NovelToon NovelToon
Buah Hati Sang Pewaris

Buah Hati Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: EPI

Demi biaya operasi ibunya,kiran menjual sel telurnya.Matthew salah paham dan menidurinya,padahal ia yakin mandul hendak mengalihkan hartanya pada yoris ponakan nya tapi tak di sangka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EPI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20:kemarahan matthew

Sejak pembicaraan hari itu, Anggun mulai tinggal di rumah Matthew. Suatu malam, Kiran yang merasa lapar beranjak dari kamar turun kebawah. Ia membuka kulkas, sedikit bingung apa yg harus ia makan. Ia terdiam memilih makanan apa yg bagus ia konsumsi.

Tiba-tiba Anggun muncul di balik pintu menatap nya sinis, lalu memberi kode ke asisten pribadinya menyuruh nya meng hampir Kiran. Wanita itu pun dengan cepat berjalan ke arah Kiran berkata, "Kau pikir apa yang kau lakukan?" Tanya dengan suara sedikit meninggi membuat Kiran terkejut dan menutup kulkas, lalu membalikkan badan berkata, "Aku cuma lapar. Aku butuh sesuatu buat anak-anakku, mereka juga lapar," katanya pelan.

Lalu asisten Anggun menghela nafas kasar berkata, "Masih pakai anakmu? Begitu Nona Anggun nikah sama Pak Matthew besok, dia akan berikan ahli waris sebanyak yang dia mau. Dia nggak ada yg peduli sama anak harammu," ejeknya.

Sedangkan Kiran sedekit terkejut berkata, "Apa yang barusan kau bilang? Anggun akan menikah sama Pak Matthew?" Tanya Kiran.

Dengan santai asisten Anggun menjawab, "Tentu saja! Dia cinta sejati Pak Matthew. Sedangkan kau? Yah, kau cuma orang nggak berguna yang nempel di samping kayak anjing liar yang minta sisa makanan," kata asisten terus menghina dan mengejek Kiran.

Kiran terdiam sejenak mengingat kata-kata Matthew dimana Matthew berkata, "Kiran, kau nggak biasa! kebaikanmu, kekuatanmu, kau unik! Percaya pada dirimu! Kalau bukan untuk dirimu demi anak kita."

Ia mengingatkan kata-kata Matthew dan seketika tersadar menatap asisten Anggun dan berkata, "Kau yang anjing liar! Kalau Anggun yang mau bilang sesuatu, dia bisa bilang didepanku. Matthew sendiri yang bawa aku ke rumah ini. Kalau aku pergi, itu karena dia yang suruh, bukan kau."

Sedangkan Anggun saat ini berkata dalam hati, "Idiot nggak berguna! Nggak bisa urus gadis hamil!" ucapnya menatap kearah luar jendela.

Tiba-tiba Matthew datang berkata, "Kau sedang apa disini?" Tanya Matthew.

Seketika raut wajah Anggun berubah dengan senyuman manis yg tadi nya penuh kekesalan kini berubah manis. Ia langsung menghampiri Matthew berkata, "Pak Matthew, anda nggak seharusnya disini. Anda seharusnya di ranjang," ucal Anggun dengan senyuman manisnya.

Tapi Matthew hanya menatap datar dirinya lalu berkata, "Kau lihat Kiran? Aku belum liat dia seharian," tanya Matthew datar.

Sedangkan Anggun masih mempertahankan senyuman manisnya dan menggelengkan kepala cepat.

Matthew terdiam berkata lirih dalam hati berkata, "Besok ulang tahunku, Ibu paksa aku menikahi Anggun, tapi aku harus temukan Kiran. Aku perlu kasih dia penjelasan," lirihnya dalam hati.

Kembali ke dapur, saat ini Kiran dan asisten Anggun berkata, "Sekarang kau berani? Yah, kalau kau begitu ingin makan, makan ini!" Mendorong kepala Kiran ke arah makanan anjing sambil berkata, "Kesalahan kecil di perut mu! Makan ini!" Menekan belakang kepala Kiran keras membuat wadah makanan anjing terjatuh.

