NovelToon NovelToon
Anak Yang Sengaja Di Tukar

Anak Yang Sengaja Di Tukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aliyah Ramahdani

Amora adalah putri dari keluarga kaya raya yang di titipkan pada Mira, namun karena ketamakannya dia pun rela menukar nama anak kandungnya Sofia dan menyerahkan pada keluarga si kaya raya. Segala cara pun dia lakukan agar rahasianya tak terbongkar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Dengan rasa penasaran sofia segera melangkah ke depan lantaran ingin mengetahui sang pemilik mobil mewah itu

" Permisi " ucap sang pemilik mobil begitu memasuk rumah sederhananya

" Maaf bapak cari siapa ya?" Tanya sofia pada seorang pria yang baru pertama kali dia jumpai

" Maaf nak, saya mau bertanya apa bener ini rumah pak Budi dan ibu Mira ya?" Tanya sang tamu

" Iya bener pak, kebetulan saya anak nya, ada apa ya pak? Oiya silakan masuk dulu pak" ucap sofia meminta pria itu untuk masuk secara sopan

" Apa boleh saya bertemu denga pak Budi dan ibu Mira?" tanya pria itu kemudian

" Boleh pak, tapi ayah sedang di luar kota, sebentar aku panggilkan ibu" jawab sofia dengan sopan

"Terima kasih ya nak " ucap pria itu, sementara sofia mengangguk sambil tersenyum

Tok..tok..tok...

" Bu ada tamu yang pengen ketemu ibu" ucap sofia sambil mengetuk pintu kamar amora sebab ibunya sedang bersama Amora

" Tamu siapa lagi sih sof? Pak RT atau Pak RW?" Ucap ibunya membuka pintu dengan wajah melas

Sofia yang tidak mendengar ibu nya karena fokus pada amora yang sedang sibuk membuka kado pun dapat bentakan dari sang ibu

" Sofiaaa..!!! Kamu dengar gak sih ibu ngomong" bentak sang ibu

" Iy- iya Bu maaf aku cuma pengen lihat isi kado amora, makanya aku gak fokus ke ibu" ucap sofia dengan terbata

" Aduh kasihan banget ya yang pengen tiup lilin, pengen dapet kado kayak aku tapi gak pernah sama sekali di rayain ulang tahun nya, ngiri banget ya sama aku" ejek amora pada sofia

Sofia hanya bisa tertunduk karena merasa sedih mendengar ejekan amora

" Dimana tamu nya goblok?" Ucap bu mira mendorong kepala sofia

" Tamunya ada di depan bu dan sudah menunggu" ucap sofia pada ibunya

Akhir nya ibu mira pun keluar menemui tamu tersebut, meski dengan rasa malas karena mengganggu aktifitasnya membantu amora membuka kado nya, sementara sofia masuk ke dapur untuk membuat teh untuk tamu ibunya

" Selamat sore Bu Mira" ucap pria itu

" Iya selamat sore, ada apa ya?" Tanya nya sedikit cuek

" Maaf Bu Mira sebelumnya perkenalkan saya Erik mintura" ucap pria yang terlihat seperti orang berduit sembari mengulurkan tangan pada Bu Mira

Bu Mira yang tadi nya malas untuk bertemu sang tamu, tiba tiba saja berbinar dengan senyum yang sangat bahagia ketika mendengar nama Mintura

" Iya pak Erik kenalkan saya ibu Mira" ada yang bisa saya bantu pak Bu? Tanya Bu Mira

" Iya Bu, kedatangan saya kesini buat memastikan apakah bener anak saya yang dulu di titipkan mbok Imah ada pada ibu" tanya pak Erik dengan wajah yang was was

Sebelum Bu Mira menjawab, sofia datang membawa nampan dengan dua gelas teh dan sepiring kue untuk ibunya dan tamu tersebut

" Silahkan di minum pak" tawar sofia

" Makasih ya nak, baik sekali kamu nak, pasti ibu Mira selalu mengajarkan sopan santun pada anak anak nya" ucap pak Erik sembari tersenyum dan berharap anak nya juga sopan seperti sofia

" Hehehe.. pak erik bisa aja, iya saya selalu mengajarkan anak saya sopan santun, berkelakuan baik pada siapa pun termasuk ke Amora juga bu" ucap Bu Mira dengan bangga meskipun dengan kebohongan

