Juanda Mahessa, 32 tahun, wajah tampan, dingin, tertutup serta kejam. ia adalah CEO muda Mahessa grup sekaligus pewaris tunggal. Prestasi yang luar biasa dan reputasi tanpa cela, membuatnya menjadi panutan dikalangan pebisnis dan wanita kalangan atas. Atas desakan sang kakek Solmon Mahessa yang mengharuskan juanda untuk segera menikah sebelum diusianya yang ke 32 tahun.
" Menikahlah dengan ku " kata Juanda, suaranya tenang namun penuh penekanan
" Apa kau mabuk? " Arumi Calista
" Aku serius, aku akan memberi mu uang 20 juta per bulan nya. kau hanya perlu menikah dengan ku " juanda Mahessa
Arumi tau ini gila, tapi ketika pilihan antara bertahan dalam kemiskinan atau mengambil kesempatan gila ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lembayung pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ban 25
Pagi ini arumi akan melakukan interview di kantor nya juanda. Namun ia sama sekali tak tau menau kalau tempat itu adalah tempat yang sama dulu pernah ia menjadi seorang office girl. Dan terlebih parah nya lagi, arumi tidak pernah tau kalau tempat kerja nya dulu dengan yang sekarang adalah kepunyaan satu orang yang sama, yaitu juanda mahesa.
Tepat berdiri di depan pintu kantor, langkah kaki nya tercekat.
"Bukan kah ini kantor yang sama saat dulu aku pernah menjadi office girl" oceh nya menilik pak security yang ternyata masih sama orang nya
"Ah... bodo ah. Mau dimana pun, yang penting sekarang aku bisa kerja. Bodo amat"
Dengan percaya diri, arumi melangkah masuk kedalam dan menuju bagian resepsionis. karena ia memang tak tahu dimana tempat untuk melakukan interview
"Pagi mbak, saya mau melakukan interview, boleh tau dimana ruangan nya" tanya arumi ramah kepada bagian resepsionis
"Oh itu mbak belok sebelah kanan, nanti ada orang lain juga yang akan ikut interview" jawab pekerja itu
"Ok makasih ya mbak"
"Iya mbak sama-sama"
Dan disaat yang sama, juanda masuk ke dalam kantor nya, semua staf dan pegawai kantor sedikit menunduk kan kepala menghormati nya
Namun arumi berada tiga meter di depan nya
"Wah... ternyata banyak juga yang akan melakukan interview. Aku kira cuma aku saja" oceh nya lalu duduk bersama yang lainnya
Arumi duduk bercampur dengan semua calon peserta. Sedikit banyak nya ia menyapa mereka dan bertukar cerita sembari menunggu panggilan.
"Eh, katanya interview ini akan di pimpin langsung sama bos perusahaan ini" bisik-bisik dari salah satu calon
"Iya, aku juga dengar nya gitu sih. Tau nggak kalian, kata nya lagi bos perusahaan ini sangat tampan, gagah lagi. UM... andai nya aku bisa jadi istri nya, pasti akan bahagia" sahut peserta yang lainnya lagi berkhayal
"Yei... mimpi aja terus kamu. Mana mungkin lah dia mau sama orang seperti kita-kita ini" sahut yang lainnya juga
Sementara arumi hanya diam dan mendengar kan semua ocehan meraka
Satu demi satu mereka di panggil ke dalam untuk melakukan interview yang langsung di lakukan oleh bos perusahaan tersebut. Hingga tiba lah giliran arumi di panggil
"Arumi Calista" panggiil si pesuruh
"Iya saya"
Dan arumi pun masuk ke dalam, lalu ia dipersilahkan duduk guna melakukan tanya jawab. saat ini juanda sedang melihat berkas-berkas yang tadi. ia tak tua kalau arumi ada di depan matanya
"Arumi Calista" ucap salah satu dari tim interview
Mendengar nama arumi disebutkan, juanda langsung menatap nya begitu juga dengan arumi. Spontan Juan berdiri
"Arumi" gumam nya dalam hati
"Juanda..... jadi dia bos perusahaan ini. Mengapa dulu aku tidak tau sama sekali" gumam arumi pula
"Nyonya arumi telah kembali. Apakah akan ada keributan nantinya" gumam ardi pula saat melihat arumi
"Apakah anda tau tujuan anda da---"
Kalimat yang disebut kan oleh salah seorang dari tim interview terpaksa harus berhenti, karena ia melihat juanda berjalan mendekati arumi
"Mau apa dia kemari. Jangan, jangan sampai dia menghampiri ku. Bisa-bisa kau gagal interview nanti" gumam arumi mengerutkan kening
Tepat di depan arumi, juanda berdiri. Dan akhirnya arumi pun terpaksa berdiri.
