NovelToon NovelToon
Anak Genius Milik Sang Milliarder

Anak Genius Milik Sang Milliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:258.1k
Nilai: 5
Nama Author: eli_wi

"Ma... Ma... Papa atu mana? Tata Dindin, Papa atu ladi dipindam ama ante-ante dilang di pelempatan. Matana ndak ulang-ulang," Seru seorang gadis cilik bernama Rachel Helene R dengan mata bulat polosnya.

"Diam, Achel. Mama nanti nanis," seru Ronand Oliver R, yang merupakan kembaran dari Rachel.

Perpisahan antara sepasang manusia yang saling mencintai, membuat dua anak kembar kekurangan kasih sayang terutama dari sang ayah. Diusir oleh mertua karena mengandung bayi perempuan, padahal sang suami belum mengetahui kehamilannya. Tak disangka oleh perempuan bernama Chiara Jane itu jika ia melahirkan anak kembar dan salah satunya adalah laki-laki.

Akankah kedua anak kembar itu bisa kembali menyatukan kedua orangtuanya? Dengan otak cerdasnya, ia berusaha menghalangi orang-orang yang ingin kedua orangtuanya berpisah. Akankah Chiara mau untuk mempertemukan kembali si kembar dan ayahnya? Ikuti kisah si kembar yang lucu dan menyebalkan namun berotak genius hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman Rachel

"Mama... Boleh atu matan udang dolengna?" tanya Rachel dengan tatapan berbinar cerah. Bahkan air liurnya hampir menetes karena membayangkan bagaimana enaknya udang goreng crispy itu.

"Ambil semua yang Rachel mau," ucap Julian sambil mengambilkan udang ke dalam piring milik anaknya.

"Janan cemua, halus badi-badi. Udang tan mahal, ndak boleh dimatan cendili. Bial cemua melacakan lacana matan udang," tolak Rachel sambil menggelengkan kepalanya.

"Janan celewet, Achel. Matan yang tamu cukai. Ntal Papa yang bayal. Talo Papa ndak mampu bayal, ada Opa." ucap Ronand dengan santainya sambil menyuapkan satu udang ke dalam mulut Rachel agar kembarannya itu diam.

Nyam... Nyam...

Nenak...

Gumaman Rachel yang menikmati makanan sambil menggoyangkan kepalanya itu membuat Chiara bahagia. Selama ini, dia jarang sekali membelikan udang atau daging untuk kedua anaknya. Jika makan udang, biasanya mereka dapat dari salah satu warga yang bekerja sebagai nelayan.

"Maaf..." bisik Julian tepat pada telinga Chiara.

"Untuk apa?" tanya Chiara sambil menatap suaminya itu dengan raut wajah kebingungan.

"Semuanya. Gara-gara aku dan Mamaku, kalian jadi kesusahan. Padahal di sini, aku hidup dengan kemewahan. Tempat tidur nyaman, uang berlimpah, dan makan tinggal beli. Tapi kalian..." Julian tak sanggup lagi melanjutkan ucapannya. Ada rasa sesak di dalam dadanya saat membayangkan bagaimana kehidupan Chiara dan kedua anaknya.

"Jangan mengingat atau membayangkan yang telah lalu. Aku ikhlas merawat anak kita walaupun tidak memberikan mereka kemewahan. Yang penting kita semua sehat dan bisa berkumpul lagi," ucap Chiara sambil menggenggam tangan Julian dengan erat.

"Mama mau nyebelang temana? Tok patek dandeng tanan Papa," tanya Rachel tiba-tiba saat melihat orangtuanya saling berpegangan tangan.

"Mau menyeberang jembatan itu, Rachel. Jembatan cinta," ucap Papa Fabio melemparkan candaan.

"Jebatan cinta? Dimana itu, Opa? Achel penacalan, belum pelnah ke cana." ucap Rachel yang berpikir jika jembatan cinta adalah tempat wisata.

Hahaha...

"Syukurin... Guyonan receh," ledek Julian pada Papa Fabio yang sebenarnya tadi hanya melemparkan candaan sekaligus ledekan pada anaknya itu.

"Bukan itu maksud Opa. Aduh... Gimana ini jelasinnya ya?" ucap Papa Fabio yang kebingungan menjelaskan apa maksud ucapannya.

