Raja Dewa Kuno

Ye Lang jelas tidak menyangka kekuatan Qin Wentian tiba-tiba menjadi begitu mengerikan. Kalau tidak, ia tidak akan melawan Qin Wentian secara langsung. Namun, setelah mengambil langkah yang salah, penyesalannya sia-sia, karena Qin Wentian kembali menerjangnya.

"Buzz." Jiwa bintang Ye Lang mekar liar, dan seluruh tubuhnya berubah menjadi serigala iblis. la merangkak di tanah dengan tangannya, seperti binatang buas, dan mengerahkan seluruh tenaganya yang tersisa untuk melarikan diri. Meskipun ia menderita luka serius, kecepatan yang ia kerahkan saat ini masih mengejutkan, bagaikan hantu.

"Tuan Muda." Di kejauhan, para pria kuat dari keluarga Ye tiba-tiba memucat ketika melihat situasi di sini, terutama para pengawal Ye Lang, yang bergegas ke sisi ini dengan panik.

"Hentikan mereka!" Qin Ye meraung marah, lalu menerjang dengan ganas bak cheetah, menjatuhkan seorang pria dari kudanya. Pada saat yang sama, anak panah melesat dari beberapa penjaga, menewaskan seorang pria di sana.

Tanah mulai bergetar, dan Qin Wentian menerkam Ye Lang dengan panik. Sosoknya yang agak kurus bagaikan badai, begitu cepat hingga membuat orang gemetar.

"Cepat sekali." Orang-orang dirumah Qin terkejut. Baru kemudian mereka ingat bahwa bocah pendiam yang terbiasa dilupakan ini tidak pernah berhenti berlatih lari pagi-pagi sekali, terlepas dari hujan atau cerah. Saat Qin Wentian berlari liar, ia mencabut tombak yang tertancap di kepala kuda perang Ye Lang. Matanya yang tajam menatap sosok yang berlari liar di depannya, dan tiba-tiba ia meraung marah, seolah-olah melampiaskan semua amarahnya yang tak berkesudahan ke dalam tombak ini. Tombak itu menembus kehampaan dan menusuk ke arah Ye Lang yang berlari di depannya. Tombak itu lebih tajam dan lebih cepat daripada anak panah yang tajam.

"Hati-hati," teriak Ye Mo dengan marah di depan. Ye Lang sepertinya. juga merasakan bahaya. Tiba-tiba ia melompat dan menerkam ke kejauhan.

"Wushhh!"

Dengan suara nyaring, tombak yang diarahkan ke kepala Ye Lang menembus kaki Ye Lang. Tombak itu menembus udara dan memakukan kaki Ye Lang ke tanah, menyebabkan Ye Lang mengeluarkan raungan binatang yang melengking.

Hembusan angin dingin bertiup, dan dalam sekejap, Qin Wentian telah tiba di samping Ye Lang. la mengangkat kakinya dan menginjak punggung Ye Lang. Kekuatan dahsyat itu langsung mengejutkan Ye Lang hingga ia muntah darah.

Ruang itu hening seketika. Semua orang yang bertempur berhenti dan menatap ke arah ini.

Mereka hanya melihat bola api dingin di mata anak laki-laki itu. la mencabut tombak yang ditancapkan di kaki Ye Lang dari tanah, lalu membiarkan Ye Lang berguling. Di mata Ye Lang, ada ketakutan akan kematian. la tak pernah menyangka akan mati di sini.

Keluarga Ye tampak menahan napas. Jika Ye Lang meninggal, semua pengawalnya akan dikubur bersamanya.

"Qin Wentian, jika kau berani menusukkan tombak itu, yang menantimu adalah neraka dunia." Ye Mo menatap Qin Wentian dengan suara dingin.

Sambil mengangkat kepalanya, Qin Wentian melirik ke arah Ye Mo, seringai di sudut mulutnya memperlihatkan aura jahat, dan matanya penuh dengan ejekan yang menghina.

Qin Wentian menundukkan kepalanya lagi, menatap Ye Lang di tanah, dan berkata dengan dingin: "Aku bilang, aku pasti akan membunuhmu."

"Jika kau berani menyentuhku, kau akan mati dengan menyedihkan." Tatapan mata Ye Lang masih menunjukkan sifat binatang saat ia menatap Qin Wentian dan mengancam.

"Qin Wentian, jika Ye Lang mati, Qin Mansion-mu tidak akan sanggup menanggung amarah keluarga Ye." Ye Mo menekannya. Bahkan saat ini, mereka masih begitu arogan.

