NovelToon NovelToon
Athena

Athena

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Isekai / Balas dendam. / Perubahan Hidup / Peningkatan diri-Perubahan dan Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:956k
Nilai: 5
Nama Author: Quin

MISI KEPENULISAN NOVELTOON

Terbangun karena cekikan yang membuatnya susah bernapas. Athena mendapati dirinya ternyata masuk ke dalam novel yang dia baca sebelum dia tidur. Ternyata dia menjadi seorang pemeran antagonis yang lemah dan manja yang kebetulan memiliki nama yang sama dengan dirinya.

Bisakah Athena bertahan di dunia yang asing itu baginya? bagaimana caranya dia kembali? apa saja dia temui di sana? adakah cinta yang mengubah dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Premenstuasi sindrome

“Hei! kau memang wanita yang tidak punya tata krama sama sekali!” teriak Edward geram. Tidak pernah dia melihat wanita sekasar ini.

Athena yang mendengarkan teriakan dari Edward tidak peduli tentang apapun yang akan pria itu katakan tentang dirinya. Bahkan saat dia tidak melakukan apa pun, semua orang juga sudah mencemoohnya. Jadi  Athena hanya  melengang pergi meninggalkannya.

Edward hanya menyipitkan mata melihat kepergian Athena yang menjauh dari mereka. Wanita ini ternyaa benar-benar seperti apa yang dilaporkan oleh Chris padanya. Wanita yang sangat arogan! tadinya Edward tidak terlalu percaya dengan apa yang dilaporkan oleh adiknya. Tapi karena sudah melihatnya sendiri membuatnya sekarang semakin yakin. Wanita ini bukanlah orang yang cocok menjadi pasangan duetnya.

Edward yang tadinya melihat ke arah Athena langsung memindahkan pandangannya ke arah Arabella yang meringis.

“Apakah sekarang kau bisa berdiri?” tanya Edward dengan nada datar pada Arabella yang masih saja dengan posisinya terduduk di tanah. Tentu wajahnya menunjukkan wajah kesakitan dan tertindas.

“Sepertinya aku tidak bisa berdiri,” ujar Arabella dengan nada suara bergetar seolah ingin menangis.

Mendengar hal itu Edward berjalan menuju ke arah Arabella. Arabella tentu senang melihat Edward yang mendatanginya. Dia kira Edward akan membantunya untuk berdiri sehingga Arabella memasang wajahnya yang paling memelas.  Tapi Edward hanya berhenti di dekat Arabella.

“Rektor, bantu dia untuk berdiri,” perintah Edward pada rektor yang tentunya segera mengabulkan permintaan itu. Arabella yang mendengar itu langsung kaget. Wajahnya yang tadinya memancing iba langsung berubah menjadi tidak percaya. Masa dia meminta rektor tua itu yang memapah Arabella untuk berdiri.

Dan yang membuat Arabella semakin kaget adalah Edward pergi begitu saja meninggalkannya setelah menyuruh rektor itu tanpa memperdulikan sama sekali apa yang terjadi pada Arabella. Arabella jadi sedikit kesal dengan tingkah Edward yang tidak simpati padanya.

“Nona Arabella, sini saya bantu,” ujar Rektor itu menjulurkan tangannya.

Arabella dengan wajahnya yang kesal dan malas langsung menggapai tangan rektor tua itu. Dengan cepat dia langsung berdiri karena memang tak ada masalah sama sekali dengan dirinya.

“Anda bisa berjalan?” tanya rektor itu yang berpikir tadi Arabella mungkin terluka hingga harus dipapah untuk berdiri. Tidak tahunya dia bisa berdiri dengan sangat baik.

Arabella tidak ingin menjawab apa yang tanyakan oleh rektor itu. Dia malah ingin memanggil Edward kembali. Setidaknya, dia tidak boleh melepaskan pandanganya dari pria itu.

“Ed ….” Tapi tiba-tiba dia ingat sesuatu. Ayahnya pernah mengatakan bahwa Edward adalah orang yang tidak suka dikenali oleh orang lain. Terbukti walaupun saat ini sangat terik Edward kukuh menggunakan penyamarannya itu. Arabella langsung urung memanggil Edward. Arabelle tidak boleh terlihat sangat ramah dengannya sehingga Edward tidak akan curiga. Arabella melihat Edward menghilang masuk ke dalam gedung universitas itu.

Di sisi lain. Seperti yang Athena duga, ternyata nyeri melilit yang ada di perut bahwanya sebagai tanda dia sedang datang bulan. Athena sedang mengalami premesturasi sindrom yang memang biasanya menyiksa dirinya.

“Sial, kenapa harus datang sekarang?” umpat Athena yang merasa haid di tempat ini sangat akan merepotkan. Ya, walau pun sebenarnya tidak ada perbedaan di dunia aslinya dengan dunia novel ini. Tapi tentu saja tetap tidak terbiasa.

Setelah membersihkan dirinya, Athena memutuskan untuk pergi ke klinik milik universitas itu. Saat dia masuk ke dalam klinik dia melihat dokter sekolah sedang duduk di bagian depan klinik. Mendengar pintu terbuka, dokter itu langsung buka suara.

“Klinik sedang tutup, kau tidak boleh mas ….” ujarnya dengan acuh tak acuh sambil membaca bukunya tanpa melirik siap ayang sedang berdiri di depannya sekarang. Athena tetap melanjutkan langkahnya hingga dia berhenti di depan Cendrik.

