NovelToon NovelToon
Pencuri Terhebat

Pencuri Terhebat

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Tamat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Bermimpi menjadi pencuri terhebat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Sandiwara

Lapas XX

Di lapas khusus wanita itulah sekarang Cermai menjalani kesehariannya sebagai seorang tahanan perempuan.

Para wanita nakal diberdayakan dengan diberi pelatihan berbagai macam keterampilan.

Supaya nanti ketika sudah keluar dan bebas. Tidak usah mengulangi kenakalan mereka lagi dan kembali ke tempat yang mengurung ini.

Cermai sempat frustasi karena harus menjalani masa hukuman penjara yang sangat lama. Bisa-bisa keluar dari tempat ini Cermai sudah menjadi seorang nenek.

Hampir satu tahun sudah menjalani kehidupan di dalam bui. Cermai yang masuk sendirian tidak kunjung krasan.

Cermai kerap mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari sesama tahanan perempuan. Terutama mereka yang bergerombol dan merasa jagoan.

Jika hanya diam saja maka akan menjadi langganan untuk dijahili. Cermai memilih melawan meski harus sakit badan daripada sakit hati.

Rasanya lebih melegakan dari pada menjatuhkan harga diri.

Di dalam tempat yang penuh permainan licik ini siapa pun wajib berhati-hati. Tidak boleh percaya kepada siapapun. Hanya diri sendirilah yang bisa diandalkan.

Kenapa bersikap demikian. Karena Cermai mengalami pahitnya seorang.

Ketika baru beberapa hari masuk. Cermai yang pemberani langsung melawan kepada kesewenangan tahanan lama.

Cermai tidak mau disuruh-suruh yang bukan kewajibannya. Apalagi dengan niat untuk dijadikan sebagai budak.

Cermai pun menolak dan akhirnya berkelahi dengan tahanan yang katanya paling senior.

Semenjak saat itu musuh Cermai tidak hanya satu orang. Tapi satu geng.

Cermai melihat itu tidak hanya terjadi pada dirinya saja. Tapi juga menimpa para tahanan yang dianggap lemah lainnya.

Mereka menjadi target yang mudah karena tidak mau melawan sama sekali ketika sedang dirundung.

Cermai pun berinisiatif membuat gengnya sendiri. Mengumpulkan mereka orang-orang yang sering dijadikan bahan olok-olokan untuk bersatu dan melawan.

Cermai berpikir awalnya itu keren dan akan berhasil untuk menghapus tindak penindasan.

Tapi yang terjadi justru Cermai kena batunya sendiri. Tidak ada perlawanan berarti dengan banyaknya orang seperti yang Cermai harapkan.

Cermai bersama geng barunya sedang berada di kamar mandi untuk bersih-bersih.

Geng senior datang melabrak mereka.

Cermai sama sekali tidak takut karena sekarang sudah punya banyak teman yang sama-sama mau berjuang dan melawan ketidakadilan.

Biarpun jauh dari penjaga dan tidak ada kamera pengawas. Cermai tetap tidak gentar.

Namun yang terjadi pada Cermai justru naas dan sebaliknya.

Cermai dikeroyok oleh geng senior dan tidak ada satupun teman dari geng barunya yang menolong.

Tidak hanya dipukuli. Cermai juga dilecehkan beramai-ramai secara bergiliran oleh sesama tahanan perempuan.

Parahnya lagi yang katanya teman hanya melihat dan membisu. Karena mereka juga sama-sama ketakutan.

Dari pada ikut menjadi korban mending menjadi pengikut. Karena mereka masih ingin hidup.

Cermai ditinggalkan seorang diri. Terkapar di lantai kamar mandi setelah semuanya terjadi.

Beberapa hari kemudian terkuak bahwasanya pengeroyokan yang dilakukan kepada Cermai kemarin merupakan sebuah perbuatan yang sudah direncanakan. Semuanya terlibat.

Bahkan para penjaga yang tahu juga tidak memberikan reaksi apapun.

