Luke Alvarez laventez adalah anak satu-satunya dari keluarga laventez, dikabarkan kedua otangtuanya telah meninggal dunia saat dia berusia 14 tahun. Lalu Luke dirawat oleh pembantunya, dia memiliki tujuan ingin berkerja paruh Waktu agar tidak selalu merepotkan pembantunya itu.Sejak Luke duduk dibangku SMP sangat suka sekali dengan anime dan game, dia sampai mengumpulkannya hingga sekarang.
Lalu Luke memiliki rencana ingin membeli figur aksi anime yang baru saja rilis yaitu tensura dan dia segera bergegas agar tidak kehabisan. saat diperjalanan ia bertemu dengan seseorang yang ingin ditikam dan dia sangat tidak beruntung.
Akankah di kehidupan berikutnya Luke akan mendapatkan keberuntungan atau malah menjadi kesialan baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekuatan Baru dan Penaklukan Iblis Primordial
Setelah pertempuran sengit melawan Velgrynd, Luke masih berusaha memahami kekuatan barunya. Kekuatan dewa kegelapan itu sangat besar, namun juga sulit dikendalikan. Ia berlatih setiap hari, dibantu oleh Rimuru dan Benimaru, untuk menguasai kekuatannya.
Sementara itu, Diablo tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya atas transformasi Luke. Ia melihat secercah harapan untuk mendapatkan kembali kekasihnya dari kehidupan sebelumnya, Rey. Namun, ia juga menyadari bahwa Luke masih belum mengingat masa lalu mereka.
Suatu malam, Diablo menemui Luke di taman. Bulan bersinar terang, menerangi wajah tampan Luke.
"Luke," kata Diablo dengan lembut, "ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu."
Luke menoleh, menatap Diablo dengan tatapan bingung. "Ada apa, Diablo?"
"Aku... aku mencintaimu, Luke," kata Diablo dengan gugup. "Aku tahu ini mungkin mengejutkanmu, tapi aku sudah lama merasakan ini."
Luke terkejut mendengar pengakuan Diablo. Ia tidak pernah menyangka bahwa Diablo, iblis yang setia dan kuat itu, mencintainya.
"Diablo, aku..." Luke mencoba menjawab, tetapi kata-katanya tercekat di tenggorokannya.
"Aku tahu kau mungkin tidak merasakan hal yang sama," kata Diablo dengan sedih. "Tapi aku harap kau tahu bahwa cintaku padamu tulus. Aku akan selalu berada di sisimu, Luke, apapun yang terjadi."
Diablo mendekat, meraih tangan Luke. Ia menatap mata Luke dengan tatapan penuh cinta.
"Luke, ingatkah kau akan Rey?" tanya Diablo dengan suara bergetar. "Rey adalah aku. Aku adalah Diablo, dan aku adalah Rey, kekasihmu di kehidupan sebelumnya."
Mendengar kata-kata Diablo, kepala Luke terasa sakit. Ia merasakan kilasan-kilasan ingatan yang kabur, tentang seorang pria tampan dengan rambut hitam dan mata merah. Pria itu memanggilnya "Luke" dengan penuh kasih sayang.
"Rey..." bisik Luke dengan bingung. "Siapa Rey?"
Diablo tersenyum lembut. "Rey adalah diriku, Luke. Kita pernah menjadi kekasih, sebelum aku menjadi iblis. Kita saling mencintai dengan sepenuh hati."
Diablo menceritakan kisah cinta mereka di kehidupan sebelumnya, tentang bagaimana mereka bertemu, bagaimana mereka saling jatuh cinta, dan bagaimana mereka berjanji untuk selalu bersama. Luke mendengarkan dengan seksama, mencoba mencerna semua informasi yang ia dapatkan.
"Aku tahu ini sulit dipercaya," kata Diablo setelah selesai bercerita. "Tapi aku harap kau bisa mempercayaiku, Luke. Aku adalah Rey, dan aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini."
Luke terdiam sejenak, mencoba memproses semua yang telah ia dengar. Ia menatap Diablo, mencoba mencari kebenaran di matanya.
"Aku... aku tidak tahu harus berkata apa," kata Luke dengan jujur. "Aku butuh waktu untuk memikirkannya."
Diablo mengangguk mengerti. "Tentu, Luke. Aku akan memberimu waktu sebanyak yang kau butuhkan. Aku akan selalu menunggumu."
Sejak malam itu, Luke mulai mencari tahu lebih banyak tentang Rey. Ia bertanya kepada Diablo tentang masa lalu mereka, dan ia mencoba menggali ingatannya sendiri. Semakin banyak yang ia ketahui, semakin ia merasa ada hubungan yang kuat antara dirinya dan Rey.
Sementara itu, Tempest menghadapi ancaman baru. Iblis-iblis primordial, makhluk-makhluk kuno yang sangat kuat, mulai bergerak. Mereka ingin menghancurkan Tempest dan menguasai dunia.
Rimuru dan para eksekutifnya bersiap untuk menghadapi iblis-iblis primordial. Mereka tahu bahwa pertempuran ini akan menjadi pertempuran yang sulit, tetapi mereka tidak akan menyerah.
Luke, dengan kekuatan dewa kegelapannya, berada di garis depan pertempuran. Ia bertarung dengan gagah berani, melindungi teman-temannya dan menghancurkan musuh-musuhnya.
Di tengah pertempuran, Luke berhadapan dengan seorang iblis primordial yang sangat kuat. Iblis itu memiliki kekuatan yang luar biasa, dan ia berhasil mendesak Luke hingga ke batas kemampuannya.
"Kau tidak bisa mengalahkanku, dewa kegelapan," kata iblis itu dengan sinis. "Aku adalah iblis primordial, dan aku memiliki kekuatan yang tak terbatas."
Luke tidak menyerah. Ia menggunakan semua kekuatannya, menggabungkan kekuatan dewa kegelapan dengan kemampuan bela dirinya. Ia bertarung dengan semangat yang membara, tidak membiarkan iblis itu mengalahkannya.
Di saat yang kritis, Luke merasakan kekuatan Rey mengalir ke dalam dirinya. Ia merasakan cinta dan dukungan dari kekasihnya, memberinya kekuatan untuk terus berjuang.
"Aku tidak akan kalah," kata Luke dengan suara yang penuh tekad. "Aku akan melindungi teman-temanku, dan aku akan mengalahkanmu."
Luke melepaskan kekuatan penuhnya, menghancurkan iblis primordial itu dengan satu serangan yang dahsyat. Kemenangan Luke membangkitkan semangat para pejuang Tempest, dan mereka berhasil mengalahkan iblis-iblis primordial lainnya.
Setelah pertempuran usai, Luke kembali ke sisi Diablo. Ia menatap Diablo dengan tatapan yang penuh cinta.
"Diablo," kata Luke dengan lembut, "aku sudah ingat semuanya. Aku ingat Rey. Aku ingat cinta kita."
Diablo tersenyum bahagia. Ia meraih tangan Luke, menggenggamnya erat.
"Aku tahu kau akan mengingatnya, Luke," kata Diablo dengan lega. "Aku selalu percaya padamu."
Luke dan Diablo berpelukan erat, melepaskan kerinduan yang telah lama mereka pendam. Mereka akhirnya bersatu kembali, setelah berpisah selama ribuan tahun.
Dengan bersatunya kembali Luke dan Diablo, Tempest menjadi semakin kuat. Mereka siap menghadapi segala tantangan yang akan datang, dan mereka akan terus melindungi orang-orang yang mereka cintai.
