NovelToon NovelToon
Kemuliaan Cinta Pada Tuan Pemarah

Kemuliaan Cinta Pada Tuan Pemarah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Aliza Azzahra harus menikah dengan laki-laki yang menjebaknya. Aliza di grebek warga bersama Dhafian, seorang pria yang sengaja mengatur rencana agar bisa menikahi dirinya untuk tujuan pembalasan dendam.
Dhafian hanya ingin membalaskan dendam atas kematian ayahnya yang berkaitan dengan Paman Aliza. Orang yang selama ini tinggal bersama Aliza saat kedua orangnya meninggal dalam kecelakaan.
Meski Aliza mengetahui pernikahan itu untuk dendam. Tetapi tidak satupun rahasia suaminya yang tidak dia ketahui. Dhafian kerap kali berterus terang kepadanya.
Bagaimana Aliza menjalani pernikahannya dengan pria yang dipenuhi dengan dendam.
Apakah kemuliaan hatinya mampu menaklukkan seorang Dhafian?
Lalu bagaimana perjalanan pernikahan mereka berdua yang penuh dengan lika-liku, air mata dan diwarnai dengan keromantisan tipis-tipis.
Mari para pembaca untuk mengikuti ceritanya dari bab 1 sampai akhir, jangan boom like dan jangan suka nabung Bab.
Ig. ainunharahap12.
Ig. ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4 Masuk Ke kamarku

Dhafian yang sedang menyetir, ketika ponselnya berbunyi yang langsung membuat earphone di telinganya.

"Tuan Nona Aliza benar-benar ke rumah sakit sesuai dengan dugaan tuan, dia menanyakan keadaan tuan," ucap Arga yang memberi informasi dalam panggilan telepon tersebut.

"Aku sudah menduga jika dia akan melakukan hal itu," batin Dhafian menghela nafas.

"Baiklah kau awasi Wanita itu," ucap Dhafian.

"Saya baru mendapati informasi jika minggu ini Nona Aliza akan menikah dengan Ardito," jawab Arga.

"Benarkah secepat itu mereka akan menikah. Aku bahkan baru mengetahui hubungan mereka. Apa mereka sudah tidak sabar ingin menikahkan anak-anak mereka agar mereka semakin kuat," sinis Dhafian.

"Tuan ingin saya melakukan sesuatu agar pernikahan itu tidak terjadi?" tanya Arga.

"Ini adalah masalah kecil, aku bisa melakukannya sendiri," jawab Dhafian.

"Baiklah tuan, saya hanya akan mengikuti instruksi dari tuan saja," jawab Arga.

"Selain dia mengunjungi rumah sakit apalagi yang kau ketahui?" tanya Dhafian.

"Karena hari pernikahannya tinggal beberapa hari lagi, Nona Aliza akan pulang ke kampung halamannya untuk berziarah ke makam keluarganya," jawab Arga yang ternyata benar-benar sangat cepat mendapatkan informasi yang valid dan entahlah dari mana dia mendapatkan semuanya.

"Kau tahu di mana kampung halamannya?" tanya Dhafian.

"Saya akan mengabari tuan beberapa menit lagi untuk memberikan alamatnya," jawab Arga.

"Baiklah, aku tunggu," sahut Dhafian dengan tersenyum miring yang akhirnya mengakhiri panggilan telepon tersebut.

******

Solo adalah kota kelahiran Aliza. Aliza menggunakan pesawat untuk terbang ke Solo. Karena akan menikah sebentar lagi yang membuatnya harus meminta restu kepada keluarganya yang sudah tiada dalam kecelakaan yang meninggalkannya seorang diri.

Aliza sejak kecil memang sudah tinggal bersama dengan Arum dan kedua orang tuanya yang merupakan Kakak dari ayahnya. Orang tua Aliza mengalami kecelakaan mobil yang menewaskan kedua orang tuanya dan bahkan pada saat itu Aliza ada di dalam mobil yang sama di saat usianya 7 tahun.

