NovelToon NovelToon
Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat

Menjadi Yang Terkuat Dengan Sistem Terkuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Sistem / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: FAUZAL LAZI

[BIJAK LAH DALAM MEMBACA] yang menceritakan tentang Jian yu seorang pekerja biasa Dengan gaji yang pas-pasan , dan saat dia pulang dia malah dihadang oleh sekelompok preman yg mabuk dan membentak nya untuk menyerahkan uang nya ,Jian yu yang tidak bisa melawan pun lari bukan Karena takut tapi Karena di sendirian dan mereka bertiga, mau tidak mau tidak ia harus melarikan diri tapi, pelarian nya itu sia sia Karena salah satu preman berhasil memukul nya dan membuat nya jatuh dan setelah itu dia di buang oleh Meraka , dan saat Jian yu membuka matanya kembali dia sudah tidak berada di bumi kagak melainkan berada di dunia yg tidak dia kenal dan mendapatkan sistem terkuat yg akan merubah hidup nya kedepan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAUZAL LAZI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29

Ratu Xiao Mei masih menatap pil penyembuhan tingkat tinggi itu dengan wajah terkejut. Tangan halusnya bergetar sedikit saat menatap benda mungil yang berkilau samar di telapak tangannya.

“Ini… ini benar-benar pil tingkat tinggi… hanya sekte besar yang punya cadangan pil seperti ini. Jian Yu… dari mana kau mendapatkannya?” suara ratu bergetar, ada nada ragu sekaligus penuh harap.

Jian Yu tersenyum tipis, menatap lurus ke arah raja yang masih terbaring lemah. “Yang mulia tidak perlu khawatir. Anggap saja ini hutang budi dariku pada keluarga kerajaan Tianlong. Lagipula… apa artinya satu pil dibandingkan nyawa seorang raja dan ketenangan rakyatnya?”

Xiao Ying yang berdiri di sisi ibunya langsung menatap Jian Yu dengan mata berbinar. Pipinya merona tipis, seolah hatinya bergetar mendengar kata-kata pemuda itu. Dia benar-benar berbeda… tidak seperti pemuda kebanyakan yang hanya ingin pamer kekuatan, batinnya.

Ratu Xiao Mei akhirnya mengangguk mantap. Ia mengambil mangkuk giok, menaruh pil itu, lalu menghampiri sang raja. Dengan hati-hati ia membantu suaminya menelan pil tersebut.

Tak lama setelah itu, cahaya lembut berwarna hijau keemasan mulai menyelimuti tubuh sang raja. Retakan-retakan energi yang sebelumnya terlihat di sekitar dantiannya perlahan menutup. Napasnya yang semula berat kini mulai teratur, wajah pucatnya perlahan mendapat rona segar.

“Ughh…” sang raja mengerang pelan, kelopak matanya sedikit bergerak.

“Yang mulia! Kau sadar?” seru ratu dengan mata berkaca-kaca.

Xiao Ying langsung meraih tangan ayahnya dengan erat. “Ayah! Bagaimana perasaanmu sekarang?”

Mata sang raja perlahan terbuka. Meski masih lemah, sorot matanya kembali berisi. Ia menatap sekeliling, dan akhirnya terhenti pada sosok Jian Yu yang berdiri tak jauh.

“...ayah sudah sedikit lebih baik.... dan siapa kau anak …muda?” suaranya serak namun tegas.

Jian Yu menunduk hormat. “maaf atas kelancangan saya ini baginda saya Jian yu ,cuman rakyat biasa,dan pil yg anda minum saya dapatkan dari guru saya terima dahulu"kata Jian yu yang memperkenalkan namanya sekaligus memberi tau dari man dia mendapatkan pil tersebut walaupun di berbohong sedikit

Sang raja menghela napas panjang. “ini pil yg pil ini bukan pil sembarangan. Aku bisa merasakan energi murni dari pil yang kau berikan. Jika bukan karena itu, mungkin aku tidak akan bisa membuka mataku lagi.”

