NovelToon NovelToon
Putri Palsu Sang Antagonis

Putri Palsu Sang Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:311.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Zoe Aldenia, seorang siswi berprestasi dan populer dengan sikap dingin dan acuh tak acuh, tiba-tiba terjebak ke dalam sebuah novel romantis yang sedang populer. Dalam novel ini, Zoe menemukan dirinya menjadi peran antagonis dengan nama yang sama, yaitu Zoe Aldenia, seorang putri palsu yang tidak tahu diri dan sering mencelakai protagonis wanita yang lemah lembut, sang putri asli.

Dalam cerita asli, Zoe adalah seorang gadis yang dibesarkan dalam kemewahan oleh keluarga kaya, tetapi ternyata bukan anak kandung mereka. Zoe asli sering melakukan tindakan jahat dan kejam terhadap putri asli, membuat hidupnya menjadi menderita.

Karena tak ingin berakhir tragis, Zoe memilih mengubah alur ceritanya dan mencari orang tua kandungnya.

Yuk simak kisahnya!
Yang gak suka silahkan skip! Dosa ditanggung masing-masing, yang kasih rate buruk 👊👊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menukar

Suasana rumah sakit terlihat ramai. Lampu-lampu di lorong menyala terang, terlihat para tenaga medis dan pasien maupun keluarga berlalu lalang.

Seorang pria berbadan tegap berjalan cepat di lorong lantai empat, mengenakan jas putih dokter lengkap dengan kacamata dan masker medis. Di dada jasnya tersemat name tag bertuliskan, Dr. Reno Armand.

Langkahnya terhenti di depan pintu bertuliskan Laboratorium. Matanya menyapu sekeliling dengan waspadal, terlihat sepi. Tak ada siapa pun di lantai empat itu.

Dengan satu tarikan napas, ia meraih kenop pintu. Tapi sebelum sempat membukanya, sebuah tangan menepuk bahunya dari belakang.

Pria itu tersentak, pundaknya menegang seketika.

“Dokter Reno?” suara perempuan terdengar lembut tapi penuh curiga.

Dokter itu mencoba terlihat tenang. Lalu ia perlahan berbalik sambil membuka maskernya, menampilkan senyum tipis yang dipaksakan. Terlihat keringat jatuh dari pelipis sang dokter.

“Oh … Suster Nina, ya?” sapanya ramah.

Suster Nina mengernyit heran, matanya menatap penuh tanya. “Dok, ngapain di sini? Bukannya tadi udah keluar dari ruangan ini ya, Dok? Saya baru aja lihat dokter keluar, lho.”

Pria itu mengusap tengkuknya, berpura-pura canggung. “Oh iya … Hehe, aku lupa sesuatu. Ada dokumen yang tertinggal, jadi aku balik sebentar.”

Suster Nina tampak ragu, tapi akhirnya mengangguk pelan. “Oh begitu … baiklah. Saya permisi ya, Dok.”

“Silakan,” jawabnya singkat.

Begitu langkah suster Nina menjauh dan menghilang di ujung lorong, ekspresi pria itu langsung berubah dingin. Senyum palsu lenyap, berganti sorot tajam dan penuh tujuan.

'Hampir saja!'

Ia membuka pintu laboratorium secara hati-hati dan masuk ke dalam. Suara mesin mendengung lembut di dalam ruangan. Laci demi laci ia buka, matanya bergerak cepat mencari satu nama dan akhirnya menemukannya.

“Zoe Aldenia … Zero Dallen,” gumamnya lirih. Di tangannya kini tergenggam dua berkas hasil tes DNA yang baru saja dicetak.

Ia mengeluarkan salinan hasil palsu dari dalam jasnya dan menukar dokumen yang asli. Pergerakannya cepat dan rapi. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, ia melangkah keluar dan menutup pintu rapat-rapat.

Lorong masih terlihat sepi. Tak seorang pun yang terlihat curiga. Melihat suasana masih tenang, pria itu melangkah meninggalkan ruangan itu.

Ia menuju parkiran bawah tanah, dan sesampainya di mobil hitam sedan mewah, ia duduk di kursi kemudi dan mulai membuka lapisan silikon di wajahnya. Perlahan topeng elastis itu terlepas, memperlihatkan wajah asli seorang pria asing bukan Dr. Reno.

