NovelToon NovelToon
Fangirl Cantik Milik Tuan Antagonis

Fangirl Cantik Milik Tuan Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Obsesi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kaya Raya / Fantasi Wanita / Ruang Ajaib
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: BlackMail

Aluna, seorang pekerja kantoran, punya satu obsesi: Grand Duke Riven Orkamor, antagonis tampan dari game otome yang seharusnya mati di semua rute. Baginya, menyelamatkan Riven adalah mimpi yang mustahil.

​Hingga sebuah truk membuatnya terbangun sebagai Luna Velmiran — putri bangsawan kaya raya yang manja dan licik, salah satu karakter dalam game tersebut.

​Kini, Riven bukan lagi karakter 2D. Ia nyata, dingin, dan berjalan lurus menuju takdirnya yang tragis. Berbekal pengetahuan sebagai pemain veteran dan sumber daya tak terbatas milik Luna, Aluna memulai misinya. Ia akan menggoda, merayu, dan melakukan apa pun untuk merebut hati sang Grand Duke dan mengubah akhir ceritanya.

​Namun, mencairkan hati seorang antagonis yang waspada tidaklah mudah. Salah langkah bisa berarti akhir bagi mereka berdua. Mampukah seorang fangirl mengubah nasib pria yang ia dambakan, ataukah ia hanya akan menjadi korban tambahan dalam pemberontakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlackMail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 : Caiman Ring

Riven mendorong gerbang batu itu dengan satu tangan. Cahaya terang menyelimuti mereka, dan sedetik kemudian, pemandangan di depan mereka berubah total.

Air keruh mengalir deras di sekitar mereka sebelum kedua paus orca itu membawa mereka melesat lurus ke atas, menembus permukaan air dan terbang menuju langit-langit gua yang tinggi.

Mereka kini melayang di udara, masing-masing di dalam tubuh transparan paus orca mereka, menatap ke bawah pada sebuah sungai raksasa yang mengalir deras di ngarai yang dalam.

Luna menelan ludah. Mulai dari titik ini, pengetahuannya tentang menara dari dalam game sudah tidak berguna lagi.

 "Ini adalah wilayah yang belum terpetakan," bisiknya pada diri sendiri.

Saat itulah matanya menangkap pemandangan yang membuat darahnya membeku. Di sepanjang tepi sungai, ratusan buaya caiman hitam berbaris dalam formasi yang mengerikan, rapi seperti prajurit yang menunggu komando.

Dan di tengah-tengah mereka, di atas sebuah batu besar, berjemur seekor Caiman Hitam Raksasa yang ukurannya melampaui akal sehat dan sisik sehitam obsidian.

"Raja Monster," kata Riven dengan nada biasa, seolah sedang mengomentari cuaca.

Jantung Luna serasa berhenti berdetak. "Raja Monster!? Seriusan buaya itu satu tingkat di bawah Level Bencana!?"

"Riven, kita harus kembali!" katanya panik. "Ini terlalu berbahaya! Kita gunakan Return Stone sekarang juga!"

Riven menoleh padanya, ekspresinya tetap tenang. "Tidak apa-apa."

"Bagaimana bisa tidak apa-apa!? Itu—"

"Meskipun ukurannya luar biasa, dia dan pasukannya hanyalah hewan biasa. Bukan magical beast," potong Riven.

 "Mereka tidak punya kekuatan sihir." Ia lalu menatap kipas Desera di tangannya. "Dan juga... aku ingin menunjukkan padamu cara menggunakan artefak ini yang benar."

"Kau yakin?" tanya Luna, masih khawatir.

Riven mengangguk. "Aku tidak bisa merasakan sihir dari mereka, bahkan yang paling besar sekalipun."

"Kalau kamu bilang begitu, ya sudah..." batin Luna, mencoba menenangkan jantungnya yang berdebar kencang.

Riven, di sisi lain, mengamati warna hati Luna: kekhawatiran yang tulus, kekaguman, dan kebahagiaan.

Sekarang Riven bisa memastikannya bahwa sistem kemampuannya sama sekali tidak rusak dan tidak ada artefak pengganggu persepsi. Sekarang yang tersisa baginya adalah mencari tahu bagaimana bisa Putri Velmiran jatuh hati sampai memujanya dalam afeksi 1000%. "Luna Velmiran... Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Sebelum menyerang, Riven memberi isyarat pada orca yang ditumpangi Luna untuk mendekat. "Tetap di dekatku," katanya.

Orca transparan Luna berenang anggun hingga sejajar dengan paus Riven. Tanpa peringatan, Riven mengulurkan tangannya, meraih pinggang Luna, dan dengan satu tarikan kuat namun lembut, ia menarik Luna keluar dari orcanya dan masuk ke dalam orcanya sendiri.

Luna terkesiap saat tubuhnya menempel pada sisi tubuh Riven. Jarak mereka begitu dekat hingga ia bisa mencium kembali aroma mint dan kertas yang khas itu. "Gila! Gila! Gila! Kok dia manis banget, sih? Jadi pengen peluk! Kira-kira dia marah gak ya kalau aku peluk dari belakang?" batin Luna, wajahnya memanas.

Pengetahuannya soal Riven hanyalah sebatas perlakuan Riven terhadap Iselyn di dalam game. Pengetahuannya terbatas dan Riven lebih hidup dari yang ia kira. Luna... semakin menyukainya.

"Saksikan saja," ulang Riven, suaranya kini terdengar tepat di sebelah telinga Luna. "Ini akan menjadi tontonan yang layak."