Ratu Xiao Mei menatap suaminya penuh kehangatan. “Kau benar. Jian Yu-lah yang menyelamatkan kita. Bahkan bunga teratai langit seribu tahun juga darinya.”

Sang raja terdiam sejenak, lalu menatap Jian Yu dengan tatapan penuh arti. “Anak muda… aku berhutang budi padamu. Hutang yang tidak bisa dibayar hanya dengan kata-kata.”

Xiao Ying yang masih menggenggam tangan ayahnya hanya bisa tersenyum tipis, namun dalam hatinya ada rasa bangga yang sulit ia sembunyikan Pada Jian yu.

Jian Yu yang masih berdiri di sisi keluarga kerajaan tiba-tiba mendengar suara telepati yang menembus langsung ke telinganya.

“Tuan, ini aku, Ling Zhao. Aku menemukan beberapa manusia pemuja iblis. Mereka sedang menyiapkan formasi di ruang bawah tanah. Jumlah mereka sekitar dua puluh orang. Aku juga sudah memberi tahu yang lain,” lapor Ling Zhao dengan cepat.

Tatapan Jian Yu langsung berubah dingin. “Hancurkan formasi pemanggilan itu. Jangan biarkan mereka menyelesaikannya, apa pun yang terjadi.”

“Baik, Tuan!” jawab Ling Zhao mantap.

Sementara itu, di ruang bawah tanah yang lembap dan remang, suara lantunan mantra terus terdengar. Dua puluh pemuja iblis duduk melingkar, tangan mereka terulur ke arah sebuah formasi bercahaya merah darah. Batu-batu giok hitam dipenuhi retakan, memancarkan aura jahat yang menusuk jiwa.

“Cepat! Jangan berhenti! Jika formasi ini gagal, Tuan Arkhan akan menguliti kita hidup-hidup!” teriak salah satu dari mereka dengan mata melotot.

Di sisi lain, Ling Dong dan saudara-saudaranya sudah tiba. Mereka bersembunyi di balik dinding batu, menyusun rencana.

“Kita harus melumpuhkan sebagian dari mereka dulu. Kalau dibiarkan, jumlah mereka akan terlalu mendesak kita,” bisik Ling Dong lewat telepati.

Ling Yuan, adiknya yang terkenal licik sekaligus gesit, tersenyum tipis. “Kakak, biarkan aku yang urus sebagian. Aku punya cara membunuh mereka lebih cepat.”

Semua mengiyakan. Ling Yuan pun bergerak. Tubuhnya meluncur senyap di kegelapan seperti bayangan. Di tangannya sudah tergenggam jarum akupuntur tipis berwarna perak, yang sebelumnya ia baluri racun khusus buatannya sendiri. Racun itu begitu kuat, cukup satu tusukan kecil untuk menghentikan napas lawan selamanya.

Di saat yang sama, salah seorang pemuja iblis memerintah rekannya, “Hei, cepat ambilkan lagi Batu Darah! Formasi ini tinggal sedikit lagi bisa diselesaikan.”

“Baik, aku akan ambil sekarang,” jawab rekannya, lalu berlari ke lorong belakang.

Ia tidak sadar kalau sosok Ling Yuan sudah menunggu di sana. Dalam sekejap, jarum perak melesat menusuk lehernya. Mata pria itu membelalak, tubuhnya melemas. Ling Yuan menangkapnya sebelum jatuh, menyeretnya ke tempat gelap, lalu merampas pakaiannya.

“Lemah sekali. Manusia atau iblis, sama saja… sampah,” gumam Ling Yuan sambil mengenakan jubah korban, menyamar sempurna.

Saudara-saudaranya yang mengawasi hanya bisa berdecak kagum. “Racunnya Ling Yuan memang mematikan,” bisik Ling Zhao.

