"percuma saja aku menunggumu dan berharap bahwa kau akan meminta maaf atas semua kesalahan itu! aku rasa sudah cukup aku melakukan kebodohan dalam hidupku dengan menunggu dan memujamu! nyatanya sampai kapanpun kau tak akan pernah bisa menerimaku dan cintaku. Aku akan matikan rasa ini! mulai sekarang, jangan pernah temui aku lagi! anggap saja aku tak pernah hadir dalam hidupmu. Jika perlu anggap saja aku sudah MATI!
*
Belvania Agata, gadis belia yang harus bekerja keras demi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya dengan menjadi cleaning service di sebuah perusahaan Ayah sahabatnya.
Sering bertemunya dengan sang atasan membuat dirinya jatuh cinta pandang pertama.
Sayangnya, sebentar lagi Farel akan menikahi kekasihnya.
Lalu bagaimana kisah cinta Vania?
Akankah gugur sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya_Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi lalu
Farel memasuki kamar dan segera membersihkan dirinya. Mengucur kepalanya dengan shower lalu berendam dalam bathup. Ia merutuki kebodohannya yang sudah tergoda dengan kekasihnya lagi. Tapi mau bagaimanapun juga Farel adalah laki laki normal yang memiliki hasrat dan nafsu.
Satu jam berlalu.. Farel memutuskan untuk bangkit dan memakai pakaiannya. Perutnya terasa sedikit lapar.
"rasanya aku ingin sekali makan buatan Vania" gumam Farel
"Van.."
"Vania.."
"dimana kamu!" suaranya terdengar lantang dan menggelegar.
Namuan yang dipanggil tak kunjung datang, membuat Farel merasa semakin geram dan tersulut emosi yang kapanpun siap meledak.
Karena hari sudah menjelang pagi para pelayan pun mulai memasuki rumah guna menjalankan tugaanya masing masing.
"Tuan.. Tuan" sang kepala pelayan mulai membangunkan Farel yang tengah tidur di sofa ruang tengah.
Rupanya tadi Farel lelah mencari Vania dan memilih tidur disofa tempat dimana kemarin kemarin ia masih sempat bersenda gurau dengan istrinya. Secepat kilat Farel menggelengkan kepalanya. Mengusir Vania yang mulai memenuhi otaknya.
Sebenarnya dihati Farel mulai tumbuh rasa untuk istrinya. Namun beban pada janjinya dulu membuatnya harus melepaskan Vania demi mempertahankan Angel.
Ya, dulu Farel pernah mengalami kecelakaan tunggal ditengah malam. Jalanan begitu sepi, hanya ia seorang diri. Waktu itu Farel menyetir dalam keadaan mabuk parah. Ia begitu frustasi ditinggal pergi selamanya oleh istri dan anak keduanya yang masih berusia 5tahun.
Penantian yang panjang bagi Farel menginginkan anak laki laki. 12 tahun jarak antara Rossa dan anak keduanya. Dan setelah semua impiannya terkabul, mulai dari karir yang sangat cemerlang, harta melimpah, keluarga utuh dan harmonis, Tuhan malah memberi garis takdir lain untuknya.
Farel begitu syok dan memilih melampiaskan amarahnya pada minuman sesat.
Farel mengingat betul bagaimana saat kakinya terjepit di antara mobil yang peot dan trotoar. Ia menjerit kesakitan, namun tak ada yang mendengar. Hingga lama lama kesadarannya hilang dan jatuh pingsan.
Saat terbangun, yang ia lihat hanyalah seorang wanita matang yang cantik, putih, namun penampilannya agak lusuh dan hanya memakai daster rumahan.
Wanita itu berucap bahwa dia yang membawa Farel kerumah sakit. Dan disitulah Farel berjanji pada dirinya bahwa siapa yang menolongnya jika laki laki akan dijadikan saudara, jika perempuan akan ia jadikan kekasih bahkan akan ia jadikan istri jika Rossa sang anak menyetujuinya.
Lambat laun Farel mulai terbiasa dengan kehadiran Angel. Farel benar benar mengubah Angel menjadi wanita elegan dan glamour.Farel mulai nyaman, ia memiliki teman berkeluh kesah dan bercerita.
Farel juga merasa berguna saat ini sebab ia bisa memberikan uang dan kemewahan untuk Angel. Karena ia akan merasa sia sia jika ia memiliki banyak penghasilan namun tak ada yang mendambakan semua jerih payahnya. Istrinya sudah tak mungkin lagi di beri semua itu.
Farel sadar itu adalah sumpah dan janjinya yang membuat ia harus tetap berada disisi Angel.
"aku yakin aku mencintai Angel" bermonolog dalam hati meyakinkan dirinya.
Namun anehnya, saat ia bersama Angel ia tak dapat merasakan apa apa, rasanya datar.
Berbeda dengan saat ia bersama Vania, setiap sentuhan, setiap tatapan yang ia rasakan adalah getaran aneh yang ia pun belum tau apa artinya semua itu.
Apakah mungkin ia mulai ada rasa dengan istri kecil sahabat anaknya itu?
ah tidak tidak
*
"apa kalian melihat istri saya?"
"kami baru memasuki rumah Tuan, kami belum bertemu dengan nyonya"
"yasudah sana pergi"
"permisi Fuan"
"Vania.. dimana kamu?" kenapa dari semalam aku tak melihatmu? apa aku hubungi Rossa aja ya? tapi bagaimana jika Vania sudah bercerita apa yang selama ini aku lakukan padanya? Rossa pasti akan sangat membenciku. Aku tak sanggup jika nanti Rossa membenciku. Aku harus mencari Vania"
Farel mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari keberadaan Vania.
Beberapa menit kemudian pesan gambar masuk ke ponselnya.
nomor tak dikenal
Farel segera membuka , ia membelalakkan matanya kala melihat semua gambar itu.
Vania....
