Suamiku Ternyata Seorang Bos

"Tidurlah..., kita tunggu besok..." Dave sudah kembali lagi setelah memberikan sebuah koper milik istrinya kepada anak buahnya yang menunggu di pagar luar samping milik Maura...

" iya hubby.... terima kasih untuk malam ini, !" Maura langsung memiringkan tubuhnya membelakangi sang suami yang saat ini masih salah tingkah dengan nama panggilannya itu... membuatnya geli sekaligus senang..Maura masih tersenyum melihat suaminya di pantulan cermin yang ada di meja rias.

"apa kau sudah membuang sarung tangannya...?"tanya Dave, menanyakan perihal tentang sarung tangan karet yang ia berikan kepada istrinya sebelum memasuki ruang kerja Tuan yoga, agar menghilangkan jejak.

Maura membalikkan badannya kembali"aku buang ke dalam kloset"jawabnya, lalu menutup mulutnya karena menguap, saat ini maura sudah sangat mengantuk.

Dave mengangguk, lalu dirinya juga melakukan hal yang sama, masuk ke kamar mandi dan membuang sarung tangan yang masih dipakainya ke dalam kloset.dan kembali lagi ke kamarnya untuk tidur... walaupun pekerjaannya tidak berat, tetap saja membuat dirinya lelah... apalagi seharian ini, sudah banyak aktivitas.

Tak lama kemudian, mereka tidur terlelap dengan saling memeluk satu sama lain, karena bantal penghalang mereka entah sudah berada di mana....

***

pagi harinya, Dave bangun saat subuh tiba... tidak lupa dia melakukan ibadahnya... setelah selesai baru membangunkan istrinya untuk melaksanakan ibadahnya juga...

Dengan tubuh gontai, maura berjalan ke kamar mandi, matanya masih sangat mengantuk... tetapi dia akan berusaha menjadi lebih baik lagi, sengaja Maura mandi air dingin agar membuat matanya menjadi lebih segar, tetapi itu tidak bertahan lama... setelah dia melaksanakan ibadahnya kembali tertidur, Dave yang melihat istrinya tidur menggunakan mukena yang masih berada di atas sajadahnya membalikan badannya...

"wajahnya terlihat sangat cantik, kalau memakai pakaian tertutup , semoga saja, suatu saat Maura bisa sepenuhnya menutup aurat" Dave menggendong tubuh sang istri dan membawanya kembali ke ranjangnya, karena hari memang masih terlihat gelap....

Dave duduk di sofa sambil mengotak-atik laptopnya... sesekali Dave menguap, sampai air matanya sedikit keluar ...lalu Dave mematikan laptopnya dan berbaring di atas sofa empuk itu... tidak lama kemudian Dave pun tertidur, dirinya juga masih sangat mengantuk karena baru beberapa jam saja tertidur.

***

Ciiiiiiit...

suara mobil berhenti Di pelataran rumah Maura, dia adalah nyonya Sherly dan Tuan yoga yang baru kembali dari luar kota...

Ceklek...

sang pembantu rumah tangga dengan sigap pembuka pintu rumah, agar majikannya bisa masuk.

"sepi sekali rumahnya...?, pada ke mana Tut?"tanya Nyonya Sherly kepada pembantu nya yang usianya masih muda.

"itu nyonya...non Nina masih tertidur, sedangkan nona Maura sepertinya juga masih tidur, karena sepertinya tengah malam Dia baru kembali bersama suaminya"kata pembantu yang bernama Tuti itu dengan jujur karena dia pun tidak tahu pastinya Maura pulang jam berapa.

"selama aku tinggal pergi... apakah Nina sakit lagi...?"tanya nyonya Sherly, karena saat dirinya pergi keadaan Nina sudah baik-baik saja.

"tidak apa-apa nyonya , semalam tuan Tomi menemani Non Nina makan malam dan membantunya untuk tidur, lalu Tuan Tomi pulang setelah memastikan non nina sudah tertidur pulas"kata pembantu itu yang membuat Nyonya Sherly tersenyum.

"Tomi sangat perhatian ya pah...?"kata Nyonya Sherly yang di angguki oleh suaminya,

"Untung saja Nina yang akan menjadi istrinya, betapa beruntungnya putriku itu, mendapatkan laki-laki baik juga perhatian seperti dirinya," gumam Nyonya Sherly tersenyum bangga.

" kalau begitu papa mau ke ruang kerja dulu ya, hari ini papa tidak ke kantor lagi... papa akan bekerja dari dalam rumah saja!" ucap Tuan yoga berlalu meninggalkan istrinya yang sedang duduk di ruang keluarga...