Ia mengambil ponselnya dan menekan satu nomor.

“Semua beres. Dokumen sudah diganti.”

Lalu ia menghidupkan mesin mobil dan pergi tanpa menoleh ke belakang.

Dari balik bayangan tiang parkir, sesosok pria tinggi dengan pakaian serba hitam muncul. Matanya tajam seperti elang.

Dia adalah Dante.

Tangan kanan Ryder itu mengangkat ponselnya, suaranya rendah namun tegas.

“Tuan Muda, orangnya sudah bertindak seperti dugaan kita. Hasil tes DNA sudah diganti.”

Dari seberang, suara Ryder terdengar dingin. “Ikuti dia. Jangan sampai kehilangan jejak. Aku ingin tahu siapa yang menyuruhnya.”

“Baik, Tuan Muda.” Dante menutup telepon dan segera menyusul mobil hitam itu.

Dengan gerakan cepat dan terlatih, Dante bergerak cepat bersama assassin milik Ryder.

Ryder baru saja menutup teleponnya. Wajahnya yang sebelumnya dingin kini melunak saat menoleh ke arah Zoe yang berdiri di sampingnya.

Zoe mengangkat alis, matanya sedikit menyipit curiga. “Siapa yang nelfon?”

Ryder tersenyum tipis, memasukkan ponsel ke saku celananya. “Cuma orang iseng nawarin pinjol. Biasa, spam.”

Zoe hanya mengangguk, tak ingin memperpanjang. “Oh.”

Ryder merasa lega, karena Zoe tidak bertanya lebih padanya. Padahal yang menelfon adalah Dante. Kalau sang asisten tahu, jika dia dianggap sales pinjol, Dante pasti akan berdecak kesal.

Tapi momen tenang itu tak bertahan lama. Saat mereka berbalik, tampak Levi, Arya, Arvan, dan Dwiki berdiri tak jauh dari mereka wajah mereka masih merah padam, bukan karena malu semata, tapi campuran marah, gengsi, dan harga diri yang tercabik saat mengetahui keberadaannya tadi.

Ryder menyilangkan tangan di dada, tatapannya menekan. “Ayo. Minta maaf,” katanya dengan nada tajam. “Kalian udah nuduh Zoe tanpa bukti. Udah lihat sendiri kan kenyataannya.”

Tangan keempat pemuda itu mengepal kuat. Gigi mereka mengertak menahan emosi. Tapi mereka tahu, mereka salah. Dengan setengah hati, akhirnya mereka mengalah.

Levi menunduk sedikit. “Maaf,” katanya pelan.

“Maaf,” susul Arya, Arvan, dan Dwiki dengan suara rendah secara bersamaan.

Zoe mendengus dingin, satu alisnya terangkat.

“Minta maafnya sambil sujud,” katanya santai tapi tegas. “Sesuai perjanjian tadi.”

Empat pasang mata langsung membelalak, mata mereka menatap nyalang ke arah Zoe.

“Jangan keterlaluan lo, Zoe!” protes Arvan dengan suara meninggi.

“Lo pikir siapa berani nyuruh kita sujud?” timpal Arya dengan nada tak percaya.

“Lo mau kita malu satu sekolah?” Dwiki menatap Zoe tajam.

Zoe hanya tersenyum simpul, sama sekali tak terganggu dengan ocehan pemuda-pemuda itu.

“Lebih keterlaluan mana?” balas Zoe pelan tapi menusuk. “Kalian main tuduh aja. Bukan cuma nama gue yang kalian seret, tapi harga diri gue juga. Kalian semua rame-rame ngebentak, seolah gue pelaku padahal nggak ada bukti. Bahkan, gue masih ingat beberapa waktu lalu, kalian mencoba nyeret gue. Kalau gue gak melawan, kalian pasti sudah hukum gue seperti dulu-dulu.”

Zoe menatap satu per satu mereka dengan tenang. Beberapa ingatan Zoe terlintas, di mana setiap Alicia terluka pasti Zoe akan dihukum, meski bukan Zoe pelakunya tetap saja Zoe akan disalahkan.

“Dan soal sujud, itu bukan gue yang minta. Kalian sendiri yang janji bakal sujud kalau ternyata gue gak salah. Inget, cowok sejati itu yang dipegang ucapannya. Kalau enggak, ya kalian sama aja gak gentleman.”

