Hallo readers kembali ketemu di novel author yang ke 4.
kali ini ceritanya agak lain ya, author lagi pingin bawa cerita yang ada sedikit mistis nya, selamat membaca ....
Dio fandi pradika seorang cassanova yang terjebak di sebuah kampung yang jauh dari keramaian, dia di temukan oleh seorang pria yang misterius di dalam hutan, dan ia di bawa oleh pemuda itu ke luar dari hutan dan di bawa ke sebuah pondok sederhana yang berada di pinggir hutan.
pondok yang di tempati oleh seorang wanita cantik yang berhijab.
next...langsung ke episode satu ya readers
Mohon dukungannya ya ...HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDPJP 35
Dio tak percaya, ia terus menatap ke arah sprei kasur yang terlihat noda darah di atasnya.
Bibirnya terangkat, senyum tipis menghiasi Bibirnya.
" Akhirnya kesabaranmu membawa berkah Junior, kamu mendapatkan janda perawan bro " ucap dio bahagia dalam hati sambil melihat Junior nya yang masih belum terbungkus apa apa .
Sedangkan tubuh hanifah nampak terlihat lemas, keringat dingin masih terlihat di wajahnya, Matanya masih terpejam dan nafasnya masih belum teratur.
perlahan dio mendekatkan wajahnya ke wajah hanifah dan kemudian mencium kening hanifah, sehingga hanifah langsung membuka matanya.
saat matanya terbuka hanifah langsung melihat wajah dio yang tepat berada di atas wajahnya, spontan wajah hanifah memerah karena malu, dio tersenyum tipis melihat hanifah langsung memiringkan badannya.
perlahan dio mengecup bahu hanifah berulang kali.
" terimakasih " gumam dio di telinga hanifah dan kemudian mencium lembut telinga hanifah.
" Mas..." gumam hanifah yang terlihat kegelian.
" Istirahatlah, aku akan mengambil air, untuk membersihkan itu " ucap dio sambil menutup tubuh hanifah dengan selimut, dio kembali tersenyum saat melihat noda merah itu di atas spreinya.
Dio mengambil pakaian nya yang berada di lantai, ia memakai pakaian nya dengan senyum yang terus mengembang.
Dio berjalan keluar kamar, ia berjalan menuju kamar mandi yang ada di belakang rumah.
sesaat ia ingat ia tak melihat reyhan dan nino di ruang tamu, ia tersenyum tipis dan kemudian berjalan ke arah pondok belakang.
Tanpa mengetuk pintu dio langsung membuka pintu itu dan melihat reyhan dan nino yang sedang terlentang di lantai dengan pandangan ke atas.
reyhan dan nino langsung menoleh ke arah suara, mereka langsung duduk dari tidurnya.
" Tuan "
" bang "
seru keduanya.
" bulan ini gaji kalian dua kali lipat" ucap dio tiba-tiba dengan senyum yang merekah, dan kemudian ia pergi meninggalkan keduanya.
reyhan dan nino saling berpandangan dan kemudian tersenyum lebar.
" Sepertinya bos kita mendapatkan durian legit " ucap reyhan dan di angguki nino.
Saat malam hari, saat semuanya sudah terlelap, dio pergi ke teras depan rumah, ia menatap sebuah bayangan putih tak jauh darinya, perlahan bayangan itu berubah menjadi sosok hafid.
Dio tersenyum tipis menatap ke arah hafid.
" hafid terimakasih, aku akan menjaga hanifah dengan baik, sekarang dia sudah menjadi tanggung jawabku penuh, beristirahatlah dengan tenang " ucap dio.
hafid tersenyum dan mengangguk kemudian kembali menjadi asap putih dan kemudian menghilang di antara pepohonan hutan yang ada di depan rumah hanifah.
*****
Mawar melihat mobil Dio berhenti di depan rumahnya, sontak Mawar langsung merapikan penampilannya.
pagi-pagi dio dan yang lainnya sudah datang ke rumah pak lurah, mereka sudah sepakat akan pergi ke kota bersama pak lurah, kini dio sedang menjemput pak yusuf.
Mawar langsung memasang senyum tercantiknya saat melihat dio keluar dari pintu penumpang.
Senyum Mawar langsung menghilang saat dio berjalan ke arah pintu samping lainnya dan membuka pintu itu, dan keluarlah hanifah dari mobil itu.
wajah mawar langsung terlihat kesal.
tapi mawar sontak menatap dua sosok pria tampan juga yang baru keluar dari mobil itu juga.
" siapa mereka ?" gumam mawar.
ke empat orang itu berjalan memasuki halaman rumah pak yusuf.
hanifah menundukkan kepalanya saat sudah dekat dengan mawar.
" tegakkan kepalamu, jangan pernah menundukkan kepalamu di depan orang lain " ucap dio tegas, dio tahu hanifah selalu terlihat ketakutan jika menatap orang orang di kampung ini.
" Mas fandi, ada keperluan apa pagi - pagi sudah kesini " sapa mawar lembut tapi matanya melirik ke arah hanifah.
" Sepertinya ada calon ulat bulu no " bisik reyhan pada nino.
" hem ...sepertinya " sahut pelan nino.
