Totok Pembangkit

"Pakailah ini!" kata wanita tua itu memberikan celemek kepada Raja.

"Untuk apa?" tanya Raja tak mengerti.

"Kamu harus membantuku memerah susu karena sebelum subuh sudah akan di ambil," jawab wanita tua itu.

"Hah? memerah susu? tapi aku tidak pernah melakukan seumur hidupku Nyonya," Raja mencoba memberi alasan untuk mengelak.

"Ya sudah kalau begitu pergi lah, aku tidak akan memaksa tapi tak ada mawar putih itu untuk mu," ucap wanita tua itu mulai memakai celemek dan siap memerah susu sendiri.

"Tolong Nyonya jangan begitu, saya butuh mawar putih itu," ucap Raja memohon.

"Sama aku juga butuh susu itu diperah sekarang, bagaimana? bukankan kita saling membutuhkan satu sama lain?" tanya wanita tua itu membuat Raja gamang.

Rasa jijik, takut pada sapi itu membuat Raja bergidik tapi mawar putih itu barang yang harus dia dapat kan, benar-benar dilemma.

"Bagaimana hari sudah makin malam sapiku juga keburu mengantuk," ucap Nyonya tua.

"Baiklah, saya akan lakukan," ucap Raja pasrah.

"Sekarang cuci tangan yang bersih dan setelah itu kita akan melakukan nya,"

Raja pun mengikuti intruksi wanita tua itu dengan teliti.

"Sekarang sapa sapinya dengan lembut dia sangat sensitif jika akan di perah susunya,"

"Maksudnya, saya harus bicara dengan sapi?" tanya Raja heran tak paham.

"Iya, harus penuh kelembutan jangan cuek apalagi kasar bisa ngambek nanti sapi nya dan air susunya gak akan keluar banyak," ucap Nyonya tua itu.

"Terus saya harus ngomong apa Nyonya? merayu wanita saja saya tidak pernah gimana saya merayu sapi? maaf Nyonya kenapa gak langsung di peras saja susunya tanpa di rayu?" usul Raja.

"Coba aja kalau keluar berarti tangan kamu hebat dalam memerah susu tapi kalau gagal mungkin wajah tampan mu yang babak belur akibat tendangan nya," Nyonya tua itu menjelaskan.

Penjelasan yang membuat Raja merinding juga kalau membayangkan. Raja mulai mengusap lembut kepala sapi aroma sapi yang membuat nya mual berusaha dia tahan.

"Hallo, sapi yang cantik gemuk baik hati dan banyak susu kenalan ya namaku Raja, gue mau ambil susu lu, lu yang baik dan ikhlas ya please pi cuma lu satu-satunya harapan gue malam ini. Jadi tolong sapi mohon kerja sama nya ya sayang," rayu Raja pada sapi betina.

"Moooo" suara sapi membalas.

"Wah sapi mu ganjen juga Ratna, gak beda sama yang punya tau yang ganteng yang ambil langsung semangat jawab," celetuk pak tua yang tiba-tiba sudah nongol di pintu kandang.

"Enyah kau duren busuk jangan ganggu!" Teriak Ratna nama wanita tua itu.

Sapi jadi kaget mendengar teriakan Ratna buru-buru Ratna menenangkan.

"Sabar sayang, maaf bukan marah pada mu sayang," ucap Ratna sambil mengusap sapinya.

Setelah di rasa sapi sudah tenang Ratna kembali mengajarkan cara memeras susu sapi

"Pertama bersihkan ambing sapi dengan sangat hati-hati dan lembut jangan terlalu ditekan karena kulit ambing sapi sangat lembut dan sensitif mudah lecet jika luka akan ada bakteri masuk dan itu tidak bagus, bersih dengan air yodium yang ada di baskom itu," perintah Ratna.

Raja lalu melakukan apa yang di perintahkan Ratna dengan sangat hati-hati dia membersihkan keempat ambing susu sapi dengan lembut. lalu mengeringkan dengan kain katun lembut.

"Good job boy, lanjut sekarang dekatkan ember untuk menampung susu dan jepit dengan kedua kakimu anak muda awas hati-hati dan jangan menimbulkan bunyi yang bisa mengejutkan sapi,"

"Sekarang gunakan kream ambing ini agar ambing sapi lebih mudah diperah dan sapi tidak kesakitan, tekan dengan lembut terus tarik ke bawah sebanyak tiga kali dan jangan masukan ke ember karena itu perasan pertama banyak mengandung kuman dan bakteri,"Ratna memberi penjelasan dan Raja benar-benar menyimak dengan teliti bagaimana pun juga ini pengalaman pertamanya memerah susu sapi.

