NovelToon NovelToon
Revano, Posesif Badboy

Revano, Posesif Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: aulina alfiana

"Putus kan pacar Lo!!"


Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.


Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.


"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."


"Gue makan Lo!"


Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir

Cup

"Mphhh..."

Tanpa aba-aba Revano mendekat, laki-laki itu memiringkan bibirnya menempelkan bibirnya dengan bibir Renata sangat lembut dan juga penuh h@srat.

Mungkin ini bukan pertama kalinya bagi Renata karena sebelumnya Renata juga sudah melakukannya baik itu dengan Radit maupun dengan Revano dan memang benar kemarin Revano juga sudah mencium sekilas bibir Renata tetapi memang benar juga Renata adalah perempuan satu-satunya yang singgah di dalam hati Revano sampai Revano bisa gila seperti ini memperlakukan Renata.

Kedua bibir itu saling terdiam yang awalnya Revano hanya menempel saja tetapi posisinya masih dengan posisi yang bibirnya menempel dengan kedua tangannya yang sudah mengunci pergerakan tangan Renata, jelas saja kalau seperti itu Renata sudah tidak bisa berkutik lagi benar-benar terdiam benar-benar pasrah tidak bisa melakukan apapun, berontak pun juga rasa-rasanya percuma.

Hingga akhirnya dirasa tidak ada perlawanan dari Renata, Revano menggerakkan bibirnya memainkan bibirnya itu lembut dengan sangat lembut tetapi juga penuh makna.

Apa ini rasanya ciuman? apa ini caranya orang cipokan?

Sungguh benar-benar kalau dibilang bodoh, Revano memang bodoh, ini ada pertama kalinya ia berani memainkan bibir perempuan dan sayangnya perempuan itu sudah sah menjadi istrinya.

Dengan lembut tetapi teratur, pelan-pelan Revano memainkan bibir itu tidak ada penolakan tidak ada juga balasan tetapi Revano menikmatinya.

Hingga akhirnya gregetan dengan Renata yang hanya diam saja sementara Revano sudah berulang kali memainkan bibir itu dari kiri ke kanan dari atas ke bawah. Bahkan bibir Renata dihis@p oleh Revano hingga akhirnya Revano punya ide untuk menggigit bibir bawah Renata, supaya Renata bisa membuka bibirnya.

"Eughh"

Suara merdu milik Renata terdengar di telinga Revano dengan bibir yang terbuka dan saat itulah lidah Revano masuk untuk mengeksplor seluruh rongga yang ada di dalam mulut Renata merasakannya, memainkannya dan juga menjelajahi rongga di dalam itu tanpa tersisa sama sekali.

Bener-bener enak banget gue baru pertama kali merasakan tetapi rasanya sudah seenak ini, ini baru bibir bagaimana kalau di bawah... ah Renata lo memang brengsek lo memang sudah buat gue gila segila gilanya.

Sembari menikmati, Revano juga tetap memain kan bibirnya mengekspor semuanya tanpa kecuali meskipun Renata hanya terdiam saja dan tidak membalas apa yang dilakukan oleh Revano.

Sepertinya dengan bermain-main sedikit juga lebih enak, gue coba...

Masih tidak ada pergerakan dari Renata, padahal Revano sudah meningkatkan volume dan intensitas ciumannya tapi gadis itu masih terdiam tidak membalas sama sekali namun dengan seperti itu Revano yakin jika sebenarnya Renata menikmatinya, tetapi memang belum bisa untuk membalasnya. Terbukti kini Renata malah memejamkan matanya seakan-akan gadis itu memang benar benar sudah pasrah dengan apa yang dilakukannya.

"Eughh..."

Vano jangan!! jauh jauh dari gue, gue nggak mau, gue nggak bisa, gue masih virgin dan gue takut untuk melakukannya, apalagi nanti kalau gue hamil ... gue belum siap

Seperti apa yang dipikirkan oleh Revano, diam nya Renata membuat Revano ingin mengeksplor lagi sesuatu yang belum pernah ia lakukan, tangannya yang tadi mengunci pergerakan tangan Renata kini salah satunya sudah berpindah tempat.

Pelan-pelan tangan Revano itu mengusap lembut punggung Renata hingga membuat gadis cantik itu mengeluarkan nyanyian merdu dan itu malah menambah semangat bagi Revano.

Benar saja selain mengeluarkan suara merdunya Renata juga menggelengkan kepalanya, ia sebenarnya ingin menolak takut jika sampai Revano berbuat lebih jauh dari ini. Jujur saja Renata belum siap meskipun Renata itu tahu statusnya saat ini dan memang sudah menjadi hak Revano sebagai suaminya.

Aduh apaan ini, gue nggak nyaman banget ... besar keras dan juga gerak-gerak...

