Meski telah menikah puluhan tahun Dara tidak mampu merebut hati sang suami Hadi Prayoga.
karena mereka menikah karena perjodohan yang diatur oleh keluarga mereka atas usulan dari Dara.
Dara mencintai Hadi sejak pertemuan pertama mereka yang membuat Dara meminta pada orang tuanya untuk mengatur perjodohan mereka.
waktu perjalan selama 14 tahun pernikahan mereka sudah dikaruniai anak yang menginjak usia remaja. tapi cinta yang Dara harapkan tak kunjung datang.
Dara terus mengejar cinta suaminya hingga melupakan kewajibannya sebagai orang ibu yang membuat anak Dara, Davin membencinya.
Bagaimana kisah rumah tangga antara Dara dan Hadi apakah ada keajaiban sehingga Hadi dapat mencintai istrinya? atau Dara menyerah karena Hadi tak dapat membuka hatinya untuk Dara?
saksikan kelanjutan ceritanya dan mohon support untuk karya pertamaku Terima Kasih 🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biokunai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22.
Hadi memarkirkan sembarangan mobilnya dan buru-buru menuju kamar dan di lantai dua. Di depan pintu sudah ada mbok asih dan pak man yang sedang memanggil-manggil dara sambil mengetuk pintu.
"tuan.."ucap mbok asih saat melihat tuannya sudah sampai.
"bagaimana bisa seperti ini? Saat saya tinggal tadi dara baik-baik saja." tanya hadi bingung saat mendengar teriakan dan suara barang-barang pecah dari dalam kamar.
Hadi mencoba membuka pintu dan ternyata dara menguncinya dari dalam.
"saya juga tidak tau tuan, saat saya akan bereskan kamar den davin. Saya dengar nyonya menangis dan tak lama nyonya berteriak dan mulai membanting barang."jelas mbok asih dengan nada khawatir.
"dara buka pintunya! aku mau masuk, buka pintunya!"panggil hadi sambil mencoba membuka pintu.
"aakhhh.. pergi kamu mas aku ngga mau ketemu kamu!! Pergi!!!"dara makin menjadi dengan melempar tv dengan botol parfum yang membuat suara pecahan yang cukup keras.
"dara! Kalau ada masalah bicarakan baik-baik, jangan seperti ini." ucap hadi tegas.
"aku bilang pergi! Ya, pergi !aku engga mau ketemu kamu! Pergii..."dara berteriak kencang mengusir hadi.
"mbok cari kunci cadangan di meja kerja saya." perintah hadi karena sepertinya dara tidak bisa diajak kompromi saat ini.
Mbok asih langsung berlari menuju ruang kerja tuannya guna mencari kunci cadangan. Dan tak berapa lama mbok asih datang dengan kunci cadangan ditangannya dan menyerahkannya pada hadi.
"ini tuan."hadi menerima kunci cadangan dan membuka pintu kamarnya segera.
Dan saat membuka pintu kamar hadi menghalangi mbok asih dan pak man ikut masuk dengan gerakan tangannya. Mbok asih dan pak man mengerti jika tuannya tak ingin diikuti dan meraka memilih melimpir agak jauh dari kamar itu menunggu perintah selanjutnya.
saat masuk ke dalam kamar, keadaannya sungguh kacau. Serpihan kaca dimana-mana, bedcover dan seprai serta bantal yang berserakan. Tv hancur meja rias yang bangkunya digunakan untuk melempar kaca hingga pecah.
Benar-benar seperti habis ada gempa bumi. Dan yang melakukan itu semua adalah dara. Tapi saat masuk hadi tak menemukan wanita itu ada disana.
"dimana dia?" gumam hadi mencari istrinya dengan berjinjit takut menginjak pecahan kaca.
Hadi menuju walk in closet yang keadaanya tak jauh beda dengan kamarnya. "dara?!"panggil hadi mencari istrinya.
"dara kamu disini?! Cepat keluar!" panggil hadi lagi dan menyisir tempat itu mencari keberadaan dara.
Karena tak menemukan dara disana ia keluar dari walk in closet menuju kamar mandi. Pasti wanita itu ada disana sekarang.
"dara?!"panggil hadi memegang handle pintu kamar mandi yang ternyata terkunci dari dalam.
"dara aku tau kau di dalam, cepat buka pintunya!"hadi menggedor pintu kamar mandi dan menekan handle agar terbuka.
"dara cepat keluar sebelum aku kehilangan kesabaranku. Cepat buka pintunya!"bentak hadi dan menggedor pintu lebih keras.
tapi semua ucapan hadi tak mendapat sahutan apapun dari dalam sana. Membuat hadi makin kehilangan kesabarannya.
Brakk
Brakk
Brakk
Brakk
Bukan lagi ketukan tapi gebrakan pintu yang hadi lakukan.
"kau tak mau membukanya? Baik kalau kau menantangku?! Baik aku akan mendobrak pintu ini. Dan setalah pintu ini terbuka kau rasakan sendiri akibatnya karena sudah berani membantahku."ancam hadi.
Dan benar saja ia mengambil ancang-ancang dan mendobrak pintu itu dengan bahunya.
Brakkk
Sekali percobaan hadi gagal dan ia lakukan sekali lagi, mengunakan tendangannya yang mengenai keras kearah pintu.
Brakkk
Sementara mbok asih dan pak man tambah khawatir dengan kondisi majikan meraka. Apalagi mendengar bentakan hadi dan suara dobrakan pintu yang sangat keras membuat mereka khawatir tapi tak bisa berbuay apa-apa.
Kembali pada hadi yang masih berusaha mendobrak pintu kamar mandi.
