NovelToon NovelToon
Perjanjian

Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hantu / Pembantu
Popularitas:87k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Karena kesulitan ekonomi membuat Rustini pergi ke kota untuk bekerja sebagai pembantu, tapi dia merasa heran karena ternyata setelah datang ke kota dia diharuskan menikah secara siri dengan majikannya.

Dia lebih heran lagi karena tugasnya adalah menyusui bayi, padahal dia masih gadis dan belum pernah melahirkan.

"Gaji yang akan kamu dapatkan bisa tiga kali lipat dari biasanya, asal kamu mau menandatangani perjanjian yang sudah saya buat." Jarwo melemparkan map berisikan perjanjian kepada Rustini.

"Jadi pembantu saja harus menandatangani surat perjanjian segala ya, Tuan?"

Perjanjian apa yang sebenarnya dituliskan oleh Jarwo?

Bayi apa sebenarnya yang harus disusui oleh Rustini?

Gas baca, jangan lupa follow Mak Othor agar tak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Bab 31

Rustini begitu kaget mendengar teguran dari mak Atun, wanita itu menatap dirinya dengan tatapan penuh kekesalan sambil melemparkan kantong belanjaan yang dia tenteng.

"Bagus ya kamu, Tini. Disuruh untuk jemput malah dua-duaan sama lelaki, genit banget sih kamu Tini! Sudah bosan kerja sama Mak?"

Mendengar teguran dari wanita paruh baya itu tentu saja Rustini langsung menjauh dari Jarwo, dia baru saja bertemu dengan wanita yang begitu baik terhadap dirinya. Wanita yang menganggap dirinya sebagai anak sendiri, Rustini seperti mendapatkan kasih sayang seorang ibu daripada wanita itu.

Dia merasa memiliki ibu kandung, karena sejak kecil memang tidak merasakan kasih sayang seorang ibu. Hanya kasih sayang dari Sardi yang dia dapatkan, itu pun tak banyak. Karena selain pria itu sibuk mencari uang, Sardi juga sibuk menyenangkan dirinya dengan berjudi.

"Nggak genit kok, Mak. Dianya aja yang nakal peluk-peluk Tini, sumpah Tini gak ada niatan untuk berbuat hal yang aneh-aneh."

Jarwo langsung memelototkan matanya mendengar apa yang dikatakan oleh Rustini, dia tidak menyangka kalau wanita itu malah akan melemparkan kesalahan kepada dirinya.

Walaupun pada kenyataannya memang dia yang mengejar Rustini dan memeluk wanita itu, tetapi perkataan dari Rustini seolah menggambarkan kalau mereka tidak punya hubungan apa-apa.

"Tin," ujar Jarwo lirih penuh protes.

Berbeda dengan mak Atun, wanita itu langsung mengambil sapu lidi yang ada di dekat warung dan mendekat ke arah Jarwo. Tanpa ragu dia bahkan langsung memukul tubuh Jarwo dengan sapu lidi itu.

Walaupun mak Atun bisa melihat penampilan Jarwo yang seperti bukan orang biasa saja, dia juga bisa memastikan kalau Jarwo bukan orang miskin ketika melihat mobil yang terparkir di depan warung, tetapi dia tidak senang jika Rustini diperlakukan tidak baik oleh pria itu.

"Jangan macem-macem sama anak Mak, ya. Kami memang orang biasa, tetapi kamu tidak bisa seenaknya memperlakukan anak Mak dengan seenak jidat!"

"Aduh! Ampun, Mak. Saya suaminya Tini, sumpah gak ada niat untuk macam-macam. Kita lagi berantem, Tini kabur. Tadi saking senangnya jadi saya langsung memeluk Tini," ujar Jarwo sambil melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.

Mak Atun langsung menghentikan aksinya ketika mendengar perkataan dari Jarwo, kini wanita paruh baya itu menatap Rustini dan juga Jarwo secara bergantian.

"Kami beneran suami istri loh, Mak. Kami udah nikah, Tini lagi ngambek dan gak mau pulang."

Rustini tidak menyangka kalau Jarwo akan mengakui dirinya sebagai istrinya, padahal dia berharap kalau pria itu tidak datang lagi. Kalau bisa dia tidak mau bertemu dengan pria itu dalam seumur hidupnya.

"Beneran itu, Tin?"

"Nggak, Mak. Eh? Iya," jawab Rustini kebingungan.

Rustini memang istri dari Jarwo, tetapi hanya istri siri. Namun, Rustini tidak berani mengatakan kalau dirinya merupakan istri dari Jarwo. Karena ada Ratih yang lebih berhak mengakui Jarwo sebagai suaminya, dia merasa hanya sebagai pelayan saja. Lebih tepatnya ibu susu untuk tuyul peliharaan Jarwo.

"Tin, tolong jangan permainkan Mak. Masa bilangnya istri tapi bukan, maksudnya bagaimana sih?"

Jarwo dengan cepat mendekat ke arah mak Atun, dia tersenyum sambil menuntun wanita itu untuk duduk di atas bangku yang ada di depan warung. Dia seperti seorang pria yang sedang merayu mertuanya agar merestui hubungannya dengan anaknya.