Riven memberi perintah dalam benaknya. Paus orca yang mereka tumpangi menukik lurus ke tengah sungai, bukan sekadar terjun, melainkan sebuah meteor air yang menghantam. BOOOM! Tsunami kecil tercipta, menghancurkan formasi para caiman.

Saat itulah Orca kedua menukik dari udara seperti elang raksasa, memporak-porandakan barisan mereka.

Di tengah kekacauan itu, Riven, dengan Luna yang masih berada di sisinya, melempar kipas Desera. Kipas itu menari di udara, menebas tiga caiman, membentur dinding batu, berbelok, menebas dua lagi, sebelum kembali dengan sempurna ke tangannya.

Luna hanya bisa menatap dengan mulut ternganga. "Keren... Dia... dia menggunakannya seperti perisai Captain itu, tapi versi super sadis! Keren... suamiku memang keren!"

Sang Raja Caiman Raksasa akhirnya murka dan menerjang. Namun, ia langsung dihadang oleh dua hantu predator laut puncak. Paus kedua menembus tubuhnya, mengacaukan gerakannya, sementara paus yang mereka tumpangi membanting ekornya dengan keras. Saat sang Raja sibuk, kipas Desera kembali melesat, mengincar satu-satunya titik lemah yang terlihat: mata kanan sang raja. SRAKK!

Sang Raja meraung kesakitan. Dan di celah pertahanan itulah, kedua paus orca menembakkan semburan energi air bertekanan tinggi, mengakhiri perlawanannya.

[Lantai 5 Menara Alat Tersihir Ditaklukkan!]

Kedua paus itu perlahan memudar, mengantarkan Riven dan Luna mendarat dengan lembut di tepi sungai. "Kau lihat? Mudah, kan?" kata Riven. Luna hanya bisa menggelengkan kepala, kehilangan kata-kata.

[Lantai 6 Menara Alat Tersihir Terbuka!]

Pemandangan sungai besar perlahan memudar, para caiman hitam menghilang, dan sebagai gantinya, tumpukan jarahan muncul. Ratusan lembar kulit caiman hitam menumpuk. "Ini pasti berharga, kan?" tanya Luna sambil mengambil satu lembar.

"Sekitar sepuluh emas untuk satu lembarnya," jawab Riven sambil membentangkan satu lembar lainnya. "Dua setengah meter... Mungkin bisa 11 sampai 13 emas."

Riven tersenyum melihat mata Luna yang berbinar dalam keserakahan. "Bukankah dia putri Velmiran? Lucu rasanya melihatnya seperti itu disaat keluarganya punya aset senilai 17 juta emas."

Dia pun menggunakan sihir airnya untuk mengumpulkan kulit-kulit itu agar mudah Luna masukkan ke dalam penyimpanan dimensi.

Setelah selesai, Riven menemukan sebuah cincin hitam sederhana di posisi Raja Caiman dikalahkan.

"Apa ini hadiah sebenarnya?" Tanpa berpikir, Riven memasang cincin tersebut di jarinya. Seketika, ia merasakan efeknya. Tubuhnya yang lelah karena penggunaan Absolute Zero mulai pulih dengan kecepatan menakjubkan. Ia merasa lebih kuat dan bertenaga.

"Luna, bisakah kamu melihat ini sebentar?" panggil Riven.

Luna berlari kecil menghampirinya. "Ya Tuhan, dia tampak semakin tampan dengan semua keringat itu!"

"Cincin ini dijatuhkan oleh Raja Caiman. Sepertinya ini artefak," jelas Riven sambil memperlihatkan cincin di jarinya.

"Bolehkah Saya memeriksanya?" pinta Luna. "Tentu," jawab Riven sambil melepaskannya. Luna pun memakainya untuk melihat fungsinya.

[《Caiman Ring》]— Deskripsi: Cincin yang diresapi oleh vitalitas Raja Caiman. (Diperkuat!) Batas penggunaan: hanya bisa digunakan pria telang diangkat!

Kemampuan: —[Hak Milik: Penyesuaian ukuran jari otomatis.] —[Vitalitas Malam: Meningkatkan nilai stamina fisik secara drastis (100~500%), terutama dalam aktivitas yang berhubungan dengan daya tahan tubuh & reproduksi.] —[Regenerasi Vitalitas: Regenerasi stamina lebih cepat saat beristirahat (100~500%), terutama setelah aktivitas intens (baik bertarung maupun yang lain).] —[Sirkulasi Efektif: Memperkuat aliran darah & kesehatan organ vital, membuat pemakainya jarang lelah.] —[Aura Alpha: Menambah karisma dan wibawa di hadapan lawan jenis.] —[Amukan Caiman: Secara efektif meningkatkan ukuran nilai kejantanan penggunanya.]

Luna membaca deskripsi itu dan membeku. Wajahnya memerah padam.

"MENAMBAH UKURAN KEJANTANAN!? ARTEFAK MACAM APA INI!? MESUM! GAME INI MESUM!" pikirnya panik, tetapi kembali tenang kemudian. "Oh, iya... ini memang game dengan rating dewasa..."

Riven bingung melihat reaksi Luna. Warna hati gadis itu berubah-ubah dari merah muda ke merah gelap pekat dan kembali lagi ke awal.

"Jadi," tanya Riven, memecah lamunan Luna. "Bolehkah aku memilikinya?"

1
aku
TIDAK. mak jlebb 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!