Aku sering mendengar orang berkata bahwa tato hanya diatas kulit.
“Jangan bergerak.”
Suara Drevian Vendrell terdengar pelan, tapi tegas di atas kepalaku.
Jarumnya menyentuh kulitku, dingin dan tajam.
Ini pertama kalinya aku ditato, tapi aku lebih sibuk memikirkan jarak tubuhnya yang terlalu dekat.
Aku bisa mencium aroma tinta, alkohol, dan... entah kenapa, dia.
Hangat. Menyebalkan. Tapi bikin aku mau tetap di sini.
“Aku suka caramu diam.” katanya tiba-tiba.
Aku hampir tertawa, tapi kutahan.
Dia memang begitu. Dingin, sok datar, seolah dunia hanya tentang seni dan tatonya.
Tapi aku tahu, pelan-pelan, dia juga sedang mengukir aku lebih dari sekadar di kulit.
Dan bodohnya, aku membiarkan dia melakukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reenie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Balasan yang Menggemparkan
Sejak kata-kata itu tertulis di kolom komentar, hati Liora seperti terbelah dua. Setiap hurufnya terasa seperti belati yang menancap dalam dan ia tahu, hanya ada satu cara untuk menghentikan semua bisikan yang semakin liar di sekitarnya.
Liora memutuskan untuk membalas komentar itu dan mengirim pesan pada Selana secara pribadi berharap masalah itu akan selesai.
Semalam Ia tidak bisa tidur, terus-menerus memikirkan komentar Selena yang sudah terlanjur viral sindiran halus, seolah-olah ditujukan langsung padanya. Hampir seratus akun sudah menyorotinya, sebagian membela, sebagian lagi menertawakan.
"Apa aku harus diam lagi?" gumam Liora pelan.
Semenjak gosip itu pecah, Liora selalu memilih bungkam. Tapi semakin lama, ia sadar, diam bukan berarti aman. Diam justru membuat orang lain bebas sesuka hati dan bebas menginjak.
Ia menarik napas panjang.
“Cukup sudah,” bisiknya pada diri sendiri.
Dengan tangan bergetar, ia mengetik balasan di kolom komentar yang ramai itu. Komentar Selena yang sampai pagi ini masih dipenuhi ribuan likes.
Komentar Liora :
“Aku biasanya diam karena tak ingin memperburuk suasana. Tapi kalau kamu terus menjelekkan namaku, Selena, jangan salahkan aku kalau akhirnya aku bicara. Aku tidak pernah menyinggungmu, jadi berhentilah memanaskan keadaan demi sensasi.”
Hanya beberapa detik setelah komentar itu terposting, notifikasi ponselnya berbunyi tanpa henti. Satu demi satu akun mulai merespons.
“WOI LIORA NGE-REPLY!! 🔥🔥”
“Gila akhirnya Liora buka suara juga.”
“Team Liora all the wayyy!”
“Halah baru sekali ngebales udah sok bener.”
“Panas banget nihhh, fix perang IG.”
Jantung Liora berdetak makin cepat. Setiap menit, jumlah likes pada komentarnya melonjak ribuan. Sebagian mendukung, sebagian mencaci.
Namun belum cukup sampai di situ. Liora, yang hatinya masih terbakar, membuka fitur Direct Message. Ia mengetik pesan panjang ke akun Selena.
DM Liora to Selena :
“Kamu boleh benci aku, tapi berhentilah mengadu domba orang lain di depan publik. Aku tidak pernah cari masalah denganmu, Selena. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, katakan langsung ke padaku, bukan lewat sindiran dan drama. Aku capek selalu dijadikan bahan gosip. Kita sama-sama perempuan, harusnya saling menghargai, bukan saling menjatuhkan.”
Ia menatap layar dengan napas terengah. Setelah beberapa detik ragu, ia menekan tombol Send.
“Sudah. Aku sudah kirim,” ucapnya sambil menutup wajah dengan kedua tangan.
Namun, bukannya mendapat jawaban pribadi, beberapa menit kemudian ponselnya kembali banjir notifikasi. Kali ini lebih heboh dari sebelumnya.
Liora buru-buru membuka Instagram. Matanya langsung melebar. Selena baru saja mengunggah story IG. Dan apa isinya? Screenshot penuh dari DM Liora, lengkap dengan tulisan tambahan bernada sinis.
Story IG Selena :
(Screenshot DM Liora)
Tulisan tambahan :
“Lucu ya kalau merasa capek, kenapa nggak sekalian mundur aja? 🤭 Jangan sok jadi korban, padahal semua orang udah tau siapa sebenarnya yang haus perhatian.”
Ditambah stiker emoji: 😂🔥
“GILA!” Liora terkejut, wajahnya memanas. “Dia bener-bener bikin DM aku ke publik?!”
Sekejap saja, ratusan orang sudah menyaksikan story itu. Banyak akun gosip mulai mengunggah ulang, menambahkan judul-judul antara Selena dengan Liora.
“Perang Panas Liora vs Selena, DM Bocor!”
“Selena Ungkap Isi DM Rahasia dari Liora.”
“Drama Baru Dunia Entertainment, Siapa yang Benar?”
Kolom komentar di akun gosip langsung meledak:
“Astaga Selena savage banget 🤣🤣🤣.”
“Liora udah baik-baik ngomong di DM malah dibocorin. Jahat sih ini.”
“Team siapa nih guys? Liora atau Selena?”
