NovelToon NovelToon
Terpaksa Jadi Istri Kedua Demi Keturunan

Terpaksa Jadi Istri Kedua Demi Keturunan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:165k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Hana, gadis sederhana anak seorang pembantu, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam sekejap. Pulang dari pesantren, ia hanya berniat membantu ibunya bekerja di rumah keluarga Malik, keluarga paling terpandang dan terkaya di kota itu. Namun takdir membawanya pada pertemuan dengan Hansel Malik, pewaris tunggal yang dikenal dingin dan tak tersentuh.

Pernikahan Hansel dengan Laudya, seorang artis papan atas, telah berjalan lima tahun tanpa kehadiran seorang anak. Desakan keluarga untuk memiliki pewaris semakin keras, hingga muncul satu keputusan mengejutkan mencari wanita lain yang bersedia mengandung anak Hansel.

Hana yang polos, suci, dan jauh dari hiruk pikuk dunia glamor, tiba-tiba terjerat dalam rencana besar keluarga itu. Antara cinta, pengorbanan, dan status sosial yang membedakan, Hana harus memilih, menolak dan mengecewakan ibunya, atau menerima pernikahan paksa dengan pria yang hatinya masih terikat pada wanita lain.

Yuk, simak kisahnya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Apa ini yang ku liat?-Rayyan.

Dua minggu sudah berlalu sejak Laudya berangkat ke Tiongkok. Kehidupan di rumah Hansel terasa lebih tenang tanpa kehadiran wanita itu, meski bayangan ancaman dan niat Laudya untuk mengambil bayi Hana tetap menghantui.

Sore itu, Hana duduk di sofa ruang tamu. Perutnya semakin membesar, membuat langkahnya kini sering lebih lambat. Hansel duduk di sampingnya, jemari besar pria itu mengusap lembut perut Hana. Wajahnya serius, namun matanya hangat.

“Aku ayahmu, Nak … aku janji akan selalu menjaga kamu. Jadi jangan takut ... Ibu kamu tidak sendirian, ada aku juga di sini,” bisik Hansel dengan suara pelan, seakan hanya ditujukan untuk bayi yang tengah bergerak di dalam rahim Hana.

Hana tersenyum samar, matanya berembun. Ada rasa hangat yang menyeruak tiap kali Hansel begitu lembut terhadap bayi itu. Meski mereka berdua tahu, keadaan ini bukan sesuatu yang sederhana.

“Mas Hansel…” Hana menatapnya ragu.

“Hm?”

“Pertengkaranmu sama Nyonya Laudya … aku takut itu karena aku.”

Hansel langsung menoleh, jemarinya berhenti mengusap.

“Jangan pikirkan itu, semua pertengkaran itu biar aku yang tanggung. Kamu cukup jaga dirimu sama bayi kita. Jangan biarkan pikiranmu terganggu,” ucapnya tegas, menatap Hana dalam-dalam.

Hana terdiam, hatinya bergetar. Ia ingin percaya sepenuhnya pada Hansel, ingin meyakini kalau pria itu benar-benar akan ada di sisinya. Namun, saat momen itu penuh kehangatan, suara asing tiba-tiba memecah suasana.

“Hana?”

Hana dan Hansel sontak menoleh bersamaan. Mereka melihat seorang pria berdiri di ambang pintu ruang tamu. Wajah itu begitu familiar, dia adalah Rayyan. Sejenak suasana membeku. Rayyan menatap keduanya dengan sorot mata tak percaya. Pandangannya jatuh ke tangan Hansel yang baru saja menyentuh perut Hana.

Hansel cepat-cepat berdiri, wajahnya berubah tegang. Hana pun ikut bangkit, meski tubuhnya agak kaku karena kaget.

“Tu-Tuan Rayyan…” suara Hana bergetar, campuran kaget dan cemas.

Rayyan tersenyum kaku, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja disaksikannya. “Jadi … ini yang selama ini terjadi?” tanyanya lirih, matanya beralih dari Hana ke Hansel, lalu kembali ke perut Hana yang terlihat jelas membesar.

Saat itu, Jamilah muncul dari arah dapur, membawa segelas jus untuk Hana. Begitu matanya menangkap sosok Rayyan, langkahnya terhenti. Jus hampir saja tumpah dari nampan yang ia bawa.

“Den Rayyan?” ucapnya dengan nada terkejut. “Kenapa ada di sini, Den?”

Rayyan menoleh ke arah Jamilah, matanya berkedip pelan. “Saya kangen Hana, Bu. Sudah lama tidak main ke sini. Tidak sangka … ternyata keadaan sudah sejauh ini.”

Suasana ruang tamu mendadak tegang. Hansel berdiri kaku di samping Hana, seolah bersiap melindunginya. Hana sendiri merasa jantungnya berdegup kencang, bingung harus mengatakan apa. Rayyan melangkah pelan ke dalam, tatapannya masih sulit ditebak.

“Jadi … bayi itu benar-benar anak kalian?” tanyanya dengan nada yang penuh tekanan.

Rayyan berdiri tegak di hadapan mereka, matanya tajam tapi nadanya terdengar seolah ditahan.

“Hana, kamu bisa jelaskan? Kenapa aku melihat Hansel begitu … akrab denganmu, bahkan...” pandangannya melirik perut Hana, suaranya tercekat, “bahkan bayi itu…”

Hansel melangkah setengah langkah ke depan, tubuhnya tegang, melindungi Hana di sisinya.

“Cukup, Rayyan! Jangan tekan Hana seperti ini.”

Rayyan tersenyum miring, tapi jelas raut wajahnya penuh emosi.

