Suamiku Ternyata Seorang Bos

"siapa wanita itu...? apakah dia kekasihnya tuan Dave ,? atau bahkan istrinya...?, kalau kekasih tidak mungkin, wanita tertutup itu mau di usap kepalanya, apalagi mencium tangan lelaki walaupun memakai sarung tangan.... pantas saja dia tidak pernah melihatku. ternyata seleranya yang tertutup seperti itu, mungkin pertama kali melihat ku, dia pasti jijik dengan pakaian ku yang sangat terbuka itu " Maura melihat dirinya sendiri, miris sekali nasibnya... dia tersenyum miring, sekalinya mencintai seseorang dengan tulus malah di khianati... dan sekarang... dia sudah mulai nyaman dengan seseorang... ternyata seorang itu bukan miliknya... walaupun statusnya sudahlah di mata agama.

"mungkin Aku ditakdirkan... hanya hidup sendiri" gumam Maura berkaca-kaca, matanya sesekali melihat ke arah suaminya itu... Maura menutup mulutnya menggunakan masker...tak lupa memakai kacamata hitam, agar suaminya itu tidak mengenalinya , karena tadinya dia ingin memberi kejutan kepada suaminya itu, namun dirinya yang terkejut dengan kenyataan yang dia lihat sekarang ini. walaupun dia belum membuka hatinya untuk suaminya itu... tetapi ada rasa nyeri di dalam hatinya, melihat kemesraan suaminya itu... walaupun caranya berbeda tidak seperti Tomi, yang dia lihat dari suaminya itu... adalah tatapan lembut terhadap seorang wanita... dengan penuh kasih sayang dan perhatian.

Karena tidak tahan melihat suaminya sedari tadi tersenyum terhadap dengan wanita lain, akhirnya Maura memutuskan untuk meninggalkan restoran tersebut , tidak jadi makan siang dan kembali ke rumah saja untuk menenangkan pikirannya.

***

Dave menceritakan semuanya kepada keponakannya itu. tidak ada yang ditutup-tutupi sedikitpun... Karena hanya kepada keponakannya lah dia percaya.

Nabila sampai menggelengkan kepalanya... merasa terkejut... juga lucu, tetapi kasihan juga melihat omnya saat ini berada di situasi yang sulit...

"terus... di mana istri Om sekarang,.? Aku ingin berkenalan dengannya?" tanya Nabila penasaran dengan sosok yang membuat omnya itu ...

"Tuh.....!"

dave mengangkat dagunya sedikit menuju ke arah pintu...

Nabila menoleh dan melihatnya sekilas" kok pergi Om... bukannya ke sini?"tanya Nabila penasaran karena melihat wanita yang katanya istri omnya itu pergi dari restoran dengan wajah yang ditekuk dan berjalan tergesa-gesa...

"entahlah...!"kata omnya itu mengangkat kedua bahunya. karena sudah dari tadi dia juga sudah memperhatikan istri kecilnya itu yang datang menggunakan masker... walaupun baru satu hari menjadi suaminya. tetapi Dave sudah tahu kalau barusan itu adalah istrinya...

"apa mungkin... istrimu cemburu melihat kita, atau ....mungkin juga istri Om itu salah paham..." kata Nabila sambil mengetuk-ngetuk dagunya...

"itu tidak mungkin... kami baru menikah... dia juga baru patah hati.... tidak mungkin lah cemburu..." kata Dave terkekeh.

Nabila mengangguk setuju..."benar juga..."

"eh Ayo Om... mumpung aku di sini... Aku mau pesan makanan yang paling enak di sini... tapi gratis ya....?, Nabila mengedip ngedipkan matanya lucu membuat Dave tertawa dengan tingkah keponakannya itu...

"tunggu saja... sebentar lagi juga makanan datang... aku sudah menyiapkan semuanya"

kata Dave tersenyum dan benar saja... makanan datang. dan diantar oleh seorang pelayan wanita cantik... dengan balutan hijab... ternyata omnya ini benar-benar memperhitungkan semuanya... termasuk cara berpakaian para pelayannya... walaupun restorannya ini ke barat-baratan, tetapi pakaiannya sopan,

"silakan nona dinikmati makanannya" ucap sang pelayan itu dengan ramah...dia sudah di beritahu, kalau ada keponakan bosnya yang akan datang.

"terima kasih Mbak....!" kata Nabila lembut...

"aku cicipi sekarang ya Om...!" kata nabila senang.

Dave tersenyum mengangguk

"bismillahirohmanirohim"

Nabila menyingkap cadarnya sedikit. dan memakan makanan sesuap demi sesuap.

