NovelToon NovelToon
Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat

Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Misteri / Action / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sang_Imajinasi

Terlahir kembali sebagai Tian Feng di Desa Batu Angin yang terpencil, ia merasakan keputusasaan total.

Mantan Dewa Langit, kini terperangkap dalam tubuh lemah tanpa Dou Qi, menjadi sasaran cemoohan.

Titik baliknya adalah penemuan batu hitam misterius yang ternyata menjadi wadah bagi Yao Ling, seorang ahli Dou Zun yang disegel.

Di bawah bimbingannya, Tian Feng tidak hanya melatih Dou Qi dari nol, tetapi juga melatih kembali jiwanya untuk menerima kondisi fananya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 24

Dentuman agung dari Lonceng Permohonan Jiwa perlahan memudar, meninggalkan keheningan yang lebih berat dari sebelumnya. Kerumunan murid menatap gerbang menara yang tertutup rapat, napas mereka tertahan. Mereka baru saja menjadi saksi dari sebuah tindakan yang akan menjadi legenda, entah sebagai sebuah kebodohan terbesar atau kejeniusan tertinggi.

KRRRRRR...

Suara yang dalam dan berat terdengar. Gerbang perunggu raksasa di depan mereka, yang dirumorkan tidak pernah terbuka selama dua dekade, perlahan mulai bergerak, menampakkan kegelapan pekat di dalamnya.

"Bocah yang membunyikan lonceng," suara serak Tetua Huo menggema dari dalam, terdengar tidak sabar. "Masuk. Sendirian."

Ling Yue menatap Tian Feng dengan cemas. Han Xue mengencangkan genggamannya pada gagang pedangnya. Ini adalah momen penentuan. Tian Feng hanya memberi mereka anggukan singkat sebelum melangkah melewati ambang pintu tanpa ragu, dan gerbang perunggu itu kembali menutup di belakangnya dengan suara DENTUM yang final.

Bagian dalam menara tidak seperti yang ia bayangkan. Tidak ada aula yang megah atau perabotan yang mewah. Tempat itu adalah sebuah laboratorium alkemis raksasa yang kacau balau. Tumpukan gulungan kuno menggunung hingga ke langit-langit, kuali-kuali dari berbagai ukuran mendidih dengan cairan berwarna aneh, dan udara dipenuhi oleh campuran aroma herbal langka, logam panas, dan dari formasi energi yang berdenyut di dinding.

Di tengah semua kekacauan itu, duduk seorang lelaki tua.

Ia tidak terlihat seperti seorang Tetua yang bijaksana. Rambut merahnya yang acak-acakan tampak seperti api yang padam, janggutnya kusut, dan jubahnya penuh dengan noda dan bekas terbakar. Ia menatap Tian Feng dengan sepasang mata yang menyala-nyala, bukan dengan kebijaksanaan, melainkan dengan obsesi dan ketidaksabaran seorang perajin yang pekerjaannya diganggu.

"Kau?" desis Tetua Huo. "Seorang murid luar berusia delapan tahun? Kau yang memecahkan resep itu? Jangan buang-buang waktuku dengan lelucon. Katakan jawabanmu, atau aku akan melemparmu keluar dari tempatku."

Tian Feng sama sekali tidak terintimidasi. Ia berdiri di tengah ruangan, ketenangannya kontras dengan kekacauan di sekelilingnya.

"Resep itu bukan untuk sebuah pil biasa," Tian Feng memulai, suaranya jelas dan mantap. "Itu adalah resep untuk 'Pil Roh Embrio Naga'. Metode yang digunakan bukanlah 'Penyulingan Api Eksternal', melainkan 'Penyulingan Hati Langit'."

Mata Tetua Huo sedikit melebar mendengar istilah itu.

Tian Feng melanjutkan, "Prinsip 'Fusi Tiga Esensi Kehidupan' tidak berarti menggabungkan tiga bahan, melainkan menuntut sang alkemis untuk membagi energi jiwanya menjadi tiga aliran untuk memurnikan tiga bahan inti, menciptakan keseimbangan di dalam tungku."

Keterkejutan di mata Tetua Huo semakin dalam. Ia duduk sedikit lebih tegak.

"Dan 'Gerbang Kehidupan dan Kematian'," tambah Tian Feng, "adalah momen di mana alkemis menyuntikkan setetes esensi darah kehidupan miliknya ke dalam esensi pil, untuk membangkitkan 'roh' pil dan memberinya kecerdasan spiritual dasar."

Tetua Huo bangkit dari kursinya. Jubahnya yang penuh noda tidak bisa menyembunyikan auranya yang dahsyat sebagai seorang Dou Huang. "Diagram aliran panas itu... jelaskan!" tuntutnya.

"Diagram itu tidak dimaksudkan untuk memanaskan tungku dari luar," jawab Tian Feng dengan mudah. "Itu adalah diagram resonansi jiwa. Tujuannya adalah membuat seluruh tungku bergetar pada frekuensi yang sama dengan bahan-bahan di dalamnya, menciptakan panas dari dalam dan memastikan tidak ada setitik pun esensi obat yang terbuang. Itu sebabnya hasil pilnya disebut 'Embrio Naga', karena ia lahir dari kehangatan internal, bukan dipaksa matang oleh api eksternal."

Keheningan total memenuhi ruangan. Tetua Huo menatap Tian Feng, napasnya berat, matanya yang menyala-nyala kini dipenuhi oleh badai emosi—ketidakpercayaan, pemahaman, dan kegembiraan yang luar biasa. Ia telah mempelajari prasasti itu selama tiga puluh tahun, dan anak ini menjelaskannya dalam tiga menit seolah sedang membaca buku cerita.