“Aku butuh obat untuk meredakan rasa nyeri,” potong Athena pada pembicaraan dokter itu.

Mendengarkan suara wanita yang  dingin tak bernada itu, Cendrik langsung mendongak dan melihat wajah Athena.

“Baiklah, selain Anda Klinik ini sedang tutup dan yang lain tidak boleh masuk,” ujar Cendrik sedikit menunjukkan wajah ketertarikannya dari pada yang tadi. Cendrik bahkan mengembangkan senyumannya pada Athena saat dia berdiri di depan wanita itu. “Apa yang bisa aku bantu?” tanya Cendrik jauh lebih ramah dari yang tadi. Tentu dia senang melihat Athena. Wanita ini baginya cukup istimewa.

“Seperti yang aku katakan tadi. Aku butuh obat penahan nyeri,” ujar Athena biasa saja menanggapi tingkah Cendrik ini.

“Memangnya untuk apa kau memerlukan obat penahan nyeri?” tanya Cendrik yang langsung melihat ke arah belakang. Tempat rak-rak obat biasa di simpan. Dia segera mencari obat penahan nyeri yang ada di sana. Mencarikan yang paling cocok untuk keadaan Athena sekarang.

“Aku sedang mengalami premenstruasi sindrom. Perutku sangat nyeri,” ujar Athena lagi menjelaskan keadaannya. Mendengar itu Cendrik mengangguk-angguk. Hal ini sering sekali dilaporkan di klinik ini.

“Apa kau punya masalah dengan lambung? Aku harus tahu untuk menentukan obat yang cocok dimakan olehmu,” ujar Cendrik lagi melirik sejenak pada Athena dengan tatapan ramahnya.

“Tidak, aku tidak punya masalah lambung. Berikan saja aku asam mefenamat, aku sudah biasa menggunakan obat itu.”

“Baiklah, aku akan memberikan obat itu. Tapi kau sudah tahu bukan? Obat ini hanya boleh dimakan jika kau sudah mengisi perutmu, jika tidak, asam lambungmu akan naik seketika.” Cendrik segera meletakkan sekaplet obat asam mefenamat itu di depan Athena. Cendrik kembali menyungingkan senyumannya. Athena langsung mengambil obat itu dan melihatnya sejenak untuk memastikan bahwa obat yang diberikan oleh Cendrik benar.

“Ya, aku tahu tentang itu. Terima kasih untuk obatnya,” ujar Athena yang sedikit mengulas senyuman tipis. Bagaimana pun dokter Cendrik – seperti yang tertulis di baju dokternya yang sekarang dia gunakan --  sudah bersikap ramah terhadap dirinya.

“Baiklah, semoga  kau cepat sembuh. Jika ada apa-apa padamu, datanglah lagi. Aku akan senang dan siap membantumu,” ujar Cendrik lagi ketika melihat Athena sudah ingin keluar dari ruangan itu.

“Ya," jawab Athena seadanya saja.

Athena segera keluar dari klinik itu. Dia membeli sebuah roti dan memakannya sebelum dia memakan obat yang sudah diberikan oleh Cendrik tadi. Dia menunggu sesaat agar obat itu bereaksi. Saat perutnya tidak terlalu melilit. Athena akhirnya memutuskan untuk pulang dan benar-benar tidak mengikuti pengambilan nilai piano tersebut. Athena memang merasa, jika dia datang bulan membuat tubuhnya jadi melemah dan lebih emosional.

Sesampainya di rumah. Athena segera masuk dan  melihat Axcel yang tampak serius menonton televisi sambil memakan apel yang tampaknya tidak dia potong-potong dulu. Dia langsung saja menggigitnya bulat-bulat.

Entah kenapa hal ini membuat Athena merasa tidak senang melihatnya. Tak tahu kenapa, dia hanya kesal melihat Axcel begitu nyaman dan santainya sedangkan dia harus melewati hari yang begitu mendramatisir di sekolah itu.

1
Wangintowe Tundugi
quin jgn terlalu lama ya nyimpan kelicikan arabela
Santi.can
wah gak ada lanjutannya
Santi.can
baca ulang
Kecek Cuy
mana nih,ga ada lanjutannya lagi pada hal udah lama sekali
Umi Umi
Luar biasa
Dewi Rima
👍
Susilawati
nih cerita masih ada lanjutannya apa nggak ya 🤔🤔🤔
Nur Kediri
kak author kemana ini
Nur Kediri
up kak
Nur Kediri
cerita bagus pasti buatnya lama.
ada apakah dengan kak author kok lama up nya
Ima Ika WarsidiKiki
kapan up lagi, udah lama banget nggak ada lanjutannya
Patrish
di dunia nyata.. banyak loh yang seperti Arabella... 😀
Patrish
bohong kan... simulut ular banyak dramanya.. 😠😠
S R I WAHYUNI
wahhh baru baca langsung tertarik, tapi sayang bgt ceritanya harus berhenti nggak dilanjut
Patrish
waaaa... jadi kaya' cenayang ya... bisa tahu mada depan.. 👍🏻👍🏻👍🏻😀😀😀
Rambu Amy
kak ceritanya dilanjutin donggg
Siti Salamah
semangat, baru buka ternyata ad novel baru ka Quin, auto favorit 💪
Wong Urip
membagong kan
Wong Urip: insya alloh
total 1 replies
Anna Nur Yanti
kk di tunggu up nya...
Waslia Wasliana
kok sampai sekarang gak ada kabar sih😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!