Aliza butuh waktu untuk hilang dari traumanya dan entahlah apakah saat ini trauma kecelakaan yang telah merenggut kebahagiaannya itu masihkah terbayang di dalam pikirannya.

Aliza hanya berusaha menjalani kehidupannya dengan sebaik mungkin yang pasti dekat dengan sang pencipta agar selalu diberikan hati damai dan penuh ketenangan. Lucky, Mayang sudah menganggapnya seperti putri sendiri, tidak pernah membedakan antara Arum dan Aliza, baik dari kasih sayang materi dan juga pendidikan yang diberikan mereka secara adil.

Aliza selama ini tidak pernah merasa kekurangan baik kasih sayang maupun materi dalam kehidupannya karena selalu terpenuhi dan memang merasakan ketulusan dari orang tua yang menjadi pengganti orang tuanya selama ini.

Di dalam pesawat Aliza membaca buku dan wanita cantik itu terlihat begitu adem. Karena sebentar lagi akan menjadi istri yang ternyata Aliza juga tidak lupa membaca buku tentang pernikahan yang akan menjadi bekal untuknya menjadi istri yang taat pada suaminya.

"Mama, Papa. Aliza sebentar lagi akan menikah. Aliza meminta restu dari Mama dan Papa, semoga proses pernikahan diberi kelancaran dan Aliza bisa menjadi istri yang patuh pada suami dan juga menjaga pernikahan kami," batin Aliza menghela nafas yang memejamkan matanya.

***

Solo

Akhirnya Aliza sampai juga di Solo. Karena keluarga besarnya memang tinggal di sana dan juga masih ada Eyang Aliza yang masih hidup tinggal bersama Paman dan Bibinya yang merupakan adik dari ayahnya. Sama seperti Luky.

Paman Toha juga sangat menyayanginya yang sudah menganggap seperti putri sendiri dan apalagi dia tidak memiliki anak dalam pernikahan mereka.

"Bagaimana perjalanan hari ini Aliza?" tanya Toha ketika ponakannya itu sudah datang yang sekarang berada di ruang tamu disambut oleh istri dan juga ibunya.

"Alhamdulillah Paman semua diberi kelancaran dan sebenarnya Paman Lucky, Bibi Mayang dan juga Arum ingin sekali ikut ke Solo, tetapi karena jadwalnya bentrok jadi tidak bisa untuk ikut," jawab Aliza.

"Seharusnya dalam proses pernikahan seperti ini sudah sangat sewajarnya mereka ikut ke Solo untuk sama-sama meminta restu kepada kedua orang tua kamu," sahut Eyang.

"Tidak apa-apa Eyang. Aliza juga tidak enak harus merepotkan Paman dan Bibi, mereka juga setelah ini akan disibukkan untuk proses pernikahan Aliza. Mereka ada banyak sekali membantu dan termasuk calon suami untuk Aliza," ucap Aliza yang tidak ingin ada kesalahpahaman di antara saudara itu.

"Lalu apa kamu sudah yakin Aliza dengan calon suami kamu ini?" tanya Farah.

"Insyallah Aliza sangat yakin. Aliza juga melakukan sholat istikharah untuk meminta petunjuk," jawab Aliza.

"Kamu harus terus melakukannya sampai hari pernikahan. Karena bagaimanapun terkadang Allah memberi petunjuk nggak tahu kapan jika memang ini yang terbaik pasti akan dipermudah," sahut Eyang.

"Iya Eyang," sahut Aliza dengan tersenyum.

"Bibi sudah menyiapkan kamar kamu. Kamu bisa beristirahat dan besok baru pergi ziarah ke makam orang tua kamu," ucap Ratih

"Bibi. Aliza akan langsung ziarah saja dan sore juga akan kembali ke Jakarta," ucapnya yang terlihat dari wajahnya tampak hati-hati berbicara.