"Bagaimana..." suara Tetua Huo serak. "Bagaimana kau bisa tahu semua ini? Pengetahuan ini... seharusnya telah musnah dari benua ini."

"Saya melihatnya dalam sebuah mimpi yang sangat panjang," jawab Tian Feng, menggunakan alasan yang sama, tetapi kali ini terasa lebih pas. "Sebuah suara kuno mengajari saya."

Tetua Huo menatapnya lama, mencoba menembus jiwa anak di hadapannya. Ia tidak menemukan kebohongan, hanya sebuah kedalaman yang bahkan ia pun tidak bisa mengukurnya. Sebuah mimpi? Sebuah warisan kuno? Takdir? Ia tidak peduli. Ia telah menemukan apa yang ia cari.

Tiba-tiba, ia tertawa.

Sebuah tawa yang keras, serak, dan penuh kemenangan yang mengguncang seluruh menara. Tawa seorang pria yang telah menemukan harta karun terbesar dalam hidupnya.

"HAHAHA! BAGUS! SANGAT BAGUS!"

Ia melesat maju dan berdiri di depan Tian Feng, matanya yang berapi-api menatapnya dengan posesif. "Lupakan mimpimu! Lupakan suara kuno itu! Mulai hari ini, aku adalah satu-satunya gurumu!"

Ia menepuk bahu Tian Feng. "Lupakan status murid luar, lupakan semua aturan bodoh itu! Kau akan tinggal di menara ini bersamaku. Semua gulunganku, semua herbalku, semua pengetahuanku yang telah kukumpulkan selama tiga ratus tahun... semuanya milikmu untuk dipelajari!"

Ia melepas sebuah token giok api dari pinggangnya dan menekankannya ke tangan Tian Feng. "Ini adalah Token Api Hatiku. Dengan ini, kau bisa pergi ke mana pun di sekte ini dan mengambil sumber daya apa pun yang kau butuhkan. Jika ada yang berani bertanya, katakan pada mereka Tetua Huo yang menyuruhmu!"

Saat itu, gerbang perunggu menara kembali terbuka dengan derit yang keras, menyilaukan mata para murid yang menunggu di luar dengan cemas.

Dua sosok muncul dari kegelapan. Tetua Huo yang legendaris, dan di sampingnya, berdiri dengan tenang, adalah Tian Feng.

Tetua Huo menyapu kerumunan dengan tatapannya yang tajam, membuat semua orang gemetar. Suaranya menggema di seluruh puncak.

"Dengarkan kalian semua! Mulai hari ini, bocah ini, Tian Feng, adalah satu-satunya murid pribadi dan pewarisku! Siapa pun di sekte ini yang berani menyentuh sehelai rambutnya atau membuatnya tidak senang, akan berurusan langsung denganku, Huo Yuan!"

Pernyataan itu jatuh seperti petir di siang bolong.

Ling Yue menatap dengan mulut ternganga. Han Xue menunjukkan keterkejutan yang langka. Dan di belakang kerumunan, wajah Zhao Kang menjadi pucat pasi seperti mayat.

Dalam satu hari, Tian Feng tidak hanya bergabung dengan sekte. Ia telah melompat dari dasar jurang ke puncak langit.

1
Rajo Mudo
dapat pedangnya darimana...???
Rajo Mudo
terlalu muda (8 th ,walau punya jiwa tua) untuk dihadapkan sebagai pemuka dalam sebuah konflik besar...
Pecinta Milf
🤣🤣🤣
Pecinta Milf
keren
Hann
iri... tidak ada yg mau sama kamu
Pecinta Milf
jadi bini kah ni
Muslih Hidayat
Mkin zzxxerrrruuuu
Adi Rachmat Soepena
pdhl tiang fen kan level 4 knp diakhir cerita tadi masih level 3 oooooo
Adi Rachmat Soepena
knp tetua akn dibunuh kok gak dibantu malah kbnyakan mikir nih gak sensi tiang fen ini kesel ane
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
saatnya menaikkan ranah kultivasi rekan2 🦾🦾🦾
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
nah gitu dong, jaraaah 🤣🤣🤣
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
gak dipungut tuh barang2 yg mampus? 😄😄😄
kang baca
kenapa musti nunggu 18 hari lagi.. kenapa g langsung di eksekusi aja kan udah tau ada penyusup.. mumpung penyusupnya masih kekuatan ecek2
kang baca
aku curiga ini yang bekerjasama tetua Yun he
kang baca
curiga saya bahwa wakil ketua yang bekerjasama
kang baca
masa iya kepala akademi tidak bisa merasakan kalau perisai akademinya di tembus.. lucu juga
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
sama senior gak boleh langsung nyebut nama 😂😂
Rief Jay
banyak celah butanya, dimana peran ketua/tetua sektenya (disini cuma beri perintah aja), ga adakah ingatan kultivasi masa lalunya? lumayanlah buat ngisi waktu luang tanpa berharap lebih. tetap semangat buat athornya 💪🏻💪🏻💪🏻
Rief Jay
ibarat ikan teri mancing ikan kakap, kebodohan yang hakiki /Tongue/
muhadsa
kenapa masih ada pembunuh bayaran,kan ini dunia yang khusus untuk ujian.seharusnya hanya peserta yang bisa masuk..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!