NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU

SELAMANYA KAMU MILIKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Obsesi / Romansa / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Dark Romance
Popularitas:28.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Ketika dendam dan cinta datang di waktu yang sama, pernikahan bak surga itu terasa bagai di neraka.

“Lima tahun, waktu yang aku berikan untuk melampiaskan semua dendamku.”_ Sean Gelano Aznand.

“Bagiku menikah hanya satu kali, aku akan bertahan sampai batas waktu itu datang.”_ Sonia Alodie Eliezza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 : Kecemburuan Sonia Pada Anna

...🌼...

...•...

...•...

Sean melihat dengan seksama bagaimana Sonia diperlakukan di dalam kamar. Bram mencoba untuk memperkosa Sonia namun Sonia berontak dan berusaha kabur, Bram mengejarnya dan menampar kedua pipi Sonia berkali-kali, Bram juga mendorong tubuh Sonia hingga kepalanya membentur lantai.

Sonia masih berusaha untuk keluar dari kamar dan berhasil namun di luar ada Alice yang mencegat dirinya, Alice menarik rambut Sonia dengan kuat dan mendorong Sonia pada Bram.

Sonia yang terus-terusan berontak membuat Bram emosi dan kembali mendorong Sonia hingga tulang kering di kaki Sonia terbentur sisi meja.

Sonia meringis kesakitan sambil memegangi kakinya, Bram menggendong Sonia kembali ke kamar namun Sonia berontak dan menggigit pundak Bram.

Pria itu kesal dan mengambil sebuah tongkat besi lalu memukul lengan dan kaki Sonia, itulah kenapa wajah, lengan dan kaki Sonia lebam.

Sonia merebut tongkat itu dan memukulkannya pada Bram, Alice tak tinggal diam, dia merebut paksa tongkat besi itu dari Sonia lalu mencekiknya, kuku panjang Alice menancap di leher itu.

Setelah disiksa oleh mereka, Sonia pura-pura pingsan. Bram dan Alice mulai panik dan kesempatan itu digunakan oleh Sonia untuk kabur.

“Kurang ajar, kalo mau pelampiasan ya booking wanita aja kali, ngapain nyulik istri orang,” geram Kenzo yang benci melihat hal tersebut.

Sean kembali ke tempat di mana Bram tergeletak tak bernyawa. Menembakkan seluruh peluru yang ada di pistolnya pada Bram lalu menendang-nendang tubuh Bram penuh emosi. Tak puas dengan hal itu, Sean mengambil pedang yang ada di ruangan itu lalu memotong tubuh Bram menjadi empat bagian.

Dia mencincang tubuh itu hingga daging Bram berceceran di lantai.

“Beraninya kau menyiksa istriku, dasar binatang,” geram Sean dengan nafas yang sangat memburu.

...***...

Sean sudah mengganti pakaiannya dengan rapi, dia pergi ke kantor dan memeriksa beberapa pekerjaan, hati Sean begitu lega sudah melenyapkan Bram tanpa peduli bahwa nanti yang akan ia hadapi adalah atasan Bram— Miller Marva.

Dia begitu fokus sampai dikejutkan oleh suara azan maghrib yang berkumandang, Sean langsung melirik jam tangannya.

“Sonia,” lirihnya. Buru-buru ia menutup laptop dan segera pulang, sadar kalau Sonia juga tidak memiliki ponsel saat ini sebab terjatuh dan rusak, jadi Sonia tidak bisa untuk menghubungi dia.

Beberapa menit akhirnya Sean sampai di depan toko, ternyata sudah tutup namun tidak sepenuhnya, lampu juga masih hidup, Sean masuk dan mencari keberadaan Sonia, istrinya ternyata sedang shalat maghrib di mushalla yang ada di dalam toko tersebut.

Sean mengambil air wudhu dan menunaikan shalat juga. Sonia yang sedari tadi sudah selesai, menunggu Sean shalat, dia tetap duduk dengan mukena yang masih terpasang.

