NovelToon NovelToon
Istri Palsu

Istri Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yayalifeupdate

Zhefinca yang dua tahun telah menikah dengan Giovano, ia hanya bertemu satu kali saat pernikahan, dan setelah itu keduanya hidup dengan masing-masing namun status tetap menjadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kagum Yang Disembunyikan

Malam ini Zhefinca telah berada di sebuah lounge untuk makan malam bersama Kevin. Ia datang menggunakan gaun hitam panjang dengan belahan hingga ke pahanya, sedangkan rambut Zhefinca malam ini menggunakan gaya sleek bun, yang membuatnya tampil begitu mempesona.

 

Kevin bahkan tidak berkedip ketika melihat penampilan Zhefinca mala mini.

 

“Silahkan Zhe” ucap kevin dengan membantu menarik kursi untuknya.

 

“Terimakasih Pak”

 

Zhefinca begitu gugup, karena ini adalah makan malam pertama seumur hidupnya bersama dengan pria yang begitu ia kagumi. Degup jantung Zhefinca begitu cepat, hingga membuat jemarinya terasa lebih dingin.

 

“Kamu cantik sekali Zhe” puji Kevin.

 

“Terimakasih Pak”

 

Kevin menyadari jika Zhefinca terlihat sedikit gugup, bahkan ketika ia menghadiri sebuah rilis bukunya, ia tak pernah seperti ini. Kevin tersenym tipis dengan tetap memandangi Zhefinca dengan lekat.

 

“Zhe” panggil Kevin dengan nada rendah.

 

“Iya Pak?”

 

Tangan Kevin merain jemari Zhefinca, menggenggamnya dan sesekali ibu jarinya mengusap punggung jemari Zhefinca.

 

Ia begitu terbawa suasana makan malam kali ini, bahkan membiarkan Kevin menggenggam tangannya dan melupakan status pernikahannya dengan Giovano.

 

“Permisi untuk hidangannya” ucap pelayan lounge dengan sopan.

 

Seketika Zhefinca tersadar dan segera menarik tangannya dari genggaman Kevin. Dan menyadari sikap Zhefinca, Kevin hanya tersenyum.

 

Makan malam kali ini berjalan begitu sempurna dan tanpa gangguan, dan Kevin begitu ingin menahan Zhefinca agar lebih lama bersamanya. Tapi ia sadar, jika agenda Zhefinca besok akan lebih padat dari biasanya. Kevin pun mengizinkan Zhefinca pulang terlebih dahulu, karena Kevin akan menemui rekan kerjanya di tempat yang sama, sehingga ia tidak bisa mengantar Zhefinca pulang.

 

Zhefinca sudah berada di sebuah lobby yang sangat luas, dengan sedikit menangkat gaunnya, ia berjalan dengan begitu anggun dengan dagu terangkat. Giovano yang baru saja masuk ke dalam hotel itu seketika terpesona dengan kecantikan wanita yang di hadapannya, yang tidak lain adalah Zhefinca, istrinya yang telah ia nikahi selama dua tahun ini.

 

Sedangkan Zhefinca tidak menyadari jika ia sedang berpapasan dengan Giovano. Ia tetap melangkah keluar untuk menunggu taksinya.

 

Sementara Giovano berhenti di tempat dimana ia melihat Zhefinca, tubuhnya memutar memperhatikan wanita yang tengah menggunakan gaun hitam tersebut. Ia masih berusaha meyakinkan, apakah yang ia lihat itu adalah Zhefinca atau hanya seseorang yang mirip dengannya.

 

“Pak Gio ingin saya panggilkan Zhefinca?” tanya Arka.

 

“Jadi itu tadi Zhefinca?”

“Benar Pak”

“Sejak kapan dia berubah menjadi seperti itu”

“Sejak dua hari yang lalu Pak”

 

Giovano tidak bergeming, ia hanya menatap istrinya dari jarak yang begitu jauh. Gaun hitam menjuntai ke lantai tersebut terlihat sangat cocok untuknya, tubuhnya yang indah ternyata selama ini ia sembunyikan dari balik kaos yang biasa Zhefinca kenakan.

