❗ PERHATIAN ❗
Cerita ini hanya ada di noveltoon saja.
Reel karya author astiana cantika, kalau ada yg plagiat mohon di laporkan 🙏.
Cassandra Stacey Atmaja, adalah anak yatim piatu yg di adopsi oleh wanita paruh baya, dan menjadi anak angkat kesayangan nya.
Suatu malam ibu angkat Cassandra meninggal karena suatu penyakit, sebelum kepergiannya, ibu angkat Cassandra mewariskan sebuah rumah mewah yg terletak di desa Wangun sangit dan perusahaan yg bergerak di bidang properti di kota J.
Sebelum kematian ibu nya. ternyata ibu nya menyimpan sebuah rahasia besar yg membuat Cassandra begitu terkejut dengan fakta tersebut.
Nantikan kisah Cassandra selanjutnya!
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31 RUANG BAWAH TANAH
Cassie dan Nina pun sampai di depan kamar milik kakek buyut nya.
"Beb, ngapain kita ke sini.?" Ucap Nina dengan penasaran.
"Gue ingin membuktikan sesuatu Nin." Ucap Cassie.
"Tunggu bentar ya." Ucap nya lagi, dan cassie pun berlari menuruni tangga memastikan bahwa maksu dan Sri tidak ada.
Setelah memastikan bahwa. keluarga maksu dan paksu tidak berada di vila, Cassie pun dengan langkah cepat menaiki tangga walau dengan sedikit ngos-ngosan.
"Cassie kenapa lari-larian sih." Ucap Nina yg melihat Cassie berlari.
"Hehehe, urgent soalnya." Ucap Cassie.
"Ada apa sih bikin penasaran dehh." Ucap Nina lagi.
Cassie tidak menjawab, dirinya pun langsung membuka kunci kamar tersebut.
KLIK
CKLEK
"Ayo." Ajak Cassie.
Nina pun menuruti apa keinginan Cassie.
Setelah membuka kamar itu, Cassie pun menutup kembali pintu tersebut.
Kini dirinya tengah berdiri di hadapan cermin besar milik kakek buyut nya tersebut.
"Gue tau bodi Lo bikin nafsu beb, tapi gak juga Mandang cermin kali." Ucap Nina menghela nafas.
"Bukan itu yg mau gue tunjukin." Ucap Cassie.
"Lalu apaan dong." Ucap Nina penasaran.
"Gue cuma mau memastikan, mimpi gue bener apa enggak , makanya gue ngajak Lo beb, sekarang ayo bantu gue." Ucap Cassie memegang sisi kiri cermin dan Nina pun mengikuti Cassie.
"Lo narik, gue dorong, oke." Ucap Cassie yg langsung di angguki Nina.
SRETT
Bunyi cermin besar di geser.
"Ayok dikit lagi." Ucap Cassie.
Mereka pun masih dengan menarik dan mendorong cermin.
Dan setelah cermin itu di singkirkan, tampak lah sebuah pintu rahasia yg sudah berwarna kusam.
Nina pun sontak menoleh pada Cassie.
"Lo Nemu apaan beb, harta Karun kah.?" Ucap Nina penasaran.
"Ternyata mimpi gue bener beb." Ucap Cassie.
"Mimpi apaan Lo beb, serius bener.?" Ucap Nina.
"Kayak nya kita harus manggil para laki-laki deh ." Ucap Cassie serius.
"Yaudah gue yg panggil ya.?" Ucap Nina langsung ngacir meninggal kan Cassie sendirian.
"Apa mimpi ku yg semalam pertanda ya,? apa misteri penari itu ada di ruangan ini, kenapa kamar kakek buyut semua nya punya ruang rahasia sih, tapi pas di cek gak ada apa-apanya di kamar mansion di desa, mungkin nanti aku bisa nemuin petunjuk di ruangan ini." Gumam Cassie.
Para sahabatnya pun akhirnya datang menemui Cassie di kamar kakek buyut Nya.
"Kenapa Stacey.?" Ucap Narendra khawatir pada Cassie.
"Aku dan Nina hanya takut mau buka pintu itu." Ucap Cassie menunjuk sebuah pintu yg tampak kusam dan bersarang laba-laba.
"Sejak kapan ni pintu ada di mari.?" Ucap Rick bingung.
"Pintu ini letak nya di balik cermin besar itu." Ucap Nina menunjuk cermin besar di samping pintu itu.
"Woah gokil, tapi kok kalian bisa tau ada pintu di balik cermin itu." Ucap Rick penasaran dan semua orang pun memandang Cassie dan Nina bergantian menanti jawaban.