Ling Yuan berjalan santai kembali ke arah lingkaran formasi. “Hei, aku tidak menemukan Batu Darah itu! Aku tidak tahu disimpan di mana,” ucapnya berpura-pura.

Salah satu pemuja iblis mendengus. “Dasar bodoh! Lambat sekali kerjamu!”

Namun salah seorang yang lebih waspada menatapnya tajam. Alisnya berkerut. “Tunggu sebentar… wajahmu, siapa kau sebenarnya?!”

Ling Yuan tersenyum sinis. “Hemm, ketahuan juga rupanya.”

Tanpa memberi kesempatan, jarum-jarum peraknya sudah terlempar deras. Swish! Swish! Swish! Enam pemuja iblis menjerit seketika, tubuh mereka ambruk dengan mata membesar, racun segera melumpuhkan organ vital mereka.

“Kalian lemah sekali. Masa cuma kena jarum kecil saja langsung mati?” ejek Ling Yuan dengan nada meremehkan.

“Bajingan! Kau pikir bisa melawan kami sendirian?!” salah satu pemuja iblis menghunus goloknya, berteriak marah.

Ling Yuan hanya terkekeh. “Siapa bilang aku sendirian?”

Begitu kata-kata itu jatuh, Ling Dong bersama Ling Zhao dan yang lain muncul dari balik bayangan. Aura membunuh mereka menyelimuti ruang bawah tanah.

“Hebat juga kau, adikku,” ujar Ling Zhao sambil menepuk bahu Ling Yuan.

Ling Yuan hanya menyeringai, matanya menyipit tajam.

Ling Dong mengangkat belati taring serigala yang berkilau dingin. “Sekarang waktunya menghabisi mereka semua.”

Sisa tiga belas pemuja iblis itu langsung menggertakkan gigi. “Jangan gentar! Mereka hanya beberapa orang, kita masih lebih banyak!”

Pertarungan pun pecah.

Ruangan bawah tanah yang gelap seketika dipenuhi suara benturan senjata, dentingan logam, dan jeritan. Ling Dong menyerbu ke depan, belatinya bergerak lincah menusuk sela-sela pertahanan musuh. Setiap tebasannya selalu diikuti oleh serangan balasan dari Ling Zhao yang mengapit sisi kanan, membelah dada salah satu pemuja iblis dengan kecepatan kilat.

Ling Yuan bergerak bebas di antara mereka. Tubuhnya seperti bayangan, muncul dan menghilang. Jarum-jarum racun melesat ke tenggorokan musuh, dan setiap kali ada yang terkena, tubuh mereka langsung ambruk tanpa suara.

“Aaaargh!” salah satu pemuja iblis yang mencoba kabur dicegat oleh Ling Zhao. Dengan satu putaran cepat, belatinya memutus urat leher lawannya. Darah menyembur, membuat lantai batu berlumur merah.

Beberapa lainnya mencoba lari, tetapi Ling Dong melompat ke tengah mereka. Tangannya mencengkeram kepala salah seorang pemuja iblis, lalu krek! kepala itu dipelintir sampai patah.

“Jangan biarkan seorang pun lolos!” teriak Ling Dong.

Dalam waktu singkat, ruangan bawah tanah yang semula penuh teriakan berubah menjadi senyap. Tubuh-tubuh para pemuja iblis bergelimpangan, sebagian membeku dalam posisi terjatuh, sebagian lagi terkapar dengan wajah menghitam akibat racun Ling Yuan.

Ling Yuan menepuk-nepuk tangannya dengan santai. “Hah, lemah sekali. Kalau hanya selevel ini, bagaimana bisa mereka mengalahkan kitaa”

Ling Dong menghela napas panjang, menatap formasi bercahaya merah yang kini mulai redup. “Bagaimanapun, kita berhasil menghentikan pemanggilan. Tuan Jian Yu pasti akan puas dengan hasil ini.”Mereka semua saling pandang, lalu tersenyum tipis.