Keempat pria itu saling pandang. Rahang mereka menegang, tangan mengepal. Tapi tak ada satu pun yang bicara.

Beberapa detik kemudian, perlahan-lahan mereka menunduk, membungkuk dalam.

“Maaf,” ucap mereka bersamaan, masih setengah hati.

Zoe mengangkat bahu. “Itu membungkuk, bukan sujud.”

Levi mendesis pelan, nyaris tak terdengar. “Lo bener-bener … keterlaluan.”

Tapi tak ada lagi yang bisa mereka lakukan. Gengsi mereka hancur, tapi janji tetap janji. Satu per satu akhirnya mereka menunduk, lalu berlutut, hingga benar-benar bersujud.

“Maaf .…” ucap mereka lagi, kali ini lebih tulus, meski suara mereka terdengar getir.

Jayden yang berdiri tak jauh dari mereka hanya menghela napas pelan. Ia tak ikut bersuara, hanya menatap sahabat-sahabatnya dengan diam. Ia tahu, mereka sudah kalah telak hari ini oleh Zoe dan oleh harga diri mereka sendiri.

Zoe menatap mereka sejenak, lalu melangkah pergi tanpa berkata apa-apa.

Ryder menyusulnya, sempat menoleh sejenak dan berkata, “Semoga kalian belajar dari ini.”

Lalu ia menyusul Zoe keluar dari ruang keamanan, meninggalkan empat pria yang masih tertunduk dalam diam.

1
Zakia Ulfa
zoy kerrreeen, aku suka karakter pemeran utama seperti zoy ini. bacanya bisa sampai hati, semangat thoor. tulisanmu kerrreeen
Ayu Padi
asal jgn kelamaan Zoe tuk Alicia ..lama² bisa bosen aja ko GK kelar2 ..bosan dgn drama Alicia nya bukan degn aksi mu Zoe
Zakia Ulfa
OMG Zoe cantik bangeeett/Joyful//Joyful/
V
go Zoe kmu mainnya harus cantik biar si pick me Alicia jatuh dengan cara yang paling menyakitkan dan setelah Alicia baru deh selanjutnya si pick me kedua Karina menunggu buat permainan cantik Zoe 🔥🔥🔥😒
sahabat pena
zoe keren.... ayu kak up lagi yg byk💪💪💪💕
nara 🇮🇩 🇹🇼
maaf kak ada typo kamar jadi mamar,alicia bersiaplah kehilangan dan merasakan penderitaan yg sama dengan zoe rasakan selama ini,,zoe harus ttp hati hati karena selain alicia ada stella dan karina yg juga membencimu dan menginginkan kehancuranmu,
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Makasih kak 🙏🫶
total 1 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kenapa hrs di hapus permanen Zoe pdhl simpan aja buat bukti nantinya kl diperlukan 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
YuWie
eleh zoe sok2an màu balas secara perlahan, buka aja semua kartunya..salah satunya di penjara..malah silindungi pakai dihapus cctv nya
❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈🍒⃞⃟🦅
jd zoe adalah hecker handal wahhh keren dahh ryder kau nnti sam zoe awas jantungam lhooo
❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈🍒⃞⃟🦅
kalo tau suruhan alecia trus gmn yaaa byr org2 itu pun pake tubuh hadehh di manalaha otak alecia itu
Randa Ku Depresi
crta nx bgs bngt sumpah tdi nx ngntuk jdi melek nih baca crtamu thor smpe udh jam 1 mlm msh penasaran pengen lanjut nih
yasmin
gak papa dibalasnya sedikit demi sedikit,asal up nya jgn sedikit
zylla
Kenapa, Zoe? Biarin aja Alicia ditangkep. 😮‍💨
Chauli Maulidiah
sedikit demi sedikit tp segera ya Zoe. jgn kelamaan.. lgsg tas.. tes.. sat.. set..
Zakia Ulfa
lina sih ini, kembarannya nayla
Andi Ilma Apriani
seruuuu thooorrr...lanjuuuttt
Dewiendahsetiowati
ulet bulu kepanasan
Zakia Ulfa
ayooookkk zoy, tunjukkan pesonamu
Zakia Ulfa
kerrreeeeennnn
☆⃝🦉SENJA🍒⃞⃟🦅
nah ini contoh ibu gila 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!