"Masya Allah... ini lezat sekali Om...!" kata Nabila menikmati makanan tersebut... matanya berbinar cerah, sudah lama dia tidak mencicipi makanan di restauran milik Om nya ini, ternyata rasanya semakin lezat.

Tak tak tak...

Tak lama kemudian terdengar seseorang masuk dengan langkah berat, badannya tegap, sorot matanya tajam,... berhenti setelah beberapa langkah dari pintu masuk. Lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah, dan terhenti pada sebuah titik yang berada di pojokan.... Matanya langsung berbinar cerah, setelah melihat apa yang ingin ia cari.semua orang berhenti dengan aktivitas nya sesaat untuk melihat siapa yang datang, orang tersebut berjalan mendekat ke arah Nabila yang berada di pojok restoran... karena yang makan di restoran tersebut, kebanyakan seorang pengusaha... jadi sudah pasti tahu siapa yang telah datang saat ini...

" ehmmm"

"enak ya makanannya... sampai tidak ingat dengan suamimu ini...!" ucap Mike lembut Mengelus kepala sang istri...

" oh ternyata yang tadi memakai cadar barusan adalah istri dari tuan mike"ucap seorang pengunjung yang melihat perlakuan Mike kepada istrinya yang sangat lembut itu.

"benar sekali... tidak hanya tampan... kaya raya... tetapi sangat lembut terhadap istrinya itu"kata pengunjung yang lain menimpali...

mereka meneruskan makan siangnya, setelah tadi terhenti sebentar karena kedatangan pengusaha muda yang sangat disegani semua orang.

Nabila menoleh, tersenyum dibalik cadarnya... dia lupa, tidak memberi kabar kepada suaminya kalau dirinya sudah sampai di restoran milik omnya... karena begitu senangnya dia sampai lupa...

"maafin Nabila mas...!" ucap Nabila lembut.

Mike tersenyum mengangguk... lalu duduk di samping istrinya itu berseberangan dengan Dave.

" wah wah wah... tumben-tumbennya ini... seorang bos besar yang sangat sibuk itu bisa menyempatkan waktunya untuk ke sini..." ejek Dave. karena memang Mike tidak pernah mampir ke restoran miliknya selain untuk survei saja dan hanya sebentar... karena mike selalu makan di rumah bersama istrinya...

"itupun karena ada istriku di sini... Kalau tidak ada mana mungkin... jam istirahat makan siang, aku ke sini... lebih baik pulanglah... untuk makan siang bersama istri cantikku ini" ucapan Mike mengelus lembut kepala sang istri yang tertutup oleh Khimar nya , ucap ana Mike barusan membuat wajah Nabila memerah... untungnya.. itu tidak terlihat, karena tertutup oleh cadarnya.

"ini mas makan..." Nabila menyuapi suaminya dihadapan omnya yang membuat Dave mencibikkan bibirnya.

" ternyata enak juga makanannya" kata Mike serius. Nabila hanya mengangguk setuju.

"kalau tidak enak... tidak mungkin ramai seperti ini..." kata Dave tersenyum mengejek.

mereka berbincang sampai jam istirahat selesai , kemudian, Mike mengantar istrinya dulu untuk pulang ke rumah, barulah dia kembali lagi ke perusahaannya. untuk meneruskan meetingnya karena tadi tertunda hanya untuk menyusul sang istri.

***

di tempat lain saat ini, Maura sudah kembali ke rumahnya dengan wajah murung, ia pergi ke dapur karena perutnya terasa lapar, karena barusan dia belum sempat makan siang di restoran itu. karena melihat pemandangan yang membuatnya tidak mood.

ternyata di meja makan ada adiknya yang sedang memakan rujak yang membuat dirinya ngilu...

"makan apa kamu nin...?" tanya maura tersenyum mengejek, sepertinya di dalam pikirannya itu memang benar kalau saat ini Nina itu sedang mengandung,

Nina tersenyum dan sedikit menunduk karena dia malu terhadap Kakak palsunya itu, Karena dia sudah ketahuan selingkuh dengan calon kakak iparnya.

"lagi ingin rujak kak, ... Kakak mau...?" tanya Nina lembut, tetapi suaranya sedikit bergetar karena takut.

"aku tidak hamil... jadi mana mungkin makan rujak asam seperti itu..." kata Maura telak... membuat Nina salah tingkah, karena dirinya memang saat ini sedang hamil.

"kak..."

Panggil nya ragu.

"ada apa?" tanya maura menaikkan sebelah alisnya