"Arumi" ucap juanda langsung memeluk erat tubuh yang selama ini ia rindu kan.
Semua orang yang ada di dalam ruangan itu, menyaksikan semua kejadian itu.
"Akhirnya....mereka bersatu lagi setelah sekian tahun berpisah" gumam ardi tersenyum bahagia menyaksikan kedua majikan nya telah bersatu kembali.
Dan bisik-bisik pun terdengar dari mulut mereka masing-masing. Namun juanda tak memperdulikan itu semua. Bagi nya, arumi adalah prioritas utama nya saat ini.
Arumi tak berbicara sepatah kata pun saat juanda memeluk nya. Tak bisa di pungkiri, bahwa diri nya pun sangat merindukan nya. Dengan tiba-tiba arumi membalas pelukan juanda. Tangan nya memeluk erat suami yang pernah ia tinggal kan, meskipun itu hanya lah suami di atas kertas. Namun perasaan nya tulus terhadap juanda. Begitu juga sebaliknya
Semua mata yang ada di ruangan itu melotot sempurna saat arumi membalas pelukan juanda.
Ada yang menutup mulutnya dengan tangan. Ada juga yang merasa terharu. Namun beda dengan Ardi, dia tersenyum bahagia
"Semoga tuan dan nyonya bisa hidup bahagia selamanya" gumam nya
Ardi tau betul bagaimana perjuangan juanda saat arumi pergi meninggalkan nya dulu.
Setelah puas berpelukan, Juan melepaskan nya. Menyeka air mata yang jatuh di pipi arumi sambil tersenyum
"Aku senang akhirnya kau kembali" ucap nya untuk yang pertama setelah sekian tahun lamanya berpisah
Arumi hanya menatap nya tanpa bicara
Lalu juanda berdiri di samping arumi sembari memeluk pundak nya dan berkata kepada semua orang yang ada di ruangan tersebut
"Dia adalah arumi istri sah saya yang telah lama menghilang. Dan kini dia kembali, jadi saya harap kerja sama kalian semua" katanya penuh arti
Kesemua mereka berdiri dan sedikit menunduk kan Kepala nya sebagai tanda hormat
"Selamat datang kembali nyonya arumi mahesa" ucap salah satu dari mereka
Arumi dan juanda saling pandang dan tersenyum bersama pula
"Saya harap kalian semua yang ada di ruangan ini bisa menjaga rahasia. Dan perlakukan saya sama seperti yang lainnya" ucap arumi
"Baik nyonya muda" jawab mereka serentak
"Ya sudah kalian lanjut kan interview nya, saya sama arumi akan pergi sebentar" pamit juanda kepada yang lain
"Baik pak"
Lalu arumi dibawa pergi lewat jalan belakang. Dan bisik-bisik pun dimulai..
"Sudah-sudah, kita lanjutin interview nya" perintah Ardi sebagai wakil juanda
"Baik lah"
Sementara ini, juanda membawa arumi ke dalam ruangan nya.
Saat pintu di kunci, tiba-tiba juanda mengunci kedua pipi arumi dari dua belah sisi, dan mencium paksa bibir arumi dengan sangat lama sehingga arumi hampir kehilangan oksigen jika ia tak mendorong tubuh kekar itu
"Ha... ha... " nafas arumi tersengal-sengal di buat nya
"Kau ingin membunuh ku ya" kata arumi sembari mengelap sisa-sisa saliva Juan di bibir nya
Bukan nya marah, malah Juan tertawa kecil sambil berkacak pinggang
"Pakek ketawa lagi, dasar siluman rubah, nggak ada berubah nya"
Dan lagi, Juan merangkul pinggang arumi
"Ayolah sayank, aku cuma becanda. Aku tau aku banyak salah terhadap mu, aku mau meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah aku lakukan dulu. Aku tau mungkin saat itu aku sungguh sangat terlihat bodoh. Tapi kan kamu tau sendiri kalau aku di bawah pengaruh obat" juanda berusaha menjelaskan semuanya
Arumi melepaskan pelukan itu
"Dengar ya juanda mahesa, aku yang sekarang bukan lah aku yang dulu. Jadi, kamu jangan pernah bermimpi dan berharap supaya aku mau memaafkan mu"
Arumi bersedekap dada dan memalingkan wajahnya
"Aku tau aku salah. Tapi apa salah kalau aku meminta maaf atas semua kesalahan ku selama ini"
"Aku akan memaafkan mu itu pun tergantung pada kelakuan mu nanti"
"Oke, aku janji akan berusaha sebisa ku agar kau bisa memaafkan ku"
"Sekarang, apa kita berbaikan lagi" sambung juan
"Aku mau pulang, kau mau mempersiapkan keperluan ku untuk besok masuk kerja di hari pertama"
"Ya udah biar aku antar"
"Nggak usah biar aku pulang sendiri saja. Nanti apa kata semua orang kalau mereka melihat kamu jalan bersama ku. Aku tidak mau dikatakan kalau aku bisa kerja di sini karena adanya orang dalam. Jadi, biar kan aku pulang sendiri"
Juanda menarik nafas panjang
"Oke baik lah, tapi paling tidak, berikan nomor handphone mu agar aku tau keadaan mu"
Malas berdebat lagi, arumi pun langsung memberikan nomor handphone nya. Dan setelah itu ia pun pergi
"Aku akan berusaha untuk merebut hati mu lagi arumi" gumam nya
Keesokan harinya...