"Hebat anak muda kamu cepat sekali belajar, sekarang waktunya. Ingat rileks, pilih dua ambing yang depan dulu tangan bergantian meremas jempolnya gunakan untuk menekan sentuh dan goyang kan ambing agar susu turun kebawah sebagai rangsangan. Tekan dengan lembut turun perlahan kebawah, nah bagus air susu sudah keluar terus bergantian dengan tangan satunya anak muda," Ratna kembali memberi semangat.

"Wow! Amazing!" teriak Raja girang tak menyangkal di usianya yang kepala 3 dia menemukan hal yang membuatnya begitu takjub walaupun hanya hal sederhana yaitu memerah susu sapi.

setelah 10 menit semua ambing sapi sudah di perah.

"Tutup ember nya yang rapat agar tidak terkontaminasi bakteri!" pesan Ratna.

Raja buru-buru menutup rapat ember susu. Posisi Raja masih duduk di bangku. Ratna sudah merapikan ember nya dan menjauh dari sapinya, saat Ratna melihat sapi Raja yang posisi badannya melengkung pertanda sapi akan buang air kecil Ratna teriak.

"Awas menyingkir Raja!"

Mooooo

Bruuuuurrr.... bruuuuurrr...

Raja tak dapat mengindari sebagian wajah rambut dan tubuh nya terkena air kencing sapi.

"Aaaagghh!" teriak Raja.

"Jangan teriak sapi nya bisa stress habis di perah nanti dia...,"

"Plok," satu tamparan ekor sapi mendarat di wajah Raja.

"Aaauuuww," teriak Raja kembali, tamparan ekor itu cukup mengagetkan Raja dan membuat Raja meradang.

"Tahan emosi mu! mundur perlahan, usap punggung nya pelan!" perintah Ratna dan Raja mengikuti perlahan dia mulai mengusap punggung sapi dan mundur secara perlahan tanpa membuat sapi stress atau kaget.

"Iisstt, apes banget nasib gue malam ini!" gerutu Raja.

"Bersihkan diri mu di pancuran air di luar, hati-hati gunakan air yang mengalir jangan yang di ****** akan banyak telor lintah kalau air nya mengendap," pesan Ratna.

"Hah, lintah?" tanya Raja dengan muka panik terlihat dia sangat takut dan jijik dengan binatang penghisap darah itu.

"Tak perlu takut asal kau gunakan air yang mengalir lintah atau telornya gak akan ada," jawab Ratna santai meninggalkan Raja.

Dengan rasa takut Raja mulai membersihkan wajah dan rambutnya yang terkena air kencing sapi yang sangat bau, setelah di rasa cukup Raja mulai mengeringkan rambut dan wajahnya dengan tangannya.

"Keringkan dengan handuk ini, udara dingin akan mudah membuatmu terkena flu dan minumlah susu hangat itu agar tubuhmu segar kembali," ucap Ratna yang sudah menyiapkan segelas susu hangat di campur jahe.

Raja meminum susu hangat itu sampai habis.

"Ayo ke depan mawar putih mu sudah aku siapkan," Ratna beranjak menuju halaman depan rumah nya dan di meja taman satu buket mawar putih 10 tangkai yang segar dan cantik telah siap.

"Ini, semoga istrimu puas dengan hasil jerih payah mu yang luar biasa, kamu suami yang hebat anak muda,"

Tak bisa di pungkiri setelah perjuangan yang sulit melihat mawar putih di depan nya membuat Raja terharu akan dirinya. ini hasil yang tidak bisa di beli dengan uang tapi dengan keringat dan perjuangan.

"Terima kasih Nyonya, saya tidak akan pernah melupakan malam ini, permisi Nyonya,"

"Hmmm, Sama-sama anak muda,"

Raja meninggal kan rumah Ratna rumah yang penuh kenangan dan juga pembelajaran bahwa uang dan kuasa bukan segalanya. Raja tersenyum sangat puas.

"Aku datang Istri gilaku! kamu harus buat aku puas malam ini hahaha," teriak Raja memecah kesunyian pekatnya malam puncak yang super dingin

..."Jangan meresapi sebuah kegagalan. Meres baju aja capeknya minta ampun, apalagi meres-sapi."...

..._Raja_...

Yuhuuu berhasil juga Akang Raja 🤭

Ayo Kang tagih janji Gadis buat malam ini penuh sensasi 🤭

Bagaimana keseruan Raja dan Gadis di sesi terapi kedua yang penasaran ikuti next episode nya ya.

Makasih untuk like rate vote gift dan komentar nya bye Insyaallah up tiap hari