NovelToon NovelToon
Terjerat Overdosis Cinta

Terjerat Overdosis Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Patahhati / Romansa Modern / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 5
Nama Author: Zhang zhing li

Hidupku begitu hancur saat malam yang tak diiginkan menimpaku. Sayangku pada keluarga baru, telah menghancurkan cinta pada pria yang telah merenggut semangat hidupku.

Hidup yang selama ini terjaga telah hancur dalam sekejap mata, hanya keserakahan pria yang kucintai. Namun pada kenyataanya dia tak memilihku, akibat cintanya sudah terkunci untuk orang lain.

Apakah hidupku akan hancur akibat malam yang tak diiginkan itu? Atau akan bahagia saat kenyataan telah terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhang zhing li, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menurut saja

# FLASBACK BAGIAN 6 #

Aku hanya bisa mengiringi jalan kak Adrian dari belakang saja, saat kami kini sedang masuk ke rumah kak Yona. Suara riuh gelak tawa teman-temannya sangat terdengar heboh sampai diluar rumah.

"Ayo dek, kita masuk! Jangan bengong-bengong terus begitu," suruh kak Adrian masuk rumah, saat diriku mulai ditimpa rasa ragu, apakah bisa berbaur baik bersama mereka.

"Eeh, iya kak."

"Assalamualaikum," ucap salamku berusaha ramah pada semua orang.

"Walaikumsalam," jawab semua orang kompak.

Ternyata ada sekitar tujuh orang lebih perempuan dan laki-laki saat ini. Tatapan mereka begitu aneh terhadapku, disaat aku tengah berdiri agak bersembunyi dibelakang kak Adrian.

"Hei Karin, sini ... sini!" sapa kak Bayu ramah.

Tegurannya hanya bisa membuatku tersenyum sedikit, sebab diriku mulai datang rasa tak enak hati dan keraguan pada semua orang.

"Siapa dia, Adrian?" tanya salah satu teman kakak angkat.

"Dia adekku," jawab kak Adrian santai, yang kini tengah menarik tanganku untuk mengikuti langkahnya.

"Duduk Karin," suruh kak Adrian untuk ikut gabung duduk disofa bersamanya.

"Iya kak, makasih."

"Hei, kakak-kakak semua!" sapaku mencoba bersikap ramah pada mereka.

"Hei juga, Karin!" jawab kak Bayu.

Rasanya sungguh aneh pada mereka semua, saat aku menyapa baik-baik tapi mereka memasang wajah tak suka padaku dan hanyalah kak Bayu saja 'lah yang sekarang ramah padaku.

"Kok kamu ajak orang lain selain teman kelas kita sih, Adrian! Kurang kerjaan saja," protes salah satu teman perempuan.

"Memang kenapa? Toh adekku ngak ganggu kalian, jadi tak masalah 'kan? Lagian kalau kamu tak suka silahkan pergi dari sini, pintu depan 'noh masih terbuka lebar disana. Aku akan menghormati kamu jika kamu juga menghormati aku juga, paham! Lagian aku disini yang jadi bos, jadi ngak usah sok ngatur-ngatur," ketus jawab kak Adrian tak suka.

"Kok kamu gitu sih Adrian? Malah membel dia," simbatan protes teman yang lain.

"Sudah kak. Ngak usah dibikin ribet gini, seharusnya memang aku yang salah disini sebab menganggu acara kalian. Maaf ya kakak-kakak, ini semua bukan kemauanku tapi atas perintah mama kak Adrian, jadi sekali lagi maaf ... maaf banget," ujarku tak enak hati dengan telapak tangan bertangkup jadi satu mengartikan meminta maaf.

"Ciiih, lebay banget kamu!" jawab perempuan itu lagi.

"Sudah ... sudah, hal sepele kayak ginian masak diributkan, sih!" sela ucap kak Bayu.

"Ada apaan sih ini, kok pada tegang dan rame-rame sekali kalian ini?" tanya kak Yona tiba-tiba datang.

"Ini nih Yona, masalah Adrian membawa adeknya," saut jawab yang lain.

"O'oh, nah 'kan Adrian. Tadi aku sudah bilang jangan bawa adek kamu Karin itu, 'kan jadinya merusak suasana acara kita semua!" cakap kak Yona menyinggungku.