Selesai berdoa, Sean memutar duduknya menghadap Sonia lalu tangannya dikecup oleh sang istri dan dibalas dengan kecupan hangat pula dari Sean di kening Sonia.

“Kok telat banget jemput aku?” tanya Sonia karena biasanya Sean akan datang jam lima sore.

“Maaf Sayang, keenakan kerja jadi lupa waktu.”

“Oke deh, dimaafkan.”

Mereka segera menutup toko dan memasuki mobil, Sonia tidak sengaja melihat punggung tangan Sean memar, juga ada beberapa lebam di wajah suaminya itu.

“Kamu abis ngapain? Kok wajah sama punggung tangan kamu memar gini?” tanya Sonia khawatir.

“Ada insiden tadi sedikit, tapi nggak papa kok.”

“Nanti di rumah aku obati ya.”

“Iya Sayang.”

Sonia yang tampak kelelahan menyandarkan kepalanya ke bahu Sean dan tertidur, kondisi jalanan saat ini juga begitu macet.

Sean mengusap wajah cantik Sonia. “Capek banget ya,” gumam Sean sambil tersenyum, dia juga melihat di jari Sonia ada beberapa luka, seperti luka kena pisau saat bekerja tadi mungkin.

Sean menggenggam tangan Sonia dan menciumnya berkali-kali. Dia tidak langsung menuju ke rumah— mengajak Sonia untuk makan dulu di cafe langganan mereka, Sean yakin kalau Sonia pasti sangat lapar.

Sesampai di cafe, ia memarkirkan mobil dan membangunkan istrinya itu

“Sayang bangun.” Sonia mengerjapkan mata dan melihat ke sekeliling.

“Kenapa di sini?”

“Kita makan dulu.” Sonia mengangguk dan keluar dari mobil, mereka memasuki cafe sambil bergandengan tangan. Sean memesan beberapa makanan dan juga minuman.

“Kamu tau nggak, tadi ada pelanggan aku yang nanyain kamu loh,” ujar Sonia tiba-tiba.

“Siapa?” Tanya Sean cuek seperti tidak peduli pada orang yang menanyakan dirinya.

“Namanya Anna, kamu kenal?” Sean sedikit berpikir, dia tidak mengenal perempuan bernama Anna.

“Siapa tu?” tanya Sean bingung karena dia lupa pernah mengenal wanita bernama Anna.

“Dia bilang teman kuliah kamu dulu di New York saat kuliah S2. Dia cantik, wajahnya blasteran dan lebih tinggi dari aku.” Sonia menjelaskan ciri-ciri orangnya dan Sean ingat.

“Oh iya ya, aku ingat, di Indonesia dia ternyata.”

“Dia mantan kamu ya waktu kuliah?” tanya Sonia hati-hati, takut jika Sean marah.

“Enggak, cuma pernah dekat doang, nggak pacaran,” jawab Sean santai, ada rasa cemburu di hati Sonia saat ini pada Anna.

“Apa dia begitu spesial ya buat kamu sampai kamu dekat dengannya? Dia juga bilang, kalau kalian sangat dekat dulu, pernah kamu jagain dia saat dia sakit.” Sonia begitu cemburu. Sean yang akan menjawab perkataan itu terhenti karena pelayan datang mengantarkan makanan.

“Lumayan dekat, ya waktu itu aku masih dalam tahap move on darimu,” jawab Sean santai sambil memakan makanannya. Sonia terdiam jika sudah membahas masa lalu antara dirinya dan Sean.

“Pantesan aja Sean marah dan dendam sama aku, begini rasa sakitnya kalau orang yang kita cintai dekat dengan orang lain,” kata Sonia dalam hati.

Setelah beberapa menit duduk di cafe mereka memutuskan untuk pulang.

“Kamu nggak mau beli martabak dulu?” tanya Sean yang dibalas gelengan kepala dan sedikit senyum oleh Sonia. Sean menyadari perubahan wajah Sonia setelah membahas Anna tadi.

