NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 4

"Siapa sebenarnya Laras? dan ada apa dengan perasaan aku ini?" gumam Antonio.

Sementara itu di rumah orang tuanya Antonio terlihat pak Sebastian dan Bu Clara sedang berbincang serius di dalam ruang tengah.

"Pa, bagaimana kalau nanti tiba-tiba Antonio mau balik ke rumahnya, sementara di rumah itu masih banyak terpajang foto-foto Antonio dan Laras bahkan foto pernikahan mereka pun masih ada di sana, sedangkan sekarang ini kan Antonio sudah tidak ingat lagi dengan Laras dan kehidupan mereka berdua dulu," ucap Bu Clara pada pak Sebastian dengan wajah cemas.

"Iya ma, kenapa aku tidak kepikiran akan hal itu dari kemaren. Kita harus segera bersihkan semua foto-foto Antonio dan Laras dan semua barang-barang yang ada di dalam rumah itu yang bisa mengingatkan Antonio pada kenangan masa lalunya yang membuat hatinya sangat sakit dan trauma akibat perceraian nya dengan Laras orang yang sangat dia cintai," wajah pak Sebastian terlihat sangat khawatir.

"Ya pa, aku takut Antonio mengingat lagi semua kenangan nya bersama Laras yang akan membuatnya sedih dan melakukan hal-hal yang akan membahayakan dirinya sendiri," Bu Clara menatap pak Sebastian.

"Iya ma, nanti aku akan suruh bibik untuk membereskan semua barang-barang dan foto-foto Laras juga supaya tidak terlihat oleh Antonio saat dia kembali ke rumah nya lagi."

...----------------...

Siang ini di pak Sebastian dan Bu Clara pergi ke rumah Antonio, mereka berdua mengawasi bibik yang lagi membereskan semua foto-foto Laras dan juga mengganti semua barang-barang yang ada di rumah itu dengan barang-barang yang baru supaya Antonio tidak lagi mengingat hal sekecil apapun itu tentang Laras.

"Bik, kelambunya yang lama ini di buang aja dan jangan lupa kelambu yang baru di pasang," kata Bu Clara pada bibik yang sedang beres-beres itu.

"Baik nyonya," ucap bibik pada Bu Clara.

Semua barang-barang yang lama sudah di ganti dengan barang-barang yang baru dan foto-foto Laras bersama Antonio pun sudah di bereskan dari rumah itu.

"Semuanya sudah beres dan aku yakin tidak akan ada lagi yang mengingatkan Antonio pada Laras," ucap pak Sebastian.

...----------------...

Sementara itu Laras terlihat sibuk sekali hari ini karena pak Bara pemilik perusahaan tempat Laras bekerja memintanya untuk segera menyelesaikan semua pekerjaannya hari ini.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaan yang di minta Pak Bara dengan segera Laras mengantarkan semua berkas yang sudah selesai di kerjakan nya itu ke ruangan pak Bara.

"Tok,tok,tok.....," Laras mengetuk pintu ruang kantor pak Bara sambil mendekap tumpukan berkas-berkas itu.

"Masuk!" perintah pak Bara dari dalam ruangannya.

Kemudian Laras pun masuk ke dalam ruang kantor pak Bara sambil meletakkan tumpukan berkas-berkas yang di bawanya tadi.

"Permisi pak, ini berkas-berkas yang bapak minta tadi," ucap Laras.

"Iya, oh ya Laras hari ini apa ada jadwal meeting buat saya?" tanya pak Bara pada Laras.

"Sepertinya kalau hari ini tidak ada jadwal meeting pak, tapi kalau besok bapak ada meeting jam delapan pagi dengan perusahaan Sebastian," ucap Laras pada pak Bara.

"Oke, dan jangan lupa besok jam delapan pagi kamu juga temani saya meeting dengan perusahaan Sebastian,"

"Baik pak," ucap Laras yang kemudian pergi dari ruangan pak Bara.

Laras duduk di kursi kerjanya dan sejenak dia melamun tentang meeting yang besok akan di hadiri pak Bara dengan perusahaan Sebastian.