"Ingat, Ye Lang, kau bukan yang pertama." Suara dingin Qin Wentian terdengar, dan tombak di tangannya tiba-tiba melesat ke udara di bawah. Terdengar suara embusan ringan, dan waktu seolah berhenti. Tombak itu menembus kepala Ye Lang dan memakukannya ke tanah. Darah berceceran, tetapi mata Ye Lang tidak terpejam, seolah ia tak bisa membayangkan kematiannya.

Kerumunan di kejauhan tampak linglung dan dada mereka sesak. Baru kemudian mereka menyadari bahwa Qin Wentian tidak melarikan diri ketika ia berlari ke kejauhan di awal, melainkan untuk menarik mangsanya Ye Lang. la tidak ingin Ye Lang memiliki kesempatan untuk melarikan diri.

"Bunuh dengan baik," teriak Qin Ye. Tembakan Qin Wentian sangat memuaskan.

"Kemari dan bunuh aku. Jika aku tidak mati hari ini, keluarga Ye-mu akan menjadi mimpi buruk." Qin Wentian mengarahkan tombaknya ke arah Ye Mo dan berkata dengan dingin. Kemudian dia berbalik dan berlari liar ke sebuah gang.

Ye Mo melangkah keluar dan terbang ke udara, tetapi penjaga Yuanfu Realm menghalangi jalannya. Qin Wentian ingin memancing anggota keluarga Ye untuk mengejarnya, agar anggota keluarga Qin dapat melarikan diri, tetapi ia tidak akan pernah membiarkan Ye Mo, seorang ahli Yuanfu Realm yang bisa terbang, mengejar Qin Wentian.

"Bunuh Qin Wentian," kata Ye Mo dingin, dan seketika orang-orang dari keluarga Ye bergegas keluar dan mengejar ke arah Qin Wentian. Ye Lang terbunuh. Jika si pembunuh melarikan diri lagi, mereka takkan sanggup menanggung amarah keluarga Ye.

Keterkejutan di hati Bai Qing song tak kunjung reda. Pemuda yang dulu tersenyum itu telah menampakkan semangat berdarah besi dalam tulang keluarga Qin. Tatapannya membuat Bai Qing song samar-samar ketakutan. Jauh di lubuk hatinya, mungkin ada sedikit penyesalan, tetapi penyesalan itu langsung tenggelam oleh akal sehat. Sekarang yang terpenting adalah menghancurkan Istana Qin dan membunuh Qin Wentian. Istana Qin tidak boleh dibiarkan bangkit kembali.

Banyak orang dari keluarga Ye dan Bai mengejar Qin Wentian, yang sangat mengurangi tekanan pada orang-orang di Istana Qin. Qin He kemudian berkata, "Semuanya mundur dan pergi ke Persekutuan Xing he."

"Tapi bagaimana dengan Wentian?" Qin Yao menunjukkan ekspresi khawatir.

"Jangan mengecewakan Wentian. Aku akan mencarinya. Qin Ye, kuserahkan tempat ini padamu," teriak Qin He, lalu bergegas menuju Qin Wentian sendirian.

Mata Qin Ye merah, dan dia berteriak, "Mundur."

Ketika orang-orang keluarga Ye bergegas ke jalan tempat Qin Wentian menghilang, tidak ada jejak Qin Wentian. Mengingat keakraban Qin Wentian dengan Kota Tian yong, wajar saja jika ia mengambil jalan lurus dan membiarkan mereka mengejarnya.

"Saat kita menemukan persimpangan jalan, kita akan segera berpencar menjadi dua tim untuk mengejar. Kita harus menemukan. orang itu hidup atau mati." Para kali mereka melihat persimpangan pengejar bergegas ke jalan. Setiap jalan, mereka akan segera berpencar menjadi dua tim untuk pergi ke sana. Jika tidak, jika mereka semua menjadi satu tim,akan sulit menemukan Qin Wentian yang sengaja bersembunyi.

Jalan ini adalah salah satu jalan paling makmur di Kota Tian yong. Jalan ini memiliki banyak persimpangan dan gang, sehingga tidak cocok untuk berkuda. Beberapa ksatria meninggalkan kuda mereka dan berjalan kaki.

Adapun Qin Wentian saat ini, ia bersembunyi di gang kosong di ujung jalan. Sebuah meteorit muncul di tangannya, dan ia terus menyerap kekuatannya, la bahkan tidak peduli untuk menempanya dengan jiwa bintang. la sangat membutuhkan pemulihan kekuatannya.

"Lewat sini." Sebuah suara mencapai telinga Qin Wentian, membuatnya menegang. Kemudian, suara langkah kaki mencapainya, membuat Qin Wentian semakin menegang. Detik berikutnya, dua sosok melewatinya, tetapi hanya sesaat sebelum mereka berhenti bersamaan, seolah merasakan kehadirannya.

