NovelToon NovelToon
Cinta Virtual

Cinta Virtual

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Pelakor / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nur leli

Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjemputnya pulang

Karena Asril sudah berjanji akan memutuskan hubungannya dengan Ida, Mia mencoba untuk percaya pada Asril. tapi entah mengapa dihati Mia sangat sulit untuk percaya pada suaminya Asril.

Pagi ini Asril sudah ada di rumah Mia untuk menjemput Mia pulang kerumahnya.

Bu Siti mengantarkan Mia sampai ke teras rumahnya.

Mia berpamitan ke ibunya sedangkan Asril masih sibuk memasukkan koper Mia dan Andi ke dalam bagasi mobilnya selesai itu Asril langsung ikut berpamitan dengan ibu mertuanya.

"Bu Asril bawa pulang Mia" Asril mencium punggung tangan ibu mertuanya.

"jangan sakiti hati Mia lagi!" ucap bu Siti tegas.

"iya Bu" sahut Asril.

Selesai berpamitan mereka langsung masuk kedalam mobil tak lupa Asril membukakan pintu untuk Mia dahulu, melihat Mia sudah duduk dengan aman dan nyaman, Asril juga masuk kedalam mobil dan siap mengemudikan mobilnya.

perlahan mobil yang di kemudikan Asril melaju meninggalkan pekarangan rumah ibu mertuanya.

Sedangkan bu Siti hanya melihat mobil yang di tumpangi anak dan mantunya hingga tak terlihat lagi.

"sayang .... kamu sudah mengatakan kepada Andi kalau nanti pulang sekolah pulangnya kerumah kita?"

Pertanyaan Asril memecahkan keheningan di dalam mobil.

"sudah mas" sahut Mia tanpa melihat wajah asril.

"gimana kalau kita saja yang menjemput anak anak pulang sekolah?"

Asril meraih tangan Mia dan menggenggamnya dengan tangan sebelahnya.

"boleh mas" sahut Mia yang menoleh kearah Asril.

"ting" masuk satu pesan ke ponsel Asril namun Asril tidak menghiraukannya. "drettt, drettt, drettt," ponsel Asril kembali lagi berdering.

"dijawab dong mas, mungkin itu penting" ucap Mia.

"biarkan saja mas lagi nyetir nanti udah sampai rumah mas lihat ya" Asril tetap fokus pada kemudinya agar lebih cepat sampai dirumah.

Sesampainya di rumah Asril dengan sigap menurunkan koper Mia dan Andi. sedangkan Mia sudah masuk kedalam rumah, namun tetap saja ponsel Asril terus berdering menandakan ada panggilan masuk.

"mas, itu ponsel kamu dari tadi berdering terus, dijawab dong mana tahu beneran penting."

Asril langsung menonaktifkan ponselnya agar tidak berdering terus. Mia mengerutkan dahinya melihat apa yang sudah Asril lakukan.

"sudahkan, tidak berdering lagi" ucap Asril tersenyum ke arah Mia dan mulai mendekati Mia.

"mas mau berduaan dengan istri mas tanpa ada gangguan dari siapa pun, mas rindu denganmu sayang" bisik Asril di telinga Mia.

Mendengar perkataan Asril Mia ingin menolaknya namun mia sadar kalau dia masih istrinya Asril, wajar saja kalau Asril meminta haknya sebagai suami.

Tanpa menunggu waktu lama pakaian Mia sudah teronggok dilantai. Asril mulai memainkan indra pengecap nya ke area tubuh Mia. dan berhenti di bagian dada Mia. tampak Asril sangat lincah memainkan bagian dada istrinya.

Mia hanya menikmati permainan Asril dan sesekali Mia mendesah yang membuat Asril semakin menggila saja.

Biasanya mereka melakukannya di dalam kamar namun kali ini mereka melakukannya di ruang tv. peluh yang membanjiri tubuh mereka seakan tidak mereka rasakan lagi.

"mas, ahhhhh, rasanya aku mau keluar" ucap Mia tersengal sengal.

Asril langsung mempercepat gerakannya agar mereka sama sama merasakan kenikmatan surga dunia itu.

"aahhhhh, sayang" desah Asril yang telah mencapai puncaknya dan menjatuhkan tubuhnya disamping Mia.

Selesai dengan kegiatan itu Mia langsung bergegas untuk membersihkan dirinya selang beberapa menit Asril pun ikut ke kamar mandi juga.

Lain halnya dengan Ida berulang kali dia menghubungi Asril namun tak kunjung berbalas. kini ponsel Asril sudah tidak aktif lagi.

"sial mengapa ponselnya tidak aktif" dengan kesal Ida melemparkan ponselnya ke kasur.

Karena dari pagi Ida belum keluar keluar kamar membuat bu Emi cemas.

"mengapa dari pagi Ida tidak keluar kamar? tidak mungkin dia belum bangun" gumamnya.