Deg, hati seakan-akan sudah bergetar ingin menangis saja, sebab ternyata semua anak orang-orang kaya ini tak menyukaiku.

"Apakah beginilah nasib anak dari kalangan orang miskin, yang tak pantas berteman dengan mereka? Oh tuhan, kuatkan aku dalam menghadapi suasana ini," guman hati yang sedih, saat tetesan embun sedikit lagi ingin menyeruak keluar yang masih bisa tertahan dipelupuk mata.

"Kalian ini apa-apa, sih! Kalau ngak suka silahkan keluar dan akan aku tegaskan sekali lagi, bahwa siapa saja yang memusuhi adekku, berarti dia juga sudah berulah jadi musuhku juga. Jadi bersiap-siaplah untuk memutuskan pertemanan kita, ok!" lengkingan suara kak Adrian marah-marah berusaha membelaku.

Semua orang seketika diam membisu, yang tak ada lagi sepatah kata lagi keluar dari mulut mereka. Akupun langsung menundukkan kepala tak berani menatap mereka semua, saat rasa bersalah telah menghampiri akibat ceroboh merusak acara mereka.

"Sudah ... sudah. Yang sudah terjadi biarlah terjadi. Sekarang kamu ikut aku saja kebelakang Karin, untuk membantuku menyiapkan camilan dan minuman. Ayo sini! Daripada kamu disini terus nambah merusak suasana saja," suruh kak Yona.

"Iya, kak!" Jawabku pasrah.

Akhirnya aku nurut saja atas perintah kak Yona. Kaki kini berjalan dibelakang menuju dapur mengikuti langkah kak Yona.

"Kamu rebus air saja, buatkan teh hangat untuk mereka. Semua peralatan dan bahan ada disebelah kamu, itu!" suruh kak Yona sambil menunjuk apa yang diperintahnya.

"Iya kak," jawabku nurut.

Ceglek, suara putaran alat gas sudah kuhidupkan. Sementara sambil menunggu air masak, kini tangan berusaha menata cangkir yang ingin kuisi dengan gula dan teh.

"Oh ya. Kamu itu jangan besar kepala mentang-mentang Adrian kekasihku tadi membela kamu," cakap peringatan kak Yona yang kini sibuk mempersiapkan segala aneka snak.

"Iya kak."

"Benarkah kak Adrian adalah kekasih kak Yona? Tapi kenapa aku baru tahu? Dan kenapa juga mereka seperti bukan sepasang kekasih, yang sepertinya masih ada jarak diantara mereka?" guman hati yang bertanya-tanya.

"Awas saja kalau kamu macam-macam sama Adrian, apalagi perhatiannya teralihkan padamu. Aku bakalan tak akan membiarkan hidup kamu aman selamanya, paham!" tambah ancam kak Yona.

"Iya kak, aku paham."

"Baguslah kalau kamu mengerti. Sudah semua 'kah yang aku suruh?" tanya kak Yona atas perintahnya.

"Belum kak."

Kini kak Yona berjalan menghampiriku, untuk memastikan apakah pekerjaan betul-betul sudah selesai apa belum.

"Ya ampun Karin, kenapa kamu masak airnya banyak banget, gini? Kayak merebus air minum untuk orang sekampung saja, hadeeh kamu ini! Patut dari tadi kerjaannya ngak beres-beres, bisa ngak sih!" protes kak Yona marah-marah.

"Maaf ... maaf, kak."

"Kamu kurangi airnya, itu!" bentak kak Yona menyuruh.

"Iya ... iya, kak. Maaf ... maaf," ujarku panik.

"Kurangi lagi itu, biar airnya cepat masak!" suruhnya marah-marah lagi.

Bhughk, tanpa diduga bahuku telah disenggol kak Yona, saat tangan sibuk mengurangi air yang sudah mulai mendidih masak.

Krontang ... tang ... tang, sebuah panci air tiba-tiba jatuh akibat kesenggol oleh tanganku.

"Aaww ... aaaaaaaaa," Suaraku kesakitan saat air mendidih telah berhasil menyiram tanganku.

Seketika akupun bersimpuh terduduk, dengan tangan kiri memegangi tangan kanan yang kena siraman air panas.

"Ada apa ini?" tanya kak Adrian yang sudah datang tiba-tiba dengan cara berlarian.