"Buzz!" Qin Wentian, yang tubuhnya menegang, bagaikan anak panah yang melesat dari busur, atau bagaikan cheetah yang ganas. Tiba-tiba ia menusukkan tombak. Tombak itu bagaikan naga, dengan auman naga yang mengerikan. la menggabungkan Tinju Penakluk Naga ke dalam tombak itu, yang sangat kuat dan mendominasi.

"Puch." Sesosok tubuh baru saja berbalik dan melihat tombak yang tak terhindarkan langsung menembus tenggorokannya, secepat kilat.

Hati lelaki itu sedikit bergetar, dan kemudian, sebagai veteran medan perang, dia mengambil langkah mundur dalam sekejap, membuat jarak antara dirinya dan Qin Wentian.

"Tinju Harimau Runtuh. Pria itu meraung marah, dan tiba-tiba angin dan ombak yang mengerikan bertiup. ke arah Qin Wentian, seperti harimau yang mencabik-cabik mangsanya, menerkamnya dengan ganas, dan setiap cahaya tinju memancarkan aura liar.

"Kekuatan mistis, orang kuat di Alam Meridian Roda. Qin Wentian tampak lebih tenang dari sebelumnya saat ini. Di matanya, hanya ada lawannya.

Meskipun orang ini bukan seorang kultivator bela diri, ia adalah orang kuat di Alam Meridian Roda yang dapat memancarkan kekuatan supernatural. la dapat melancarkan serangan jarak jauh tanpa harus mendekatinya. Kekuatannya tak terbatas, dan ia memiliki keunggulan mutlak atas mereka yang berada di Alam Pemurnian Tubuh.

"Raung!" Tombak itu melesat bagai naga dan menancap di kepalan tangan, seolah-olah seekor harimau pun tercabik-cabik. Kekuatan Qin Wentian, ditambah dengan peningkatan tombak ajaibnya, telah mencapai tingkat kekuatan seorang ahli di Alam Meridian Roda. Lagipula, orang ini bukanlah seorang praktisi bela diri, dan hanya berada di tingkat pertama Alam Meridian Roda, jadi kekuatannya terbatas.

Hanya dalam waktu singkat, Qin Wentian membuat keputusan: membunuh lawan, dan melakukannya dengan cepat.

"Kekuatan yang dahsyat." Pria itu diam-diam terkejut ketika melihat Qin Wentian menghancurkan kekuatan. magisnya hanya dengan satu serangan. Pantas saja lawannya mampu membunuh Ye Lang. la mundur lagi untuk menghindari memberi Qin Wentian kesempatan bertarung jarak dekat. la melancarkan pukulan dahsyat dengan kedua tinjunya, dan angin dari tinjunya begitu dahsyat hingga ia ingin menghancurkan Qin Wentian.

Kekuatan bintang-bintang yang cemerlang meledak, dan sebuah palu tiba-tiba muncul di tangan kiri Qin Wentian. Palu itu membentuk lengkungan yang indah dan tiba-tiba menghantam ke depan, memperlihatkan aura dominasi yang mengerikan.

"Boom!" Angin tinju bergemuruh, dan kekuatan Palu Langit yang mendominasi menyapu habis kekuatan magis itu. Qin Wentian menahan sisa kekuatan itu dengan tubuhnya. Ada ketajaman yang mengerikan di matanya. la maju beberapa langkah lagi, dan tombak di tangannya bergerak maju tanpa henti.

"Mati!" Tiba-tiba, Qin Wentian melepaskan tombaknya dan melesat bagaikan naga yang marah. Lawan melawan dengan panik, tetapi serangan Qin Wentian mengandung kekuatan yang begitu dahsyat sehingga tombak itu tak terhentikan dan langsung menembus alis lawan. Pria kuat di Alam Meridian Roda itu pun tumbang.

"Huh..." Qin Wentian menarik napas dalam-dalam, mencabut tombaknya, dan langsung masuk ke dalam gang, menuju ujung yang lain. Pergerakan di sini mungkin akan segera menarik perhatian orang.

Qin Wentian merasa kelelahan. Lagipula, ia baru mencapai tingkat ketujuh Pemurnian Tubuh, la telah menerima pukulan lain setelah berturut-turut membunuh Ye Lang dan dua kultivator lainnya. la telah menerima pukulan berat, yang telah menguras tenaganya. Setelah efek stimulasi potensial akupunkturnya hilang, ia akan semakin lemah. la harus mencapai tempat aman sebelum itu.