“Kenapa aku tidak boleh menekan Hana? Aku yang dulu ingin melamarnya. Aku yang datang dengan niat baik. Tapi sekarang aku justru melihatnya mengandung … dan kamu, Hansel, sepupuku sendiri, berdiri di sampingnya seolah semua ini wajar.”

Hana terdiam, jantungnya serasa mau pecah. Jamilah ikut panik, wajahnya pucat, ingin menyela tapi tak berani. Hansel menarik napas panjang, lalu berkata tegas,

“Rayyan, dengar aku. Semua ini bukan sekadar hubungan terlarang atau apa pun yang kamu pikirkan. Ini terjadi atas permintaan Mamaku. Dia tahu, dan keluarga inti kami juga tahu. Kecuali keluargamu, memang … belum ada yang memberitahunya.”

Rayyan tertegun, tubuhnya kaku. “Apa?”

Hansel mengangguk, menatap lurus pada sepupunya.

“Ya, mama tahu ... Laudya juga tahu.”

Kalimat terakhir itu seketika membuat wajah Rayyan berubah. Ada sorot frustrasi bercampur kecewa, seolah seluruh dunia yang ia kenal runtuh begitu saja.

“Jadi … Laudya, istrimu, tahu kamu menghamili wanita lain? Dan dia diam?” Rayyan mengucapkannya dengan nada getir, seakan tak bisa percaya kalau kakak iparnya yang ia kagumi bisa setegar itu. Hansel hanya menunduk, tak sanggup menjawab lebih jauh.

Hana yang sejak tadi terdiam akhirnya memberanikan diri bersuara.

Suaranya pelan tapi jelas, “Tuan Rayyan … aku minta maaf. Waktu itu aku menolakmu bukan karena aku tidak menghargai niat baikmu. Tapi karena … aku sudah mengandung. Dan aku juga sudah menjadi istri orang lain.”

Matanya berkaca-kaca, wajahnya teduh meski hatinya berantakan. “Semua ini bukan kehendakku sendiri. Aku juga tak pernah membayangkan hidupku akan serumit ini. Jadi … maafkan aku, Tuan Rayyan.”

Rayyan terpaku menatap Hana. Sorot mata lembut itu kembali menusuk hatinya, sama seperti dulu. Ia ingin marah, ingin berteriak, tapi justru yang keluar hanyalah helaan napas panjang.

“Tidak ada orang yang bisa menolakmu, Hana. Kamu terlalu baik … terlalu lembut,” ucap Rayyan lirih, senyum getir tersungging di bibirnya. “Dan aku bodoh, lagi-lagi harus kalah dengan kenyataan.”

Suasana hening, Hansel menatap Rayyan dengan sorot mata penuh kewaspadaan, sementara Hana tampak menunduk dalam rasa bersalah.

Akhirnya Rayyan menegakkan bahunya. “Maaf, kalau aku datang dan membuat suasana jadi tidak enak. Aku seharusnya tidak mencampuri urusan kalian.”

Dia melirik Hana sekali lagi, tatapannya sendu dan dalam. Lalu dengan langkah berat, ia berbalik pergi. Jamilah hanya bisa mematung, matanya berkaca-kaca menyaksikan kepergian Rayyan yang membawa hatinya yang kembali terluka.

Hana menahan napas panjang, dadanya sesak. Ia tahu, luka yang ia tinggalkan pada Rayyan tidak kecil. Sementara Hansel, diam-diam mengepalkan tangannya kuat-kuat, menyadari kalau hubungan terlarang ini mulai menimbulkan retakan yang tak bisa ia cegah lagi.

1
Rahma
Tah ini baru bab yg memuaskan Krn kebahagiaan melimpahi kehidupan Hana mudh2n g ada yg ganggu lg
Silvia
semoga tidak ada masalah lagi
enungdedy
knp jdi seolah laudya yg tersakiti? dia sndiri yg gk mau hamil..dia sndri yg minta hansel hamilin perempuan lain...skg seolah jdi korban
Ir
ini tinggal nunggu dia Anomali Rohana Laudya tobat
ken darsihk
Nanti mampir thor sdh lounching belum , aq nya blm dpt notif 🤭
Aisyah Alfatih: udah mungkin masih riview ...😁
total 1 replies
Dila Dilabeladila
masya allah thor karya mu banyak bgt.sehat sehat ya thor lancar selalu
Aisyah Alfatih: 💕💕sehat2 juga buat kakak.
total 1 replies
enungdedy
lah kan elu sendiri yg gk mau hamil kan lidya gmn sih mlh nyalahin hana😄
ken darsihk
Heeiii Laudya tau diri sedikit situ nggak punya harga diri yak , jelas jelas kesalahan bersumber dari diri mu sendiri , koq melampiaskan ke Hana dasar lo Laudya perempuan sun**l nggak punya akhlak 😠😠😠
A.M.G
lidi harus diaapain sih biar tobat
A.M.G
saatnya ketwaa 📢📢📢📢📢
A.M.G
tuh mulut lemes bener kek kunti
A.M.G
kapan sih lidi sadarnya hobi banget nyalahin orang lain jelas jelas itu karna dirinya sendiri🤧🤧🤧
A.M.G
good job 💜💜💜
A.M.G
ada apa dengan hana
A.M.G
duh geramnya
A.M.G
ayo fuqon saatnya membersihkan nama baik ibumu
A.M.G
semoga hana bisa mengambil hak nya
A.M.G
heh mak lampir yang harusnya intropeksi lu ya
A.M.G
roh halus sama manusia lidi saama sama playing viktim si daniel🤭🤭
A.M.G
dasar rubah klo pada akhir nya cerai kenapa kau pisahkan hana dengan anaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!