Di tahun 1523 Syeran adalah seorang Ratu yang memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri, karena dia sadar dia dinikahi oleh sang Raja hanya untuk mencetak keturunan. Tak ada cinta dan hidupnya begitu menderita.
Dia kira semuanya akan berakhir setelah dia meninggal, namun siapa sangka dia justru bertransmigrasi di tahun 2023, Syeran yang hidup dengan miskin dan kemudian dijual oleh sang ayah pada orang paling berpengaruh di kota Servo.
Pernikahan telah terjadi dan kini saatnya penandatanganan kontrak.
"Aku hanya butuh keturunan dari mu, jadi jangan berharap lebih," ucap Zeon dengan suaranya yang terdengar begitu dingin.
Syeran putus asa, bahkan di kehidupannya yang kedua nasibnya tetap sama.
Namun seketika harapan Syeran muncul saat tanpa sadar dia punya kekuatan untuk menghentikan waktu.
"Aku harus merubah surat kontrak itu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMMW Bab 28 - Kamu Tidak Percaya?
GUK! gonggong Dom lagi, benar-benar tidak terima ketika melihat wanita itu melecehkan sang tuan, tiba-tiba mencium seperti itu tanpa persetujuan.
Syeran yang ketakutan jadi memeluk suaminya erat, menempel sekali di dadda bidang Zeon sampai tak ada jarak.
Syeran bahkan sampai mampu mencium aroma tubuh Sang suami, aroma yang membuatnya candu. jika di dalam pelukan seperti ini maka gonggongan Dom tidak membuatnya takut, justru senang karena akhirnya punya alasan untuk memeluk tuan Zeon.
Dan Dom terus menggonggong tanpa jeda, sampai Zeon merasa pusing sendiri.
"Dom! hentikan gonggongan mu itu," titah Zeon.
Namun kali ini Dom sedikit memberontak, dia masih menggonggong dan terhenti saat Zeon menatapnya dengan tajam.
"Lepaskan pelukan mu, Dom sudah tidak menggonggong lagi," kata Zeon, pelukan Syeran kali ini sangat mengganggu dia. Tubuhnya jadi terasa semakin gerah saat mendapatkan pelukan wanita ini, apalagi gara-gara ulah Syeran jalannya pun jadi terhalang.
Astaga, kepala Zeon rasanya sampai mau pecah. Dom dan Syeran sama-sama mengganggunya.
Dan perlahan Syeran pun melepaskan dekapannya itu, tapi dia tak benar-benar melepaskan diri. Kedua tangannya masih memegang pinggiran celana Zeon di bagian pinggang.
Saat ini Zeon memang tidak sedang memakai baju, entahlah, Zeon suka sekali mengumbar aurat.
Membuat Syeran jadi tambah berdesir.
"Mau mandi kan? aku ikut," jawab Syeran kemudian.
Seenaknya saja dia bicara seperti itu, tidak sadar jika ucapannya tersebut sampai membuat Hanzo nyaris tersedak ludahnya sendiri.
Bagaimana bisa dengan mudahnya nona Syeran ingin ikut tuan Zeon mandi bersama dan bicara di tempat umum seperti ini.
Astaga, Hanzo sampai tercengang dan kehabisan kata-kata.
Dan sama halnya seperti Hanzo, Zeon pun cukup terkejut ketika mendengar ucapan Syeran tersebut.
Entah kemana Syeran yang dulu nampak lugu, seolah Syeran adalah orang lain.
Tapi sikap Syeran yang berbeda-beda seperti itu justru membuat Zeon teringat akan Airish. Airish yang sejatinya hanyalah topeng, dari seseorang yang tengah mengelabui dia, yaitu Rilly.
Kini pun sama, Zeon tidak bisa mengenali Syeran.
Zeon tidak tahu, wanita seperti apa sebenarnya Syeran ini.
"Ingin menemani aku mandi?" tanya Zeon dan Syeran langsung menganggukkan kepalanya dengan antusias. Saat tuan Zeon mandi, dia akan menunggu di luar, duduk di tepi ranjang.
Yang jelas dia ingin selalu berada di dekat suaminya tersebut.
"Kalau begitu ayo, aku sudah merasa sangat gerah," kata Zeon.
Pria itu hendak pergi dari sana lebih dulu, namun Syeran dengan cepat menahan tangannya, menautkan jemari mereka hingga akhirnya berjalan dengan saling menggenggam.
Zeon tak bisa menolak, karena pikirnya menolak sama dengan berdebat.
Dan berdebat dengan Syeran adalah sesuatu hal yang sangat dihindari, sebab tidak akan ada habisnya. Justru membuatnya kesulitan sendiri untuk segera memiliki anak.
"Aku akan tunggu di sini," kata Syeran, dia melepaskan genggaman tangan mereka dan berlari menuju ke ranjang, langsung duduk di tepian.
Zeon hanya mengangguk.
Diam-diam bibirnya tersenyum miring, karena sempat berpikir bahwa Syeran pun akan ikut masuk ke dalam kamar mandi bersamanya.
Di luar sana, Hanzo memerintahkan Dom untuk segera masuk ke dalam kandang dan makan. Tapi di tengah perjalanan mereka Diena menghadang.
Wanita itu masih belum percaya tentang surat kontrak yang dibatalkan.
"Maaf asisten Hanzo, Aku hanya ingin memastikannya sekali lagi. Apa benar surat kontrak itu sudah tidak berlaku?" tanya Diena.
Hanzo terlihat membuang nafasnya dengan kasar sebelum menjawab.
"Aku paling tidak suka mengulangi kata-kataku Diena. Jadi jangan pernah lakukan hal seperti ini lagi lain kali. Surat kontrak itu memang sudah tidak berlaku, kamu tidak percaya? bahkan sekarang tuan Zeon dan nona Syeran mandi bersama." balas Hanzo.
Diena tersentak kaget, terpelanting dari kenyataan.