Ling Dong segera menghubungi Jian Yu lewat telepati. “Tuan, kami sudah menghancurkan formasinya. Kami juga sudah memeriksa seluruh ruang bawah tanah. Tidak ada orang lain atau formasi lain yang tersisa.”

Jian Yu tersenyum puas mendengar laporan itu. “Bagus. Sekarang, kalian semua kembali ke atas. Jaga seluruh orang dalam bayang-bayang. Saat ada pertempuran nanti, bantu para prajurit untuk mengevakuasi semua orang di dalam istana. Itu akan jadi tugas penting kalian.”

Para bawahan itu menerima perintah dengan mantap. Jian Yu pun kembali menatap sekeliling, berpikir cepat. Bagaimana cara menyelamatkan Raja, Ratu, dan Putri Xiao Ying? Mereka tidak mungkin tetap tinggal di ruangan ini. Tiba-tiba, ia teringat pada satu tempat.

Dengan suara serius, ia berkata, “Mohon maaf atas kelancangan saya, tetapi kali ini lebih baik kalian semua tidak ada di sini.”

Xiao Ying terkejut. “Apa maksudmu, Jian Yu? Kenapa kami tidak boleh ada di sini?” tanyanya bingung, matanya penuh tanda tanya.

Jian Yu mendekat, suaranya merendah, seolah tidak ingin didengar siapa pun selain mereka bertiga. “Saat di hutan, aku bertemu para pemuja iblis. Aku mendengar mereka berbicara bahwa mereka berencana menggulingkan Kerajaan Tianlong. Mereka sudah menyiapkan formasi pemanggilan di dalam istana ini.”

Napas ketiganya tercekat. Jian Yu melanjutkan, wajahnya dingin. “Untungnya, para bawahanku sudah menghancurkan formasi itu dan membunuh semua pemuja iblis yang menyusup. Tapi, itu bukan yang paling berbahaya. Ada iblis asli yang mengincar Baginda. Bahkan kalau aku boleh menebak, racun yang merusak tubuh Baginda sebelumnya adalah ulahnya.”

Ratu Xiao Mei langsung menutup mulutnya, suaranya gemetar. “Kalau begitu… kami harus ke mana? Tidak ada tempat yang benar-benar selamat jika mereka memang mengincar suamiku yang sedang lemah ini…” Putri Xiao Ying pun mengangguk, wajahnya ikut pucat.

Namun Jian Yu justru tersenyum tenang. “Tenanglah. Untuk tiga orang, aku punya tempat paling aman.”

Dengan gerakan ringan, Jian Yu merobek ruang dimensi miliknya. Celah bercahaya muncul di hadapan mereka, membuat Raja, Ratu, dan Xiao Ying terkejut bukan main. “Baiklah, tidak ada waktu lagi. Cepat masuk!” katanya tegas.

Tanpa banyak bertanya, mereka segera mengangkat Raja yang masih lemah, lalu memasuki ruang dimensi. Jian Yu ikut masuk untuk memastikan keadaan.

“Sekarang semua aman di sini,” ucap Jian Yu. “Energi Qi di dalam dimensi ini sangat kuat, cocok untuk Baginda memulihkan diri.”

Sebelum ia keluar lagi, matanya menangkap dua sosok kecil yang baru saja pulang dari hutan: Lin Lin berlari riang sambil membawa seekor kelinci, sedangkan kakaknya, Lin Shi, berjalan di belakang sambil menenteng beberapa buah segar.

Lin Lin langsung berlari menghampiri Jian Yu. “Kakak Jian Yu, Kakak kembali! Ada bawa oleh-oleh nggak?” tanyanya polos sambil mengangkat kelinci di tangannya, seolah meminta bantuan agar hewan itu tidak melarikan diri. Lalu matanya tertuju pada tiga orang asing di belakang Jian Yu. “Eh? Kakak, siapa mereka?” tanyanya penasaran.

