Lin pan melihat kekasihnya sedang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Merasa marah dan gelap mata ia membunuh mereka berdua dengan keji.
Naasnya, setelah melakukan pembunuhan itu Lin pan malah tertimpa tas dari lantai atas. bukannya mati, Lin pan malah bereinkarnasi ke tubuh seorang bocah 17 tahun bernama Mo Tian yang selalu di rendahkan oleh sektenya.
Mo Tian menemukan teknik Blood devour technique yang mampu menyerap dan mengendalikan darah.
Mampu kah Mo Tian membalaskan dendamnya kepada orang-orang sekte?
Ig: Agen.one
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
022: Mo Tian vs Liu bai
"Akhirnya kau maju juga. Ayo serang aku!" Mo Tian tersenyum lebar ketika melihat Liu bai akhirnya maju untuk menyerang dan tidak diam saja seperti tadi.
Liu bai maju dengan langkah cepat. Pedang yang berada di sarungnya ia angkat ke sisi kanan.
"Minggir dari bocah itu! Cepat!" Liu bai berteriak keseluruhan bawahannya yang masih fokus menyerang Mo Tian.
Mereka langsung berhenti menyerang dan kehilangan konsentrasi terhadap musuh di depannya.
"Iya bos, minggir cepat!" Sebelum mereka bisa menjauh dari Mo Tian. Tubuh mereka semua tiba-tiba melayang seperti terbawa angin kencang karena di pukuli satu-satu oleh Mo Tian.
"Bodoh sekali kalian ini! Seharusnya kalian langsung menjauh, bukan malah menoleh ke belakang seperti itu." Ujar Mo Tian.
Semua bandit yang terhempas langsung tumbang tidak berdaya. Mereka tidak bangkit kembali karena sudah kehilangan kesadaran.
"Sekarang tidak ada yang mengganggu kita. Satu vs satu, kan?" Mo Tian bersiap untuk menghadapi Liu bai. Dangan satu tangan di depan dan satu lagi di belakang.
Dia akan bertarung melawan Liu bai hanya dengan satu tangan saja. Liu bai yang sudah berada dekat beberapa centimeter dari keberadaan Mo Tian melompat jauh ke arahnya.
WHOSH
Ketika Liu bai berada di atas Mo Tian. Ia mengangkat pedangnya ke atas lalu menebaskannya ke bawah.
"Kau ini sebenarnya sedang menyerang apa hihihi? Aku di sini woi." Mo Tian menggeser tubuhnya ke sisi kanan tanpa berpindah tempat dari pijakan awal.
"Ck, sial! Mati kau bajingan!" Liu bai yang kesal tidak berhenti di situ saja. Ketika pedangnya menyentuh tanah—dengan sekuat tenaga ia meluncurkan serangan ke sisi kanan.
"Eits, ayolah kawan, kau ini sedang bercanda kah? Masa kau ingin membunuhku hanya dengan kekuatan seperti ini?" Mo melompat ke atas dengan sangat santai.
Setiap serangan yang di lakukan oleh Liu bai terlihat seperti slow motion. Mo Tian juga belum berniat melakukan perlawanan balik dan hanya ingin bermain-main saja dengan Liu bai.
Liu bai tidak berhenti berusaha menyerang. Tebasan demi tebasan ia keluarkan. Tapi sayangnya itu tidak efektif untuk melukai Mo Tian.
"Tck, lincah juga kau ini. Kalau begitu aku juga akan lebih serius menghadapi mu bocah!" Liu bai mengalirkan Qi ke dalam pedangnya.
Qi itu memperkuat pedangnya. Kecepatan serangannya juga semakin meningkat. Mo Tian yang awalnya sangat santai harus sedikit lebih serius karena serangan Liu bai sudah meningkat.
"Haha, lumayan juga. Tapi, kalau cuma segini... Kau bahkan tidak mungkin bisa melukaiku." Mo Tian terus menghindari setiap tebasan dan tusukan Liu bai tanpa berpindah tempat dari pijakan awalnya.
"Lincah sekali kau ini. Thousand shadow slash!(Tebasan seribu bayangan). Kali ini, apa kau yakin bisa menghindar sialan?" Liu bai mengeluarkan teknik Thousand shadow slash.
Jurus ini memungkinkan penggunanya menebas dengan kecepatan tinggi, menciptakan ilusi banyak pedang yang menyerang secara bersamaan untuk membingungkan dan melukai lawan.
"Wow, hebat juga kau. Teknik mu tadi memang bagus. Tapi, tidak ada yang berbeda seperti tadi bukan? Kau tetap tidak bisa mendaratkan pedang mu itu di tubuhku." Ucap Mo Tian.