"Matan gulameh ini, Achel. Nanti tebulu itanna belgelak ladi," ucap Ronand menyela pembicaraan mereka.

"Badaimana bica ikan..."

Nyamm...

Udangna ladi dong, abang.

Rachel lupa akan pertanyaannya tadi pada Papa Fabio dan Ronand. Ronand terus menyuapkan makanan pada Rachel membuat dia lupa. Jika sudah berhadapan dengan makanan, Rachel akan selalu lupa yang tadi sedang dibicarakan.

"Ronand memang luar biasa. Sangat bisa diandalkan untuk menghadapi Rachel," gumam Papa Fabio yang kemudian melanjutkan kegiatan makannya.

Papa...

Julian...

Ronand...

"Nenet dayung..." seru Rachel saat melihat siapa orang yang memanggil mereka.

Pak Mike dan John hanya bisa menahan nafasnya mendengar panggilan Rachel. Mereka saja yang sudah lama berada di lingkungan keluarga Roberto, tak berani ngomong aneh-aneh saat berhadapan dengan Mama Martha. Ini cucu yang baru saja bertemu malah memanggil neneknya dengan panggilan nenek gayung.

"Panggil saya Oma, bukan nenek gayung." seru Mama Martha dengan tatapan sinisnya.

"Habisna mutana nyelemin tayak nenet dayung," ceplos Rachel tanpa takut.

"Hiiihh... Nyamber aja. Nggak diajak ngomong juga," gerutu Mama Martha.

"Telus nenet dayung nomong cama ciapa? Di cini ndak ada lho yang bicala cama citu," ucap Rachel dengan polosnya.

"Kamu..."

"Mama..." seru Papa Fabio dengan tatapan tajamnya. Seakan memperingatkan Mama Martha agar tak membuat keributan di tempat umum. Julian pun langsung membawa Rachel duduk di pangkuannya.

"Duduk," titahnya membuat Mama Martha segera duduk di samping Julian.

"Achel mau duduk cendili," ucap Rachel yang tak suka dipangku karena tak bebas bergerak.

Julian mendudukkan Rachel di samping Mama Martha. Ia bergeser tempat duduk. Mama Martha membulatkan matanya karena ternyata Rachel malah didudukkan sebelahnya. Sehingga Mama Martha sekarang berada di tengah-tengah antara Ronand dan Rachel.

"Nenet dayung, picahkan nih dulina. Achel ndak bica," suruh Rachel pada Mama Martha yang tengah menunggu pesanannya.

"Achel, sini biar Mama saja yang pisahkan durinya." ucap Chiara sambil mengulurkan tangannya hendak mengambil piring Rachel.

"Nggak usah, Chiara. Biar Omanya Rachel saja yang pisahkan. Jauh posisi dudukmu, agak susah." ucap Papa Fabio yang berharap Mama Martha dan Rachel akan dekat dengan hal kecil seperti ini.

"Oma nggak..."

"Bica. Belom dicoba juda, cudah nomong ndak bica. Belucaha dulu," sela Rachel yang seakan tahu Mama Martha akan menolak keinginannya.

"Menyebalkan sekali bocah kecil ini," gerutu Mama Martha pelan namun masih terdengar oleh Rachel.

"Apa? Bocah tecil ini tantik? Lucu? Mimut? Iya, Achel dan cemua olang juda tahu. Achel emang tantik. Nenet dayung ini adalah olang ke celibu yang ilang talo Achel tantik," ucap Rachel dengan percaya dirinya.

Sebenarnya Mama Martha hari ini akan bertemu temannya untuk membeli perhiasan. Namun ia malah melihat anak, menantu, suami, dan cucunya berada di restoran yang sama dengannya. Alhasil... Mama Martha memilih untuk ikut bergabung dengan keluarganya. Apalagi ia ingin lebih dekat dengan Ronand.

"Aish... Hilangkan sifat cerewet dan terlalu percaya dirimu itu. Makan nih daging ikannya. Nyusahin aja," gerutu Mama Martha setelah berhasil memisahkan daging ikan dari durinya.

"Kita cama lho, ndak ucah cok menacehati Achel. Cama-cama celewet tok natain balik," ucap Rachel sambil menikmati makanannya.

