NovelToon NovelToon
KESEPAKATAN DI ATAS RANJANG

KESEPAKATAN DI ATAS RANJANG

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Single Mom / Cinta Terlarang / Cerai / Keluarga / Suami Tak Berguna / Tamat
Popularitas:198.6k
Nilai: 5
Nama Author: EvaNurul

Maya hanya ingin satu hal: hak asuh anaknya.

Tapi mantan suaminya terlalu berkuasa, dan uang tak lagi cukup.

Saat harapan habis, ia mendatangi Adrian—pengacara dingin yang kabarnya bisa dibayar dengan tubuh. Dengan satu kalimat berani, Maya menyerahkan dirinya.


“Kalau aku tidur denganmu... kau akan bantu aku, kan?”


Satu malam jadi kesepakatan. Tapi nafsu berubah jadi candu.

Dan

permainan mereka baru saja dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EvaNurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HARGA YG TAK BISA DI TAWAR

Hening.

Langit di luar jendela kaca kantor itu berwarna kelabu, seolah ikut menahan napas bersama Maya.

Pintu ruangan tertutup rapat di belakangnya. Ia berdiri di tengah ruangan luas bergaya modern minimalis, dengan kursi kulit hitam dan meja kayu mahal tanpa satu berkas pun yang tampak berantakan.

Lalu dia melihatnya.

Adrian Lesmana.

Pria itu berdiri di balik mejanya, mengenakan kemeja putih yang digulung hingga siku dan celana hitam pas badan. Dingin. Terlalu tenang. Terlalu… berkuasa.

"Anda datang lagi."

Nada suaranya netral. Tak terkejut, tak juga hangat.

Maya menelan ludah. "Saya ingin bicara. Tanpa basa-basi."

Adrian mengangguk. "Duduklah."

Maya menarik napas dalam-dalam dan duduk. Tangannya gemetar, tapi wajahnya dipaksa tetap tegar. Ia harus. Ini demi Nayla.

"Saya akan langsung ke intinya," ujarnya, menatap Adrian lurus-lurus. "Saya butuh Anda untuk menangani kasus hak asuh anak saya."

"Dan?" Adrian menyilangkan tangan, menyandarkan tubuh di kursi kulitnya. "Apa yang membuat saya harus tertarik?"

Maya menggigit bibirnya. "Saya tahu… Anda tidak murah. Dan saya tahu Anda tidak selalu dibayar dengan uang."

Tatapan Adrian mengeras. "Hati-hati dengan kata-katamu, Maya."

"Saya… saya menawarkan apa pun yang saya punya. Kalau itu tubuh saya, maka—"

"Jadi kamu rela menyerahkan dirimu padaku demi memenangkan hak asuh anakmu?"

Maya mengangguk, pelan namun pasti. "Ya. Kalau itu satu-satunya cara."

Adrian bangkit dari kursinya. Langkahnya pelan, tapi mantap, mendekati tempat Maya duduk. Ia berdiri tepat di depan wanita itu, menatapnya dari atas.

"Berapa banyak kamu sudah dengar tentang saya?"

Maya mendongak, mencoba menahan rasa takut. "Saya dengar Anda tak terkalahkan di pengadilan. Dan... bahwa Anda kadang menerima bayaran tak biasa. Itu saja."

Adrian menunduk sedikit, wajahnya hanya beberapa sentimeter dari Maya.

"Dan kau percaya pada semua itu?"

"Saya tidak punya pilihan lain."

Keheningan menguasai ruangan. Detak jam dinding terdengar seperti palu godam di kepala Maya.

Akhirnya Adrian berbisik:

"Kalau aku terima kasus mu, kamu bukan hanya klien. Kamu akan jadi milikku. Sepenuhnya. Tubuhmu, waktumu, bahkan keberanianmu. Aku yang tentukan kapan, di mana, dan bagaimana."

Maya menunduk. Pipinya memerah. Tapi ia bersuara pelan, "Saya hanya ingin ini cukup... sekali. Atau hanya saat Anda inginkan. Tidak setiap waktu..."

Adrian menggeleng pelan. "Ini bukan menu restoran, Maya. Kamu tidak datang ke sini untuk pilih-pilih."

Ia berjalan memutar, berdiri di belakangnya. Suaranya dingin di telinga Maya.

"Kamu pikir kamu bisa tawar-menawar? Kamu pikir kamu bisa serahkan tubuhmu satu malam, lalu semua beres? Reza akan menyeretmu ke pengadilan, mempermalukanmu, menghancurkanmu. Aku satu-satunya yang bisa menahannya. Dan kamu akan ikut permainanku... atau keluar sekarang juga."

Maya mengepalkan tangan. Air matanya menggantung, tapi tak jatuh. Ia menengadah.

