NovelToon NovelToon
Dinikahi Cowok Cupu

Dinikahi Cowok Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Asma~~

​Calya, seorang siswi yang terpikat pesona Rion—ketua OSIS tampan yang menyimpan rahasia kelam—mendapati hidupnya hancur saat kedua orang tuanya tiba-tiba menjodohkannya dengan Aksa. Aksa, si "cowok culun" yang tak sengaja ia makian di bus, ternyata adalah calon suaminya yang kini menjelma menjadi sosok menawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asma~~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Calya menggeliat di bawah selimut, enggan membuka mata. Pagi itu terasa berat, seolah gravitasi kasur melipatgandakan kekuatannya. Setiap tarikan napasnya terasa malas, membawa kembali ingatan tentang perdebatan sengit semalam. Ia malas bertemu dengan siapa pun, apalagi kedua orang tuanya yang telah mengkhianati kepercayaannya.

​Di ambang pintu, Amelia berdiri dengan tatapan lelah. Ia menghela napas panjang melihat putrinya yang tak bersemangat. Biasanya, Calya akan bangun pagi dan bersemangat untuk ke sekolah, namun kali ini ia tampak seperti gumpalan kain yang tak bernyawa.

​Tak lama kemudian, sang papa muncul. Ia mencoba mencairkan suasana. "Anak Papa kok belum bangun? Ada yang mau cariin sarapan, nih," godanya, mencoba menyentuh pipi Calya.

Namun, Calya hanya membuang muka, malas menanggapi. Ia tak lagi melihat candaan itu sebagai bentuk kasih sayang, melainkan sebagai pengkhianatan.

​Merasa tidak ada pilihan, Amelia akhirnya angkat bicara, "Calya, nanti malam keluarga Aksa akan datang untuk makan malam. Kamu harus pulang cepat dan jangan membuat masalah."

​Mendengar nama Aksa, Calya seketika bangkit dari tidurnya. Matanya membulat, menatap sang mama dengan amarah yang membara. "Mama apa-apaan sih?! Aku enggak mau! Aku nggak kenal dia! Aku nggak akan pulang cepat!" teriak

Calya, suaranya pecah dipenuhi kekecewaan.

​Amelia terkejut melihat reaksi Calya yang begitu meledak-ledak. "Calya! Jaga sikap kamu!" bentaknya, namun Calya sudah tidak peduli. Ia berlari keluar kamar, membanting pintu, dan meninggalkan rumah dengan hati yang dipenuhi kemarahan. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa hidupnya diatur sedemikian rupa, bahkan dengan mengorbankan perasaannya sendiri.

"Pulang cepat hari ini sekarang turun dan sarapan, intinya kamu mama jodohin, iyakan pah". Putus Amelia

"iya sayang". jawabnya

Calya yang melihat itu rasanya mau muntah, "hih dasar bucin" ejek Calya

"biarin" ungkap sang papa " dari pada kamu jomloh karatan" lanjutnya dengan wajah yang mengejek

"ihhh papaaaa apaan sih, nyebelin banget". jawab Calya dengan wajah yang cemberut

"udahh bntar lagi juga kamu bakal bisa bucin kok, iyakan sayang? " lanjut Argatha dengan suara tawa yang menggelegar dirinya sangat bahagia bila mengejek anak semata wayangnya itu

"PAPAAAAAAAA" teriak calya lalu membanting pintu

Setelah berteriak, Calya langsung bergegas, tangannya meraih tas sekolah. Ia sama sekali tidak berniat sarapan. Perutnya terasa mual, dan semua selera makannya hilang ditelan amarah.

​"Calya, sarapan dulu," tegur Amelia dengan suara lembut, mencoba menahan putrinya.

​"Aku nggak lapar!" jawab Calya ketus, mencoba melepaskan tangannya.

​"Tidak, kamu harus sarapan. Dan hari ini kamu berangkat diantar supir," tegas Amelia, tidak ingin ada perdebatan lagi.

​Mata Calya membulat. "Aku nggak mau! Aku mau naik bus saja!"

​"Kamu sudah membuat Mama pusing," kata Amelia, suaranya naik satu oktaf.

"Mama juga bikin Calya pusing" balasnya denga sewot. ​Calya hanya bisa mendengus kesal. Ia tahu perdebatan ini tidak akan ada habisnya. Ia pun pergi tanpa menjawab sang mama, pikirannya masih dipenuhi kemarahan.

