NovelToon NovelToon
The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Penyeberangan Dunia Lain / Transmigrasi
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mirna Yuliana

Wang Bao pemuda pekerja keras menyelamatkan sepupunya dari sebuah kecelakaan, namun malah tertabrak dan melakukan transmigrasi ke dunia lain memasuki tubuh pemuda yang memiliki nama yang sama dengannya. Di dunia tersebut jiwa Wang Bao masuk ke dalam tubuh tuan muda dari keluarga bangsawan, mengetahui hal tersebut Wang Bao sengat senang hidup dengan kekayaan Wang Bao berpikir akhirnya tiba kesempatan untuknya bersantai tanpa harus bekerja mati-matian untuk mencari uang sayangnya ternyata Wang Bao terjebak ke dalam keluarga seniman beladiri, yang mengutamakan kekuatan membuat Wang Bao berpikir untuk melarikan diri dari dunia bela diri tapi semakin ingin melarikan diri Wang Bao semakin terjebak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Ke Kediaman Utama

Wang Bao penasaran mena mata Wang Ziyu itu pergi kemudian ikut melihat apa yang Wang Ziyu lihat kemudian mulai memperhatikan buntalan barangnya, ternyata dia melihat ke arah barang-barang kepunyaan Wang Bao yang dibungkus dalam kain membuat panik lalu segera Wang Bao menendang masuk ke dalam kolom tempat tidur.

"Ini baju kotor, harus disembunyikan biar tidak menganggu mata," Wang Bao beralasan takut hartanya dirampas, cepat-cepat menyembunyikan di bawah tempat tidur.

Wang Ziyu tersenyum licik.

"Benarkah? Aku pikir kamu mau kabur dari rumah."

"Tidak, tentu saja tidak," Wang Bao mengelak tidak berani untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Baiklah, Karen kau sudah bangun mari kita segera kembali ke kediaman utama keluarga Wang, ayah telah memintaku untuk secara khusus membawamu pulang."

"Ah! Tidak perlu kakak ke-dua, aku lebih baik tinggal disini saja."

"Tidak kau harus pulang bersamaku hari ini."

"Aku tidak mau, aku sedang masa pemulihan tidak bisa melakukan perjalanan jauh."

"Benarkah? Tapi tadi kau sanggup berjalan-jalan di hutan sendirian, Ayo mari ku gendong jika kau tidak ada tenaga berjalan."

"T-tidak perlu aku benar-benar tidak ingin kembali, bukannya aku ini anak pembawa sial? Kakak dengarkan aku sebentar."

Wang Bao melepaskan diri lalu meminta Wang Ziyu duduk mendengarkan penjelasannya.

"Kakak aku tau maksudmu baik, tapi aku ini sungkan membebani mu, bagaimana jika ramalan orang pintar itu benar aku ini adalah bintang kesialan, uh... Aku tentu tidak berani membawa petaka untuk keluarga kita." Wang Bao menjelaskannya panjang lebar membujuk Wang Ziyu untuk melepaskannya.

"Jangan khawatirkan itu, ayah tidak memperdulikan hal seperti itu sebenarnya dulu ayah mengirimmu ke sini atas permintaan ibu supaya kau bisa memulihkan diri tanpa gangguan orang lain."

Rayuan Wang Bao tidak mempan pada Wang Ziyu.

"Kalau begitu aku belum bisa kembali." Wang Bao masih membujuk.

"Apa lagi yang kau pikirkan?"

"Ayya... Kakak ke-dua sebenarnya aku ini masih sakit, uhuk... Uhuk... Masih belum pulih sepenuhnya, berjalan sebentar saja sudah pusing belum mampu melakukan perjalanan sejauh itu."

"Tidak masalah ada aku yang menemanimu dalam perjalanan ini, tidak akan ada yang terjadi selama perjalanan kita pulang, karena kau masih sakit lebih baik kita segera kembali saja Sekarang semakin cepat semakin baik."

"Tidak, tunggu dulu, aku harus mengemas barang-barang ku." Wang Bao masih berusaha mengulur waktu.

"Wang Bao tidak perlu kau pikirkan biarkan Ming Fu yang mengurus hal-hal seperti itu."

Wang Bao meremas tangannya, alasannya sudah habis dia pakai dan Wang Ziyu tidak juga mau menuruti kemauannya.

'Apa boleh buat, sebaiknya aku memohon saja.' batinnya mengeluarkan rayuan lainnya.

"Kakak aku sungguh tidak mau pulang, aku lebih nyaman tinggal disini."

"Apa yang kau takutkan, di kota ada banyak hal-hal menarik terlalu sayang untuk dilewatkan, dibanding berjalan di hutan sendiri lebih baik berjalan di keramaian kota."