"Mak percaya sama Jarwo, kita suami istri. Tapi nikah siri, belum resmi emang. Tapi serius saya datang ke sini untuk jemput Tini, gak ada niat yang lainnya."

Mak Atun menatap wajah Jarwo dengan lekat, terlihat sekali jika pria itu ingin mengajak Rustini untuk kembali. Dia menghela napas berat.

"Selesaikan masalah kalian berdua sana, Mak gak mau terlibat."

"Yes! Makasih Mak," ujar Jarwo kegirangan.

Jarwo langsung menghampiri Rustini, dia terlihat hendak mengajak wanita itu untuk pergi. Namun, niatnya untuk membawa Rustini pergi harus pupus ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh mak Atun.

"Hari ini Mak lagi banyak orderan, kalau misalkan kalian tunda dulu pembicaraan antara suami istrinya, bisa gak?"

"Eh?"

Jarwo nampak kecewa, wajahnya yang tadi berbinar bahkan langsung lesu setelah mendengar apa yang dikatakan oleh mak Atun.

"Bantu Mak masak buat jualan sama buat pesanan, baru nanti kalian bicarakan masalah pribadi. Siapa coba yang mau bantu kalau misalkan kalian langsung pergi?"

Jarwo tidak mungkin egois, dia tidak mungkin membawa Rustini yang memang berada di sana karena sedang membantu mak Atun.

"Ya udah iya, saya juga bantu. Tapi bener ya? Kalau udah selesai saya boleh bawa Tini pulang?"

"Kalau Mak sih oke aja, yang penting Tini mau kamu ajak pergi."

Mak Atun melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam warung, tetapi saat hendak membuka pintu dia kembali menolehkan wajahnya ke arah Jarwo dan juga Rustini.

"Bawa tuh belanjaan masuk, jangan lama!"

"Iya," jawab Jarwo.

Jarwo yang awalnya datang untuk membawa Rustini pulang tidak jadi, dia malah membantu mak Atun memotong sayuran dan mengupas bawang. Rustini sampai tidak menyangka kalau pria itu akan melakukan hal tersebut.

Dia bahkan sempat menertawakan Jarwo ketika pria itu menangis karena kepedasan saat mengupas bawang, Jarwo hanya mendelik sambil mengusap matanya.

"Ini udah sore, sana urus rumah tangga kalian. Jangan depan Mak," ujar Mak Atun.

Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, pekerjaan Rustini sudah selesai. Pesanan coba sudah diantarkan, akhirnya Rustini membawa Jarwo menuju kamar kontrakannya.

"Tuan sebenarnya maunya gimana?" tanya Rustini to the poin.

"Mau ajak kamu pulang, mau ajak kamu rumah tangga."

"Yakin?"

"Yakin, Tin. Masa iya bohong," jawab Jarwo.

Mulut pria itu memang manis ketika mengajak Rustini untuk berumah tangga, tetapi dia sangat sadar kalau Jarwo memiliki istri sah. Jarwo memiliki Ratih sebagai istri pertamanya, dia hanya wanita yang dipelihara untuk menyusui tuyul milik pria itu.

"Terus, bagaimana dengan nyonya Ratih?"

Rustini sebenarnya tidak ingin ada hubungan lagi dengan Jarwo, tetapi tetap saja dia ingin memastikan bagaimana perasaan pria itu terhadap dirinya? Bagaimana kehidupan yang diinginkan oleh pria itu dengan dirinya?

1
Felycia R. Fernandez
Dari awal baca udah sukaaa banget ma ceritanya👍👍👍👍
neni nuraeni
iiih tatut
Wanita Aries
Kok seremmm ehh 🫣
Siti Yatmi
aduh..ngebayangin nya serem amat...baru lahir dah lsg jalan kaya kebo...wk2
mana doyan daging org...mana 5 ekor lagi...haduh
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kakkk cuuu seremmm bangettttt
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
gilaaaaa aduhhh😦😦😦😦syokkk
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
menarik nafas
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
waduh 🥺
FiaNasa
baru lahir aja udah habis 3 orang gimana nanti makin besarnya makin banyak orang yg dimakan hiiiii
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
Ganteng,ganteng genderuo😄
wahh ...makin kaya niih nanti Ratih, tapi apa nanti anak² nya minta tumbal juga yaa,atau mereka mandiri cari sendiri🤭.
Aahh ...dunia tak kasat mata membawa bencana
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
lanjut kak cu
FiaNasa
mampus kau juragan Bahar 🤣🤣🤣kambuh toh semua penyakitmu,,tamak sih makannya
FiaNasa
kena apa si Ratih ini
FiaNasa
pintar si jarwo
FiaNasa
bilang ke Jarwo itu apa yg sudah pak sard dengar dr Harjo & istrinya,,biar juga terungkap klau ayg buat jualan
mereka gunakan air selokan
FiaNasa
semoga saja Jarwo sadar nih kasihan
FiaNasa
nah..tiru tuh jualan bakso juga,,bisa gak ngerac8k bahannya..gak dijaman Tini gak dijaman skrg,,klau ada orang jualannya laris pasti ditiru & harga dibanting drastis...persaingan tak sehat
Wanita Aries
Hadeh si juragan terobsesi sama tini
neni nuraeni
lah metong ora ya
Felycia R. Fernandez
biar koit sekalian juragan Bahar nya😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!