Lanjutan dari novel Aku Janda Tapi perawan...!!!
Keperawanan atau Dara adalah konsep dan norma sosial, bukan kondisi medis. Oleh karena itu, makna keperawanan tentu berbeda-beda bagi setiap orang. Tidak ada definisi yang secara spesifik bisa menggambarkan apa itu keperawanan. Namun, secara umum seorang perawan adalah perempuan yang belum pernah berhubungan seksual dengan orang lain.
Di Indonesia ini keperawanan adalah hal tabu berbeda dengan di negara barat sana, Di Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keperawanan, masyarakat berpendapat bahwa gadis baik-baik akan menjaga keperawanan nya dengan baik.
Percayalah...aku masih Perawan, mengisahkan seorang gadis cantik yang bernama Andara Sasmita yang biasa di Panggil Dara, gadis cantik korban perceraian kedua orang tua nya yang kerap bertengkar di depan nya.
Hingga Dara dan sahabatnya terjerat salah pergaulan, Dara biasa di kelilingi lingkungan buruk seperti hamil di luar nikah, narkoba, minuman keras dan sex bebas.
Namun pemuda bernama Raka mengubah hidupnya dengan perlahan.
Mereka jatuh cinta, namun cinta mereka di penuhi konflik yang menjadikan mereka tak kunjung bersatu, Apakah takdir akan berpihak pada keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santy puji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Sebelum keluarga Rosa pulang mereka terlebih dahulu merencanakan kapan acara lamaran akan di laksanakan, yang berbicara hanya para orang tua, Raka dan Rosa hanya menyimak saja.
"Bagaimana kalau bulan depan saja " Usul ayah Rosa.
" Boleh, cukup lah untuk persiapan semuanya" Ucap Pak Rafi.
"Kenapa lama sekali, kenapa tidak Minggu depan saja" Usul Rosa.
Semua memandang ke arah Rosa, Rosa tersenyum " kalau niat baik jangan menunda lama-lama kan"
"Tidak...setelah aku wisuda saja" Raka berusaha mengulur waktu.
"Kapan kamu wisuda Ka?" Tanya Pak Rafi.
"Minggu depan aku sidang, mungkin dua bulan lagi aku baru wisuda"
"Kenapa lama sekali"
Dara memandang Rosa dengan jengah.
"Anak ayah sudah tidak sabar rupanya menjadi seorang istri" Ledek Ayah Rosa.
Rosa hanya menanggapi dengan senyuman.
"Tidak Rosa, aku ingin menyelesaikan kuliahku sampai tuntas, itu janjiku pada pakde" Raka memberi berbagai alasan lagi.
"Ya sudah kita tunggu saja sampai Raka wisuda" Pakde menengahi.
Akhirnya semua sepakat menggelar lamaran dua setengah bulan lagi. Keluarga Rosa juga mengusulkan agar setelah lamaran dua hari kemudian langsung di adakan ijab kabul.
Raka semakin menunduk karena keputusan itu di buat begitu cepat.
Keluarga Rosa akhirnya berpamitan pulang karena hari sudah semakin malam. Setelah keluarga Rosa pulang, sekarang giliran Dara yang berpamitan.
Dara lalu bergegas keluar rumah pak Rafi, ia langsung masuk ke dalam mobilnya, Dara memegangi Dadanya.
"Untung hati ini buatan Allah, gue masih bisa bernafas sampai detik ini, coba kalau buatan China, haduh ambyar kemana-kemana, porak poranda bagaikan hirosima Nagasaki yang kena bom atom" Gumam Dara.
Tok...tok...tok
Dara melihat ke kaca mobilnya, ternyata Raka yang mengetuk kaca jendela mobilnya.
Dara lalu menurunkan kaca mobilnya.
"Ada apa ka?"
"Eemmm... Ra"
"Kenapa?"
"Kalau ada apa-apa kasih tahu aku yah"
"Iya iya, udah gue mau pulang dulu ya, banyak tugas juga tau"
Raka mengangguk lalu menjauh dari mobil Dara, Dara segera menyalakan mesin mobilnya lalu meninggalkan rumah pak Rafi.