Jian Yu menoleh pada Xiao Ying, lalu menjawab dengan nada setengah menggoda, “Mereka ini Raja, Ratu, dan Putri kerajaan yang cantik.”

Xiao Ying refleks membuang muka, wajahnya memerah. Sementara Lin Lin langsung bersemangat, mendekat dengan langkah kecil sambil memeluk kelincinya erat-erat. Tatapan polosnya membuat Ratu, Raja, dan Xiao Ying serentak merasa gemas melihat pipinya yang tembem.

“Lin Shi, tolong bawa mereka masuk ke rumah. Buatkan makanan, dan pastikan Baginda bisa beristirahat nyaman untuk memulihkan diri,” perintah Jian Yu.

Tanpa banyak bertanya, Lin Shi mengangguk dan langsung memandu tamu agung itu masuk ke dalam rumah.

Jian Yu menatap mereka sebentar, lalu menoleh ke langit-langit ruang dimensi dengan wajah dingin. “Saatnya membantai iblis,” gumamnya. Ia pun keluar dari ruang dimensi dan kembali ke kamar tempat Raja dirawat sebelumnya, bersembunyi di sudut ruangan yang gelap.

1
Kinsun Son
Sejak bila jian yu menganal nama orang dari sekte??? 🤔🤔🤔🤔
FAUZAL aut: itu kesalahan saya juga Karena gak terlalu buat merek aktif cuman sekadar nama yang saya buat kak
total 1 replies
Kinsun Son
Yg saya baca sampai bab ini, x pun jiang yu bagi tahu namanya pada pihak lawan... Kenapa pihak lawan boleh kanal... 🤣🤣🤭🤭Memperbodohkan pembaca.. 🤣🤣🤣🤣
FAUZAL aut: kesalahan ku kalau begitu saya perbaiki di narasi yang mana kak
total 1 replies
mxxc
boleh 2 bab tau 1 lagi thor
mxxc
tambahin 1 bab lagi thor
Nino Ndut
Maaf thor cm bingung aj knp mc malah keluar hutan y.. bukannya mending dihutan sambil ningkatin kultivasi n jurusnya plus kan ada bonus pengalaman dari bujuh monater kan y
Ru🐻
Terdiam:)
FAUZAL aut: kok gitu
total 1 replies
Ru🐻
yuhuuu semangat author
mxxc
lanjut tor
Sutono jijien 1976 Sugeng
Syahroni 🤣🤣🤣
FAUZAL aut: jangan ketawa😂😂😂 aku nulis itu sambil tahan tawa
total 1 replies
Joe Maggot Curvanord
cincin penyimpanan ga dijarah thorr
FAUZAL aut: waduh gimana mau dijarah kan udah dibakar
total 1 replies
ɢᴜᴍɪʜᴏ
awww cie cie ling bao🤭
Rahman: Mampir yuk, judulnya Iblis penyerap darah,. enjoy🙏
total 1 replies
ɢᴜᴍɪʜᴏ
mantap jga ling yuan muehehehe
ɢᴜᴍɪʜᴏ
hiyaa lagii,ling bao bilike : aku jga mauuuu🥺
Ru🐻
baguss banget asik juga ceritanya kayak dibawa ke dalam cerita. Btw gak espek komedinya gitu wkwkwk lucu. Semangat Author
FAUZAL aut: ok pantangin terus ya semoga pembaca sehat selalu
total 1 replies
Ru🐻
Jian Yu hoki banget di peluk tuan putri 🤣😭
ɢᴜᴍɪʜᴏ
hiyaa lagii😭
Ru🐻
Tolong nama Doggy nya😭 Syahroni gak tuh😭
Ru🐻
sistemnya menyarankan hal yang berbahaya yaa😭
Rahman: Mampir yuk, judulnya Iblis penyerap darah,. enjoy🙏
total 1 replies
husna_l
love deh
FAUZAL aut: kek gitu lah cerita 💪
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
FAUZAL aut: maksih lanjutkan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!