NovelToon NovelToon
Diantara Pelukan Dan Peluru

Diantara Pelukan Dan Peluru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Persahabatan / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Inka

Antara cinta dan peluru, yang manakah yang akan dipilih Arabella maupun Marcello? Akankah mereka berpisah dan saling membenci?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Seorang pria menghampiri William Shakespeare dan berkata. "Arabella telah ditangkap. Namun, wanita itu tidak mengatakan apa-apa."

William tersenyum dingin dan menjawab perkataan anak buahnya. "Dia akan datang padaku. Entah itu dengan suka rela ataupun dengan tujuan lain."

#

#

#

Disisi lain

Arabella duduk di lantai dengan tangan diborgol dan rambut yang berantakan. Ia hanya diam tanpa suara apapun.

Ruangan itu terasa dingin dan minum pencahayaan. Hanya Marcello yang sejak tadi berdiri di depannya dengan tatapan dingin dan tajam.

Arabella memejamkan kedua matanya mengingat kembali masa lalu kebersamaan mereka.

Dalam gelap, Ia melihat wajah Marcello tertidur di dadanya, tangan pria itu dengan lembut mendekapnya. Saat Ia memasak di dapur, Marcello memeluknya dari belakang dan mengucapkan sebuah kalimat romantis yang membuat hatinya menghangat.

"Kau satu-satunya wanita yang membuatku jatuh cinta berkali-kali tanpa kau minta."

Arabella membuka kedua matanya dan tersenyum pahit menatap Marcello. Sekarang pria itu tidak lagi mempercayainya. Ia bahkan menatap Arabella seperti seorang musuh yang harus dimusnahkan dari muka bumi ini.

Marcello pergi dari sana, dan tinggal Arabella sendirian disana.

Tiba-tiba suara dari atas kepalanya terdengar pelan. Suara itu berasal dari atas ventilasi udara, tepat diatas kepalanya.

"Jika aku menjadi kau, aku tidak akan menangis dan berdiam diri di ruangan ini."

Arabella membeku mendengar suara itu. Ia sangat kenal dengan suara itu. Itu adalah Jacob. Pria pertama yang dulu membuatnya jatuh cinta, meskipun hanya sesaat.

"Kau benar-benar payah dalam menyamar. Bahkan William mulai mencium aroma penghianatan mu. Dia akan memburu mu dan memusnahkan mu dari dunia ini."

"Aku sudah menduganya sejak awal." balas Arabella dengan senyuman pahit.

"Tapi kita masih memiliki waktu. Aku akan membantumu keluar dari sana. Ada sebuah koridor di bagian timur bangunan ini. Aku akan membantumu tepat jam 4 subuh. Jikalau kau mau dan masih punya alasan untuk hidup." tawar Jacob.

Arabella terdiam menimang tawaran pria itu.

"Jika aku pergi, aku akan dicap sebagai pengecut. Tapi jika aku bertahan disini, mungkin saja William akan menemukan ku dan Marcello tidak akan pernah lagi menatap ku dengan tatapan penuh cinta seperti sebelumnya."

"Baiklah. Aku menerima tawaran mu." kata Arabella tanpa menatap ke atas ventilasi. Ia takut CCTV di ruangan itu menangkap gerak geriknya yang mencurigakan.

#

#

Disaat Marcello sedang sibuk menelusuri jaringan rahasia milik William Shakespeare. Disaat itu juga Arabella berdiri dan menatap sekitarnya dengan wajah waspada. Ia mengangkat kepalanya ke atas dan menatap ventilasi terbuka.

"Kau hanya punya dua pilihan Arabella. Nyawamu atau cintamu. Kau tidak bisa memiliki keduanya malam ini."

Arabella mengigit bibirnya dengan mata berkaca-kaca. Ia menoleh kearah pintu beberapa detik.

"Aku bukan ingin lari darimu. Tapi aku ingin melawannya dengan caraku sendiri." gumamnya sebelum mengalihkan atensinya kearah ventilasi.

Jacob mengulurkan tangannya dan menarik Arabella naik ke atas.

Disisi Marcello

Ia menghela napas lelah setelah berhasil mendapatkan informasi yang Ia perlukan. Ia memutuskan membuka rekaman CCTV di ruang sel penahanan. Namun, Ia tidak menemukan keberadaan Arabella disana.

"Sial! Dia pergi!" umpatnya dengan sorot mata yang berbeda.

#

#

Di pelabuhan

Kabut tebal menyelimuti pelabuhan yang sunyi dan gelap. Arabella dan Jacob naik ke atas sebuah kapal kargo menuju negara lain.

Swiss merupakan negara yang mereka tuju sebagai tempat pelarian.

#

#

#

Swiss

Mobil hitam meluncur cepat di jalan pegunungan yang bersalju. Arabella duduk di kursi belakang, mengenakan hoodie gelap dengan kepala menunduk menatap tangannya yang masih terluka.

"Berapa lama kita bisa bertahan tinggal di tempat seperti ini?"

"Kalau kau terus bertanya, kita tidak akan sampai di tempat tujuan kita." jawab Jacob sembari fokus mengemudi.

Arabella tersenyum tipis, namun sorot matanya tidak bisa membohongi Jacob. Ia melihat ada luka disana.

"Kau tahu, aku bisa saja tinggal disana dan membiarkan Marcello mengintrogasi ku. Tapi, aku tidak melakukannya."

"Dan kau akan dimanfaatkan olehnya, kau akan diubah seperti keinginannya. Seperti apa yang pernah William Shakespeare lakukan padamu."

Tiba-tiba alarm pelacak berbunyi di balik dashboard.

"Mereka sudah bergerak." ujar Jacob.

"Kalau mereka tiba lebih awal dibandingkan kita. Apa yang kita lakukan bukanlah pelarian, namun eksekusi."

#

#

#

Vila keluarga Marcello

Marcello berdiri di depan ruang kerja ayahnya yang dipenuhi oleh rak buku tua dan lukisan besar. Di balik lukisan itu terdapat sebuah brankas rahasia milik ayahnya.

"Ayah..."

"Sejak kapan perusahaan kita menjual peluru ke pembunuh?"

Ayah angkatnya, Carlos menatapnya datar.

"Sejak sebelum kau bisa menyebut kata kemanusiaan, tanpa mengeja ulang dengan darah."

Marcello melempar dokumen ke atas meja.

"Ini semua bukti transfer ke William, supplier senjata ke unit Nyx. Apa kau sadar proyek apa yang telah kau danai?"

Carlos berdiri dan menatap putra angkatnya dengan tajam.

"Kita membangun kerajaan Marcello! Dan kerajaan itu tidak akan tumbuh dari moral. Tapi dari kontrol!"

Marcello menatap ayah angkatnya dengan wajah jijik.

"Mungkin William bukan satu-satunya yang harus aku bakar dan musnahkan." katanya sebelum pergi dari sana.

Carlos menatap punggung putra angkatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

1
Meylin
Dari awal baca novelnya bagus banget dan seru juga ceritanya 😍
Ditunggu judul barunya dan lanjutannya ya🙏👍
ani
Kpn update?😄
ani
Apa Arabella mati?
ani
Kereennn makin serusuh 😍
ani
🤣🤣🤣 apa kau tidak dengar perkataan mantan mu barusan? 🤩🤩
ani
Kerennnn
Dimas Ferdiansyah
ok kk saya siap ikutin karya kk yg paling bagus dan debes semangat selalu ya ka 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!