Raka langsung masuk kedalam kamar almarhum Abymanyu, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit sambil memikirkan takdir hidup yang tiba-tiba rumit dalam sekejap mata.
Raka mengambil ponsel dari sakunya, ia lalu mengirim pesan pada Dara.
📨 Raka
Besok ikut aku makan siang, jangan sampai telat, apalagi gara-gara makan dengan laki-laki lain.
Raka kembali memikirkan takdir yang sedang ia jalani. Ponselnya berbunyi, ada balasan pesan dari Dara.
📨 Dara
Rese Lo
📨Raka
Kalau besok tidak datang, aku tidak akan makan seharian
📨Dara
Terserah Lo
📨Raka
Oke, terserah aku kan, jadi harus datang, ke restauran seafood yang pernah kita kunjungi, jangan lupa,
Dara tidak membalas lagi pesan dari Raka, ia memilih untuk tidur agar esok pagi bisa lebih bersemangat.
☘️☘️☘️
Pagi ini seperti biasa Dara sudah berada di kampusnya, hari ini Dara hanya belajar 2 mata kuliah, setelah selesai belajar ia menunggu Dzuhur tiba dengan mengunjungi perpustakaan.
Dara melihat ada Rizki di dalam sana sedang membaca buku, Dara langsung menghampiri Rizki.
" Bang" Dara menepuk bahu Rizki.
"Eh sayangku" Ledek Rizki.
"Ih sayang sayang peyang"
Rizki tertawa, " Kok wajah Ade Abang kenapa terlihat sedih seperti itu?"
Dara mengusap wajahnya " Emang ya bang, jangan bohong bang"
"Iya, itu kusam"
"Yee ini mah Dara lupa mandi bang"
"Kebiasaan"
Mereka berdua tertawa lirih bersama, ada beberapa mahasiswi yang mulai membuat gosip tentang Dara dan Rizki. Mereka membicarakan tentang keakraban Rizki dan Dara.
"Beneran deh, kamu terlihat sedih Ra, kenapa coba, ceritakan ke Abang"
"Ya iyalah bang, gimana ga keliatan sedih, menyaksikan orang yang kita cinta akan menikah dengan orang lain"
"Oh soal itu lagi, sudah jodoh mah tidak akan kemana neng Dara"
"Tapi bang...ini pertama kalinya Dara menyukai seorang laki-laki"
"Ra, kamu kan sedang proses hijrah, lebih baik fokus saja untuk memperbaiki diri, nanti juga kamu dapat jodoh yang terbaik"
Dara tersenyum " Bang sumpah, bang Iki sekarang jadi pinter banget" Ledek Dara.
" Yee udah pinter dari dulu kali Ra"
"Eh...emang Abang ga mau nikah bang, udah tua lhoo"
Rizki mengusap wajahnya juga rambutnya " Apa Abang terlihat tua Ra, engga ah, ganteng bet gini juga"
"PD banget"
Rizki terkekeh pelan " Nungguin adik Abang dulu lah, kasihan, kalau ga laku ya nanti Abang siap jadi cadangannya, hihihi" Rizki tertawa lirih karena ini di perpustakaan.
Dara mencubit lengan Rizki karena terus meledeknya, tapi Dara merasa senang karena sedikit terhibur dengan candaan abangnya.
Ponsel Dara berdering, ada panggilan masuk dari Raka, Dara langsung lari keluar dari perpustakaan untuk menerima panggilan dari Raka.
📞"Assalamualaikum, ada apa ka?"
📞"Waalaikumsallam, sudah jalan belum?"
📞"Jalan kemana?"
📞" Ke restauran seafood yang semalam aku bilang Ra"
📞"Apaan sih, aku sibuk"
"Siapa Ra" Tanya Rizki.
📞 " Suara siapa itu, kamu sedang bersama siapa Ra?"
" Raka bang"
📞" Dengan bang Rizki"
📞" Cepat kesini atau hari ini aku tidak makan"
Raka langsung menutup panggilan telfonnya, Hati Raka begitu panas saat mendengar Dara bersama dengan Rizki lagi.