"Kalau itu harga yang harus saya bayar… maka saya bayar."

Adrian menatapnya beberapa detik. Lama. Kemudian, dia kembali ke meja dan duduk, mengambil pena dan sebuah berkas kosong.

"Beri aku detail lengkap. Semua yang pernah dilakukan Reza. Semua kebohongan, ancaman, bahkan kalau dia pernah menyentuhmu secara paksa. Aku ingin tahu semuanya. Tak ada yang boleh disembunyikan."

Maya menarik napas pelan. "Baik."

Adrian menatap langsung ke matanya.

"Mulai malam ini, kamu milikku. Di dalam dan luar pengadilan. Aku akan lindungi kamu, tapi kamu juga akan menuruti aku. Dan kamu tidak akan menyentuh pengacara lain, bicara ke media, atau mundur sebelum aku mengizinkan."

"Kalau kamu langgar," lanjutnya dingin, "aku bukan hanya mundur dari kasusmu. Aku akan pastikan Reza mendapatkan Nayla. Dan kamu tidak akan pernah melihat anakmu lagi."

Maya menutup matanya sesaat. Napasnya berat. Tapi dia mengangguk.

"Ya, Pak Adrian."

"Jangan panggil aku pak. Panggil aku Adrian… atau apa pun yang ku minta nanti."

Maya memejamkan mata.

Dan saat dia membuka mata lagi, tak ada jalan kembali.

1
Anonymous
Jancokkk mayaaa,,,, jadi wanita harus berani goblokkk
Anonymous
Rasanya pingin misuhi si maya
Anonymous
Sumpah.... maya ini cemen banget, ingin mempertahankan tapi pnakut, jadi wanita lemah banget
pipi gemoy
mantap bener ini pelakor, sudah maling suami orang
eh malah mau rampok anaknya 👻😤
pipi gemoy
taktik menyerang duluan
Adrian 👍🏼👏🏼🌹
pipi gemoy
mampir Thor
Catur Rini
gemes ma maya, tidak ada kata mennyerah utk memperjuangkan seorang anak, kalau ibunya lemah, gimana mo ngurus anak
Ana Akhwat
Lari pembacannya karena terlalu berbelit-belit ceritanya
mimief
nice ending
beautiful story'

cinta,kasih ,sayang dan ketulusan tidak akan ada yg bisa mengukur dan memberikan standarisasi.

harta?
ikatan darah?
kekuasaan?
akan terbantahkan dengan yg namanya perjuangan dan prioritas seseorang.
selamat berbahagia buat semua orang yg masih punya cinta, kasih,dan ketulusan di hati kalian
tak perduli apapun hubungan kalian
mimief
meleyot aku tu
pengacara kulkas 12 pintu merayu🤗
mimief
ba wa a aja dah pak..ke apartemen mu
eh ga boleh yaa🤣🤣
mimief
jadi inget drama Korea yg judulnya mother
yg seorang guru yg melarikan muridnya
karena muridnya korban kekerasan orangtuanya sendiri
diburu polisi keseluruh negri
pas prosesnya polisi malah menemukan kejanggalan,dr orangtuanya sendiri. bahkan seluruh kesaksian yg pernah bertemu
happy ending kah mereka?
menurut mereka happy ending
mimief
hanya mencoba mandiri
karena kalau mulai mau bergantung dama orang lain,malah jadinya menyakitkan
ya kan may?
mimief
jiaaaaahhhh
mereka nyasar
ah,akal akalan Dimas aja ini mah🤭🤣🤣🤣
mimief
bernafas sebentar GPP
tak pantas?
setiap orang berhak bahagia,tapi tau kah kau may
terkadang tuhan mengajarkan sesuatu untuk kita ga cuman memberikan kebahagiaan,tapi juga kesedihan supaya bisa naik kelas ke kehidupan yg lebih baik.
jangan suka berburuk sangka sama takdir yg ga bagus
mungkin....cara inilah yg tuhan buat supaya kita selalu mengingat Nya
mimief
hiks .hiks
iya mau
inget Nayla disana sendirian, kesepian,dan ketakutan
merasa terasing di tempat yg asing
mimief
bismillah..ayo kita kuat buat Nayla
kita ga tau anak itu juga hancur di sebrang sana
sendirian,ditempat asing
ayah yg cinta demi sebuah ambisi yg berbalutkan citra yg baik
mimief
dan momentum ini yg akan menghantui seumur hidup anak ini
selamanya...
Seperi kaset video yg terulang di alam sadarnya

jahatnya kau Reza.. memberikan trauma sebesar ini
mimief
ya Allah...
jahat nya sebuah ambisi
dah yg dikorbankan...orang orang terdekatnya
mimief
wah..lebih terpesona ini aku sama cerita ini daripada perselingkuhan diluar nalar

othoor kereeen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!