Sesampainya di rumah, Sonia langsung menuju kamarnya dan mandi, Sean pun demikian, setelah itu dia memasuki kamar Sonia, melihat istrinya sedang bermenung di balkon, Sean berdiri di samping Sonia dan berbisik lembut.

“Mikirin Anna?” Sonia terkesiap lalu menggeleng lemah dan tersenyum.

“Anna bukan se-spesial yang kamu pikirkan, dia hanya teman biasa bukan yang istimewa.”

“Tapi kamu sampai jagain dia waktu sakit, dia begitu bahagia saat menceritakan ini padaku tadi.”

“Namanya juga teman dan waktu itu aku juga lagi bete, makanya mau nemenin dia.”

“Kamu pernah kasarin dia nggak?” Sean menatap Sonia seakan mengerti ke mana arah pertanyaan istrinya itu.

“Ngapain kasarin anak orang yang nggak salah, emang kamu pikir aku ini gila.”

Sonia terdiam sesaat, Sonia berpikir bahwa Anna begitu istimewa. Anna tidak pernah diperlakukan kasar tapi dirinya? Bahkan disiksa mati-matian oleh Sean.

Sean mendekatkan wajahnya pada Sonia dan menempelkan bibirnya pada bibir ranum sang istri. Mereka menikmati ciuman ini, ditambah lagi langit saat ini cerah dan penuh bintang, permainan lidah tak terelakkan lagi sekarang.

Sean memegang wajah dan pinggang Sonia sedang Sonia menempatkan tangannya di wajah dan dada bidang Sean.

“Cuma kamu yang spesial Sonia dan cuma kamu yang bisa membuatku gila,” ujar Sean di sela ciuman mereka, dia kemudian kembali mencium istrinya dan berakhir dengan tidur di kamar itu berdua walaupun tidak melakukan hubungan halal karena Sean belum sepenuhnya bisa menerima Sonia di hidupnya.

1
Annissa Riani
Kalau aku jadi si Anna sih malu ya udah diperlakukan begitu sama Seab🤣
Annissa Riani
Saingan Sean ternyata si Andre🤣 dan Sonia malah si Anna🤣🤣🤣
Rina Meylina
Udah berani pegang2 ya sekarang🤭
Rina Meylina
Iyalah soalnya di hati sean udh penuh ama sonia doang
Anita Lare
Perbuatan kamu dulu emang sangat terkutuk loh Sean
Anita Lare
Nah saling ungkapin dan saling paham begini kan enak, gak perlu rahasia2an kan, kalau merasa apapun itu ya bilang
Anita Lare
Aduh aduh abang meleleh aku bg😍
Anita Lare
Amarah sean benar2 ngeri ya
Veer Kuy
Penyesalan selalu datang diakhir ya sean
Veer Kuy
Gak tau malu banget mereka berdua ini, gak inget umur
Veer Kuy
Ide bagus daripada minta jawaban si Bram, lagian udh dibunuh duluan sama sean
Veer Kuy
Sean benar2 mengerikan kalau udah menyentuh ranah pribadi dia ya
Lira Cantika
Dia gak pake neko2 buat balas dendam ya
Lira Cantika
Si kenzo ini seru juga orangnya😄
Natasha
Sana jadikan Sonia sepenuhnya istri, jangan sampai terlambat loh kamu
Natasha
Ya elah yg modelan kalian ini bakalan hancurin rumah tangga sean sonia? Gak mempan deh kayaknya, soalnya mereka saling cinta dan Sean juga posesif akut, bandar narkoboy aja dia bikin metong dengan mudah
Natasha
Bikin metong aja soalnya Sonia ampe digituin dia trauma loh itu
Natasha
Gini gini dia cuma punya satu wanita dlm hidupnya
Syifa Mahira
Makanya sean abis ini istrimu ya dijaga ya
Syifa Mahira
Udh icip2 mending nikahin aja si Anna, ngapain juga masih ngincar sonia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!