" Amora? Amora anak saya kan Bu Mira? Amora Salsabillah kan yang ibu Mira maksud?" Ucap pak Erik dengan rasa tidak sabar menunggu jawaban

" Iya pak, hari ini bertepatan ulang tahun amora yang ketiga belas tahun baru aja selesai acaranya, coba tadi anda datang lebih cepat pasti anda bisa ikut merayakan ulang tahun amora" ucap Bu Mira dengan senang

" Tapi amora ada kan bu? Dimana dia sekarang?"Tanya pak Erik kemudian

" Ada kok pak, bentar ya saya panggilkan dulu anak nya" papar Bu Mira

Sementara Bu Mira masuk ke dalam kamar untuk memanggil amora, sofia yang berada di ruang tamu bersama sang tamu tampak kurang mengerti masalah yang di bicarakan oleh para orang tua itu

" Ra, amoraaa..." Panggil Bu Mira pada amora

" Apa sih Bu, berisik banget" jawab amora

" Itu loh orangtua kamu yang kaya raya itu udah datang, cepat ganti baju yang sopan, terus ingat ya, ngomong nya juga harus sopan, ngerti gak" tanya Bu Mira

" Apa maksud ibu? "

" Udah, kamu mau hidup enak kan? Jadi ikuti saja apa kata ibu"

" Maksud ibu apa sih? Aku gak ngerti?"

" Hari ini dan selamanya kamu akan jadi anak orang kaya, tamu di depan itu adalah orang tua kamu, mereka adalah pengusaha kaya raya" ucap ibunya

" Wah... Jadi aku ini anak orang kaya Bu? Tapi kok bisa bu?" tanya nya

" Iya makanya cepat ganti pakaian kamu yang sedikit sopan, nanti lain kali baru ibu ceritain" ucap ibunya

Amora dengan bahagia sambil mengganti pakaian nya dengan pakaian yang sederhana dan sopan, setelah itu mereka pun keluar untuk menemui pak erik

" Pak Erik, ini adalah amora Salsabillah yang dulu mbok Imah titipkan ke saya dan suami saya, maaf saya tidak bisa memberikan apa apa buat amora selama tinggal bersama saya, karena bapak tau sendiri keadaan kami seperti apa" papar Bu Mira dengan nada sedih yang di buat buat

" Ya Allah amora anakku, maafkan papah ya nak, papa baru sempat datang menjemput kamu nak, maafkan papa ya sayang" ucap pak erik sembari memeluk amora

" Bu Mira, saya ucapkan terima kasih banyak atas ke iklhasan ibu dan keluarga merawat dan membesarkan anak saya, entah bagaimana nasib amora jika tidak ada ibu Mira dan pak Budi yang menolong kami" ucap pak erik

" Iya pak sama sama, saya juga senang karena anak titipan ini adalah amora, saya sudah menganggap nya sebagai anak saya pak " ucap bu mira terlihat sedih

" Bu Mira, bolehkah hari ini saya membawa amora ke rumah saya, saya sebagai orangtua nya sangat ingin mengurus anak saya" ucap pak erik dengan perasaan takut bila Bu Mira tidak mengizinkan nya

" Boleh saja pak, tapi jika anak nya menginginkan saya gak akan memaksa, karena amora sudah bersama saya selama ini" ucap bu mira

" Tapi gimana dengan ibu?" Ucap amora

" Kamu gak usah khawatir, ibu baik baik saja" jawab bu mira

" Jadi gimana? Kamu mau kan ikut papa pulang ke rumah kita?" Tanya pak erik

" Iya pah aku mau" jawabnya setelah mendapat isyarat persetujuan dari sang ibu

" Ya sudah Bu Mira, saya ingin membawa Amora kembali bersama saya, dan ini ada sedikit rezeki buat ibu sekeluarga, semoga ibu bisa menerima dengan lapang dada keputusan Amora" papar pak Erik

Bu Mira menerima cek itu tanpa melihat nominal nya

" Ya udah pak, tunggu sebentar ya saya siapkan barang barang amora dulu sebelum dia kembali bersama bapak" ucap Bu Mira sedih yang di buat, kemudian dia pun masuk ke kamar dan di ikuti oleh Sofia

" Bu, amora mau kemana Bu? Tanya sofia melihat sang ibunya mengemas semua pakaian amora