"Jangan-jangan perusahaan Sebastian yang di maksud adalah perusahaan keluarga Sebastian ya?" gumam Laras dalam hatinya.

Sementara itu siang ini waktunya Bu Weni untuk menjemput Lala di sekolahnya.

Bu Weni sudah masuk ke dalam taxi.

"Paud harapan hati ya pak," kata Bu Weni pada supir taxi tersebut.

"Iya Bu," jawab supir taxi itu yang kemudian melajukan taxinya di jalan besar menuju ke Paud harapan hati.

Dan tak lama kemudian taxi yang membawa Bu Weni pun sudah tiba sekolah nya Lala.

"Pak, tunggu sebentar ya, saya mau jemput cucu saya ke dalam," kata Bu Weni pada supir taxi itu.

"Iya Bu," jawab supir taxi.

Lalu Bu Weni keluar dari taxi yang parkir di jalan di depan paud harapan hati. Bu Weni berjalan masuk ke dalam paud harapan hati dan terlihat Lala masih bermain bersama teman-teman nya yang belum di jemput oleh orang tua mereka.

"Nenek ...!!" teriak Lala dari jauh saat melihat Bu Weni sudah datang menjemputnya.

Lala langsung masuk kedalam kelasnya dan mengambil tas punggungnya, kemudian Lala masuk ke dalam ruang guru dan Lala berpamitan pada guru wali kelasnya.

"Bu gulu, Lala pulang ya," ucap Lala sambil salim ke tangan Bu guru itu.

"Emang Lala sudah di jemput,?" tanya Bu guru wali kelas Lala.

"Cudah, itu nenek di cana , nunggui Lala," kata Lala sambil menunjuk ke arah Bu Weni yang berdiri di halaman sekolah paud itu.

"Oh ya udah, Lala hati-hati ya....," pesan Bu guru wali kelas Lala sambil melihat ke arah Bu Weni.

"Acalamualikum Bu gulu....," Lala mengucapkan salam yang kemudian Lala berlari menghambur ke arah Bu Weni.

"Waalaikumsalam salam," jawab Bu guru wali kelas Lala sambil tersenyum.

"Nenek.....!!" panggil Lala pada neneknya itu.

Bu Weni tersenyum melihat cucunya yang berlari ke arahnya itu.

"Ayuk pulang," ajak Bu Weni sambil menggandeng tangan Lala dan kemudian mereka berdua pun berjalan bersama menuju ke arah taxi yang masih menunggu di jalan depan sekolah paud itu.

Kemudian Lala dan Bu Weni masuk ke dalam taxi itu dan tiba-tiba saja Lala nyeletuk pada supir taxi itu yang sudah menjalankan taxinya meninggalkan sekolah paud harapan hati.

"Pak cupil, taxinya gak akan mogok lagi kan.....," tanya Lala dengan polosnya pada supir taxi itu.

Supir taxi itu tersenyum mendengar pertanyaan dari Lala sambil berkata padanya.

"Enggak non, taxinya gak akan mogok kok," ucap supir taxi itu melihat Lala dari kaca mobilnya yang ada di atas kepalanya.

Lala mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti dengan ucapan pak supir taxi itu.

Bu Weni melihat Lala sambil mengerutkan kedua alisnya, lalu Bu Weni bertanya pada Lala.

"Memangnya kenapa Lala?" tanya Bu Weni pada cucunya itu.

"Tadi pagi itu taxi yang antelin Lala ke cekolah mogok nek....telus Lala cama mama nunggu taxi lagi, tapi.... tadi ada om baik yang antelin Lala sama mama campai cekolahnya Lala....," Lala bercerita tentang kejadian tadi pagi yang di alaminya.

Bu Weni kembali mengerutkan kedua alisnya dan bertanya lagi pada cucunya itu " om baik siapa Lala...?" tanya Bu Weni.

"Temannya mama," kata Lala sambil memain-mainkan tangannya.

"Teman Laras? Siapa ya? Emmm ..Lala, apa om baik itu om Edo?" tanya Bu Weni lagi yang penasaran.

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!