NovelToon NovelToon
Akhir Cinta Dari Formosa

Akhir Cinta Dari Formosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami / Pembantu
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Anna

" Hidup memang harus berani, berani pergi dari sesuatu yang tak pantas untuk di tinggali.
kisah Ana wanita paruh baya yang terpaksa menjadi tenaga kerja wanita(TKW) demi masa depan Anak-anaknya dan juga perjuangannya terlepas dari suami patriaki.
Ana yang selalu gagal dalam rumah tangga merasa dirinya tak layak di cintai sampai dia bertemu dengan laki-laki bernama Huang Lhi yang juga majikan tempatnya bekerja. Namun kisah cinta Ana dan Lhi tak semulus drama perbedaan kasta menjadi penghalang utama. bagaimana kisah mereka? Bisakah Ana mendapatkan cinta sejati? Kemana Akhir akan membawa kisah mereka?

Malam berakhir dengan gemerlap bintang-bintang dan bunga-bunga yang bermekaran mengantarkan pada mimpi yang menjanjikan sebuah harapan. Malam ini Ana lupa akan traumanya bunga di hatinya memaksa bersemi mesti tak pasti akankah tumbuh atau kembali layu dan mati.

ikuti terus kisah Ana dan jangan lupa dukungannya ....
terimakasih .. Update setiap hari, No libur kecuali mati lampu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bzb 31 Huang Andi

''Sudah berapa pesawat yang lewat?'' suara bass seorang pria mengejutkan Ana yang sedang berkutat dengan handphonenya.

Senyumnya seketika semakin lebar dengan wajah yang sedikit tak percaya, "Kata nya besok baru sampai?" Sambut Ana saat melihat sosok di depannya.

Andi tersenyum kecil, "sudah tidak sabar mau bertemu, kan An." Godanya kemudian.

Ana menggeleng pelan senyum manis tersirat di wajahnya, apa kabar, Ko?" Tanyanya kemudian.

"Tadi nggak baik pas udah ketemu, kak An langsung baik." Jawab Andi masih dengan senyum pun tatapan yang menggoda.

Ana tak tahan lagi tawa lepas keluar dari bibirnya. Tuan muda nya satu ini memang pintar sekali menggoda.

Huang Andi anak bungsu dari Keluarga Huang. Sejak awal Ana bekerja dia memang langsung akrab dengan boss mudanya itu. Mereka sering ngobrol bahkan tiap Andi pulang ke negaranya hari-harinya nyaris habis untuk mengobrol ataupun pergi keluar bersama Ana meski hanya ke minimarket.

Andi jauh lebih cerewet ketimbang Tuan Lhi, perawakannya sedikit lebih besar dengan suara bass dalam. Jika di dilihat sekilas Andi jauh lebih gagah dari Tuan Lhi tapi sama-sama tampan. Andi sedang menyelesaikan kuliahnya di salah satu Universitas ternama di negeri paman sam. Itu sebabnya dia jarang terlihat di rumah hanya 3-5 bulan sekali, dan tiap kepulangannya Ana selalu jadi tujuan ke 2 setelah ibunya.

"Aku dengar, kak An menggantikan Āyi Jung," ucap Andi seraya mendudukkan bokongnya di samping Ana. Pun Ana, kali ini tidak malu-malu dan ragu seperti malam penuh bunga.

"Iya. Waktu Āyi Jung pingsan masakan udah hampir selesai jadi saya teruskan. Eh Nyonya suka ya sudah berlanjut saya yang bertanggung jawab di dapur." Jelas Ana.

Andi mengangguk pelan, ''Aku mau nyoba masakan, Kan An dong.'' Serunya kemudian. Sekarang!''

Ana terbelalak, ''Hah! Sekarang, Ko ?'' Tanya Ana meyakinkan.

''Iya sekarang.'' Jawab Andi masih dengan senyum nakal nya.

Ana nampak berfikir sejenak, makanan apa yang harus dia sajikan untuk majikannya itu. Tidak ada sisa nasi maupun sayur di kulkasnya dan kalaupun harus masak nasi tentu akan memakan waktu lama. satu-satunya pilihan hanya makanan cepat saji yang di cintai hampir seluruh manusia di bumi, mie instan.

''Pilihannya cuma mie instan tapi, ko.'' Ucap Ana saat mereka berdua sudah berada di dapur.

''Nggak masalah. Asal yang masak, Kak An semua nya aku makan.'' Sahut Andi.

Ana tertawa kecil seolah menyerah dengan mulut manis dari sang majikan, ''saya kasih cabe banyak yaa biar nggak manis-manis itu mulutnya.'' Ujar Ana

saat sang majikan masih saja merapalkan kata-kata beraroma bunga.

Sedang yang di protes terkekeh tanpa dosa malah memandang kagum bak pria yang sedang di mabuk asmara membuat Ana semakin ... tidak salah tingkah sebenarnya hanya saja, ya salah tingkah siapa yang tidak salah tingkah plus berdebar jika di beri kata-kata begitu manisnya.

meski debaran yang di rasa jauh berbeda dengan debaran saat berada di samping Tuan satunya, si gunung es Huang Lhi.

Satu mangkuk mie instan dengan telur setengah matang dan toping beberapa sayuran Ana sajikan, aroma gurih dan pedas berbaur di dapur yang sudah sedikit remang penerangannya. Andi sengaja melarang menghidupkan lampu yang berada tepat di atas meja makan, hanya lampu yang ada di dalam dapur tempat Ana menyiapkan makanan yang di hidupkan, alasan nya '' agar terkesan romantis'' benar-benar mengalahkan madu bunga manisnya.