Wang Ziyu tidak lagi mendengar alasan Wang Bao, dengan satu lengannya ia mengangkat Wang Bao dan membawanya bersamanya.

"Tidak, tidak, aku tidak mau!!!"

Wang Bao menolak sekuat tenaga berpegangan pada tiang, masih belum menyerah.

"Kakak ke-dua kasihanilah adikmu ini, sebenarnya aku takut pulang, takut nanti ditindas orang saya sudah tidak punya ibu ayah pun pasti sibuk dengan urusan keluarga bagaimana saya bisa tinggal di tempat berbahaya seperti itu sendirian tanpa ada yang melindungi."

Wang Ziyu berhenti sejenak, mendengar keluh kesah Wang Bao.

"Siapa yang berani menindas keluarga Wang? Tenang saja tidak akan ada yang menganggumu, kecuali jika mereka ingin bertikai dengan keluarga kita."

"Bukannya semu anak keturunan Wang nantinya harus mengikuti ujian dan berkompetisi, tubuhku saja sudah selemah ini tidak ada energi dalam, juga tidak ada akar spritual, tidak ada bakat untuk masuk ke dunia persilatan, sekali pukul pun aku pasti tewas, jadi untuk apa aku pulang kalau hanya dijadikan batu loncatan orang lain nanti."

Wang Ziyu menghela nafas, mengerti keresahan Wang Bao. Tidak aman jika Wang Bao yang lemah masuk ke kediaman utama dimana terjadi banyak persaingan di dalamnya, tapi Wang Bao juga tidak bisa dibiarkan sendiri di lembah hitam cepat atau lambat pasti akan ada orang yang datang mencarinya nanti.

"Kau ini terlalu banyak berfikir, jika mau nanti kamu juga bisa belajar seni bela diri ada banyak guru yang bagus usiamu pun masih sangat mudah."

"Kakak ke-dua pikir saya bodoh ya? orang lain mulai belajar bel diri dari usia empat atau lima tahun, energi Qi sudah harus dibentuk dari usia muda. Tidak mungkin aku bisa mengejar mereka, dan usiaku sudah terlalu tua untuk membentuk energi Qi. Orang lemah sepertiku pasti akan mati sia-sia disana."

Wang Bao memberontak berusaha melepaskan diri dari tangan Wang Ziyu.

'Tidak, Tidak, Tidak, aku harus bertahan di sini aku tidak rela melewatkan kehidupan santaiku.'

"Kau ini bukan tidak ada bakat dan tidak terlatih, kau lupa ya sebelum sakit kau salah satu anak berbakat di dalam keluarga hanya karena sakit kau sudah tidak bisa latihan lagi."

"Tapi saya sudah lupa semuanya, tidak ingat lagi, bahkan mana teman mana lawan pun sudah tidak tau."

"Tidak akan ada masalah, walaupun ayah pemimpin keluarga yang tegas dia juga tidak akan mempermasalahkan karena kau sakit, ibu juga mendukung mu. Nah, karena kau bilang badanmu sakit lebih baik ku bungkus saja, Ming Fu ambilkan tali dan beberapa selimut tebal."

"Eh? hey?! Hey! Kakak kau sedang apa?"

"Sshhuuut, kau tenang saja."

Wang Ziyu menggelar beberapa selimut meletakkan Wang Bao di atasnya lalu menggulungnya masuk terakhir mengikat agar Wang Bao tidak bisa lepas.

"Bagaimana apa terasa nyaman? Dengan begitu aku tidak perlu khawatir lagi jika kau terbentur dalam kereta dan terjatuh saat melewati jalan berbatu."

Wang Ziyu tersenyum puas melihat hasil karyanya, sementara Wang Bao terlihat seperti kue Zongzi.

Ming Fu tertawa melihat majikannya begitu lucu terbungkus dan terikat dalam selimut, lalu diangkat seperti bayi oleh Wang Ziyu.

"Nah sekarang mari kita berangkat."

"Tinggu, tunggu, harta berhargaku?" Tanya Wang Bao melihat Ming Fu ang juga ikut bersama mereka.

"Tenang saja tuan muda, semuanya sudah saya kemas semua barang berharga tuan muda ada disini." Jawab Ming Fu dengan bangga.

"Kapan kau melakukannya?" Wang Bao tidak percaya pelayannya Ming Fu lebih memihak pada Wang Ziyu.

"Hummm!"

Wang Bao kesal, memalingkan wajahnya keluar jendela dengan mulut manyun.

"Kenapa tiba-tiba semua orang peduli sih?" Gerutunya karena kesal, kehidupan santainya telah dirampas.

...***...

1
Syahrian
👍
Miyul💙
👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!