Karya ini orisinal, bukan buatan AI sama sekali. Konten *** Kencana adalah sang kakak yang ingin menikah beberapa waktu lagi. Namun kejadian tak terduga malah membalikkan keadaan. Laut Bening Xhabiru, menggantikannya menjadi istri pria dingin berusia 30 tahun yang bahkan belum pernah berciuman dengan wanita lain sebelumnya. Akankah mereka bahagia dalam pernikahan tanpa cinta ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Air Chery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penolakan Segara
Di restoran elite, Grace tetap dengan wajah masam. Ia bahkan enggan tersenyum pada siapa pun. Shaka dan Garlie memperhatikan sikap Segara yang sepertinya tidak terlalu memperdulikan kekesalan kekasihnya itu.
Shaka dan Garlie akhirnya memilih menikmati hidangan tanpa ikut campur lagi dengan drama pasangan itu. Namun mereka juga sadar, keduanya tidak lepas dari tatapan membunuh Grace.
Grace berusaha membuat Shaka dan Garlie merasa tidak nyaman dengan tatapan mengintimidasinya, agar kedua laki-laki pengganggu itu pergi sendiri tanpa harus diusir langsung. Tapi, belum berhasil.
“Grace, kamu mau udang ini?” tanya Segara.
“Tak nak!” balas Grace.
“Baiklah, sayang sekali. Padahal udang di sini sangat segar,” kata Segara.
“Bila kalian pulang?” tanya Grace akhirnya pada Shaka dan Garlie yang tengah menyantap makanan.
Garlie dan Shaka saling berpandangan lagi. Mereka tentu ingin pulang dari tadi. Tapi mana mungkin tanpa izin Segara. Namun, jika diusir begini, itu adalah kesempatan emas.
“Oh, seka …,” ucapan Garlie terpotong.
“Maaf, Grace. Sedang ada proyek besar yang harus kami bahas setelah makan malam. Jadi mereka tetap harus di sini. Kita akan ke hotel lagi setelah ini untuk mengantarmu,” kata Segara.
Garlie tersedak oleh makanannya sendiri, tidak ketinggalan Shaka yang tahu pekerjaan mereka sudah aman terkendali dan jadwal sudah teratur rapi. Tidak ada proyek besar seperti yang Segara katakan. Itu jelas kepura-puraan Segara semata.
Sementara kemarahan Grace memuncak. Ia ingin bermesraan dengan Segara, namun kehadiran Shaka dan Garlie menggagalkan rencananya.
“Segara, saya nak sembang dengan awak sorang-sorang. Boleh kita pergi ke kereta dulu?”
“Baiklah,” balas Segara lalu beranjak dari kursi.
Tidak lupa ia memberi isyarat kepada kedua temannya untuk tidak pergi. Shaka dan Garlie terpaksa menganggukkan kepala.
“Gue rasa, kita seperti anjing peliharaan laki-laki itu!” oceh Garlie sembari memperhatikan Segara dan Grace berjalan menjauh.
“Dia bahkan akan terus menjadikan kita kambing hitam kegagalannya berduaan dengan Grace. Padahal dia sendiri yang memainkan dramanya,” imbuh Shaka.
“Ada apa dengannya? Grace sangat cantik, matanya memang bermasalah. Kalau saja Grace mau sama gue, gue sudah sikat abis.”
“Apa dia nggak normal?” gumam Shaka.
“Lo jangan berlebihan! Kalau dia penyuka sesama, mestinya dia lebih suka gue yang punya tubuh sempurna ini,” kata Garlie sambil menunjukkan ototnya.
“Ya, gue rasa juga nggak mungkin. Gue masih melihat kegagahannya,” timpal Shaka.
...🍪🍪🍪...
Di dalam mobil, Grace menempelkan tubuh pada lengan Segara. Lagi-lagi ia memainkan jari-jemarinya di dada bidang Segara, sesekali menempelkan jari itu pada bibir laki-laki itu. Segara menelan salivanya, tidak bereaksi, hanya diam.
“Sayang, bila kita nak bersama? Adakah awak mencintai wanita lain selain saya? Awak nampak tak minat saya langsung,” kata Grace.
“Grace, jika perlakuanku menyakitkanmu, aku minta maaf. Dan daripada kamu terus merasa tidak nyaman karena sikapku sekarang, kita bisa akhiri hubungan ini,” ungkap Segara.
Grace membulatkan mata. Ia tak percaya kedatangannya ke Indonesia akan mendapatkan kalimat ini dari mulut Segara.
“Segara, saya tak nak berpisah dengan awak. Saya cuma mahukan sedikit masa awak untuk bermalam dengan saya. Itu saja,” kata Grace lalu memeluk lengan Segara.
“Tapi aku belum bisa, Grace.”
“Kenapa awak tak boleh? Adakah saya tidak cukup menggoda? Adakah saya tidak cukup seksi untuk awak?” kata Grace sambil mengangkat dress sampai pahanya.
“Maafkan aku. Kumohon kamu menghargai keputusanku. Kita kembali sekarang!” kata Segara.
Segara lalu beranjak keluar dari mobil. Ia juga membuka pintu mobil untuk Grace. Grace mendengus kesal, wajahnya merah padam karena menahan amarah. Apa yang membuatnya kurang untuk menarik perhatian Segara? Ia sudah merasa percaya diri dengan penampilannya yang selalu mempesona. Tidak ada laki-laki yang bisa menolaknya, kecuali Segara.
...🍑🍑🍑...
bab ini sangat pendek sedikit😁
ok thax u🙏
karya mu sangat bagus thor,
ga gersang
bening²😆
berani negur segara langsung😅
tapi segara masih cuek guys😂
thx u thor 🙏