*

Peristiwa yang terjadi beberapa bulan yang lalu itu membuat Cermai menjadi semakin tangguh.

Cermai tidak mudah untuk dipatahkan. Cermai tidak memilih trauma dan menjadi penakut.

Sebaliknya Cermai menjadi semakin kuat.

Cermai sudah melihat dengan sangat jelas bahwa dirinya sekarang hanya seorang diri. Tidak ada lagi pertemanan dan tolong-menolong.

Cermai hanya perlu menjaga dirinya sendiri. Dan menjadi lebih kejam dari musuh-musuhnya.

Lapas perempuan. Begitu miris apalagi bagi mereka yang sudah berkeluarga. Dan menjadi seorang ibu.

Wanita yang digariskan untuk bersikap lembut dan penyayang. Tidak semua memperoleh kasih sayang dalam hidupnya.

Itulah penyebab terciptanya orang-orang yang juga berperilaku yang sama.

Karena mereka tidak pernah tahu bagaimana caranya untuk menjadi seorang yang baik.

Karena mereka sendiri tidak pernah mendapatkannya.

*

LP XX

Besok adalah hari perempuan sedunia. Pihak lapas akan mengadakan nonton bareng.

Mereka mengundang kelompok teater. Untuk menampilkan sebuah pertunjukan sebagai hiburan kepada para narapidana perempuan.

Pukul 20:00

Pertunjukan Teater Masa Depan akan segera dimulai. Tema dan judul yang akan dipentaskan pada malam hari ini dalam rangka memperingati hari perempuan internasional adalah Emansipasi Wanita Kebablasan.

Semua tahanan telah duduk manis di tengah lapangan.

Di malam yang penuh warna dengan lampu-lampu yang digantung dan bintang-bintang yang di langit pertunjukan teater akan dilakukan di luar ruangan.

Di atas panggung kokoh yang baru didirikan tadi pagi.

Pertunjukkan dimulai.

Suara lantunan musik bunyian alam mulai terdengar

Kepulan asap putih keluar menyelimuti panggung sandiwara

Cermai membuka kardus snack yang baru saja ia ambil dari meja panitia.

Ada secarik kertas yang tidak biasa di dalam kardus makanan Cermai. Tulisannya bukan selamat menikmati.

Tapi bertuliskan.

"Ke kamar mandi Mai",

Bukan karena pesan yang ia baca yang membuat Cermai menuruti permintaan isi kertas itu.

Tapi Cermai masih hafal dengan gaya penyampaian yang seperti itu kepadanya. Hanya ada satu-satunya orang di dunia ini yang memanggil Cermai dengan sebutan Mai.

Yang membuat Cermai tidak ragu dengan siapa seolah-olah ia bicara dengan orang yang menuliskan pesan itu.

Cermai pergi ke kamar mandi di tengah keramaian pertunjukan teater yang baru saja dimulai.

"Apa aku bilang",

"Dia akan datang",

Di kamar mandi sudah ada Waru dan Pinus yang menunggu.

"Waru?",

"Pinus?",

"Kami akan mengeluarkan kamu dari sini Mai",

"Ikuti saja perintah ku",

"Diam dan tetap tenang",

"Pakailah ini",

Waru dan Pinus berdandan seperti para pelakon dan tim kelompok Teater Masa Depan yang sekarang sedang tampil di panggung sandiwara. Ditonton semua penghuni lapas dari semua petugas sampai semua tahanannya.

Begitulah cara Waru dan Pinus bisa masuk ke LP XX untuk mencuri Cermai. Dengan bergabung dan menyamar menjadi bagian dari kelompok pertunjukkan.

Begitulah juga Waru, Pinus bersama Cermai akan keluar dari dalam lapas XX.

Tidak ada penjaga yang menghalangi mereka keluar masuk lapas pada malam itu.

Begitu mereka bertiga berhasil keluar.

Waru, Pinus dan Cermai tidak pernah berniat untuk kembali lagi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!