"Apaan sih nih orang, seenaknya sendiri," Gumam Dara.
"Kenapa Ra"
Ternyata Rizki masih menunggu Dara di depan perpustakaan.
"Ini Raka biasa, Dara harus menemani nya makan siang Bang"
"Itu sih sama saja dia menyiksamu"
"Tapi bang, Dara menikmati keperihan ini" Dara tertunduk lesu.
"Abang temani ya"
Dara mengangguk.
Dara dan Rizki ke tempat restoran seafood menggunakan mobil masing-masing, Rizki mengikuti mobil Dara dari belakang.
Sesampainya di restauran, mereka berdua masuk bersama, Dara tiba-tiba berhenti sejenak ketika melihat Raka sudah duduk bersama dengan Rosa.
"Ayo Ra, katanya kamu menikmati kepedihanmu" Sindir Rizki.
Dara kembali berjalan ke arah Raka, hari ini Dara sedikit beruntung karena membawa Rizki juga bersamanya, andaikan Dara tidak membawa Rizki, entahlah, mungkin ia hanya akan menjadi obat nyamuk saja.
"Assalamualaikum" Dara menyapa Raka dan Rosa.
"Maaf ya telat" Sambungnya lagi.
Raka dan Rosa menjawab salam Dara, Raka menatap Rizki dengan api cemburu.
Rizki membalas nya dengan senyuman.
"Eh...Pak Rizki, kok bisa kalian berdua datang bersama" Rosa menunjuk ke arah Dara dan Rizki.
"Ini Abang gue Ros, sengaja gue bawa"
" Abang ketemu gede kali Ra" Ledek Rosa.
"Iya memang" Celetuk Rizki.
"Eh kalian serasi lhoo" Rosa kembali meledek Dara dan Rizki.
"Masa sih" Rizki merangkul bahu Dara.
"Itu tangan" Raka menunjuk tangan Rizki yang memegang bahu Dara.
Dara langsung menurunkan tangan Rizki.
"Cie...cie sudah jangan malu-malu lagi" Ucap Rosa.
Dara hanya menanggapi dengan senyuman,
Raka semakin di buat jengkel dengan ledekan Rosa.
Mereka lalu memesan berbagai menu makanan, seperti biasa Dara memesan udang jumbo saus Padang kesukaannya.
Mereka makan dengan berselera, menurut Rizki dan Rosa juga seafood di restoran ini rasanya sangat enak.
"Ka...cobain deh cumi cabe hijau ini" Rosa mencoba menyuapi Raka.
"Jangan....Raka tidak suka pedas" Dara mencegahnya.
Semua mata tertuju pada Dara, apalagi tatapan Rosa yang berubah menjadi tatapan sinis.
"Eh sorry Ros, maksud gue, gue kan temanan sama Raka dan suka main di tempat budhe nya jadi gue tau Raka tidak suka makan pedas"
Rosa tidak jadi menyuapi Raka, mereka kembali makan, menghilangkan kecanggungan.
Saat Dara akan minum es teh manisnya, Raka melarangnya, Raka memanggil waiters untuk mengambilkan air putih hangat.
"Nanti perutmu sakit Ra, itu kan pedas sekali"
Rosa dan Rizki hanya saling pandang melihat perhatian Raka pada Dara, juga Dara pada Raka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Lo pernah ga sih menikmati lara nya hati yang di goreskan oleh orang yang kita cintai? luka lhoo kok nikmat😁😁😁 yah entahlah, pokoke aku pernah🤭🤭 cian deh lu Thor...]
[Aku tuh Lagi nulis di sebelah dede...si Dede nyanyi lagu Frozen yang let is go, dengan bahasa Inggris versinya, ambyar pokoknya, otak ku ikut ambyar Mak😭😭 nulis 1 episode aja lama banget, terkoyak kekhusyuan ku😁😁😁]
Jangan lupa like komen dan vote.
Salam sayang,
Santypuji