"Kamu kenapa, Karin?" tanya kak Adrian yang panik saat melihatku sudah meneteskan airmata.

"Tanganku, kak!" jawabku tersedu-sedu.

"Coba lihat sini," suruh kak Adrian yang secepatnya meraih tanganku yang tergenggam tertutup oleh tangan kiriku.

"Astagfirullah," ucap kak Bayu kaget saat melihat tangan sudah memerah sedikit membengkak.

Semua orang ternyata telah menghampiriku, yang kemungkinan penasaran ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Sini, Ayo! Kakak akan bawa kamu kerumah sakit," suruh kak Adrian cemas.

Airmataku terus saja mengalir, saat tak tahan lagi menahan denyutan rasa sakit disekujur kulit tanganku.

"Ngak usah, kak. Ini hanya luka kecil saja, kita olesi saja dengan obat," jawabku masih menangis berusaha menolak, sebab tak ingin merepotkan.

"Iya Adrian. Lagian itu cuma luka kecil akibat siraman air saja," sela ucap kak Yona.

"Diam kamu!" bentak kak Adrian marah.

"Ayo cepetan sini, Karin. Aku akan bawa kamu kerumah sakit," perintah kak Adrian ngotot, yang tanpa permisi langsung saja membopongku didepan.

Tak kupedulikan lagi tatapan semua orang, yang terlihat tak senang atas perlakuan kak Adrian mengendongku. Yang jelas kini dalam pikiran adalah berusaha tenang saat tangan terus saja nyut-nyutan terasa panas, pedih, mentak, dan terutama sakit sekali sebab hampir setengah panci air panas menyiram tangan.

Dengan secepat kilat motor kak Adrian sudah melaju dengan kecepatan tinggi untuk menuju rumah sakit, mungkin sudah takut-takut terjadi apa-apa denganku dikarenakan tak henti-hentinya aku mengeluarkan tetesan embun membasahi pipi.

1
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
mau lanjut baca lagi di sini semoga bisa namatin aku ya🤲
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
tuan Chris baik betul ini orang mau dong kalo ada orang kek tuan Chris sudah ganteng baik kaya lagi🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻˢKтяι'𝐆🤎ˢ⍣⃟ₛ❤️⃟Wᵃf 💋
ladalah mau bundir ini anak 😱☹️
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
ya ampun sombong sekali mamanya Chris padahal kan Karin sudah minta maaf masih saja mengeluarkan kata kata kasar kek gitu merendahkan Karin ck ck ck...
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
waduh Karin 🤰🤰 kira kira apa Chris bisa diandalkan bantuannya nanti ya 🤔
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
wa itu ulah siapa lagi ya
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
alhamdulilah ya nga kepanjangan marah nya🤭
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
geregetan Ama Adit de nga nyadar kelakuan mu bikin istrimu berulah diluar nalar
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
puas de rasanya 😅
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
dasar Adit iya iya aja diajak pergi tu istrimu kelimpungang cari cara supaya kamu gagal pergi
●⑅⃝ᷟ◌ͩNasira✰͜͡ᴠ᭄
Nola memang harus dikasih pelajaran 🤣
🍒⃞⃟🦅HubabahLilit2🥰𝐀⃝🥀
eh, aku sudah mengira yang nolong itu mamas² heheh
🍒⃞⃟🦅HubabahLilit2🥰𝐀⃝🥀
tarik terus kak, rayu pakek permen/Sweat/
🍒⃞⃟🦅HubabahLilit2🥰𝐀⃝🥀
keputusan yang salah. tubuhmu adalah titipan tuhan, kamu tidak ada hak untuk menyakitinya.
🏘⃝Aⁿᵘղíαᴳᴿ🐅𝐀⃝🥀💋👻ᴸᴷ
Mampiirr
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angel𝐀⃝🥀❣️
assalamualaikum
🐈𝐀⃝🥀Alfa Miauwzᴳ𝐑᭄
anggap aja yg dbawah itu kolam renang yaaak bukan sungai😂😂😂😂😂
🔵Ney Maniez
aku hadir,, nyimak ceritanya thor
ͩAlsheiraz⁹⁹HeartNet🔰π¹¹
keren 👍
🍁🥑⃟𝙉AƁίĻԼል❣️ˢ⍣⃟ₛ❤️⃟Wᵃf
mampir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!