Mo Tian cukup terpukau dengan serangan Liu bai. Ia akhirnya melompat ke belakang karena tidak bisa tetap diam di sana.
"Kau yakin bocah? Lihat lah ini hahaha!" Liu bai tertawa seperti mengejek Mo Tian. Di tangannya ada sebuah rambut yang ia pegang.
"Rambutku! Wah-wah-wah. Hebat juga kau. Kalau begini, aku tidak mungkin meremehkan musuhku ini." Mo Tian menyadari itu adalah rambut miliknya.
Dia menoleh ke arah rambut kirinya yang sedikit terpotong oleh pedang. Untungnya hanya sedikit saja yang terpotong yaitu beberapa helai rambut saja.
"Kau terlalu meremehkan lawanmu bocah! Seharusnya kau lebih serius melawanku." Liu bai kembali maju untuk menyerang.
Mo Tian kali ini tidak tinggal diam menunggu Liu bai datang menyerang duluan. Ia juga ikut maju ke depan dengan kecepatan yang luar biasa.
Mereka saling berhadapan satu sama lain. Liu bai melesatkan serangannya. Sedangkan Mo Tian tidak menyerang karena ia tidak menggunakan apapun kecuali tangan kosong.
Menyadari Mo Tian akan menghindar lagi seperti sebelumnya. Liu bai langsung membelokkan serangannya ke arah Mo yang baru menghindar.
"Haha, Mati kau!"Ujarnya dengan senyum sumringah seperti kemenangan ada di tangannya.
SLASH
TANG
Mo Tian tidak menghindar. Ia menggunakan teknik blood manipulation untuk melindungi tubuhnya.
" Apa! Serangan ku berhasil di tahan oleh bocah sialan ini." Liu terkejut karena serangan yang seharusnya ia prediksi akan membunuh Mo Tian malah di tangkis oleh sebuah gumpalan darah yang terlihat aneh di matanya.
"Kau kurang beruntung hahaha." Mo Tian mengejek Liu bai lalu melesatkan pukulannya ke arah perut Liu bai.
BUGH
"Hebat juga kau bisa secepat ini." Serangan Mo Tian di halau dengan bilah tengah pedang milik Liu bai.
Liu bai mendorong tangan Mo Tian. Setelah itu ia melompat dan mengarahkan tendangannya ke arah rusuk Mo Tian.
BUGH
Mo Tian dengan mudah menahannya dengan tangan satunya lagi. Liu bai tersenyum licik"Kau bodoh! Ini hanya tipuan!" Liu bai menusukkan pedangnya ke depan.
Mo Tian sudah sadar itu. Ia menggeser tubuhnya ke samping. Serangan itu berhasil sedikit melukai kulit Mo Tian.
"Lagi-lagi kau mampu menghindar. Menyebalkan sekali kau ini bocah!" Liu bai terkejut ketika serangan yang seharusnya fatal malah bisa di hindari boleh Mo Tian.
Mo Tian menguatkan sebelah kakinya lalu berputar dan menendang wajah Liu bai dengan kuat.
DUGGG
Liu bai terpental cukup jauh ke belakang. Walaupun begitu Liu bai masih bisa menahan tubuhnya untuk tidak terjatuh menyentuh tanah.
"Gimana seranganku itu? Apa kau merasa sakit? Seharusnya serangan itu mampu membuatmu kehilangan kesadaran sih. Mungkin aku kurang kuat menendang mu." Ucap Mo Tian.
Liu bai berhasil berhenti terpental ke belakang dengan menggunakan kakinya sebagai penahan tubuhnya agar tidak tumbang.
"Ohok! Ciuh, jangan sombong bocah! Seranganmu ini tidak ada apa-apa nya untukku. Ku akui kau memang bocah luar biasa. Tapi, aku tidak ada niatan untuk kalah darimu." Ucap Liu bai sambil meludahkan darah dari mulutnya.
Mo Tian tersenyum ketika mendengar itu. Ia merasa senang dengan sikap Liu bai yang mau mengakui kemampuan orang lain.
Dengan ini saja Mo Tian berniat menjadikan Liu bai sebagai pion untuk rencananya"Haha, kau jantan juga. Tapi yang akan menang di sini bukan kau."
Mo Tian maju ke arah Liu bai untuk mendaratkan serangan keduanya.
Liu bai mengangkat tubuhnya agar tegap seperti sebelumnya. Ia bersiap menghadapi serangan Mo Tian yang dia arahkan kepadanya.
Tanpa banyak omong-omong doang. Mo Tian langsung memukul Liu bai tanpa banyak gaya. Liu bai menghindar dan menyerang balik.
