Rosa adalah gadis modern, yang tidak sengaja berpindah tubuh dan melewati waktu ke masa lalu serta merasuki tubuh Putri angkat kaisar yang memiliki nama yang buruk di kalangan masyarakat. kenapa, karena mereka sengaja menyebarkan cerita jelek tentang dirinya. Tak hanya itu, Putri kaisar yang bernama celine itu juga tak memiliki kekuatan. dia lemah, dan juga tidak bisa bertarung.
tapi ketika Rosa merasuki tubuh Putri angkat kaisar itu, perlahan-lahan semuanya berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirta_Rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. alasan Duke Raymond yang sebenarnya
kini ketiganya telah kembali ke kediaman. Sepanjang jalan tadi, ada beberapa warga yang memperhatikan cara berpakaian Putri Celine. menurut mereka, pakaian itu tertutup dan juga cukup sopan. apalagi terlihat tidak menunjukkan bagian-bagian tubuh yang menonjol.
"kakak perempuan.. dari tadi banyak banget warga yang memperhatikannya kakak." Alrico tiba-tiba mengutarakan apa yang ia pikirkan. mendengar itu, Putri Celine pun baru tersadar.
"ah iya juga ya!! kenapa itu ?" tanyanya kepada adiknya. sementara tangannya yang satu lagi merangkul pundak adik bungsu mereka.
"kurang tahu kakak perempuan!! mungkin saja Kakak berpenampilan cantik sekarang." Putri Celine yang mendengar penuturan itu jadi salting sendiri.
"ah janganlah kau goda kakakmu seperti ini!! jadi salting Kakak jadinya kan..!" ucapnya kembali membuat Felix dan Rico mengerutkan kening.
"hah!! salting..? apalagi itu ?" menyadari kalau bibirnya kembali ceplas-ceplos langsung segera menormalkan ekspresinya.
"oh itu!! salting itu cuma singkatan kok. dan kepanjangannya adalah salah tingkah.. hehehe.. kan kalau dipuji cantik jadi salah tingkah jadinya."
"ooooo... jadi itu artinya..!!" jawab keduanya dengan menganggukkan kepala mereka. sementara Putri Celine langsung menggarut kepalanya.
(bisa-bisanya aku kecolongan lagi.. Hah!! apa ini efek karena terlalu senang ya.!!) batinnya.
Tak butuh waktu lama mereka pun tiba kembali di kediaman Tuan Baron. namun ada yang aneh, karena di sana terlihat ada kereta yang sangat tidak asing. ya, itu adalah kereta milik Duke Raymond.
"kakak perempuan.. ini kereta punya siapa ?" tanya alrico yang memang belum mengetahui seperti apa bentuk kereta milik Duke Raymond.
"eh, ini bukannya kereta milik Duke Raymond ya dek..?" tanya Felix. mendengar itu, Putri Celine pun menganggukkan kepalanya.
"sepertinya ayah punya tamu ya..? gimana kalau kita tidak usah masuk dulu. nanti malah ngeganggu. kita ke bagian sana aja ya. kita lihat warga-warga yang ada di sana." ucap Putri Celine menolak untuk masuk ke dalam kediaman.
ya, dia menolak untuk bertemu dengan Duke Reymond. entah kenapa, dia juga tidak tahu. hanya saja dia merasa kalau Duke Raymond ini tampaknya sudah sangat rajin datang bersilaturahmi ke kediaman kedua orang tuanya ini.
"mm.. Ya sudah yuk.. Mereka tampak sudah mulai memanen hasil kebun ayah. Apa mungkin, Duke Raymond ke sini karena mengetahui ayah akan panen padi dan gandum ?" tanya Felix.
"mm.. mungkin saja kak.. ya udah tidak usah dipikirkan aja dulu." mereka bertiga pun langsung bergegas ke perkebunan. Mereka yang awalnya ingin kembali pulang kedi, malah tidak jadi, gara-gara keberadaan sang Duke di sana.
****
Di kediaman keluarga Baron.
Duke Reymond memang sengaja datang bersama dengan pengawal kepercayaannya. Ajudannya lah, istilahnya. alasannya sih karena pekerjaan, tapi orang tidak tahu kalau kedatangan Duke Raymond itu juga sekalian ingin melihat putri Celine.
pasalnya, kemarin mereka langsung pergi begitu saja tanpa berpamitan atau berbasa-basi kepada dirinya. ya memangnya urusannya apa ? tampaknya, Duke Raymond itu sudah mulai terganggu dengan sikap Putri Celine yang dingin dan tidak lagi mengejar dirinya.