 

Entah dorongan dari mana, Giovano melangkah keluar menyusul Zhefinca yang berada di luar, yang mala mini menjadi pusat perhatian banyak orang karena tampilannya yang memukau.

 

“Zhefinca” Panggilnya.

 

Wanita itu seketika tegang, karena ia begitu mengenal suara bariton tersebut. Hanya mendengarnya saja aura sekitar ia berdiri menjadi mencekam.

 

Zhefinca berbalik, ia menatap sosok pria dengan tubuh bidang dan tinggi tersebut. Napasnya tidak beraturan, jantungnya berdegup begitu kencang, dan tangan kirianya terlihat meremas gaun yang tengah ia kenakan.

 

“Ngapain kamu malam-malam disini?” tanya Giovano dengan nada menekan.

 

“Teman, makan malam sama teman” jawab Zhefinca.

 

“Dengan menggunakan gaun seperti ini?”

“Iya, sesuai tempat kan?”

“Jangan macam-macam Zhe, kamu masih berstatus istriku. Kalau sampai kamu mencoreng nama baikku, kamu akan tahu akibatnya”

 

Zhefinca menyipitkan matanya, lalu dia tersenyum sinis dengan menatap kearah lain.

 

“Gak ada yang tahu kalau aku istri kamu. Semua orang tahu kamu sudah menikah, tapi Rosa yang selalu di sisi kamu, bukan aku. Jadi tenang saja” ucap Zhefinca.

 

“Ternyata kamu bisa bicara”

“Aku bukan patung”

 

“Wah cantik sekali”

“Kulitnya bersinar, bodynya gak kalah sama model internasional”

 

Beberapa suara yang terdengar oleh telinga Giovano, yang entah sejak kapan terasa begitu mengusiknya.

 

Dan tanpa aba-aba, Giovao menarik lengan Zhefinca dan membawanya kembali masuk ke dalam hotel tersebut. Pria itu merasakan betapa lembutnya kulit Zhefinca, karena ini adalah pertama kali ia menyentuh oistrinya, karena pada saat pernikahan Zhefinca menggunakan opera gloves sehingga ia tidak bersentuhan langsung dengan kulit istrinya.

 

“Sakit!” rengek Zhefinca

 

“Diam.”

“Aku mau pulang”

 

“Dengan pakaian seperti ini, kalau terjadi apa-apa aku yang bertanggung jawab di hadapan orangtuaku Zhe!” ucap Giovano dengan tegas, matanya menatap tajam kearah Zhefinca hingga membuat Zhefinca menghela napas kasar.

 

“Oke. Aku ikut kamu, tapi lepaskan. Ini sangat sakit” ucap Zhefinca dengan nada rendah dan sedikit memohon.

 

Giovano melepaskannya, dia melihat pergelangan tangan Zhefinca merah akibat cengkeramannya. Kemudian ia berjalan menuju lift, dan diikuti oleh Zhefinca dan juga Arka.

 

Arka sedikit bahagia karena melihat ada rasa peduli dari diri Giovano yang mungkin enggan dia akui. Tapi Arka bisa melihat sorot mata Giovano saat menatap Zhefinca.

 

Arka hanya berdiri di dekat lift, sedangkan Zhefinca masih mengikuti Giovano menelusuri lorong hotel tersebut, hingga Giovano berdiri di depan sebuah kamar.

 

“Ini kuncinya” ucap Giovano dengan melempar kunci ke tubuh Zhefinca dan kemudian jatuh di dekat kakinya.

 

Zhefinca hanya menatap nanar kearah Giovano, lalu saat Zhefinca hendak menunduk untuk mengambil kunci tersebut, tangan seseorang lebih dulu mengambilnya dan menyerahkan kepada Zhefinca.