Mereka berdua terus saling bertukar serangan. Mo Tian juga mengeluarkan serangan dari sikutnya ke arah kepala Liu bai.
Serangan itu di tahan oleh Liu bai dengan menyilangkan tangannya seperti huruf X. Serangan Mo Tian yang ia tahan sangat berat dan menyakitkan seperti menahan sebuah hantaman truk.
Tanpa sadar tulangnya retak. Mo Tian tidak berhenti di situ. Ia mengangkat lututnya ke atas dan tangannya memegang kepala Liu bai dan menghantamkannya ke arah lututnya.
Serangan itu membuat wajah Liu bai terluka parah. Ia hampir saja pingsan—karena tekadnya lebih kuat ia menggigit bibirnya sampai berdarah agar tetap bisa menjaga kesadarannya.
"Kenapa kau tidak pingsan-pingsan sih? Merepotkan banget kau ini." Mo Tian keheranan kenapa Liu bai tidak mudah di tumbangkan.
Padahal ia sudah banyak mendaratkan serangan ke area yang dapat membuat manusia pingsan.
"J-jangan meremehkanku sialan! Walaupun aku belum bisa melukaimu... Aku tidak akan menyerah sebelum melukai tubuhmu itu." Ucap Liu bai dengan penuh tekad yang membara.
Tubuh Liu bai tidak tegap. Pandangan matanya sudah buram, langkah kakinya juga sudah tidak secepat tadi.
Liu bai mengalirkan Qi yang sangat banyak ke arah pedangnya. Pedang itu mengeluarkan cahaya silau. Dengan kecepatan ia mengayunkan pedang nya ke belakang menciptakan efek angin.
"Haha, seharusnya dari tadi kau mengeluarkan teknik terkuatmu itu. Kenapa baru sekarang? Ayo serang aku dengan semua kekuatan yang kau miliki!" Mo Tian menyeringai karena merasakan adrenalin.
Rasa dari jantungnya yang berdetak kencang itu seperti sebuah kenikmatan yang sulit ia dapatkan.
Liu bai maju ke depan lalu menusuk-nusuk pedangnya ke arah Mo Tian dengan kecepatan kilat. Ia menggertakkan giginya kuat-kuat dan tatapan matanya tajam ke arah Mo Tian.
"Mati kau! Tak mungkin kau bisa menghindar lagi dari serangan ku ini." Tusukan super cepat membuat area sekitarnya berangin.
WHOS
Mo Tian memasang ekspresi serius Dengan kuda-kuda dan postur siap siaga untuk menghindari semua serangan dari Liu bai tanpa menggunakan teknik dari blood devour technique.
Dia tetap diam dari tempatnya berpijak tanpa mau pergi dari sana. Ia ingin merasakan secara langsung setiap serangan yang di keluarkan oleh Liu bai dan menguji kekuatannya sekarang.
Serangan itu pada akhirnya sudah dekat dengannya. Mo Tian semakin memfokuskan Indra matanya ke arah depan. Ia melihat setiap tusukan cepat sudah mau menusuk tubuhnya.
Dia tetap tenang. Ia sedikit menggerakkan kakinya ke belakang lalu bersiap menghindari semua serangan itu tanpa sisa.
WHOSH
WHOSH
WHOSH
Dengan sangat teliti dan cepat ia menghindari semua tusukan pedang yang di luncurkan oleh Liu bai. Mo Tian seperti menari-nari saat menghindari setiap serangan.
Ketika ada kesembilan—Mo Tian langsung memukul kepala Liu bai sampai menabrak tanah di bawahnya.
DUARR
"Hahaha, kau luar biasa juga hahaha. Hei, hei! pingsan ternyata. Ya sudah lah." Mo Tian merasa terhibur dengan Liu bai.
Liu bai terbaring kaku di tanah. Mulutnya bahkan sampai mengeluarkan busa karena di pukul terlalu keras oleh Mo Tian.
Mo Tian hanya diam memerhatikan tubuh Liu bai sambil meletakkan tangannya di pinggang.
Tiba-tiba cairan merah mengucur dari pipinya "Darah? Hahahaha! Kau semakin membuat ku tertarik hahaha. Kau pion yang bagus kawan haha."
Mo Tian tertawa karena pipinya tergores oleh salah satu serangan Liu bai tadi. ia merasa senang karena bisa di lukai oleh orang lain. menandakan ia belum sekuat itu jika hanya mengandalkan Qi saja.
Ngantuk 😴 Maklum ya belum bisa banyak up nya, cuma bisa nulis malem doang soalnya.