"jadi bagaimana Tuan Baron ? bisakah semua hasil panen padi dan gandum hari ini dijual kepada saya ? Karena saya butuh untuk memberikan dan mengantarkan bahan makanan ini ke perbatasan." tuturnya. tapi walaupun begitu, Tanpa mereka sadari matanya melirik-lirik ke sana kemari tipis-tipis, untuk mencari keberadaan Putri Celine.
"mm.. tentu saja tuan Duke. tapi tentunya saya harus menjaga kepercayaan pelanggan juga. karena sudah ada beberapa pelanggan yang sudah memesan jauh-jauh hari. jadi maaf kalau seandainya, yang tersedia mungkin tidak akan cukup." tutur Tuan Baron.
di mata Tuan Baron tak ada lagi rasa canggung untuk berbicara dengan jenderal besar, atau keluarga Duke yang sangat disegani ini. yang ada hanya sikap penghormatan saja.
"tidak masalah Tuan Baron!! Saya akan terima berapa saja yang tersisa. Saya juga tidak ada unsur pemaksaan di sana." tuturnya lagi. mendengar itu pun Tuan Baron langsung tersenyum senang mengganggu.
(ke mana Putri Celine..? kenapa dari tadi aku tidak melihat keberadaannya ?) tanyanya dalam hati dengan perasaan ingin tahu. dia berniat ingin menanyakan, tapi segan takutnya malah dikira ikut campur.
"kalau begitu, karena kita sudah menyepakatinya tuan, kami akan pamit dulu. nanti kalau sudah selesai Tuan langsung memberikan kabar saja kepada kami." tutur Duke lagi. mendengar itu Tuan Baron kembali menganggukkan kepalanya.
dan setelah itu, mereka langsung pergi meninggalkan kediaman Tuan Baron. tanpa terpenuhi keinginan Duke Raymond yang lain, dia itu melihat keberadaan Putri Celine.
*****
sementara di posisi Putri Celine sendiri.
dia bersama dua saudaranya yang lain telah berada di sawah dan melihat bagaimana orang-orang memanen padi-padi yang telah menguning itu.
"ternyata, sawah ayah benar-benar sangat luas ya. sekali panen dapat berapa ton ini ?" tanyanya.
"biasanya, kalau panen buahnya bagus, ayah bisa memanen semuanya itu kurang lebih 10 ton. dan itu sudah sangat banyak sekali." aku putri Celine pun langsung berdecak kagum mendengar penuturan saudaranya.
dan karena kediaman Tuhan berada sedikit di pinggiran desa, atau dekat dengan hutan. tiba-tiba mereka Langsung merasakan getaran yang tidak biasa. ini dari hal itu, langsung mencoba waspada. para warga lainnya juga mulai panik.
"apa ini ? Apa ini gempa ?" Putri Celine.
"aaaa.... tolong ada monster!!" tiba-tiba beberapa warga langsung berteriak minta tolong, ketika satu warga tidak sengaja mengalihkan pandangannya ke arah hutan. dan mendapati beberapa monster yang berbadan besar dan pekat.
mendengar itu Putri Celine dan saudara-saudaranya langsung menoleh.
"cepat kemari semuanya!!" teriak Felix yang tentu saja harus mengupayakan keselamatan para pekerja. mendengar intruksi itu, para warga mulai berlarian ke arah tuan muda mereka. dan mengambil posisi di belakang sesuai permintaan Felix dan Putri Celine.
"hohoho!! ternyata di sini benar ada bahan makanan..? ayo, hancurkan semuanya. jangan lupa manusia-manusia bodoh itu.!!" suara dari monster itu terdengar sangat menggelegar. bahkan bisa membuat orang ketakutan sampai terkencing-kencing di celana.
Putri Celine memandangi dengan tajam.
"mau membuat keributan..? kalian harus menanyaiku dulu.?" gumamnya. dia pun langsung mengeluarkan kekuatannya dan melayang di udara. karena monster-monster itu besar dan tinggi, maka dia harus berada di ketinggian untuk bisa berinteraksi dan menatap mata mereka.
bahkan Tak Hanya mereka yang merasakan getaran itu, beberapa pengawal pengawas yang selalu berlalu lalang kesana kemari, langsung berlari ke arah kediaman Tuan Baron dan juga ke istana untuk menyampaikan masalah monster ini.
"hah!! ada manusia kecil ternyata ? Saya tidak tertarik bermain-main nona. Saya hanya butuh manusia untuk dimangsa.. Hohoho!!" ucapnya Sambil tertawa seperti suara gemuruh. Felix dan alrico kembali mengamankan para warga. setelah para warga itu sudah berada sedikit jauh dari para monster itu, Felix tentu tidak meninggalkan saudarinya.
"cih!! tanpa izinku, kalian tidak akan bisa mendapatkan apa-apa."