Pernikahan yang begitu dijaga oleh Olivia harus hancur karena sang suami menduakannya, lebih parah lagi sang suami selingkuh dengan anak magang di tempat mereka bekerja, Olivia tentu saja tidak terima, ia memutuskan untuk bercerai dari sang suami.
Setelah bercerai, Olivia tidak tinggal diam, ia memikirkan rencana untuk membalas sakit hati yang ia alami, Olivia dengan sengaja mendekati seorang pria yang statusnya lebih tinggi dari mantan suaminya.
Bagaimana kelanjutannya? apa yang direncanakan Olivia? siapakah pria yang didekati Olivia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memblokir Nomor Elard
"Tapi, dia lihat kamu terus," ucap Olivia.
Elard tidak mempedulikannya dan menarik tangan Olivia agar menjauh dari kerumunan tersebut, mereka kembali duduk di kursi mereka sebelumnya lalu kembali menikmati jagung bakar dan teh hangat mereka.
Meskipun begitu, suasana sudah berubah, tidak seperti tadi. Baik Elard ataupun Olivia sama-sama diam, tidak ada yang mau bersuara.
Olivia ingin bertanya tentang pria yang tadi menatap Elard, namun melihat wajah tidak bersahabat Elard, Olivia hanya diam karena ia tidak ingin membuat Elard marah.
Sedangkan, Elard tengah tenggelam dalam pikirannya, ia bertemu dengan pria yang sudah mengkhianati persahabatannya, pria yang sudah merebut mantan istrinya, pria itu adalah Bagas.
Selama Elard pulang ke negera A, ia belum pernah ketemu Bagas bahkan ketika berada di restoran milik Max, Max yang menemui Bagas dan mengusirnya.
"Elard," panggil Bagas.
Olivia pun melihat kearah Bagas, tentu saja Olivia bingung karena pria itu mengenal Elard, meskipun Elard cukup terkenal, namun namanya hanya dikenal kalangan pebisnis serta beberapa masyarakat kelas atas saja.
Elard tidak menjawab panggilan Bagas, ia memilih untuk menghadap Olivia dan fokus pada teh hangat di tangannya dan memberikan teh tersebut pada Olivia.
"Pria itu manggil kamu," ucap Olivia.
"Habis ini pulang ya, udah malam," ucap Elard.
Olivia tidak tahan dengan situasi ini, ia ingin pergi secepatnya. Kecanggungan disana terlihat begitu jelas, Bagas yang sejak tadi berdiri di samping Elard pun tidak mau pergi.
"Udah, ayo pulang," ajak Elard ketika jagung bakar dan teh hangat sudah habis dimakan Olivia.
Elard menarik tangan Olivia dan meninggalkan Bagas yang sejak tadi memperhatikan mereka, "Elard," panggil Bagas.
Namun, sayang karena tangan Bagas tidak bisa menggapai Elard, justru tangannya menggapai Olivia, Olivia yang belum siap akan tarikan dari Bagas pun hampir terjatuh. Untung aja Elard menahan tubuh Olivia hingga Olivia terselamatkan dari kerasnya tanah dan batu.
Melihat Olivia yang hampir terjatuh membuat amarah Elard semakin besar, ia membalikkan badannya dan menatap tajam Bagas.
"Apa mau lo hah? Lo gak inget apa yang pernah gue bilang ke lo, lo bisa gak usah muncul di hadapan gue lagi, kalaupun kita ketemu secara kebetulan anggap aja kita gak saling kenal," bentak Elard.
Olivia yang melihat bagaimana amarah Elard pun seketika nyalinya menciut, ini adalah Elard yang selalu dibicarakan orang-orang, pria yang dingin, cuek dan tak tersentuh berbeda dari yang Olivia kenal.
Olivia hanya diam menyaksikan bagaimana amarah Elard yang tidak bisa lagi ia sembunyikan, 'Pria kayak Elard gini bisa-bisanya suka sama kamu, Oliv. Aku kok takut ya sama Elard, nanti kalau aku buat kesalahan, apa Elard juga bakal nunjukkin wajah nakutin gitu ya,' batin Olivia.
"Maafin gue, gue tau gue salah. Gue nyesel karena gue persahabatan kita hancur," ucap Bagas.
"Seumur hidup gue, gue gak akan pernah maafin lo," ucap Elard lalu menarik tangan Olivia dan pergi meninggalkan Bagas.
Karena terlalu larut dalam emosi, tanpa sadar Elard menarik tangan Olivia dengan begitu kasar hingga tangan Olivia merah dan sakit, Olivia hanya diam karena untuk selama menjalin hubungan dengan Elard ini adalah pertama kalinya Olivia merasa takut pada Elard.