Bu Emi mencoba memanggil Ida dan mengetuk pintu kamarnya.

"tok!tok!tok!"

"Ida kamu belum bangun, nak?"

Tak ada jawaban dari dalam. membuat bu Emi semakin cemas, bu Emi ingin mengetuk lagi ternyata Ida sudah membuka pintu untuknya.

Ida menarik tangan ibunya agar masuk kedalam kamarnya.

Bu Emi yang melihat wajah Ida yang dibanjiri dengan air mata langsung bertanya kepada anaknya itu.

"kamu kenapa menangis?"

bu Emi menarik Ida dalam pelukannya dan mengelus pelan punggung Ida.

"mas Asril tidak menjawab pesan dan panggilan aku dan kini ponselnya sudah tidak aktif, hiks, hiks, hiks"

"kenapa? apa kalian bertengkar?"

"iya kemarin kami bertengkar gara gara si mia itu, aku benci sama dia bu, aku ingin dia menderita."

"Asril masih memihak pada istrinya itu? bukankah kalian akan menikah Minggu ini?"

"iya sepertinya dia masih sangat menyayangi wanita miskin itu Bu, aku harus cari cara untuk mereka bisa bercerai."

"sudahlah tenangkan dirimu, ingat ada anak yang ada di perutmu itu. nanti kita pikirkan bagaimana cara memisahkan mereka, sebaiknya sekarang kamu makan jangan menyiksa diri seperti ini. oh iya, ibu sudah memasak makanan kesukaanmu jadi ayo kita makan."

Sebenarnya Ida malas sekali untuk keluar kamar karena ibunya sudah memerintahkannya untuk keluar kamar mau tidak mau Ida harus mengikutinya.

Selesai makan Ida langsung kembali lagi ke kamarnya. rasanya hari ini dia enggan sekali untuk melakukan aktivitas apapun. sehingga mandi pun dia sangat malas.

Ia langsung merebahkan tubuhnya lagi di atas kasur namun Ida mendengar ponselnya berbunyi pertanda ada yang menghubunginya.

Dengan cepat dia meraih benda pipih yang dia lempar tadi. terlihatlah nama Asril yang menghubunginya dengan membaca namanya saja Ida sudah melukiskan senyuman di wajahnya. kini dia mulai bersemangat lagi.

"iya hallo" sapa Ida yang menempelkan benda pipih itu di telinganya.

.......

panggilan pun terputus, Ida bergegas untuk segera mandi selesai mandi Ida memilih baju yang pas untuk dia pergi karena Asril sore ini akan menjemputnya.

Sudah rapi dan wangi Ida menghampiri ibunya yang sedang menonton tv.

"ibu ... " sapa Ida dengan ramah.

"loh udah rapi mau kemana?"

Bu Emi mengerutkan dahinya karena heran melihat tingkah Ida yang tadinya masih acak acakan kini sudah rapi dan wangi.

"mau pergi dengan mas Asril Bu"

"oh pantes, sudah baik kan ya?" ledek bu Emi.

"iya dong Bu"

"assalamualaikum" ucap Asril yang sudah berada di ambang pintu.

"wa'alaikum salam" sahut Ida.

Asril menghampiri ibunya Ida dan mencium punggung tangannya.

"Asril, ibu mau bicara sebentar"

"iya Bu, ibu mau bicara apa?"

Asril mengatur posisi duduknya menghadap ke arah ibunya Ida.

"Minggu ini kalian jadi menikah kan?" terdengar serius ucapan bu Emi.

Asril diam sejenak dia mengingat akan janjinya pada Mia namun dia juga sudah berjanji dengan Ida.

"mengapa kamu terdiam?"

bu Emi penasaran dengan sikap Asril.

"ti dak tidak apa apa Bu" jawab Asril terbata bata.

"ibu rasa kamu seperti memikirkan sesuatu, ada apa Asril?"

"Asril tetap menikahi Ida cuma saja Asril tidak mau pernikahan ini diketahui oleh Mia."

"mengapa? bukannya ibu sudah katakan kalau istrimu harus mengetahuinya?"

"karena Mia tidak ingin di madu dan sekarang dia lagi hamil."

"oh lantas itu alasannya" ucap bu Emi.

"iya, karena saya masih menyayanginya, saya harap ibu mengerti" ucap Asril yang ingin di pahami oleh ibunya Ida.

"tapi kamu tidak lupa kan dua hari lagi kalian akan menikah" bu Emi mengingatkan Asril.

"iya saya tidak lupa, dua hari lagi saya akan datang ke rumah ini untuk hijab kabul. tapi tolong rahasiakan pernikahan ini dari Mia dan orang tua saya, Bu."

1
micho0w0
Jalan ceritanya mantap!
Nur leli: makasih, maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
Kama
Gilaaa ceritanya!
Nur leli: maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!