"Aliza, kamu baru saja sampai dan langsung ingin pulang. Hey kamu harus beristirahat dulu," ucap Ratih tampaknya tidak setuju dengan keponakannya itu.

"Apa yang dikatakan Bibi kamu benar. Jangan langsung pulang begitu saja. Kamu bisa berziarah nanti sore dan besok pagi baru kembali. Paman akan mengantarkan kamu ke Bandara," sahut Toha.

"Baiklah kalau begitu," sahut Aliza yang juga tidak mungkin pulang begitu saja yang pasti merasa tidak enak kepada keluarga yang ada di kampung yang juga pasti sangat merindukannya.

***

Di bawa langit mendung itu Aliza yang sudah berada di pemakaman yang tidak jauh dari rumah eyangnya. Aliza berbunga di atas pusara makam kedua orang tuanya.

"Mama, Papa. Aliza akan menikah 4 hari lagi. Pria itu dipilihkan oleh Paman untuk Aliza. Selama ini taaruf yang Aliza jalankan berjalan begitu sangat baik. Aliza meminta restu dari Mama dan Papa, jika memang beliau adalah jodoh Aliza agar pernikahan kami dipermudah," ucapnya mata berkaca-kaca yang berusaha untuk tegar saat berkunjung ke makam kedua orang tuanya.

"Aliza sangat menyayangi Mama dan Papa. Maaf Aliza jarang-jarang berkunjung ke rumah Mama dan Papa. Aliza hanya ingin mengatakan jika selama ini hidup Aliza benar-benar sangat baik. Paman, Bibi dan Arum, keluarga yang mencintai Aliza," ucapnya dengan air mata yang jatuh di balik cadar berwarna biru muda itu.

Banyak sekali yang dia ceritakan kepada kedua orang tuanya. Walau cerita itu tidak mendapat balasan. Aliza pasti sangat merindukan kedua orang tuanya.

Ketika sudah selesai berziarah, Aliza yang kembali ke rumah Eyang. Aliza juga langsung bersih-bersih setelah selesai dari makam. Aliza keluar dari kamar mandi yang menggunakan piyama tidurnya dengan panjang di atas mata kaki, lengannya juga panjang dan rambutnya yang dibiarkan terurai panjang.

Aliza melihat keluar jendela yang mana hujan yang deras tampak membasahi bumi.

"Sejak tadi pagi cuaca memang sudah mendung, untung saja sudah berkunjung ke makam Mama dan Papa belum hujan," ucapnya yang merasa lega dengan menghela nafas.

Brukkk.

Aliza dikagetkan dengan suara pintu kamar yang dibuka yang membuatnya menoleh ke arah pintu tersebut. Dhafian yang ternyata memasuki kamarnya yang membuat Aliza panik dengan nafas naik turun yang sangat shock.

Bersambung.....

1
Naufal Affiq
lama kali lak kedik si reno ini terbongkar,enak kali hidup nya
Naufal Affiq
menantu idaman
partini
menghilangkan noda darah tuh gampang pakai sabun mandi dah kinclong
Dyah Oktina
kapan kelanjutannya nih thor.... d tunggu banget loh ...💪🏻💪🏻😍
partini
pecah perawan
partini
sehh demo
Reni Septianing
lanjut kan up banyak2 kak😁 sudah penasaran ini.
partini
lanjut
Retno Harningsih
up
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
lanjut
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
jgn izinin Thor.. jangan izinkan dhafian buat begitu pada isterinya
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
dhafian bodoh isteri Baik2 malah mau pameran ke orang haram dilihat...
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
kasihan Aliza
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
lalu Arum sama Aditho
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
dhafian nyosor ke kampung tapi terus nyosor ke rumah Aliza..ya Allah
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
arum n Aliza sepupuan lucky adalah adik beradik ayahnya Aliza dan sekaligus wali Aliza
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
akh memang suka kisah wanita Bercadar
Wicih Rasmita
next Thor
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!