"Huh, semalam itu gue mimpi kayak nyata banget, tentang kehidupan seseorang, gue rasa di mimpi itu adalah kakek buyut gue sewaktu muda, kamar nya juga seperti ini, persis banget, dan dalam ruangan itu, ada mayat seorang penari bersemayam." Ucap Cassie serius sambil memandang pintu kusam tersebut.
"Jadi takut gue." Ucap Lona.
"Ayo kita masuk." Ajak Cassie .
Akan tetapi, Narendra menghalangi Cassie untuk masuk duluan, takut ada hal yg tak di inginkan.
" Stacey, biar aku duluan, kamu di belakang ku saja." Ucap Narendra.
Cassie pun mau tak mau menuruti perkataan Narendra.
KRIEETTT
Bunyi pintu yg tampak berdebu itu pun terbuka dengan Turunan tangga di bawah nya.
"Bau pengap banget." Ucap Rick.
"Rick, Ivan, ambil senter di bawah laci samping tv ruang tamu." Ucap Cassie.
Ivan dan Rick pun langsung berlari menuju ruang tamu.
Tak lama kemudian Ivan dan Rick pun datang dengan Beberapa buah senter di tangan nya.
"Kita yg laki-laki dulu cobain jalan tangga nya, yg cewek biar agak belakangan, soal nya takut tangga kayu nya jebol." Ucap Rick.
"Lo perhatian banget sih Rick, Moge di garasi mansion buat Lo." Ucap Cassie enteng.
"APAAAAAA , seriusan bu bos.?" Ucap Rick seakan ketiban duren runtuh di hari ulangtahun nya.
"Ya anggap aja kado dari gue." Ucap Cassie.
"Terima kasih Bu bos, kalian memang pasutri terdebest tahun ini haha." Ucap Rick girang.
"Pengen ultah juga gue biar dapet hadiah moge huh." Ucap Justin mengiri.
"Ntar giliran Lo pada ada kok." Ucap Rick tertawa girang.
Justin hanya mendengus saja.
Mereka satu-persatu pun menuruni tangga ruang bawah tersebut, entah kemana arah nya mereka hanya berjalan saja mengikuti jalur.
"Bau apek banget sumpah." Ucap Justin.
"Seriusan ini kita nyari mayat, kok merinding ya." Ucap Leo.
"Udah jalan aja, gk usah berisik." Ucap Justin.
Mereka semua pun menuruti anak tangga dengan bau pengap dan debu memenuhi ruangan lembab tersebut .
"Makin ke sana kok kek berasa merinding gue." Ucap Rick.
"Cassie, Lo serius ni baru pertama kali masuk sini.? Ucap Nina.
"Ya iyalah, kemaren-kemaren kan gak di izinin masuk , entah kenapa coba, apa jangan-jangan kakek buyut takut kalau orang-orang pada tau di ruangan ini terdapat mayat penari tersebut.?" Ucap Cassie menduga-duga.
"Kayak nya begitu deh Cas, nih ya, gue kira masuk kamar kakek buyut Lo bakal crepy gitu, atau gak kamar nya kek di tumbuhi apa gitu saking lama nya gak dibuka, eh tau-tau nya gak sesuai ekspektasi yg berpikir kamar nya bakal berantakan, tau-tau nya bersih malah kek di rawat tiap hari , iya gak.? Ucap Nina dengan praduga nya.
"Sampai saat ini, itu yg masih jadi tanda tanya Nin, gue juga heran, apa jangan-jangan maksu ya yg ngeberesin kamar kakek buyut, atau dia tau sesuatu gitu." Ucap Cassie.
Sambil berjalan menyusuri lorong, semua nya pun terdiam dengan pikiran nya masing-masing tentang kamar milik kakek buyut nya.
Setelah hampir setengah jam mereka menyusuri ruangan bawah tanah tersebut, mereka pun sampai di sebuah pintu yg terbuat dari kayu jati tersebut, tanpa pikir lama Narendra yg berada di paling depan pun membuka pintu itu, Aroma logam bercampur bau tanah pun tercium.
"Ini bau logam nya kuat banget." Ucap Justin.
"Bener lah lembab banget." Ucap Leo lagi.
Mereka semua pun memasuki sebuah ruangan yg berukuran 6×6 Meter tersebut dan di dalam kamar itu terdapat sebuah ranjang dan di atas ranjang itu seperti gundukan yg di selimut dengan selimut tebal yg warna nya bahkan sudah berwarna abu kehitaman.
"Itu, sama persis kayak di mimpi gue." Ucap Cassie bergetar.
Narendra dan sagara pun membuka gulungan selimut tersebut dengan hanya mengandalkan senter.
Dan betapa terkejutnya mereka melihat seonggok mayat yg sudah mengering kulit nya membalut tulang tersebut bahkan baju penari pun masih melekat di badan si mayat.
Bersambung.