Felisha Rumi adalah seorang siswi SMA yang mendapatkan gelar ratu sekolah. Kecantikan yang kekayaan yang ia miliki sangat menunjang hidupnya menjadi yang paling dipuja. Namun sayang, Felisha merasa cinta dan kasih sayang yang ia dapatkan dari kekasih dan teman-temannya adalah kepalsuan. Mereka hanya memandang kecantikan dan uangnya saja. Hingga suatu hari, sebuah insiden terjadi yang membuat hidup Felisha berakhir dengan kematian yang tragis.
Namun, sebuah keajaiban datang di ambang kematiannya. Ia tiba-tiba terikat dengan sebuah sistem yang dapat membuatnya memiliki kesempatan hidup kedua dengan cara masuk ke dalam dunia novel yang ia baca baru beberapa bab saja. Dirinya tiba-tiba terbangun di tubuh seorang tokoh antagonis bernama Felyasha Arumi yang sering mendapatkan hinaan karena bobotnya yang gendut, kulit yang tak bersih, dan wajah yang banyak jerawat. Terlebih ... dirinya adalah antagonis paling tak tahu diri di novel itu.
Bagaimanakah Felisha menjalankan hidup barunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Monacim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JANGAN SAMPAI DIA JATUH CINTA
Malam-malam Felya disibukkan dengan kegiatannya membaca seluruh isi novel yang sempat ia foto ketika di perpustaaan kuno. Ekspresinya sangat beragam sekali. Kadang kesal, tertawa, malu, sedih, senang, dan terkejut. Terutama pada bagian ending dari buku itu.
"Ohh ... jadi nanti Felya ada part yang emang lagi menjalani program diet. Tapi nggak sekurus gue sekarang. Ya intinya semoklah ya. Terus Felya udah lumayan cantik saat berat badannya segitu. Sampai bikin papanya Sendrio naksir sama gue. Dan karena Sendrio selalu nolak gue, akhirnya gue balas dengan mengincar bokap dia. Wajar sih mamanya Sendrio akhirnya yang bikin gue masuk penjara. Ini nggak bisa dibiarin nih. Berarti nanti waktu gue pas ketemu bokapnya Sendrio harus siaga satu banget. Gue pasti bakal ketemu dia nih," monolog Felya.
"Eh, mending gue data aja deh apa aja yang harus gue ubah. Jadi nggak sampai kelupaan. Lengah dikit bisa terperangkap nih gue. Berarti gue mulai dari part setelah acara camping tadi," katanya seraya turun dari ranjang menuju meja belajar. ia ambil buku diarinya untuk mulai menulis alur hidup Felya yang ia perbaiki mulai besok.
Felya mulai mendata apa saja hal penting yang harus ia ubah sesuai panduan dari novel yang ia potret dan tiga bab yang sempat ia baca cepat waktu itu. Hingga menghasilkan sepuluh list hal penting tentang Felya.
\= Takdir Felya \=
Menggagalkan rencana Dhea yang ingin memfitnah Felya. Dhea akan menjebak Felya dengan meminum minuman yang mengandung alkohol. Lalu, membawanya ke gudang sekolah dan menidurkannya di sana. Selanjutnya Dhea akan membawa Boni si pria cupu dalam kondisi yang sama-sama mabuk.
Menghindari hal memalukan di pesta ulang tahun Sendrio. Felya yang mengganggu Citra dan berniat ingin mendorongnya ke kolam atas suruhan Sweet Pink, malah ia yang terjatuh ke kolam hingga direkam banyak orang dan ditertawakan.
Menghindari Ayahnya Sendrio. Felya awalnya diberikan minuman oleh ayahnya Sendrio yang berisi obat tidur. Bangun-bangun Felya sudah ada di kamar bersama ayahnya Sendrio.
Mencegah Citra melaporkan kedekatan Felya dengan ayahnya Sendrio. Saat Felya memilih untuk membalas dendam dengan mengencani ayahnya Sendrio, Citra ternyata tahu dan melaporkannya pada mamanya Sendrio.
Tak membiarkan Yokan menyukainya. Kerja samanya dengan Yokan, membuat Yokan akhirnya menyukai Felya. Akhirnya membuat Yokan memperjuangkan Felya dan Dhea sangat murka akan hal itu.
Mencegah Felya diganggu oleh preman. Dhea menyuruh preman untuk mengganggu Felya dan menculiknya.
Felya tak dikirimi uang lagi oleh ayahnya. Felya yang selalu membuat masalah hingga orang tuanya mendapatkan panggilan sekolah, membuat ayahnya marah. Prada ingin menghapus Felya dari KK dan tak ingin membiayai hidupnya lagi.
Felya disiksa oleh Zhaki ketika Felya berhasil pulang ke rumah. Felya yang berniat balas dendam dengan Zhaki, malah kalah dengan pria itu. Berakhir Felya yang dikerjai
Mencegah Felya dijebak oleh mamanya Sendrio. Kemarahan mamanya Sendrio membuat wanita itu menjemak Felya agar bisa menjebloskannya ke penjara.