Brakkk
Akhirnya pada percobaan ketiga tendangan hadi berhasil membuka pintu kamar mandi dengan paksa.
Hadi segera masuk ke dalam kamar mandi dan menemui istrinya yang sedang berada di bathtub meringkuk menyembunyikan wajahnya.
Saat hadi mendekatinya ia mendengar isakan kecil dari istrinya dan ia melihat tubuh dara bergetar tapi tetap menyembunyikan wajahnya.
Hadi menghela nafasnya mencoba meredam amarahnya saat melihat dara dalam keadaan rapuh saat ini.
Hadi yang tadinya ingin marah pada dara karena tak mendengarkannya untuk membukan pintu tak bisa berbuat apa-apa saat melihat kondisi istrinya saat ini.
Hadi mengambil handuk lebar yang ada di wastafel dan menyelimuti tubuh dara dengan handuk itu. Karena melihat tubuh istrinya yang basah karena air didalam bathtub.
Ia mengelus bahu istrinya mencoba menenagkan dara yang isakannya semakin terdengar memilukan.
Tanpa membuka suara hadi menemani istrinya dan memberi belukan untuk menenangkan dara yang tengah emosional. Hadi menyimpan semua pertanyaan dalam benaknya tentang kenapa dara melakukan ini semua. Nanti ia akan membahasnya dan bertanya dengan dara, saat istrinya itu sudah tenang.
Hadi menyadari isakan itu sudah tak terdengar dan tak ada lagi gerakan dara. Hadi memeriksa keadaan istrinya dan mendapati dara tertidur dengan wajah yang sangat kacau, karena wajahnya sembab penuh dengan bekas air mata dan matanya juga bengkak karena kelamaan menangis.
Karena kecapaian menangis dara tak sadar tertidur dengan keadaan seperti ini. Karena tak tega hadi mengangkat tubuh istrinya perlahan dan membawanya ke luar kamar menuju kamar tamu disebelah kamar mereka.
Saat melihat tuannya keluar dengan menggendong nyonyanya yang tertidur. Mbok asih dan pak man jadi khawatir takut terjadi hal buruk pada nyonyanya karena melihat nyonyanya tak sadarkan diri.
"tuan..."panggil mbok asih setelah hadi menutup pintu kamar tamu.
"dara tak apa mbok dia hanya tertidur karena kelelahan menangis." mendengar ucapan tuannya mbok asih merasa lega karena nyonyanya tak kenapa-napa.
"tuan mau kemana?"tanya mbok asih melihat tuannya akan pergi.
"saya mau mengambil baju ganti untuk dara karena bajunya basah."jawab hadi.
"biar mbok saja yang siapkan baju gantinya, tuan didalam saja temani nyonya."ucap mbok asih yang balas anggukan oleh hadi.
"kalau begitu mbok pergi ambil baju gantinya dulu tuan."pamit mbok asih pergi menuju kamar majikannya.
"saya juga permisi ke depan tuan." pak man pamit kembali ke pos.
Sedangkan hadi kembali ke kamar tamu dan menutup pintu lalu menuju ranjang tempat istrinya tengah tidur.
Hadi memperhatikan wajah dara yang tengah tertidur lelap.
"ada apa denganmu? Kau tidak biasanya mengamuk sampai separah ini?"gumam hadi sambil memandang wajah dara yang tengah tertidur di depannya.
Hadi memperhatikan wajah dara yang kelelahan dan kernyitan kecil saat tidur. "apa yang menganggumu? Sampai saat tidur seperti ini pun kau seperti tertekan memikirkan sesuatu."hadi merasa perasaan kasihan saat melihat dara tak tenang dalam tidurnya.
Apa selama ini dara tidur seperti ini, ia tak tau walaupun tidur bersama. Karena ia tak pernah memperhatikan wanita yang berstatus sebagai istrinya itu.
Yang hadi tau dara itu adalah pribadi yang cerewet dan ribet yang kerjanya hanya mencari perhatian padanya. Walaupun bukan pertama kali ini dara kesla yang berakhir mengamuk.
Tapi rasanya kali ini berbeda karena biasanya dara mengamuk karena kesal karena hadi cuek atau tak menuruti keinginannya. Lalu ia akan kenal dan berujung memarahi semua orang yang merusak barang-barang. Tapi jika hadi sudah memperingatkannya karena keterlaluan, maka dara akan berhenti dan meminta maaf lalu kembali menempel padanya.
Maka jelas kali ini berbeda, dara mengamuk tanpa ada penyebabnya dan tak mau berhenti saat hadi sudah turun tangan menenangkannya. Lalu sebenarnya apa pemantik hingga dara mengamuk dan tak bisa tenang saat ada hadi.
Justru wanita itu mengusir suaminya yang mencoba menenangkannya. Ini baru pertama kali terjadi, dara menentang pada suaminya sendiri.
"atau jangan-jangan ia mengetahui sesuatu yang tentang aku dan..." gumam hadi
"tidak mungkin, kalau dia tau tentang masalah itu. Dia tidak akan setenang ini."sambung hadi.
Menurut hadi,dara tidak mungkin mengetahui rahasianya yang ia sembunyikan. Karena jika dara tau amukan wanita itu hari ini tidak akan ada apa-apanya.
Karena hadi tau betul watak dan tabiat istrinya jika tau rahasianya. Jika dara tau ia akan membuat kehebohan lebih dari ini.
.
Tanpa hadi ketahui marahnya orang yang sudah dikecewakan tak akan membuat kehebohan dan kegaduhan.
Justru sebaliknya, orang yang sering dikecewakan dan mati perasaannya maka akan memilih diam dan pergi tanpa suara.
.
.
.
.
Tbc.