 

“Terimakasih Pak” Ucap Zhefinca

 

“Sama-sama”

 

Pria tersebut berlalu dan masuk ke dalam kamar yang tidak jauh dari kamar Giovano, sdangkan Giovano menatap pria itu dengan tatapan kesal.

 

“Jangan kemana-mana. Tunggu Disini, kalau kamu berani macam-macam—”

 

“Kamu akan tahu akibatnya” potong Zhefinca dengan cepat.

 

Zhefinca masuk begitu saja ke dalam kamar milik Giovano, ini pertama kalinya ia masuk ke dalam ranah privasi suaminya. Kamar begitu luas, memiliki ruang tidur dan ruang tamu yang terpisah. Tapi Zhefinca tidak berani melakukan apapun, dia hanya duduk di sofa dan menunggu Giovano kembali.

 

Sementara Giovano kembali menuju ke lift untuk menemui seseorang, bersama dengan Arka.

 

“Menurutmu apa dia sedang bersiap Arka?” tanya Giovano.

 

“Bersiap untuk apa Pak?”

“Berpisah dariku. Jadi dia sengaja merubah penampilannya untuk mencari pria yang mau menikahi janda?”

“Saya rasa tidak Pak, karena perpisahan Pak Gio dan Zhefinca juga masih lama jika mengikuti kontrak”

“Cari tahu dengan siapa dia makan malam”

“Baik Pak”

 

Ting! Pintu lift terbuka.

 

Giovano duduk disofa bergabung dengan beberapa rekanannya untuk membahas bisnis, beberapa minuman alko-hol pun telah siap di meja. Giovano minum beberapa slot bersama dengan mereka.

 

Tapi bayangan Zhefinca tidak bisa ia hapus dari kepalanya, matanya saat menatap dirinya, tanpa perlawanan dan begitu patuh.

 

Arka memperhatikan Giovano dari jauh, ia terlihat seperti sedang berpikir keras, namun itu bukan ranah Arka sehingga ia tidak ada keberanian untuk bertanya.

 

Waktu sudah menunjukan pukul satu, Giovano dan rekanannya berpisah menuju kamar masing-masing.

 

“Arka siapkan mobil, aku akan bawa Zhefinca”

“Baik Pak”

 

Giovano dan Arka masuk kedalam lift yang sama, namun mereka berpisah di lantai dua belas, karena Giovano harus membawa Zhefinca untuk pulang.

 

Pintu kamar terbuka, Giovano melihat Zhefinca tertidur di sofa dengan tengan masih memegang tasnya. Pria itu menyadari jika tas yang di genggam Zhefinca adalah tas yang ia beli bersama Rosa.

 

Rosa sudah memilih tas paling murah dan bisa dikatakan jauh dari gayanya, tapi justru ketika di pakai oleh Zhefinca, tas itu terlihat mahal.

 

“Bangun!” ucap Giovano datar namun tidak ada respon dari istrinya.

 

“ZHEFINCA BANGUN”

 

Kali ini Giovano sedikit berteriak disamping telinga istrinya, yang membuat Zhefinca terperanjat karena terkejut.

 

Zhefinca menatap Giovano, kemudian ia segera berdiri karena tidak ingin membuat suaminya marah.

 

Tidak ada yang Giovano katakana, ia melangkah keluar dan Zhefinca segera mengikuti Langkah Giovano. Kini keduanya tengah menunggu lift bersama, ketika Zhefinca menoleh ke samping, saat itu juga Giovano memperhatikan Zhefinca lalu tersenyum tipis.

 

“Tas yang kampungan, begitu cocok untuk kamu Zhefi” ucapnya.

 

“Terimakasih, tapi aku rasa tas ini masih ada nilainya”

 

Ucapan Zhefinca berhasil membuat Giovano menatap kearahnya dengan tatapan bingung. Hingga pintu lift terbuka dan Zhefinca melenggang masuk meninggalkan Giovano.

 

Mereka masuk kedalam mobil, hanya saja Zhefinca duduk di depan disamping Arka. Sedangkan Giovano menatap tidak percaya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!