NovelToon NovelToon
Prahara Rumah Tangga Pelakor

Prahara Rumah Tangga Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: misshel

Sania pernah dihancurkan sampai titik terendah hidupnya oleh Irfan dan kekasihnya, Nadine. Bahkan ia harus merangkak dari kelamnya perceraian menuju titik cahaya selama 10 tahun lamanya. Sania tidak pernah berniat mengusik kehidupan mantan suaminya tersebut sampai suatu saat dia mendapat surat dari pengadilan yang menyatakan bahwa hak asuh putri semata wayangnya akan dialihkan ke pihak ayah.

Sania yang sudah tenang dengan kehidupannya kini, merasa geram dan berniat mengacaukan kehidupan keluarga mantan suaminya. Selama ini dia sudah cukup sabar dengan beberapa tindakan merugikan yang tidak bisa Sania tuntut karena Sania tidak punya uang. Kini, Sania sudah berbeda, dia sudah memiliki segalanya bahkan membeli hidup mantan suaminya sekalipun ia mampu.
Dibantu oleh kenalan, Sania menyusun rencana untuk mengacaukan balik rumah tangga suaminya, setidaknya Nadine bisa merasakan bagaimana rasanya hidup penuh teror.
Ketika pelaku berlagak jadi korban, cerita kehidupan ini semakin menarik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Begini Saja Kau Sudah Kalah, Nadine!

Tidak mungkin Velve yang berada dalam track yang bagus ini harus terbengkalai karena urusan pribadi Nadine, jadi sebisa mungkin, Nadine menghandle perusahaan advertising besar tersebut sembari mengurus brand skincare-nya sendiri.

Penggarapan iklan skincare tersebut terus berlanjut meski tidak sesuai dengan apa yang Nadine harapkan. Ia termangu di kantor Velve. Tangannya bergerak gelisah diatas file berisi konsep iklan buatan Sania yang hingga sekarang urung ia kerjakan.

Sebenarnya, dia menunggu Sania lengah.

Tangan Nadine beralih ke ponsel, mengirim pesan pada tim periklanan di kantor skincare-nya.

Beberapa bulan sudah lewat, pasti Sania tidak ingat konsep iklan yang ia tawarkan dulu padanya, jadi Nadine berusaha percaya diri menyerahkan urusan ini pada tim periklanan brand skincare-nya bekerja sama dengan Velve yang kini "tampak" kreatif.

"Bu, ini yang akan anda presentasikan nanti sore, Pak Irfan yang merancangnya," ujar seorang asisten manager kreatif yang membuat Nadine kaget. "Beliau hari ini sedang ada urusan di luar, jadi—"

"Apa dia datang?" Nadine menerima berkas itu dan membukanya alih-alih mengomel karena dikagetkan. Sejenak ia baca poin dari dokumen tersebut, memahaminya dalam waktu yang relatif singkat. Dia sebenarnya tidak buta soal bisnis, tapi malas saja mengerjakan hal bukan ia sukai. Nadine tidak suka dunia periklanan yang kuno.

"Ya, beliau di ruang kerjanya—"

Nadine berdiri tanpa aba-aba sehingga membuat asisten itu kaget. Kepergian Nadine juga sempat membuat asisten itu mengerutkan kening.

Nadine menata napas begitu tiba di depan ruangan Irfan yang sedikit terbuka, terdengar suara Irfan dari dalam sana, artinya Irfan masih belum pergi.

Nadine mengetuk pintu agar terkesan sopan. Ia melongok.

"Boleh aku masuk?" Nadine tersenyum kala Irfan menatapnya, masih dengan ponsel melekat di telinga.

Nadine masuk begitu saja kendati Irfan tidak mempersilakan. Wajah malas Irfan tampak menyambut, sebelum berpaling pada setumpuk berkas yang kini mulai susut jumlahnya dibandingkan kemarin.

"Nanti malam, Ayah mengajak kita makan malam," ujar Nadine tanpa basa basi.

"Aku ada urusan penting nanti malam—"

"Dia mengakuimu!" potong Nadine cepat, mendapat respon kaget dari Irfan detik itu juga. Pria itu tampak memandang Nadine lama sebelum akhirnya kembali ke tumpukan berkas. Irfan menarik satu, lalu membacanya.

Apa mau tua bangka itu sebenarnya? Irfan penasaran dibalik sikap diamnya.

"Sudah waktunya kamu naik ke posisi wakil direktur—"

"Aku tidak tertarik!" Jika saja itu ditawarkan padanya dulu, Irfan pasti akan langsung berlari dan berlutut, namun kini, semua itu tidak lagi menarik. Harta dan kekayaan jenis apapun menurut Irfan tidak lagi penting. Hanya Sania dan Mutiara yang menurutnya sangat istimewa dan berharga.

Nadine agak syok hingga ekspresi wajahnya jadi jelek. Apa yang lebih penting dan lebih menarik dibandingkan menjadi penguasa di negara ini?

"Bagaimana mungkin kau tidak tertarik?" tanya Nadine sedikit meninggi.

"Semua yang tidak mungkin bagiku kini mungkin, Nadine ... termasuk menceraikan kamu dalam waktu dekat!" Irfan menarik amplop coklat dan meletakkan di depan Nadine.

