NovelToon NovelToon
My Man

My Man

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Obsesi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Elizabeth bukanlah gadis yang anggun. Apa pun yang dilakukannya selalu mengikuti kata hati dan pikirannya, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya. Dan ya, akibat ulahnya itu, ia harus berurusan dengan Altezza Pamungkas—pria dengan sejuta pesona.

Meski tampan dan dipuja banyak wanita, Elizabeth sama sekali tidak tertarik pada Altezza. Sayangnya, pria itu selalu memiliki seribu cara agar membuat Elizabeth selalu berada dalam genggamannya.

"Aku hanya ingin berkenalan dengannya, kenapa tidak boleh?"

"Karena kamu adalah milikku, Elizabeth."

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Elizabeth diam menunduk, tangannya saling bertaut, gugup. Dia duduk di samping Altezza, sedangkan para orang tua berada di sofa lainnya, mereka seperti sedang disidang sekarang.

"Kalian harus menikah."

Elizabeth mengangkat wajahnya saat mendengar ucapan Ergino, tegas dan tidak bisa dibantah. Kalau sudah Ergino yang bicara, Eliza tidak berani membantah.

"Papa ...," lirih Eliza seraya menatap Austin yang menatapnya dengan datar dan baru kali ini Eliza melihat tatapan seperti itu dari Austin.

"Saya tidak menolak, ini demi kebaikan keluarga kita," ujar Austin menanggapi ucapan Ergino.

Detik itu juga dada Eliza rasanya seperti dihantam baru besar, sesak sekali, matanya berkaca-kaca menahan tangis. Demi apapun, dia tidak ingin menikah sekarang. Umurnya masih terbilang muda, Eliza masih ingin menikmati uang hasil kerjanya untuk berfoya-foya, menikmati masa muda sebelum benar-benar menjadi orang tua nantinya. Tapi, apa? Semua rencananya seketika pupus. Andai dia tau hal ini akan terjadi, Eliza tidak akan menawarkan makan malam untuk Altezza.

"Baiklah, setidaknya bulan depan Eliza dan Altezza menikah. Tapi, nanti saya akan mencari tanggal yang pas untuk pernikahan mereka berdua," ujar Ergino yang diangguki oleh Geisha dan Austin.

Sedangkan Pradipta dan Katya hanya menyimak saja, mereka tidak menambah atau membantah. Lagi pula semuanya demi kebaikan Altezza dan Eliza, serta menjaga nama baik keluarga mereka.

Eliza melirik Altezza yang sedari tadi hanya diam. Tangannya terulur mencubit lengan keras itu hingga membuat sang empu menoleh datar.

"Katakan sesuatu," bisik Eliza. "Aku tidak mau menikah," lanjutnya dengan mata yang kian berair.

Eliza benar-benar berharap Altezza akan membantah atau paling tidak dia bersuara dan menyangkal tuduhan bahwa mereka telah melakukan hal senonoh. Tapi, sepertinya Eliza salah karena telah berharap pada pria di sampingnya ini. Altezza bahkan tidak menanggapi ucapannya dan malah duduk santai sambil menikmati kopi.

"Tuhan .. tolong bawa aku pergi! Aku tidak mau menikah dengan pria ini!" batin Eliza berteriak.

"Dan untuk kalian berdua, jangan sampai melakukan hal itu lagi sebelum kalian menikah. Mengerti?" Suara Ergino menginterupsi.

Altezza mengangguk singkat, sedangkan Eliza hanya menunduk, tidak mengangguk ataupun bersuara.

Asteria dan Geisha juga tidak ingin ikut campur. Mereka berpikir jika keputusan suami mereka berdua sudah sangat pas. Sebelum berita aneh-aneh bermunculan, lebih baik Altezza dan Eliza segera dinikahkan. Demi nama baik keluarga.

Karena sudah kepalang muak, Eliza beranjak berdiri, membuat semua orang menatapnya.

"Aku ingin ke kamar mandi sebentar," ucap Eliza tanpa mengangkat kepalanya. Lalu, tanpa menunggu tanggapan dari mereka, Eliza langsung pergi dari sana.

Pradipta menatap istrinya lalu berbisik, "Ikuti dia."

Katya mengangguk patuh, sebelum beranjak, dia lebih dulu berpamitan dengan yang lain.

Altezza tersenyum miring, sangat tipis. Lidahnya menari-nari di dalam rongga mulut, ekspresi nya tenang, namun, sebenarnya dia sedang senang. Pria itu benar-benar mahir menahan segala ekspresi agar tidak berlebihan.

"Kelinci sudah terperangkap," batinnya penuh arti.

****

Sepulang dari kantor, Eliza langsung mengurung diri di dalam kamar. Dia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang tanpa mengganti baju lebih dulu. Pikirannya kacau, hatinya sangat gundah. Berulang kali dia mencoba mengabaikan apa yang ada di pikirannya, tapi semuanya hanya sia-sia. Eliza muak, ingin menangis, namun itu tidak dapat menyelesaikan masalah.

Menikah di usia 25 tahun? Bahkan Eliza belum menikmati liburan ke luar negeri bersama teman-temannya. Sialnya lagi, pria yang akan dinikahkan dengannya adalah bosnya sendiri.

Masa lalu percintaan Elizabeth membuatnya trauma untuk membuka hati kembali. Ya meskipun dia kadang suka melihat pria tampan, tapi itu semua hanya sebatas kagum. Baru beberapa bulan lalu dia ditinggal nikah, dan sekarang, dia yang akan menikah.