" Mereka itu siapa nya amora Bu?" Tanya sofia lagi

" Kok amora mau ikut sama pria itu bu?" Tanya sofia bertubi tubi pada ibunya

" Heee...!!!! bisa diem gak sih? Ini tuh bukan urusan kamu, lebih baik kamu masuk kamar aja deh, pusing ibu dengerin kamu" bentak sang ibu

"Astaaagaaaa...." Bu Mira terlihat sangat terkejut melihat nominal cek yang di pegang nya

" Kenapa sih Bu, bikin kaget aja" tanya amora yang baru saja masuk ke dalam kamarnya

" Ra, amora.. lihat ini nominalnya banyak banget buat ibu, lima ratus juta Ra, ibu jadi orang kaya amora" ucap Bu Mira bahagia

" Wahh.. ibu enak dong dapat uang banyak, bagi aku juga dong Bu, aku kan pengen jajan yang enak enak Bu" ucap amora sedikit manyun

" Aduhh amora, ini mah gak seberapa sama yang nanti dia beri ke kamu, kamu kan anak pak erik, kamu minta apa aja pasti di kabulin, percaya deh sama ibu" ucap bu mira

" Masa sih Bu? Emang mereka banyak uang ya Bu?" Ucap amora sambil menggaruk kepala nya

" Iya lah, pokok nya kamu gak nyesel deh ikut sama mereka tapi ingat pesan ibu, kalo kamu udah ikut sama mereka, ingat juga jaga sopan santun kamu kalo di hadapan mereka, ngerti gak kamu amora" jelas Bu Mira mengingatkan amora

" Iya Bu, beres aku pasti ingat kok Bu" jawab amora sambil mengangkat jempol

" Ya udah ayo siap siap keluar temui papa kamu, pasang wajah sedih kamu karena ninggalin ibu sama si sofia itu apalagi saat ini kamu gak bisa pamit sama ayah" ibu Mira mengingatkan amora lagi

"Siap Bu"

Sebelum mereka keluar mereka sempat mengajak paksa sofia untuk ikut mereka keluar mengantar kepergian amora

" Ini saya kembalikan amora kepada pak Erik, meskipun saya sangat merasa sedih, tapi saya gak bisa menahan amora untuk di sini bersama kami, huhuhuhu..." tangis pura pura Bu Mira sambil memeluk amora, sementara pak Erik terlihat sedih menyaksikan adegan perpisahan itu

" Bu, aku jalan dulu ya Bu, nanti kalo kangen aku bisa kan datang ke sini buat jengukin ibu, ayah sama sofia?" Tanya amora dan di jawab anggukan oleh Bu Mira

" Sofia, tolong kamu jaga ibu sama ayah ya, jangan jadi anak bendel, rajin belajar biar pinter, bantuin ibu beresin rumah biar ibu gak terlalu capek, kasihan ibu gak ada yang bantuin kalo aku gak ada di sini" papar amora sambil memeluk sofia dengan wajah masam, sementara sofia hanya terdiam mendengar ucapan amora

" Ya udah Bu, sofia, aku pamit ya, assalamualaikum" ucap amora sambil mengeluarkan airmata palsu nya karena permintaan bu mira, meskipun dia belum mengerti tapi dia mengikuti apa yang di katakan oleh bu mira

" Kamu hati hati ya nak,Jangan tinggalkan sholat, ngaji juga ya nak, Ibu selalu berdoa untuk kebahagian mu nak" ucap Bu Mira

" Terima kasih ya Bu Mira, saya akan selalu mengingat kebaikan keluarga ini terutama ibu Mira, Karena sudah menyanyangi anak saya dengan sepenuh hati, kalo begitu kami pamit ya Bu, assalamualaikum" ucap pak Erik merangkul amora masuk ke dalam mobil dan akan membawa amora kembali ke rumah mewahnya

"Wa'alaikum salam" balas sofia seorang diri, ibu Mira tidak menjawab salam itu dan malah sibuk dengan airmata palsu nya, sambil melambaikan tangan pada mobil mewah yang telah menjauh itu

Setelah mobil mewah tidak terlihat lagi, Bu Mira segera menghapus airmata palsunya dengan tisu dan berjalan masuk ke dalam kamar nya meninggalkan sofia seorang diri di depan pintu masuk rumahnya

"Astaga ,,, mimpi apa aku dapat rezeki nomplok sebanyak ini" ucap Bu Mira pun mencubit tangan nya dan merasakan sakit

" Auuuw sakit banget, berarti ini bukan mimpi dong ya, aku bisa beli apa aja dengan uang sebanyak ini, enak banget ya jadi orang kaya" gumam Bu Mira sambil tersenyum bahagia

Tok..tok..tok..

