Kebangkitan Anak Yang Tertukar

Sementara di tempat lain, tepatnya di kamar Olivia pintu di dobrak dengan keras oleh tuan Wang. Seketika menyeruak aroma dupa yang menyengat.

"Olivia! apa yang kau lakukan?!" Teriak ayahnya.

Begitu pintu telah terbuka, dengan cepat ibunya langsung mematikan kamera yang ada di dekat kasur mereka. Karena memang Olivia sengaja merekam, apa yang akan terjadi dengan dia dan Jonas. Tetapi dia tidak menyangka bahwa ada yang membajak videonya dan melakukan siaran langsung.

Seketika Olivia tersentak dan memperhatikan orang-orang di sekitar. Dia sedikit merasa linglung.

"Ayah, ibu. Mengapa kalian di sini?" Tanyanya sedikit bingung. Bagaimana orang tuanya tahu rencananya.

Tetapi dia tidak merasa malu sedikitpun, karena dia mengira yang tidur bersamanya adalah Jonas.

Ibunya langsung membuka tirai dan jendela, agar udara berganti. Karena ruangan itu sangat pengap dengan aroma dupa dan percintaan. Membuat orang mual jika berlama-lama di sana.

Sedangkan pelayan pria itu merasa silau karena cahaya lampu yang menyala terang. Dia mengucek matanya.

"Eh, ada apa ini?" Suaranya yang serak mengangetkan Olivia. Karena suara itu tidak dia kenal.

"Hei, siapa kau?!" Olivia kaget.

Ternyata orang yang tidur dengannya bukanlah Jonas. Dia hendak marah, tapi tiba-tiba...

Byurr...

Dengan keras air dingin membasahi mereka. Dia langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, agar dia bisa merasa lebih hangat.

Ternyata ayahnya sangat jengkel dengan tingkah Olivia tadi. Yang merasa tidak ada rasa malu sedikitpun, di saat ayah dan ibunya melihat dia tanpa benang sehelai pun di tubuhnya.

"Olivia! Apa kau sudah gila?! Mengapa kau membuat vidio bersama lelaki yang tidak jelas ini?!" Teriak ayahnya lagi.

Barulah saat ini Olivia merasa takut, dia tidak menyangka bahwa yang tidur dengannya adalah orang asing.

"Aku di paksa oleh putri anda." Ucap pria itu seraya turun dari kasur dan mulai memakai pakaiannya dengan enteng.

Awalnya ayahnya hendak meninju pria itu. Tetapi mendengar perkataannya yang mengatakan bahwa Olivia memaksanya. Dia hanya bisa mengepalkan tangannya dengan keras.

"Memaksa? Kapan aku memaksamu?!" Olivia menjadi lebih bingung lagi. Ketika melihat pakaian pria itu adalah seragam pelayan hotel ini.

"Tentu saja anda memaksa saya. Tadi anda membayar saya untuk membawa tuan Jonas ke kamar ini. Tapi dia tidak mau tidur bersamamu, dan kamu memaksaku sebagai gantinya.." Pria itu menjelaskan. Karena tadi malam, dia yang masih sadar. Tetapi, setelah menghirup dupa itu dan rangsangan dari tangan Olivia membuat dia melayani wanita itu.

"Apa..?! Olivia...! Kamu hendak menjebak Jonas?! Bagaimana kalau dia tahu kejadian yang sebenarnya. Keluarga Robert tidak akan membiarkan keluarga Wang berkembang di kemudian hari...!" Kali ini ibunya yang marah.

Tentu saja, jika seluruh keluarga Robert mengetahui tentang hal ini. Nyonya tua Robert tidak akan tinggal diam.

"Cepat pakai bajumu!" Bentak ayahnya kembali. Dia merasa sial masih mempertahankan anak palsunya ini.

"Baik ayah.." Ucapnya dengan raut sesedih mungkin.

Sementara tuan Wang pergi keluar, setelah pelayan pria itu juga keluar. Dia tidak berniat mencegahnya pergi, karena sekalipun memintanya bertanggung jawab terhadap Olivia. Dia adalah pria yang tidak memiliki kekuatan apapun untuk membantu keluarga mereka. Justru malah akan jadi benalu di keluarga Wang nantinya.

Tuan Wang sangat emosi. Seandainya tidak ada orang yang melihat kelakuan Olivia. Mungkin dia bisa menutupi dan mencarikan jodoh dari kalangan atas. Tapi, vidio siaran langsung sudah di lihat oleh semua orang dia aula hotel tadi.

Setelah Olivia selesai berpakaian. Ibunya menyeretnya keluar dari kamar hotel itu. Mereka berencana kembali kekediaman Wang.

Sementara ketiga kakaknya menunggu di luar sedari tadi. Karena ketika di dobrak, mereka melihat Olivia telanjang. Sehingga mereka berbalik dan menunggu di luar koridor.

Pengawal Nick dan Rey yang berjaga di luar pintu kamar, melihat semua kejadian itu. Karena kamar Jonas tidak jauh dengan kamar Olivia. Sampai mereka meninggalkan kamar hotel itu, pengawal itu selalu mengawasi dengan sudut matanya.

Walaupun dia tidak bergerak. Tapi matanya, di balik kaca mata hitam terus mengawasi.

Setelah sepi, salah satu pengawal itu masuk ke dalam kamar Jonas. Dimana Daniella beserta Rey dan Nick sedang bersantai, sambil menunggu Jonas sadar.

"Eehhkk..." Tiba-tiba suara erangan terdengar dari atas tempat tidur.