Suara cukup keras hingga terdengar sampai ke Matthew dan Anggun. Matthew berkata, "Suara apa itu?" Ia hendak berjalan langsung di tahan oleh Anggun.

Wanita langsung mencegahnya berkata, "Bukan apa-apa."

Tapi Matthew tidak peduli langsung mendorong nya berjalan kearah suara itu. Anggun berkata lagi, "Anda harus istirahat di ranjang," lalu berjalan cept mengikuti dibelakang.

Matthew sudah depan melihat Kiran diperlakukan seperti itu dengan cepat mendorong asisten Anggun menarik Kiran berkata, "Kiran! Kau nggak apa-apa?" Bisiknya.

Sedangkan asisten Anggun panik meliat Matthew, lalu dengan suara lantang Matthew berkata, "Apa asisten Anggun ini melukai mu? Katakan sejujurnya!"

Kiran melihat ke arah asisten Anggun lalu berkata, "Dia paksa aku makan makanan anjing. Dia bilang anak kita kesalahan."

Dengan cepat asisten Anggun mengelak berkata, "Itu nggak benar! Pak Matthew, tolong jangan dengar pembohong ini! Dia yang buat masalah! Dia minta makanan ditengah malam, dia seret aku ke dapur!"

Lalu Matthew menjawab, "Kau bukan hanya asisten Anggun, kau sekaligus pelayan disini. Aku bayar kau untuk layani rumah ini, bukan menjadi asisten pribadi Anggun. Kalau kau nggak bisa urua wanita yang mengandung anakku, untuk apa aku bayar kau?" Ucapnya dengan rahang mengeras dan lirikan tajam.

Lalu menunduk melihat ke bawah dimana makanan anjing berserakan. Setelah mengakat kepalanya menatap pelayan itu berkata, "Makan itu! Habiskan semuanya atau pergi dari rumahku!" Teriak Matthew.

Sedangkan pelayan itu yg menangis belum sampai situ Matthew berkata lagi, "Kalau kau nggak lakukan, kau nggak akan kerja dikota ini lagi!" membuat pelayanan semakin menangis berkata, "Oke, aku akan makan. Kumohon, Pak Matthew."

Lalu perlahan ia duduk mengambil makanan anjing berserakan sambil menangis dan tangan gemetar saat hendak memasukkan ke dalam mulutnya.

Matthew yg sudah melihat pelayan itu mengunyah makanan anjing sambil menangis langsung membawa Kiran pergi dari situ meninggalkan pelayan itu yg mengunyah sambil mual ingin muntah dan langsung menangis histeris.

Sedangkan diluar Anggun meliat Matthew membawa Kiran keluar berkata, "Pak Matthew, aku nggak tahu Kiran disini," ucap memasang muka terkejut.

Sedangkan Matthew melirik sini berkata, "Kau nggak tahu? Kalau bukan karena kau, pelayan itu nggak akan berani sentuh dia," meliat kearag Kiran.

Lalu melanjutkan berkata, "Anggun, aku nggak butuh cinta sejati. Aku butuh kau pergi, sekarang!"

Tiba-tiba ibu Matthew datang berkata, "Matthew, apa kau sudah gila? Kau sia-siakan hidupmu! Kau akan nikahi Anggun besok, biar kau suka atau nggak. Kiran, apa kau nggak mau Matthew bebas dari kutukan? Sayang, apa kau nggak mau dia hidup?" Tanya mama Matthew.

Sedang Matthew menatap ibu lalu berkata, "Cukup!" dan pergi begitu saja meninggalkan ibunya dan Anggun.

Sedangkan ibu Matthew langsung berteriak, "Apa kau benar-benar mau anakmu tumbuh tanpa ayah?" Ucap ibu Matthew menahan tangis.

Kiran menoleh tapi langsung di tarik Matthew untuk pergi dari situ kembali ke kamar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!