"Aku dulu pernah salah meninggalkan Sania, tapi kini meninggalkan kamu adalah sebuah tindakan yang benar." Irfan mengatakan itu tanpa ragu sama sekali. Dia seperti burung yang sudah dibuka sangkarnya, siap terbang dan mengepakkan sayapnya lebar-lebar.

"Apa yang sebenarnya kau rencanakan?" Nadine menelisik heran. "Kau merobohkan usaha ini? Korupsi?"

Irfan sedikit tersenyum mengejek. Kepalanya menggeleng. "Meski itu sah, tapi aku tidak melakukannya, Nadine—aku tidak merencanakan apa-apa selain ingin menjadi manusia yang baik."

Nadine agak terganggu dengan kata-kata itu. Memangnya selama ini Irfan tidak jadi manusia yang baik ketika bersamanya?

"Irfan, apa kau pikir Sania akan menerimamu setelah semuanya?" tanya Nadine seolah mengakui semua kejahatannya, "kau percaya diri sekali?"

Nadine melirik cap pada amplop coklat di depannya. "Kau buru-buru bercerai dariku, lalu terbang dengan sayap kecilmu itu ke sisi Sania, kau pikir akan mampu membuat Sania luluh padamu? Apa? Ketulusan pria yang bersalah lalu bertaubat? Atau kemurnian hati seorang ayah?"

Nadine benar-benar mengejek Irfan kali ini. Apa Irfan tidak lihat bagaimana ekspresi Sania saat ini? Sania hanya ingin membalas dendam dengan mengacak-acak rumah tangganya, apa Irfan tidak paham?

Irfan menggeleng. "Sania tidak akan menerimaku dengan mudah memang, tapi aku akan terus berusaha! Aku tau seberapa dalam luka yang aku goreskan dulu. Aku menyadarinya! Bahkan jika Sania menginjak atau menendangku, aku akan bertahan di kakinya! Bersujud dan memohon, karena memang sebesar itu kesalahan yang aku buat!"

Nadine mengeletukkan giginya kuat-kuat. Sania benar-benar ....

Hah! Wanita sialan itu lagi!

Nadine mengepalkan tangannya kuat-kuat demi menahan diri agar tidak mengamuk dan meluluhlantakkan ruangan ini.

1
🅡🅞🅢🅔
Nadine, kamu pikir Sania masih sania yg dulu apa gimana?
🅡🅞🅢🅔
bilang aja elu gak ada apa2nya Nadine, hadeh🤣
🅡🅞🅢🅔
iyuuuuw🤣
🅡🅞🅢🅔
bjir, drama banget😀🤣
🅡🅞🅢🅔
sampe ke ginjal kali kak🤣🤣🤣
🅡🅞🅢🅔
lawaknyeee🤣🤣
🅡🅞🅢🅔
Ya ampun, ada gitu orang udah ditolak mentah2 masih aja ngeyel? mau jadi laki2 baik, tapi dia ayah yg gak punya pendirian. plin-plan

tp gk apa2 sih kl mau cerai juga, Nadine pasti nyesek🤣
🅡🅞🅢🅔
Aku rasa, Irfan udah muak sama bapaknya Nadine, kek apaan gitu, udah puluhan tahun gak dianggap,, br dianggap setelah mereka kena kasus, kan asem😌
Ratu Tety Haryati
Nah kan beneeer??? Hobi banget nih perempuan menghancurkan sesuatu...
Ratu Tety Haryati
Bukannya dihadapan Rob kemarin , Irfan beserta kopinya sudah ditolak, Sania mentah2 ya???
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
akal bulus Nadine berhasil gak yaa? 😁
🅡🅞🅢🅔: eaaaa, penasaran kek apa Sania akan menjatuhkan Nadine kali ini, Thor 🤣
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: oh, kasian... 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 3 replies
YPermana
Irfan kamu terlalu haluuuu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
penyesalanmu percuma Irfan. Nadine, jangan salahkan sania jika Irfan kembali mencintainya
Ratu Tety Haryati
Terima kasih Upnya, Akak Othor🥰🥰🙏
Sifat dasar Nadine suka menghancurkan. Bukan hanya benda, pernikahan orang lainpun dihancurkan.
Dan sekarang rumahtangganya mengalami prahara akibat ulahnya yang memuakkan.
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
panik nadia panik.
Ratu Tety Haryati
Selamat Rob.... Anda pria beruntung.
Ratu Tety Haryati
Tapi obsesi memiliki seseorang, dengan cara tak patut. Dan mempetahankan sampai harus seperti orang tak war*s
☠ᵏᵋᶜᶟ⏳⃟⃝㉉❤️⃟Wᵃfᴹᵉᶦᵈᵃ🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
yeeess akhirnya Sania milih rob,aku suka aku suka😀karna aku kurang suka sama max
YPermana
gercep rob.... sebelum sania berubah fikri 😁😁😁
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Sania sudah memilih. pilihannya rob. disampaikan secara lugas, benar-benar wanita berkelas, tak perlu menunggu lelaki untuk mengungkapkan rasanya dulu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!