NovelToon NovelToon
KAIL AMARASANA

KAIL AMARASANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:600
Nilai: 5
Nama Author: Yusup Nurhamid

Di negeri Amarasana, tempat keajaiban kuno disembunyikan di balik kehidupan sederhana, Ghoki (17), seorang anak pemancing yatim piatu dari Lembah Seruni, hanya memiliki satu tujuan: mencari ikan untuk menghidupi neneknya.
Kehidupan Ghoki yang tenang dan miskin tiba-tiba berubah total ketika Langit Tinggi merobek dirinya. Sebuah benda asing jatuh tepat di hadapannya: Aether-Kail, sebuah kail pancing yang terbuat dari cahaya bintang, memancarkan energi petir biru, dan ditenun dengan senar perak yang disebut Benang Takdir.
Ghoki segera mengetahui bahwa Aether-Kail bukanlah alat memancing biasa. Ia adalah salah satu dari Tujuh Alat Surgawi milik para Deva, dan kekuatannya mampu menarik Esensi murni dari segala sesuatu—mulai dari ikan yang bersembunyi di sungai, kayu bakar ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusup Nurhamid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arus Bintang Menuju Gahara

​Napas Ghoki tersengal-sengal saat ia melesat keluar dari gerbang batu Nexus. Kota di belakangnya bergemuruh dengan panggilan para Penjaga Kota. Ia tahu Kapten Penjaga akan segera menyadari bahwa kekacauan di perpustakaan hanyalah pengalih perhatian.

​Ia berlari melewati padang rumput yang luas di luar Nexus. Tujuan: Tebing Gahara, barisan tebing batu cadas yang membelah Amarasana dengan lautan. Itu adalah perjalanan dua hari yang sulit, melewati daerah yang jarang penduduknya dan penuh bahaya.

​Ghoki melambat hanya ketika ia yakin ia sudah cukup jauh. Ia bersembunyi di balik semak belukar yang lebat, jantungnya masih berdebar. Ia menarik keluar Aether-Kail, cahayanya terasa meredup di bawah terik matahari, seolah kail itu sendiri lelah setelah digunakan untuk menarik begitu banyak Esensi dalam waktu singkat.

​"Aku harus sampai ke Gahara sebelum mereka," gumamnya. "Aku harus menemukan Gada Perisai itu."

​Ghoki memejamkan mata dan mengaktifkan Visio-Sonar pada kail. Ia tidak mencari musuh di belakangnya, melainkan mencari Esensi Jalan di depannya.

​Aku memancing... Esensi rute tercepat dan teraman menuju Tebing Gahara.

​Benang Takdir perak melesat ke depan, dan Ghoki merasakan garis energi yang tajam dan lurus terbentang di hadapannya, menembus bukit-bukit, melintasi sungai-sungai kecil, dan menghindari jalan utama. Benang itu menariknya dengan dorongan halus. Ini bukan lagi sekadar memancing, ini adalah navigasi takdir.

​Ghoki mulai bergerak, mengikuti petunjuk Aether-Kail. Ia berjalan lebih cepat dan lebih efisien daripada yang pernah ia lakukan seumur hidupnya.

​Ujian di Sungai Padas

​Pada sore hari, Benang Takdir membimbingnya ke tepi Sungai Padas, sebuah sungai yang lebar dan berarus deras, terkenal karena pusarannya yang mematikan. Jembatan terdekat ada jauh di hulu.

​Tanpa Aether-Kail, Ghoki harus memutar jauh atau mempertaruhkan nyawa untuk berenang.

​Ia menatap Aether-Kail. Jika kail ini bisa menarik benda, mungkinkah ia bisa menarik Esensi Kepadatan air?

​Ghoki berlutut di tepi sungai. Ia mengarahkan kail ke permukaan air yang berputar-putar.

​Aku memancing... Esensi Ketenangan dan Soliditas yang cukup untuk menyeberang.

​Ia menarik dengan hati-hati. Rasanya seperti menarik kain sutra yang tebal. Di hadapannya, pusaran air berhenti. Bukan karena sihir pembeku, tetapi karena Esensi alirannya telah ditarik ke dalam kail. Air di depannya menjadi tenang, dan bahkan sedikit mengeras, membentuk jalur sementara yang sedikit berlendir dan buram.

​"Ini seperti memancing jalan..." bisiknya tak percaya.

​Ghoki melangkah cepat di atas air yang kini padat seperti gelatin tebal. Saat ia mencapai sisi lain, ia melepaskan tarikannya. Aether-Kail berdenyut lelah. Air Sungai Padas segera kembali ke pusarannya yang liar.

​Ghoki terengah-engah. Ia sudah menghabiskan terlalu banyak energi. Jika ia menggunakan kail itu untuk hal besar lagi, ia akan pingsan. Ia memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon beringin raksasa, mengisi kembali energinya dengan tidur.

​Mimpi Deva Limina

​Saat Ghoki tertidur, Aether-Kail di sampingnya mulai bersinar lembut. Ghoki memasuki mimpi yang terasa lebih nyata dari pada bangun.

​Ia berada di tempat yang seluruhnya terbuat dari cahaya dan benang. Juta-an benang perak dan emas terbentang dari segala arah, berputar membentuk galaksi, kehidupan, dan waktu.

​Di tengahnya, duduk seorang wanita yang tingginya mencapai langit, dengan mata yang bersinar seperti dua bintang kembar. Dia adalah Deva Limina, Sang Penenun Takdir.

​"Ghoki Limana," suara Deva Limina bergema, namun lembut. "Engkau telah menguasai Kailku dengan cepat. Itu adalah takdirmu."

​Ghoki mencoba berbicara, tetapi ia tidak bisa.

​"Kail itu adalah bagian dari hatiku. Aku menggunakannya untuk menenun takdir yang seimbang. Tetapi Keretakan Langit telah melepaskan tujuh potong darinya. Jika mereka jatuh ke tangan Lord Varun—seorang fana dengan jiwa yang serakah—ia tidak akan menenun takdir, ia akan memotongnya," jelas Deva Limina.

​"Gada Perisai yang kau cari, 'Aegis-Manta', melindungi dari gangguan takdir. Varun mencarinya untuk melindungi dirinya saat ia menggunakan kekuatan lain."

​Deva Limina menatap Ghoki dengan prihatin. "Putraku, Varun telah mengirim utusan terkuatnya, Raksasa Besi, Jenderal Gorok. Dia adalah pengguna sihir bumi. Dia akan sampai di Gahara lebih cepat darimu."

​"Kenapa aku, Deva Limina?" batin Ghoki dalam mimpinya.

​"Karena kau memiliki esensi seorang Penjaga Limana dan kesabaran seorang pemancing. Kau tidak mencari kekuasaan, kau mencari kebenaran. Sekarang bangun, Ghoki. Gorok sedang memanggil Esensi bumi untuk mencarimu. Arus Bintang membimbingmu, tetapi ia tidak akan menggendongmu."

​Ghoki tersentak bangun. Matahari sudah terbenam. Ia merasakan sensasi getaran di bawah tanah, gempa bumi kecil yang teratur, semakin dekat. Itu bukan gempa alam. Itu adalah Jenderal Gorok.

​Waktu hampir habis. Ghoki mengambil Aether-Kail dan mulai berlari menuju Tebing Gahara, sekarang ia tahu persis siapa musuhnya dan apa yang harus ia lakukan. Tebing Gahara yang dingin dan berbahaya kini menanti, dan di sana, pertarungan pertamanya yang sesungguhnya akan segera terjadi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!