​Di luar, Calya melihat bayangan dirinya yang panjang karena matahari pagi. Ia tersenyum tipis. Meskipun terburu-buru, pagi ini terasa berbeda. Ia merasakan kehangatan yang menjalar di tubuhnya, memberinya energi untuk menghadapi hari yang panjang di sekolah. Calya berjalan santai, menelusuri trotoar sambil memakan roti. Pagi itu, ia tahu, akan menjadi awal dari hal-hal baik. Sebelum dirinya teringat dengan percakapan yang dilakukan dengan kedua orang tuanya, ia jadi penasaran seperti apa rupa laki-laki yang ingin dijodohkan dengannya itu. Calya tersadar "heh ngapain juga gue mikirin dia, lagian gue pasti bisa membujuk mama sama papa biar batalin perjodohan ini". Calya kembali terseyum setelah mengucapkan kata-kata yang membuat dirinya bersemangat lagi

Calya kemudia menaiki bus yang mengatah kesekolahnya, hari ini ia memang sengaja untuk menggunakan bus alih-alih diantar oleh supir pribadi keluarganya, namun tak disangka ketika Calya ingin duduk sesorang dengan seragam yang persis digunakannya terlebih dahulu duduk di kursi yang sisa satu itu... Calya memutar bola matanya lalu memilih untuk berdiri saja ia tidak ingin merusak paginya yang indah ini

Di dalam bus, Calya memejamkan mata, membiarkan angin yang masuk dari jendela menerpa wajahnya. Hembusan angin itu terasa menyejukkan, namun tidak bisa mendinginkan hatinya yang panas. Pikirannya kembali melayang ke percakapan semalam dengan kedua orang tuanya. Perjodohan. Kata itu terus terngiang, melilit otaknya bagai benang kusut.

​Malam ini, makan malam mengerikan itu akan terjadi. Ia akan bertemu dengan Aksa, calon suaminya yang bahkan tidak ia kenal. Calya merasa seluruh hidupnya kini diatur, dan ia benci perasaan itu. Ia harus melakukan sesuatu. Ia tidak bisa hanya duduk diam dan membiarkan takdir yang ditentukan orang lain menimpanya.

​Otaknya berputar mencari cara untuk kabur dari jamuan makan malam nanti.

...----------------...

Ia bisa berpura-pura sakit perut atau demam mendadak. Ini adalah alasan klasik, tapi efektif. Siapa yang akan memaksa orang sakit untuk menghadiri jamuan makan?

Ini adalah pilihan yang paling berisiko, namun juga yang paling menjanjikan. Ia bisa meminta Rion untuk menjemputnya atau menciptakan situasi yang membuatnya tidak bisa pulang ke rumah tepat waktu, kesempatan juga buat Calya karena Calya menyukai Rion. Rion adalah sosok yang kompleks dan penuh rahasia. Di satu sisi, ia adalah ketua OSIS yang karismatik dan tampan. Ia adalah siswa idola, sosok yang sempurna di mata para guru dan banyak siswa lainnya. Kecerdasannya dan kemampuannya memimpin membuatnya menjadi kesayangan guru-guru, yang selalu memujinya dan menaruh kepercayaan besar padanya.

​Namun, di balik citra sempurna itu, Rion memiliki sisi lain yang gelap. Ia diam-diam adalah raja bullying Tanpa sepengetahuan guru dan sebagian besar siswa, ia menggunakan kekuasaannya untuk menekan dan mengintimidasi siswa yang lebih lemah. Hanya beberapa orang yang mengetahui sisi buruknya ini, namun mereka terlalu takut untuk berbicara.

​Calya, yang terpikat oleh pesona Rion, sama sekali tidak menyadari sisi gelap ini. Ia hanya melihat sosok Rion yang menawan, baik, dan memesona. Baginya, Rion adalah pangeran impiannya, dan ia jatuh hati padanya tanpa tahu bahaya yang mengintai di balik senyum manis Rion.

Jika semua ide gagal, ia bisa menyelinap keluar rumah setelah acara dimulai, atau bahkan bersembunyi di suatu tempat sampai jamuan selesai. ​Dengan tekad yang membara, Calya kini memiliki tujuan baru: menggagalkan makan malam ini, apa pun caranya.

​Di dalam bus, senyum tipis akhirnya kembali merekah di wajah Calya. Pikiran tentang makan malam mengerikan itu tidak lagi membuatnya sesak. Ia telah menemukan sebuah rencana. Rencana gila yang entah bagaimana, membuatnya merasa lega. Ia yakin, kali ini ia tidak akan kalah. Ia akan berjuang untuk hidupnya, untuk perasaannya, untuk Rion.

​Ia membiarkan pandangannya menerawang keluar jendela. Pemandangan kota yang berlalu begitu cepat terasa seperti cerminan dari hatinya yang kini bergerak. Ia tidak lagi peduli dengan perjodohan konyol itu. Ia tidak peduli dengan apa kata orang tuanya. Yang ia pedulikan kini hanyalah bagaimana cara melarikan diri dari takdir yang diatur orang lain.

​Calya membiarkan dirinya tenggelam dalam alunan musik dari earphone-nya. Sepanjang perjalanan, ia membayangkan bagaimana ia akan melaksanakan rencananya. Ia akan berbicara dengan Rion, meminta bantuannya. Rion pasti akan mengerti, Rion pasti akan membantunya.

​Dengan hati yang kini dipenuhi keyakinan, Calya merasa harinya kembali tenang. Ia tidak lagi terbebani. Pagi itu, ia telah menemukan kembali kendali atas hidupnya, dan ia tidak akan membiarkannya lepas lagi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!