Bagi Eliza, menikah itu adalah sesuatu yang berat, apalagi jika menikah dengan orang yang tidak kita cintai. Arhan, dulu dia sangat berharap bisa menjalin rumah tangga bersama pria itu, nyatanya, Tuhan tidak mengabulkan harapannya. Konyol memang. Dijadikan selingkuhan dan dia malah berharap lebih.

Tok tok tok. Terdengar pintu diketuk, tapi Eliza tidak bergerak dari tempatnya.

Tak lama dari itu, pintu terbuka lalu ditutup lagi. Eliza bisa mendengar langkah kaki yang mendekat.

"Nanti aku akan makan," ujar Eliza, dia mengira itu adalah Geisha, padahal bukan.

Yang datang adalah Radikta, sepupu Eliza. Sebenarnya dia memang sudah kembali ke luar kota, tapi dia datang lagi karena mendengar kabar jika Eliza akan menikah. Radikta juga sudah mendengarkan cerita dari Sadipta. Itulah yang membuat Radikta datang lagi ke sini, dia khawatir Eliza akan sedih dan overthinking. Dan sepertinya, tebakannya benar.

"Mau es krim? Aku beli satu ember," ujarnya membuat Eliza seketika mengangkat wajah.

"Bukannya kamu sudah pulang ke luar kota?" tanya Eliza sedikit terkejut. Dia pun beranjak duduk, matanya terus mengawasi Radikta yang berjalan menuju balkon untuk menutup pintu.

"Demi tuan putri aku datang lagi," balas Radikta sedikit mencibir.

"Khusus hari ini, ah tidak, besok juga, aku akan membelikan apapun yang kamu mau. Tapi jangan mahal-mahal," lanjutnya sambil duduk di sofa yang ada di kamar Elizabeth.

Elizabeth langsung tersenyum lebar, dia melompat turun dari ranjang dan duduk di samping Radikta.

"Benarkah?! Apapun itu?!"

Radikta mengangguk. "Nanti malam, mau berkeliling taman? Biasanya di sana banyak penjual jajanan," katanya.

Eliza mengangguk antusias. "Mau!"

Seketika mood Eliza membaik. Tentu dia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Kapan lagi Radikta mengeluarkan uangnya dengan cuma-cuma?

"Makanlah." Radikta memberikan sendok makan pada Eliza. Dia memang membeli es krim satu ember dengan 3 rasa di dalamnya.

"Terima kasih!" ucap Elizabeth dengan senyum mengembang.

Radikta tersenyum tipis, dia mengacak-ngacak rambut Elizabeth dengan gemas.

"Kalau ada masalah, langsung hubungi aku. Aku akan datang seperti super hero untukmu," ujar Radikta.

Elizabeth mengangguk. "Jangan lupa membawa jajanan yang banyak!"

Radikta terkekeh mendengarnya. Saat ini, ia benar-benar menjadi seorang kakak untuk Elizabeth. Biarlah nanti saja mereka kejar-kejaran seperti kucing dan tikus.

****

"Baskara, pesankan dua chip kecil seperti waktu itu."

"Baik, Pak."

"Saya minta secepatnya," tekan Altezza.

"Baik!"

Setelah mendengar jawaban Baskara, Altezza langsung mematikan sambungannya. Dia tersenyum tips sembari menatap langit malam dari balkon kamar.

"Oh bunny ...," gumamnya dengan tatapan begitu dalam.

Hanya dia dan Tuhan yang tau isi pikirannya. Altezza itu sulit ditebak. Sikapnya terlalu kaku dan membuat orang-orang mengira jika dia bodo amat, padahal aslinya Altezza memiliki sejuta cara yang ada di benaknya.

Bohong kalau dia biasa saja saat tau akan dinikahkan dengan Elizabeth. Altezza selalu kepikiran dan cukup mengganggu konsentrasi nya. Altezza dan Elizabeth memang sama-sama memikirkan tentang hal ini. Tapi, tentu saja pemikiran mereka berbeda.

Elizabeth memikirkan bagaimana caranya membatalkan pernikahan tersebut, sedangkan Altezza memikirkan cara agar pernikahan mereka cepat di laksanakan. Benar-benar bertolak belakang.

Bersambung...

1
Marnala Rotua
keren ceritanya
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣berkah buat Al 🤣🤣🤣🤣
yourheart
kawal sampe nikahhh🤭🤭
yourheart
luar biasa
vj'z tri
🏃🏃🏃🏃🏃🏃 kaborrrrr 🤣🤣🤣
vj'z tri
semalam aku mimpii mimpi buruk sekali ku takut berakibat buruk pula bagi nya ,kekasih ku tercinta yang kini di depan mata asekkk 💃💃💃
vj'z tri
walaupun sedikit kan judul nya tetap terpesona aku Ter pesona memandang memandang wajah mu yang ganteng 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dyarryy
mumpung hari senin, yuk vote dulu🥰🥰
vj'z tri
jangan menilai dari cover nya pak bos 🤭🤭🤭
vj'z tri
byar koe ndok 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 gak boleh bawa contekan kah 🤗🤗🤗
vj'z tri
😅😅😅😅😅😅😅😅😅sabar sabar sabar
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aku hadir Thor bpembukaan yang kocak
yourheart
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!