Mereka pun sampai di mobil, Elard hanya diam tak mengatakan apapun dan segera mengendarai mobilnya ke rumah Olivia. Selama perjalanan pulang, Elard benar-benar membuat Olivia semakin takut, bagaimana tidak, Elard mengendarai mobilnya dengan cukup cepat tidak seperti biasanya bahkan Olivia memberanikan diri menyuruh Elard untuk pelan-pelan, namun bukannya melakukan apa yang dikatakan Olivia, Elard justru menambah kecepatannya hingga mereka sampai di rumah Olivia.
Begitu Olivia keluar dari mobil Elard, Elard justru langsung pergi tanpa mengatakan apapun. "Dia kenapa sih? marah-marah gak jelas, awas aja ya," ucap Olivia kesal.
Olivia pun mengambil ponselnya lalu memblokir nomor Elard, "Biar tau rasa, enak aja aku diginiin. Kalau tau gitu gak usah nikah sekalian," lanjut Olivia yang masih kesal dengan sikap Elard padanya.
Disisi lain, Elard sejak bertemu dengan Bagas menjadi tidak tenang, ia teringat bagaimana ketika melihat Sonya yang bercumbu mesra dengan Bagas di rumah yang Elard beli untuk ia tempati dengan Sonya, namun karena pengkhianatan yang dilakukan Sonya dan Bagas, Elard menjual rumah itu karena rumah itu belum sempat Elard balik nama menjadi milik Sonya.
Bukannya tidak bisa melupakan mantan istrinya, hanya saja ketika Elard mengingat itu semua, traumanya kembali muncul.
Salah satu alasan Elard memutuskan pergi ke luar negeri adalah untuk mengobati traumanya, Elard pikir traumanya sudah sembuh, tapi ternyata ketika melihat Bagas, rasa trauma itu kembali.
Sesampainya di rumah, Elard memilih untuk merebahkan tubuhnya di kasur empuknya, "Gue harus lawan trauma gue, gue gak boleh kalah dari mereka," gumam Elard.
Keesokan paginya, Elard bangun dengan keadaan yang jauh lebih baik, ia bersiap untuk bekerja. Namun, langkahnya terhenti ketika ia teringat akan sesuatu.
"Mampus, kemarin gue nyuekin Olivia, pasti sekarang dia marah sama gue," ucap Elard.
Elard pun mengambil ponselnya dan memilih kontak Olivia lalu mencoba menghubungi Olivia, sayangnya nomor Olivia tidak dapat dihubungi.
"Nomor gue diblokir sama Olivia, Elard bodoh harusnya lo gak lampiasin trauma lo ke Olivia, lihat sekarang Olivia sampai blokir nomor lo," gumam Elard dan pergi ke rumah Olivia untuk menemui Olivia dan meminta maaf atas kejadian semalam.
Sesampainya di rumah Olivia, Elard bertemu dengan Bi Ghina yang baru saja membuang sampah. "Tuan Elard," sapa Bi Ghina.
"Bi, Olivia masih ada di dalam?" tanya Elard.
"Nona Olivia sudah berangkat, Tuan," jawab Bi Ghina.
Tanpa menjawab apapun, Elard segera masuk kedalam mobil dan pergi ke Aditama grup. Begitu Elard sampai di Aditama grup, ia langsung pergi ke ruang kerja Olivia, tentunya tidak ada yang menghentikan Elard karena semua karyawan tau jika Elard adalah pewaris Evandra grup dan juga kolega bisnis dari Aditama grup.
"Akhir-akhir ini, Tuan Elard sering ke kantor ya," bisik para karyawan.
"Ya wajarlah, lo gak lihat gimana larisnya produk kita yang kerjasama sama Evandra grup," ucap lainnya.
Dengan kasar Elard membuka pintu ruang kerja Olivia dan benar saja Olivia ada di ruangannya, "Ada apa?" tanya Olivia.
"Sayang, maaf. Aku kemarin udah kasar sama kamu, harusnya aku gak nyuekin kamu, tapi aku beneran gak sadar sayang," ucap Elard dan diangguki Olivia.
"Kamu beneran maafin aku sayang?" tanya Elard.
"Iya, aku maafin kamu," ucap Olivia.
"Makasih sayang, aku janji aku gak akan kayak kemarin lagi," ucap Elard.
"Aku udah batalin gaun buat pernikahan kita," ucap Olivia.
"Loh kenapa dibatalin?" tanya Elard.
"Karena pernikahan kita batal," jawab Olivia.
.
.
.
Bersambung.....
smart thor!
suka banget dg karakter Olivia👍❤