" Aku mau jemput pak yusuf, apa beliau sudah siap " kata dio .
" kalian mau ke mana?" tanya mawar.
" kami mau ke kota " jawab dio santai.
" ke kota..." ucap mawar ada sedikit ke terkejutan di wajahnya, dan kemudian ia beralih menatap tajam hanifah.
" ada keperluan apa kalian ke kota"
" bukan urusanmu, cepat panggil kan pak yusuf " ucap dio datar.
tak berlama pak yusuf keluar dari rumahnya.
" kalian sudah datang, apa kalian sudah sarapan ?, kalau belum Masuklah dulu, sarapan dulu " kata pak yusuf yang melihat ke empat tamunya.
" kami sudah sarapan pak lurah, tadi nyonya muda, sudah membuatkan sarapan buat kami, kami juga membawa bekal pisang rebus, ubi rebus, dan pisang goreng " sahut nino.
mawar mengeryitkan dahinya mendengar panggilan pria itu pada hanifah.
" nyonya muda ...siapa mereka, kenapa mereka memanggil hanifah dengan sebutan nyonya muda." gumam mawar dalam hati.
" Oh ya sudah kalau begitu ayo kita berangkat, buk..bapak berangkat dulu " seru pak yusuf pada istrinya yang ada di dalam.
" Tunggu sebentar pak ..." kata mawar mencegah langkah bapaknya .
" Boleh mawar ikut, sudah lama sekali mawar tidak ke kota pak " pak yusuf menatap putrinya dan kemudian beralih menatap dio.
" bapak pergi untuk bekerja mawar, bukan jalan jalan "
" tapi kenapa hanifah bisa ikut " sahut mawar.
" hanifah bersama suaminya, suaminya nggak mungkin ninggalin hanifah, urusan kami banyak, mungkin kami akan menginap jika pekerjaan nya belum selesai "
" Aku bisa menunggu, aku tidak akan menganggu kalian, aku akan jalan jalan sendiri nanti di sana " ucap mawar semangat, ia tak mau kalah dengan hanifah, ia harus bisa ikut ke kota, ini jalan agar dia bisa dekat dengan dio juga.
" tapi mawar .. "
" Tunggu sebentar pak aku akan ganti baju " ucap mawar, ia membalikkan badannya hendak melangkahkan kakinya.
tapi ia urungkan karena ia mendengar suara dio.
" maaf nona mawar, saya tidak mengizinkan kamu ikut, kami ke kota tidak untuk jalan jalan, maaf pak lurah, anda tidak keberatan kan jika mawar tidak ikut" ucap dio.
pak yusuf hanya tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya.
mawar terpaku mendengar penolakan dio, tangannya mencengkeram kuat bajunya dan tatapannya tajam ke arah hanifah.
" Jangan melihat istriku seperti itu, tak akan ku biarkan lagi orang-orang meremehkan dan memandang rendah istriku lagi, turunkan matamu " ucap dio lagi dan kemudian meraih tangan Hanifah dan mengajaknya pergi dari situ.
mawar menatap tajam ke arah hanifah dan dio yang sudah masuk ke dalam mobilnya.
" buk bawa mawar masuk, nanti kalau urusan kami belum selesai, kami akan menginap di kota " kata pak yusuf berpamitan pada istrinya dan kemudian menyusul dio dan yang lainnya.
" Ayo nak...kita masuk, lain kali saja kita ke kota ya "
" Diamlah buk...kenapa ibu tidak membantu ku untuk menyakinkan bapak, agar aku bisa ikut ke kota " bentak mawar pada ibunya dan kemudian meninggal wanita setengah baya itu di teras, ibunya hanya mengelus dadanya melihat kelakuan putrinya itu.
****
Di sebuah rumah yang bak istana, seorang wanita setengah baya terus mengekor di belakang pria setengah baya.
" mama sampai kapan ngikutin papa terus, apa mama nggak capek " kata pria itu.
" Sampai papa membawa mama pada dio " ucap wanita yang ternyata adalah mamanya dio.
" Jangan sekarang, orang yang mencoba membunuh dio masih berkeliaran, ingat kita harus berhati hati " ucap badra sambil menghela nafasnya.
" Aku bisa jaga rahasia pa, aku hanya rindu dengan anak tampanku "
" Baiklah, kita akan bertemu dengan dio, tapi tunggu kabar dari Besty mu dulu "
" Apa reyhan belum memberi kabar?"
" belum, aku rasa di sana tidak ada sinyal, reyhan bilang tempatnya jauh ke pelosok "
" kok bisa dio sampai di sana ya pa, aku harap dio baik-baik saja " ucap janita.
" semoga saja, kita tunggu kabar dari reyhan dan ingat jangan sampai kabar ini di ketahui orang lain , baik itu saudara maupun rekan kerja kita, biarkan mereka menyangka kalau dio masih hilang dan belum di temukan "
#####
Assalamualaikum readers HAPPY READING...
yuk vitamin nya biar otor semangat up nya
salam sehat selalu
hanifah selalu percaya dengan dio karena tidak mungkin dia melakukan hal rendah seperti itu, bisa2 dio akan dihajar oleh kakek dan bapak hanifah....
mau minta maaf apa masih tetap mau balas dendam loe hantu umar🤣