“Yah makin panas ajaa, gosip begini bikin hari-hari rame wkwk.”
Liora menggenggam ponselnya erat. Rasanya ingin sekali ia berteriak sekuat-kuatnya. DM itu ia tulis dengan tulus, jujur dari hatinya. Namun Selena memelintirnya, menjadikannya bahan tontonan.
Air matanya mengalir, tapi bersamaan dengan itu ada api yang semakin menyala.
“Kalau dia pikir aku akan hancur karena ini dia salah besar.”
Malam yang Tak Tenang
Hari itu nama Liora dan Selena menduduki trending topic. Semua platform sosial media dipenuhi pembahasan mereka. Bahkan beberapa artis ikut berkomentar, ada yang menyindir, ada yang memberi semangat.
Pukul 10 malam, Drevian nge-chat Liora dari WA. Tapi Liora terlanjur sakit hati dan memilih untuk tidak membalas chat Drevian dulu.
Dibenak Liora Ia akan merasa hari ini lebih baik tapi malah di mutilasi sama Selena dan dibarengi dengan fans-fansnya Selena. Akhirnya, Liora merasa terpuruk dan menyesal telah membalas seperti itu dikomentar.
Livia yang dari tadi melihat kericuhan komentar itu tak membalas apa-apa. Ia pikir lebih baik mendiamkan saja, siapa tahu nanti Zeke turun tangan lagi.
Liora menangis dikamarnya. Ia tak makan dan tidur tak tenang karena memikirkan itu. Ia merasa menyesal telah ditato oleh Drevian.
"Liora..."
Livia memeluk Liora dikamarnya membiarkan Liora menangis dipelukannya. Ia tahu bagaimana perasaan Liora yang dianggap remeh oleh Selena.
Amarah Livia memuncak dan memutuskan untuk nge-chat Zeke dari IG
"Zeke, bagaimana ini? Liora menangis terus."
Kring....
Ponsel Zeke berdering tepat saat Ia membereskan peralatan tato.
"Zeke, sepertinya ada yang memberimu pesan." ujar Ronan
Zeke meletakkan peralatan tato itu lalu membuka ponselnya dan membaca DM Livia
"Ada apa Liv? Bukannya kemarin aku sudah membelanya?" tanya Zeke
Livia langsung membalas
"Zeke kamu gak lihat ya tadi kericuhan di IG? Itu lho Selena buat onar lagi! Dia mempermalukan Liora di IG lagi bahkan di storynya."
Zeke membelalak apa yang diketik Livia. Ia dari tadi sibuk mengurus pelanggan dan tidak memperhatikan ponselnya.
Sekilas, Zeke langsung melihat akun IG Selena, scrolling dan melihat postingan yang diunggahnya tadi. Komentar-komentar itu membuat amarah Zeke menaik apalagi DM Liora dijadikan Selena sebagai bahan pembelaan di story IG
"Aku akan bilang ke Drevian." balas Zeke pada Livia.
Melihat wajah Zeke yang tiba-tiba berubah, Ronan menanyakan
"Zeke, ada apa? Ini Liora lagi, ya?" tanya Ronan penasaran
"Iya. Selena buat kegaduhan lagi di IG. Perempuan gak tahu malu." balas Zeke
Zeke lalu menyuruh Ronan untuk membereskan meja dan beberapa peralatan tato yang sisa. Dengan deg-degan Zeke mengetuk pintu Drevian.
Tok...tok...tok...
"Permisi bos, ada yang ingin saya sampaikan." ucap Zeke sambil masuk dan menutup pintu dibelakangnya.
Drevian mempersilakan Zeke duduk didepannya.
"Bos sudah lihat ulah Selena di IG?" tanya Zeke
"Sudah, Zeke. Bahkan Kak Celeste saja sudah melihat." ujarnya
Zeke terkejut tidak percaya
"Kak Celeste? Lalu apa kata kakak itu? Apakah Kak Celeste percaya pada Selena, bos?" Zeke mulai khawatir.
Drevian menghela nafas lalu melanjutkan
"Kakak bilang padaku bahwa kau membela Liora di komentar. Untung saja ada kau, Zeke. Kakakku jadi percaya sama Liora. Aku juga sudah menjelaskan pada kakak bagaimana Liora itu yang sebenarnya dan kakak kan juga sudah tahu bagaimana sifat licik Selena itu."
"Tapi..." Drevian terdiam sejenak
"Tapi apa, bos.?" tanya Zeke
"Liora tak membalas pesan ku dari tadi. Aku tidak tahu dia sengaja atau tidak. Aku hanya ingin berada disamping Liora, tapi gosip yang menyebar itu membuat reputasiku menurun." balas Drevian.
Malam itu menjadi perbincangan antara Drevian dengan Zeke. Sebagai orang kepercayaan bos, Zeke dengan senang hati membantu Drevian apapun masalahnya.
"Kenapa masalah ini selalu melandaku? Aku baru saja sembuh dari trauma orang tuaku dan ini ada masalah lagi"
"Kenapa aku tidak bisa membela Liora sekarang? Ada apa denganku?" gumamnya dalam hati.
Setelah satu jam berbincang, Zeke lalu pamit keluar dan mengecek pekerjaan Ronan.
Ronan sudah pulang, kini tersisa Zeke sendiri di ruangan tato itu. Ia lalu masuk ke kamarnya dan memikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalah itu.
waw sih