Laki-laki yang usianya lebih muda hampir 15 tahun dari Ana itu, nampak serius mencicipi kuah mie instan di hadapannya. Ujung lidahnya menyesap

dengan ekpresi wajah seperti mencicipi maknan terlezat di dunia.

''Wah ... Baru kali ini aku makan mie instan seenak ini,'' pujinya berlanjut menyumpit untaian-untaian mie yang di biarkan memanjang.

Ana terkekeh mendengar celotehan sang majikan, '' mie instan rasanya ya gitu-gitu aja. ko.'' Sahutnya.

''Yang ini beda.'' Ucap Andi dengan mulut penuh.

Ana yang baru selesai mengelap kompor dan mencuci peralatan kotor pun turut bergabung di meja makan sembari membawakan satu gelas air dingin dan satu bungkus kerupuk untuk Andi. Membuat yang di bawakan makin bersemangat merapalkan pujian demi pujian.

Satu mangkuk mie instan tandas bersama kerupuk yang tersisa beberapa lembar pun juga hampir tandas seiring dengan obrolan demi obrolan yang terlontar.

''Gimana kerjaannya, kak masih oke?'' Tanya Andi yang kini sudah menyusul Ana mencuci bekas mangkuk mie instannya.

''Oke.'' jawab Ana singkat. ''Ini gimana saya lewatnya, ko kalau koko berdiri di belakang saya,'' oceh Ana saat Andi berdiri tepat di belakangnya. sengaja meletakkan gelas di wastafel dengan sedikit kesusahan jika yang tidak tau posisi sebenarnya pasti akan mengira mereka berdua sedang berpelukan bak drama korea.

Dan itu yang di lihat seseorang yang sedari tadi memperhatikan dari remangnya lantai 2. Rahangnya mengeras dengan tinju yang siap melayang, tapi kesadaran hanya membawanya pada kecewa yang semakin dalam. ''memang aku siapa? Dia siapa? begitu kira-kira gumalan di hati yang di penuhi duri.

Matanya masih menatap tajam dua orang yang sedang di mabuk asmara sebelum si pria menyadari kehadiarannya.

''Belum tidur, Gē.'' seru Andi saat melihat sang Gēge* Huang Lhi

''Sudah malam berisik sekali.'' Sahut Lhi sebelum beranjak pergi, namun langkah nya tertahan saat menyempatkan mata menatap Ana yang nampak tertunduk memelintir ujung bajunya dengan gelisah. wanita itu tidak hanya takut tuan nya yang memang tak suka keramain itu terganggu dengan suaranya dan Andi tapi juga takut tuannya kecewa, perasaan aneh yang jauh lebih besar dari sekedar menggangu waktu istirahat sang majikan.

Ana menepis cepat perasaan aneh yang di yakini sebuah kesalahan sebelum sentuhan Andi di pundak mengejutkannya, ''kenapa, kak?''

Takut Gēge marah, kak An kaya nggak tau orang itu aja, tenang.'' Ujar Andi seolah menangkap kegelisahan di hati Ana.

''Ya sudah, Ko sudah malam saya pamit istirahat dulu koko sudah kenyang kan?'' ucap Ana, rasa nya tatapan tajam dari sang majikan yang lebih tua masih menjurus kepadanya meski kenyataan nya laki-laki itu memang masih berada di tempatnya.

Andi yang menyadari ketegangan di wajah Ana pun orang yang masih memperhatikan mereka malah semakin menggoda, '' belum.'' sahutnya nakal.

Ana memelotot, ''ada yang anda butuhkan lagi?'' tanyanya kemudian. ucapan penuh candaan seketika berganti penuh kesopanan bagaimana pun juga Andi adalah anak bos nya, jika sedang berdua mungkin dia bisa lebih bersantai bicara nya tapi jika ada orang lain di antara mereka jelas cara bicaranya berubah.

Andi sengaja berdiri menghadap wanita paruh baya itu, memegang ke dua pundak letihnya, '' selamat beristirahat, kak mimpi indah.'' ucapnya dengan tatap penuh cinta di iringi telapak tangan mengusap lembut pucuk kepala Ana.

Ana yang tidak menyangka dengan perlakuan itu memelotot tak percaya sebelum senyum tersirat Andi tertangkap membuat nya ingin menendang boss kecilnya, di tambah bisikan di telinga kanannya setelah usapan dan tatapan penuh cinta,

''Biar yang beraninya cuma memperhatikan diam-diam cemburu.''

___Bersambung.

waiittttt ada apa ini sebenarnya .....???

cari jawaban nya di next episode, jangan lupa vote and like.

*Gēge : kakak laki-laki sama dengan koko.

Anna.

1
Edelweis Namira
Kasihan banget sama si Ana. Berjauhan sama anak itu gak enak. Baru awal-awal begini sudah sedih banget, Thor
Yuu
duh duh relate banget sama kehidupan ibu2 jaman sekarang, kesulitan ekonomi, jadi TKW solusinya😭
Anna
yang laki-laki sudah punya pujaan hati 🤭🤭
Sunaryati
Perjodohan yang antusias perempuan sedang laki - laki tak tahu,
Sunaryati
lanjuut
Anna: harap bersabar ya kakk ...😇
total 1 replies
Lannnn🙈
Hallo mbak ceritanya bagus banget…,salam dari kota Chiayi😊
Anna: haii mbak salam kenal , thankss suport nyaa yaa 🥰🥰
total 1 replies
Kim shin
gemesh
Kim shin
apakah bab ini di beri bawang 10 kilo 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!