" Bu, aku boleh masuk gak Bu?" Tanya sofia mengetuk pintu kamar ibunya

" Isshh...mau apa lagi tuh anak, ganggu orang lagi senang aja" runtuk Bu Mira

" Kenapa lagi sih kamu?" Tanyanya begitu membuka pintu

" Aku cuma mau nagih janji ibu, katanya mau ngasih aku sepatu baru" ucap Sofia masih mengingat janji ibunya

Bu Mira pun segera beranjak mengambil sepatu yang telah dia janjikan

" Nih sepatu buat kamu yang ibu janjikan tadi" ucap Bu Mira sambil membuang sepatu itu di depan sofia

Sofia pun terkejut melihat sepatu yang telah di janjikan ibunya

"Ini kan sepatu bekas amora Bu, kok ngasih ke aku? katanya ibu tadi sepatu baru kan? trus mana sepatu baru nya Bu?" Tanya Sofia

" Aduhh Sofia itu tuh masih baru tau, masih juga di pake setahun sama Amora, dari pada kamu pake sepatu kamu yang robek dan kekecilan itu" jelas Bu Mira

" Tapi Bu sepatu ini kebesaran di kaki aku Bu" ucap sofia sedih

" Mau apa gak tuh sepatu, kalo emang kebesaran kan bisa di ganjel sama kertas atau apalah, kalo emang gak mau sana buang aja sekalian" papar Bu Mira sambil menutup pintu kamar dengan sangat keras

Sofia pun terpaksa mengambil sepatu itu dengan perasaan yang sangat sedih karena hadiah yang di janjikan tidak seperti kenyataan nya, mau tidak mau dia pun memasang ganjelan tisu berlapis lapis di dalam sepatu itu biar gak lepas saat di gunakan

******

Sementara sofia sedang bersedih, lain cerita dengan si amora, di kediaman pak Erik di kota besar terdapat rasa bahagia dan Haru karena anak semata wayangnya telah kembali di rumah

Sehingga dia mengadakan makan malam yang besar untuk semua penghuni rumah mewah tersebut, bibi, supir dan security semua makan bersama di dalam rumah tersebut

Amora merasa sangat bahagia dengan keadaan nya yang sekarang, yang bisa makan enak tanpa mengeluarkan uang jajan nya

" Sayang, ayo makan yang banyak ya, biar kamu sehat dan gemuk, kamu terlalu kurus nak, ini papah beliin semua buat kamu, kalo kamu mau sesuatu bilang sama papa ya, pasti papa kasi semua buat kamu ya nak" ucap pak erik

" Iya pa" jawabnya

" Kalo kamu mau makan apa aja bilang sama papa ya sayang, papah gak mau kamu kekurangan apapun mulai dari sekarang, kalo kamu butuh apa apa tinggal bilang aja sama bibi yang ada di rumah ini ya nak" papar pak Erik pada putrinya

" Iya pa, terima kasih. tapi mama dimana ya pa? Kok cuma aku sama papa di sini?"

" Mama kamu telah tiada sayang, maafkan papa karena kepergian mama, kamu jadi tinggal di rumah bu mira sedari kecil" ucap pak erik tertunduk

Amora tak dapat berkata-kata lantaran dia juga tak mengerti dengan situasinya saat ini

" Ya udah sayang, kamu sudah selesai makan? Kalo gitu biar papa antarkan kamu ke kamar" ucap pak erik

Mereka segera melangkah ke lantai dua untuk menuju ke kamar amora

" Sayang, gimana kamar nya? Kamu suka gak? Atau kamu pengen ngerubah bentuk kamar nya? Bilang sama papa ya sayang"

" Gak kok pa, aku suka sama kamarnya, luas banget, nyaman lagi pa, terima kasih pa, aku bersyukur punya orang tua seperti papah" ucap Amora memeluk pak erik

" Ya sudah kamu mandi dulu baru istirahat ya nak, besok kamu gak usah sekolah, biar papah yang ngurus pidahan sekolah kamu, jadi untuk besok kamu di rumah aja " ucap pak erik