Arumi akan mulai bekerja hari ini. Dan ia berharap agar semua nya berjalan dengan lancar
Setibanya di kantor, di sudut hujung, sisi melihat arumi masuk kedalam kantor dengan pakain sama seperti karyawan lainnya, bukan nya pakaian office girl seperti yang mereka kenakan
"Eh, lihat lihat tuh" tunjuk sisi ke arah arumi berjalan
"Apa, kamu lihat apaan sih" senggol dewi ke lengan sisi
"Itu tuh lihat di sana, kayak nya dia seperti arumi" tunjuk sisi lagi
Baik dewi maupun Ratih, sama-sama melihat ke arah yang di maksud kan sisi tadi
"Iya ya sama" sahut dewi
"Mirip kali, kan kita tau kalau arumi tuh udah menghilang di telan bumi" sahut Ratih tak percaya
"Yaelah kalian nih. Dia tuh memang arumi. Masak sih kalian bisa lupa sama wajah nya arumi" sisi kesal karena ke dua teman nya itu tak mempercayai nya
Dan saat arumi benar-benar lewat di depan mereka...
"Nah tu tu lihat, bener kan dia arumi" ucap sisi menunjuk lagi
"Iya bener arumi. Tapi kok bisa beda gitu ya dia" ucap dewi
"Beda gimana maksud kamu, cantikan dia gitu dari pada aku, gitu" tanya Ratih terdengar sedikit marah
"Hehe... ya nggak gitu juga sih" dewi tersalah ngomong
"Emang cantikan dia lah ketimbang kamu" ucap sisi jujur
"Hust" dewi menyenggol lengan sisi agar diam
"Berani kamu datang kembali lagi arumi. kita lihat saja lagi apa yang akan aku lakukan kepada mu nanti. Aku atau kamu yang akan keluar dari kantor ini" gumam sinis Ratih sambil menyunggingkan senyuman jahat nya
****
Ardi langsung memperkenalkan arumi secara formal kepada staf pegawai yang lainnya. Namun tetap menyembunyikan siapa dia sebenar.
Dan bisik-bisik pun terdengar saat ardi telah pergi meninggalkan ruangan itu
"Kayak nya mereka ada hubungan khusus deh" bisik Sandra pelan tepat di telinganya pipit
"Kayak nya iya deh" sahut pipit berbisik pelan
Sandra, pipit, ayu dan cici, mereka adalah sekumpulan orang-orang yang sangat suka bergosip atau pun menyebar fitnah dajjal.
Arumi langsung duduk di meja nya. Dan teman sebelah nya adalah Mira. Sekali lihat saja, Mira langsung suka dengan arumi. Suka dalam kata Suka punya teman seperti arumi.
"Hai, nama ku arumi" sapa nya memperkenalkan diri nya
"Aku Mira" sahut nya
Arumi hanya melihat sebagian orang-orang yang tak menyukai kehadiran nya. Namun seperti nya masih banyak juga yang suka dengan kedatangan nya. Termasuk Mira teman di sebelah nya
Nemu lagi bela ketiga.
ini udah bela ketiga yang ku temukan sifatnya menjengkelkan.
yang satu, sok polos, yang satu nganu, yang ini lagi minta tas baru.
beli sendiri/Right Bah!/