Membantu Felya merebut perhatian semua orang bahwa ia sekarang sudah menjadi protagonis. Setelah pengakuan tobatnya dan usahanya melakukan yang terbaik, tak ada yang mempercayai Felya. Felya malah makin disudutkan.
Felya memutuskan untuk merebahkan dirinya lagi ke ranjang kembali usai menuliskan daftar misi itu. Ia menatap langit-langit kamar dengan tatapan yang sedikit menerawang.
"Kira-kira gue bisa nggak ya ubah alur hidupnya, Felya? Kok jadi dia kayak susah banget. Mana pas dia mau ngaku salah dan pengen berubah, nggak ada yang percaya lagi. Ampun deh kasihan banget," gumam Felya.
"Eh, gue jadi kangen mama sama papa gue deh. Kira-kira mereka ada nggak di dalam novel ini? Ya setidaknya yang mirip sama mereka. Randy sama orang tuanya aja ada. Masa nyokap sama bokap gue nggak ada sih. Gue kangen banget sama mereka. Eh, tapi kalau gue nyari beneran bisa aja ketemu. Ya walau mereka nggak kenal gue, tapi kan setidaknya gue bisa lihat dan ngobrol sama mereka lagi."
Felya tersenyum. Ia sekarang memiliki sebuah keyakinan bahwa akan bertemu dengan orang tuanya di novel ini.
***
Upacara bendera dimulai sebentar lagi, tetapi masih banyak murid siswi dan siswa kelas sebelas yang ikut camping kemarin berada di kelas karena merasa lelah. Termasuk Felya sendiri yang saat ini nyaris tertidur di atas meja.
"UPACARA! WOY UCAPARA!" teriak ketua kelas dengan lantang di depan kelas.
Felya berdecak sebal. Terpaksa ia bangkit dari posisinya dengan mata setengah tertutup. Langkah cewek itu lesu sekali keluar dari kelas.
"YOKAN!" teriakan melengking itu memang Felya dengar, tetapi tak membuat ia penasaran siapa pemilik teriakan itu. Matanya terus saja terpejam sambil berjalan lunglai. Hingga secara tiba-tiba tubuhnya ditabrak oleh seseorang yang tengah berlari.
Felya sontak membuka matanya lebar ketika tubuhnya nyaris limbung. Beruntung pinggang dan tangannya ditahan oleh seseorang yang menabraknya tadi. Felya mengangga melihat siapa yang kini ada di depannya dan memegangi tubuhnya. Yokan. Cowok itu bahkan terpana melihat wajahnya yang ada di bawahnya. Tiba-tiba Felya ingat bahwa Yokan nantinya akan menyukai Felya. Buru-buru Felya melepaskan diri dari Yokan.
"S-sorry," ucap Yokan kaku.
"Iya gapapa. Hati-hati dong lain kali," ucap Felya tak berani menoleh pada Yokan. Cewek itu lekas berlalu dari hadapannya.
Yokan menatap Felya dengan tatapan heran. "Kok tuh cewek nggak ngereog kayak biasa, ya. Harusnya dia marah pas gue tabrak." Yokan tiba-tiba tersenyum miring. "Tapi tuh cewek boleh juga. Kok lama-lama kalau dilihat makin menariknya. Kayaknya gue beneran kena karma nih."
Felya berbaris di barisan paling belakang. Perasaaanya masih tak karuan karena Yokan tadi. Kedua netranya melirik ke arah kelas Yokan. Tepat sekali! Cowok itu tengah memperhatikannya. Felya buru-buru menghindari tatapan itu.
'Kok jadi gini sih ceritanya. Ini sih sulit banget buat gue. Gue jadi super canggung sama Yokan. Yang ada dia mikir gue suka sama dia nggak sih? Dia pasti heran lihat sikap gue yang kayak gini dan akhirnya dia nebak gue suka sama dia. Nggak, gue nggak mau dia mikir kayak gitu. Pokoknya gue harus fokus bikin dia ilfeel aja sama gue tanpa gue harus jauhin dia kayak tadi," batin Felya.
BRUK!
Tiba-tiba suara seseorang yang baru saja jatuh pingsan pun menyita perhatian sebagian peserta upacara. Felya cukup terkejut yang pingsan ternyata Citra. Sendrio yang bukan anggota PMR malah ikut campur, hingga menggendong Citra tanpa bantuan tandu. Felya cemberut melihatnya.
'Di sini gue nggak bisa ngapa-ngapain. Mau marah pun nggak berhak. Sendrio emang mirip banget sama Randy, tapi di sini dia bukan Randy-nya gue. Dia Sendrio-nya Citra. Tapi kok tetap aja sakit ngeliatnya, ya? Walau gue murka banget dengan kesan terakhir kami, tapi itu nggak bisa menghapus segala kenangan gue sama Randy selama ini.'