" Pindah sekolah? Tapi pah aku senang kok di sekolah ku yang sekarang" ucap amora

" Tapi kan sekarang kamu sudah tinggal di kota besar sayang, jadi kamu harus pindah sekolah yang ada di sini" ucap pak erik

" Baiklah pa, terserah papa saja" jawab Amora

" Ya sudah kalo gitu papa kembali ke kamar ya sayang" ucap Bu Silvi dan di balas anggukan kepala amora

Pak Erik pun keluar dari kamar sang anak dengan perasaan lega dan bersyukur karena amora mau ikut kembali ke rumah nya

******

Pagi pun tiba..

Amora kini sarapan pagi bersama pak erik, tiba tiba amora membuka suara

" Pa, aku boleh ngomong gak?"

" Boleh sayang" jawab pak erik

" Aku boleh minjem ponsel papa bentar gak? Aku pengen ngomong sama ibu, aku kangen sama sofia dan ibu, cuma pengen pastiin keadaan mereka, biasanya mereka gak sarapan kalo gak ada aku, melihat sarapan banyak kayak gini membuat aku sedih teringat sama mereka" ucap Amora dengan wajah sedih yang di buat buat

" Loh sayang kamu gak punya ponsel? Ya udah kalo gitu abis sarapan kita beli ponsel ya, biar kamu bisa telponan sama ibu kamu kalo lagi kangen" jawab papa erik

" Beneran pa? Papa pengen beliin aku ponsel? Makasih ya pa" ucap amora terlihat sangat bahagia

" Iya dong sayang, makanya cepetan makannya biar kita siap siap dulu baru jalan" jawab nya

Sarapan pun telah usai, pak erik telah bersiap untuk mengantar putrinya shopping barang barang yang di inginkannya, mereka menggunakan sebuah mobil mewah yang di kendarai oleh seorang sopir

Hingga tibalah mereka di salah satu mall ternama yang menyediakan semua keperluan orang orang, mereka masuk ke dalam salah satu tempat penjualan ponsel bermerk, amora sangat senang karena memang dia sangat ingin memiliki handphone merk tersebut yang terdapat logo buah apel

" Sayang kamu mau ini atau yang ini" tanya pak erik pada amora

" Pa, itu terlalu mahal, aku cuma mau yang biasa aja" jawab amora yang pastinya sedang berbohong dan berharap agar mamanya masih menawarkan handphone tersebut padanya sekali lagi

" Gak apa apa sayang, kamu pilih aja handphone yang kamu mau, lagian untuk anak papa, gak ada yang mahal bagi papa" ucapnya dengan senyum

" Ya udah aku mau yang ini aja pa, gak apa apa kan? " tanya amora

" Gak apa apa dong sayang"

" Mbak, anakku mau ponsel yang itu" ucap pak erik pada seorang karyawan

" Berapa harganya mbak? "

" Enam belas juta pak " jawabnya membuat amora sangat terkejut

" Ya udah aku bayar pake kartu kredit ya mbak" ucap pak erik

Setelah semua selesai, ponsel impian pun kini telah berada di tangan Amora, kemudian pak erik mengajaknya berbelanja pakaian dan apapun yang di inginkan amora hingga mereka sedikit lupa waktu

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Wulan Sari
semoga bertemu ya di desa itu
Wulan Sari
semoga Sofia ada yang menolong ya karena anak baik dan bisa membalas perlakuan Amora lanjut Thor semangat 💪
Wulan Sari
ceritanya semakin menarik lho bikin penasaran semoga nanti cerita ini bisa happy end ya semangat 💪 Thor salam sukses selalu ya cip 👍 trimakasih 🙂❤️🙏
Wulan Sari
lha ada orang kaya yang mau di bodohi apa bodoh ya heee dlm cerita ini pak Min pak Min km kok mau sj di bodohi gemes jd bacanya semoga cepat terkuak anak yg di tukar tp klu cpt terkuak critanya ga seru....ayo Thor lanjut critanya up lg trimakasih 👍
Wulan Sari
gemes rasanya orang kaya kok ga ngerti ya harusnya tu di DNA dl bacanya jd gemes banget lho greget....
ayo thor lanjut critanya bikin gedeg buat penasaran semoga fikiran orang kaya itu berubah heeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!