"iya Pah... nanti mama antarkan kopi ke ruang kerja papa!" kata Nyonya Sherly yang sedang duduk dan membuka majalahnya sambil menunggu putrinya itu untuk bangun... Nyonya Sherly tidak tahu kalau putrinya saat ini sedang mengandung, mungkin kalau dirinya sudah tahu tidak akan membiarkan putrinya bangun siang tanpa sarapan.

***

ceklek....

Tuan yoga tercengang saat melihat ruang kerjanya berantakan, apalagi melihat jendela ruang kerjanya sedikit terbuka,

"TIDAAAAAAK" teriak Tuan yoga sangat kencang sampai semua isi rumah lari berhamburan ke sumber suara...

" ada apa Pah Kenapa teriak-teri....." Nyonya Sherly menghentikan ucapannya setelah melihat kekacauan di depannya ini...

"apa yang terjadi Pah...?"tanya Nyonya Sherly penasaran melihat ruang kerja suaminya berantakan...

para penjaga dan membantu ikut masuk ke dalam ruang kerja tuannya, di sana terlihat Tuan yoga sedang memegang dadanya yang terasa sakit, dengan nafas nya yang terasa berat, dirinya masih terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini...

"cepat periksa apa yang terjadi...."Nyonya Sherly memerintahkan kepada para penjaganya untuk memeriksa apa yang terjadi di dalam ruang kerja suaminya, dirinya sibuk menopang tubuh suaminya yang akan limbung karena begitu shock dengan ruang kerjanya yang berantakan...

sang penjaga berjalan ke arah jendela" maaf tuan, sepertinya ada yang membobol jendela ini" ucap sang penjaga dengan raut wajah penuh ketakutan.

sementara Nina ,Maura juga Dave juga menuju ke tempat sumber suara dengan muka bantalnya. Apalagi Dave yang hanya mengenakan kaos pendek juga celana pendek,

"ada apa mah...?"tanya Maura polos...

"Mama juga tidak tahu , tiba-tiba papamu berteriak, dan lihatlah... ruang kerja ini sudah seperti kapal pecah" Nyonya Sherly menunjuk beberapa berkas yang berceceran di bawah meja, serta kursinya sudah tidak berada di tempatnya lagi melainkan bergeser ke arah samping jendela.

sementara Tuan yoga saat ini masih terdiam seperti orang linglung... sampai Dia teringat akan sesuatu.

" mah...!" tuan yoga berjalan pelan menuju rak yang sudah kosong, karena isinya sudah berhamburan di lantai.

dia menekan tombol lalu bergeserlah rak tersebut, dan terbukalah pintu rahasia yang tidak semua orang ketahui, dan hari ini juga akhirnya semua orang tahu, ternyata di balik rak tersebut ada sebuah pintu rahasia.

Tuan yoga berjalan gontai menuju brankas yang masih berada di tempatnya... dengan tangan bergetar dia membukanya pelan-pelan

Ceklek.....

" kosong..... TIDAK MUNGKIN"teriak Tuan yoga menggema karena melihat brankasnya kosong, kemudian dengan cepat dia membuka kedua brankasnya yang lain, dan sama , semuanya kosong.

"perhiasanku....!"ucap Nyonya Sherly lalu tidak sadarkan diri .

Brukkkkk....

Brukkkkk

"Papa.....mama" teriak Nina karena melihat papanya tidak sadarkan diri, disusul dengan mamanya juga...

"kakak... apa yang terjadi sama mama dan papa?"tanya Nina kepada kakaknya itu.

maura menggelengkan kepalanya pura-pura tidak tahu"Kakak juga tidak tahu"

"Hubby , Ayo bantu angkat mama dan papa" pinta maura pada suaminya itu yang masih berdiri tidak jauh darinya.

Dave mengangguk lalu mengangkat Tuan yoga dan para penjaga juga ikut membantu kedua pasangan yang sudah tidak muda itu untuk membawanya ke kamar.

Maura dengan cekatan memanggil dokter untuk memeriksa kedua orang tuanya. "halo dok... cepat kemari" kata Maura lewat sambungan teleponnya...

mereka masih berkumpul di kamar Nyonya Sherly dan Tuan yoga yang saat ini masih belum sadarkan diri... sampai 15 menit kemudian, sang dokter dengan memakai jas putihnya datang dengan membawa tas yang berisi alat kerjanya.