SEASON 1-3
WARNING !!!
(Ada bacaan 21+++)
Harap bijak dalam memilih bacaan, bijak dalam berkomentar dan menilai karya orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khalisa maisara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Holaaa
Minnal aidzin wall Faidzin mohon maaf lahir dan batin 🙏🙏🙏
...Happy reading !!!...
..._____...
Hari itu terlihat cuaca yang begitu cerah, mengendarai mobil nya dengan santai untuk kembali ke kota di mana tempat gadis itu tinggal.
Ya, Anan pergi mengantar Cinta untuk kembali pulang, gadis kecil itu terus memohon pada Anan dan juga Bu Maria, ia ingin pulang dan kembali bersama dengan bunda nya. Bagaimana pun sikap bunda nya kepada diri nya, dia tetap lah bunda nya, orang tua nya yang melahirkan dan yang membesarkan nya. Bu Maria sempat menahan nya, mendengar cerita gadis kecil itu yang trauma karena kemarahan bunda nya, Bu Maria takut jika itu akan kembali terulang. Ia tidak rela, Bu Maria sudah terlanjur sangat menyayangi gadis kecil itu seperti anak kandung nya sendiri.
Bu Maria berpesan, mewanti-wanti Cinta gadis kecil itu. Jika apa yang ia alami terulang kembali kepada nya, Bu Maria tidak akan segan untuk merebut nya dari orang tua nya itu.
"Dek.." Suara Anan mengejutkan Cinta yang sedang melamun.
"Iya om." Jawab gadis itu menolehkan wajah nya ke arah Anan.
"Ngapain ngelamun gitu." Ucap Anan sembari fokus menatap jalanan karena ia sedang mengendarai mobil nya.
"Gak papa om." Jawab Cinta.
Di perjalanan kurang lebih selama tiga jam, akhirnya mereka pun sampai di mana tempat tinggal gadis kecil itu.
Anan menepikan mobil nya di depan sebuah rumah yang terlihat sangat sederhana.
Laki-laki itu menatap ke sekeliling tempat itu. "I-ini rumah kamu dek ?" Tanya Anan.
Gadis kecil itu mengangguk, membenarkan ucapan Anan. "Iya om."
Lalu mereka pun membuka pintu mobil dan turun. Rumah itu terlihat sepi, tertutup rapat seperti Tak berpenghuni.
"Assalamualaikum, bunda..." Cinta terus mengetuk-ngetuk pintu rumah nya. Memanggil-manggil Sadifa tapi tak kunjung ada yang membukakan pintu.
"Dek, kaya nya gak ada orang !" Ucap Anan.
"Bunda kemana ya om." Keluh gadis kecil itu.
"Cinta.." Sapa seorang wanita, ia adalah seorang asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Tama yang kebetulan lewat di depan rumah Sadifa. Wanita paruh baya itu berjalan menghampiri Cinta.
"Kamu kemana aja nak ? bunda mu bingung nyariin kamu !" Ucap wanita yang bernama Mbak Lastri itu.
"Maaf buk, tapi sekarang bunda kemana ya ??" Gadis kecil itu bertanya.
"Bunda mu kemarin bawa koper besar. Terus pergi naik mobil sama pak Tama. Tapi ibu gak tau mau kemana nya." Mbak Lastri menjelaskan.
Setelah menjelaskan panjang lebar kepada Cinta, mbak Lastri pun pergi.
Sedangkan gadis kecil itu, dia menangis. Semua ini adalah kesalahan nya. Tapi kemana bunda nya itu pergi. Apa mungkin ia akan meninggalkan Cinta sendirian untuk selama nya.
..._____...
"Kalian cari Anak yang ada di foto itu sampai dapat !!" Ucap Fahri sambil memberikan selembar foto kepada orang-orang kepercayaannya.
"Baik bos !"
Laki-laki itu mengerahkan semua orang kepercayaan nya untuk mencari putri kandung nya yang hilang.
Dunia nya lebih-lebih lagi terasa sangat hancur. Laki-laki itu menangis, menumpahkan air mata nya kembali.
Selama delapan tahun lama nya, ia menahan sebuah kerinduan terhadap keluarga kecil nya itu. Yang ia tahu dulu, calon anak nya itu masih ada di dalam kandungan sang istri, yang sekarang sudah terlahir dan berusia delapan tahun. Ia tumbuh menjadi gadis kecil yang pintar, cantik, namun dengan cara berpikir nya yang dewasa namun belum tepat pada waktu nya.
Duduk bersandar di kursi kebesaran nya, laki-laki itu menatap foto seorang gadis kecil yang tersenyum lepas dan terlihat sangat bahagia. Fahri membelai lembut selebar foto yang ia dapat dari Sadifa, air mata nya terus mengalir membasahi pipi nya.
"Putri ku..." Lirih laki-laki itu. Dia sudah sebesar ini, cantik dan manis. "Dimana kamu sayang.." Sedih karena putri nya itu hilang, namun Fahri juga menangis haru, yang akhir nya dia bisa melihat wajah putri kandung nya meski dari selembar foto.
...______...
Ketika tangan tak mampu menjabat,
dan kaki yang tak dapat melangkah,
hanya hati yang mewakili dan berbisik...
"Taqoballahu Minna wa minkum"
"Minal aidzin wall Faidzin"
"Mohon maaf lahir dan batin"
...🙏🙏🙏...
...❤️❤️❤️❤️❤️...
buat Gleen tau yg sebenarnya knp Hilmi pergi ...
akhirnya yang jadi korban anak kasihan fisik mental nya jangan liat fisik badan nya tapi mental nya