Sial!! kenapa rasanya benar-benar enak, gue nggak tahan gue pengen sesuatu yang berbeda dari ini apalagi si Uno sudah benar-benar dia ingin melakukan sesuatu yang lebih dari ini.

Setelah mengusap punggung Renata tangan Revano langsung beralih ke depan yang pastinya memegang dua benda kenyal yang sedari tadi menantangnya, memainkannya dan sesekali juga mencubit benda itu, benar-benar Revano seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru.

Tidak! ini tidak bisa dibiarkan, pasti setelah ini Revano akan melakukan...

"Arkhhhh...."

Renata yang tersadar akhirnya membuka matanya memberanikan diri untuk melawan Revano dengan cara menggigit bibir Rivano dan di saat itulah Revano melepaskan ciumannya kemudian menjerit merasakan sesuatu yang perih di bibirnya dan juga ada darah yang keluar dari sana.

"Sialan lo!!"

"Lo yang brengsek!!"

Cepat-cepat Renata mendorong tubuh Revano, kebetulan sekali saat ini Revano fokus dengan bibirnya yang berdarah dan cepat-cepat pula Renata keluar dari bak mandi itu, menyambar handuk yang memang sudah ia siapkan di dalam kamar mandi kemudian keluar dari kamar mandi untuk menuju tempat pakaian ganti.

"B@jingan sudah tegang!!"

Revano mengumpat kasar, benar-benar ia tidak habis pikir. Mengapa bisa bereaksi seperti ini jika di dekat Renata padahal banyak sekali perempuan-perempuan di luar sana yang ingin mendekati Revano tetapi Revano melihatnya itu dengan tatapan yang jijik seakan-akan perempuan itu hina seakan-akan tidak ada yang bisa dan boleh menyentuhnya tetapi dengan Renata beda, memang sangat benar beda-beda sekali.

Dan kali ini sembari menahan perih di bibirnya, Revano keluar dari bak mandi dengan tubuhnya setengah polos karena boxernya memang belum dilepas.

"Main solo lagi...sabar Uno, memang belum jatah lo untuk bisa masuk. Lo harus bisa meluluhkan dia dulu baru lo bisa bebas keluar masuk sesuka hati lo."

Yang akhirnya Revano terjebak dengan permainan sendiri, laki-laki itu kini harus menuntaskan sesuatu yang sudah berubah bentuk dan ukurannya, memang itu karena ulah Revano, bisa-bisanya ia malah membuat dirinya seperti ini padahal sudah tahu kalau Renata itu tidak bisa dipaksa.

"Huffh...hampir saja!"

Sementara di dalam ruangan ganti, Renata menghela nafas panjang menghembuskan nafasnya lagi, benar-benar ia sedikit lega karena bisa terbebas dari cengkraman singa yang menakutkan.

Renata bisa melihat bagaimana tatapan Revano itu ke arahnya, benar-benar berhasrat dan menginginkan lebih dari sekedar ciuman ataupun grepe grepe.

"Gila tuh orang, emangnya gue ini perempuan murahan apa seenak udelnya... tapi itu tadi apa ya yang panjang dan juga gerak-gerak, kok gue malah jadi takut sendiri.."

Baru sadar jika Renata merasakan sesuatu yang besar panjang dan juga bergerak-gerak. Renata bergidik ngeri sendiri seperti membayangkan sesuatu itu.

Sialan si Vano bisa-bisanya dia masuk kamar mandi, sepertinya memang dia sengaja..awas saja kalau sampai dia macem macem...gue potong burungnya.

1
Herman Lim
nah u candu kan Vano 💩
sunshine wings
Good story author..
👍👍👍👍👍
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
❤️❤️❤️❤️❤️
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
nah bagus kyk ne prok... prokk... ga bs ngelak u kan nah lanjut tuh sama mantan u 💩💩
Siti Nina
Oke 👍👍👍
Herman Lim
lanjut Thor
Ddek Aish
Vano kah ato Radit
Ddek Aish
si Vano nggak dengarin saran si bibi
Herman Lim
nah kena batu sdr kan
Herman Lim
dah re putuskan aja cow kyk gini dah mulai berbohong dia ga ada guna nya di pertahan kan
Ddek Aish
udah Re putusin aja
Herman Lim
bnr re klo. sampe dah dkt bgt baru tau lebih sakit bgs skrg lebih baik tau dl
Herman Lim
lanjut kak
Herman Lim
lanjut Thor penasaran gimn ne Radit ketahuan selingkuh pasti lebih seru lagi
Ddek Aish
astaga 10 atau 20 ronde
Sumawita
good job revano
Ddek Aish
Papanya Renata nggk sich itu.kalo iya bantuin perusahaannya dengan syarat nikah sama anaknya aja
Ddek Aish
mampir
Ernaaaaa
msh aku pantau Thor heee
Sumawita
hadir kak
Sumawita: semangat kak💪💪💪💪
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!