"Nanti Mama bisa darah tinggi itu kalau terus-terusan duduk di samping Achel," bisik Chiara dengan raut wajah khawatirnya.

"Nggak. Tenang saja," ucap Julian dengan santai namun masih mengawasi gerak-gerik Mama Martha.

"Ronand mau dipisahkan juga durinya?" tanya Mama Martha dengan nada lembutnya.

"Dasal disimilasi. Cama abang caja nomongna lemah lebut tayak tapas. Tapi talo cama Achel, mata motot-motot telus bibil tomat-tamit." sindir Rachel dengan lirikan tajamnya.

"Diskriminasi, Nona kecil." ucap John membenarkan ucapan Rachel.

"Cama caja, Om. Achel tan macih tecil, wajal talo nomongna adak telplecet ditit." ucap Rachel membela diri.

John hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar ucapan Rachel. Ia takkan pernah bisa menang melawan Rachel jika berdebat. Bukan hanya dia, tapi semua orang di sana. Bahkan Mama Martha saja selalu dibuat kesal oleh Rachel.

"Sepertinya Nyonya Martha sudah dapat lawan yang tepat," bisik Pak Mike pada John.

"Benar. Bahkan Nyonya Martha sering dibuat tak berkutik oleh ucapan Rachel," ucap John menyetujui ucapan Pak Mike.

"Nenet dayung, antal Achel ke tamal mandi. Achel mau cuci tanan," ucap Rachel memberi perintah pada Mama Martha.

"Pergi aja sana sendiri," ucap Mama Martha tak peduli.

"Ayo bial abang yang antal," ucap Ronand menawarkan.

"No. Abang itu wowok, ndak boleh lho macuk tamal mandi wewek." ucap Rachel menolak.

Mendapat kode dari Papa Fabio, Mama Martha akhirnya terpaksa menemani Rachel ke kamar mandi. Chiara juga ditolak untuk menemani Rachel karena bocah cilik itu sedang ingin bersama Omanya. Tentu saja Rachel ingin bersama Omanya karena sudah menyiapkan rencana untuk Mama Martha.

"Nenet dayung, janan matam-matam tamu ya. Janan picahtan Mama dan Papa atu. Janan cuka detat-detat abang atu. Wawas caja talo campe melatutan itu, Achel ndak atan tindal diam. Janan jadi nenet dulhata," ucap Rachel dengan ancamannya sambil berkacak pinggang setelah sampai di kamar mandi.

Deg...

1
Ary Wijayanti
😅😅😅😅 lucunya si achel..
Nie
nenet dayung tan bestina Achel ya,talo abang ma mama butan besti ladi 😁😁
Yati Jenal
klo mobilnya buat beli cabe dpt berkarung" bahkan bertin" achelll 😂
Ita Xiaomi
Tanpa disadari udah sayang banget dan akrab itu😁.
Ayudya
nah Oma juga yg di pikiran achel satu pemikiran ya ma achel
khadizah thea
hanya achel yg bikin nnk gayung rindu
ayudya
aku suka kalau ada bocah cadel.
ayudya
emang ada orang kek gini kalau marah lansung ngamuk² semua barang di pecah kan nya... kadang semua lampu di rumah di pukul pake sapu... ngeri well
irma hidayat
kresekmh lempar aja ke tong sampah oma marta
merry
aduh cucu gemoyku bu 4 cucu mu jgn fi lupain lohh 🤭🤭🤭
Arsyila Syafika
💪💪
Ita Xiaomi
Bakalan seru nih tiap hr Achel, Mama Martha dan Bu Kresya akan selalu bersama. Bs jd akrab 😁.
Agustina Amy
Komplit wes nenek sma cucu 11-12
Ayudya
ini yg aku suka dari seorang achel yg gemoy dan super jail.semangat achel buat Bu kresya darah tinggi/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mineaa
wkwkwkwk.....
ternyata ada udang dan teri di balik bakwan......
kresek bekas..... selamat menikmati
huru hara di depan mata.....😂
Nie
wah Achel dapat kolban balu nih buat dikeljain,asyik 😂😂😂
@Resh@
asikkk rahelll
khadizah thea
bagus
Bilall
ok
Bilall
up
Penulis Eli: sudah update ya kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!