama ia juga melihat sebuah mobil sedan hitam gelap yang mengikuti mobil Selina dari belakang. Harry termangu menatap kedua bayangan mobil itu yang langsung hilang tanpa jejak.

Dirinya masih tak yakin dengan apa yang telah terjadi padanya saat ini. Sofie yang anggun dan lembut, sejak kapan pintar ilmu bela diri? Kalimat terakhir Sofie yang mengatakan dirinya sudah mati, terekam jelas di ingatannya.

"Aktingmu sudah terlalu berlebihan Sofie. Apa kau sekarang berniat menyingkirkan aku heh?! Setelah menikah dengan Febrian kau sepertinya jadi serakah adikku. Kau ingin menguasai hartanya sendirian ya? Cih! Itu tak akan terjadi adikku. Aku masih punya Brenda. Jangan sesali jika kebohonganmu akan dibongkar oleh Brenda. Dan dia, dia akan menggantikanmu menjadi istri Febrian. Hehehe..." Harry terkekeh pelan disela rasa sakit yang menyerang sekujur tubuhnya.

*****

Sementara itu, Selina terus memacu mobil yang ia kendarai dengan kecepatan tinggi. Mobil itu melesat kencang masuk ke pusat kota yang penuh sesak dengan kendaraan berlalu lalang.

Jimmy yang susah payah mengikutinya, jadi kesal karena kehilangan jejak mobil Selina saat lampu merah menyala tiba-tiba di persimpangan jalan. Pria muda kepercayaan Febrian itu hanya bisa merutuk sendirian memukul stir mobilnya keras karena tak berhasil menguntit Selina.

Sedangkan Selina yang sadar di ikuti sedari tadi oleh seseorang, hanya tersenyum simpul karena berhasil mengecoh si penguntit yang sengaja dia bawa ke jalanan yang banyak persimpangan dan lampu rambu-rambu lalu lintas sehingga arah tujuannya tak bisa di lacak oleh si penguntit yang tidak ia ketahui adalah Jimmy.

Tak lama kemudian, mobil yang dikendarai Selina mulai memasuki pemukiman penduduk yang sepi di pinggiran ibukota. Di depan sebuah gudang kosong yang terletak di daerah itu, Selina memarkir mobilnya.

Langkah kakinya berjalan cepat memasuki sebuah kebun yang kurang terawat dan menemukan sebuah rumah mungil yang cukup tersembunyi dari pandangan orang.

Perlahan ia mendekati rumah itu dari samping dan mengendap-endap seperti seorang pencuri yang hendak menyelinap masuk ke rumah orang. Matanya mencoba mengintip ke dalam rumah itu lewat jendela.

Tak ada satupun orang yang terlihat. Yang ia lihat hanya deretan peralatan canggih seperti komputer, layar monitor dan banyak lagi peralatan yang tak diketahui Selina namanya sama sekali.

"Sial! Percuma saja aku bersikap hati-hati seperti maling. Dia pasti sudah tahu kedatanganku." Gumam Selina dalam hati menyadari kebodohannya.

"Siapa kau?"

Dugaan Selina sangat tepat. Seorang pemuda tampan berusia 25 tahun memakai kaca mata minus, telah berdiri dibelakangnya menatap dirinya curiga.

.

.

.

Ada yang tahu siapa pemuda itu?

BERSAMBUNG

1
Yuni Anto
lanjut lagi Thor 🥰 semangat terus ya Thor 🤩 biar bisa up stiap hari 😍
@dadan_kusuma89
Kreatif juga tuan Febrian. Semoga ramuan hasil racikanmu bisa manjur, Tuan!😁. Mudah-mudahan nggak bikin mencret😀
Mr.Arez-Jr
Nasib Sofie dan Selina tidak berbeda jauh,
Mr.Arez-Jr
dia hanya mimpi, tapi berasa nyata mungkin ya
Mr.Arez-Jr
Sonya mungkin saja adalah selina
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Pepet terooosss /Facepalm/
drpiupou
iyh feb, ceramahin dan jaga Selina.
drpiupou
ikut sedih bareng Selina. tapi ini ingatan Sofie kan?
bluemoon
Febrian pasti bingung kalau sempat Heri juga ada di balik kecelakaan tersebut
Aquarius97 🕊️
sampe sini perihnya ...
Aquarius97 🕊️
tuhkan, keknya ia... Selina adalah Sonya...
Aquarius97 🕊️
jangan2 Selina tuh adiknya Sofie Thor ehehehe
sjulerjn29
run selina nanti ketauan dan jadi salah paham nanti, bisa ruwet kalo terjadi
Iqueena
Dari tempat persembunyiannya 🤭
Iqueena
Ya karena dia bukan Sofie yang sesungguhnya 😌
Iqueena
Licik bangett Marconah iniiii
Xlyzy
ternyata kecelakaan nya di rencana kan seseorang
Dewi Payang
Napa lo marah gak Jelas Robin?
Dewi Payang
Jim, jangan buat aku ketawa, namamu aja keren, tp gak bisa bilaang drone😂
Dewi Payang
Dan semua adalah akal bukus Brenda.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!