Apa jadinya jika hidup di jaman para pendekar tidak bisa berlatih tenaga dalam?
." apakah kamu ingin menjadi kuat dan membalas dendam wira?"
"'iya tentu saja kek.."
" jika aku bilang kamu tidak bisa membalas dendam kamu percaya?"
" Wira kenapa kakek?"
Begini Wira,, 3 jari dibawah pusar ada satu titik vital sebagai pusat tenaga dalam pada manusia.
titik vital yang ada di dalam tubuh mu akibat pukulan Sura Keling,entah dia sengaja atau tidak , telah terluka sangat parah.
menurut perhitungan ku, kemungkinan besar telah hancur, semoga saja itu salah.
aku tak tau apakah di masa depan kamu bisa sembuh atau tidak, yang jelas untuk saat ini kamu tidak mungkin bisa membangkitkan tenaga dalam mu... entah sampai kapan..
maaf Wira..tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menolong mu, aku sangat berharap hitungan ku salah.
benarkah demikian? di dunia ini segala nya tak pasti, hanya satu yang pasti , yaitu mati !
cerita ini masih tersambung dengan cerita "tahta berdarah sang pangeran"!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menjadi rampok
Wira Sena memutuskan untuk mempelajari isi kitab di lembah bangkai ,tempat nya bagus ,pondok untuk beristirahat pun sudah tersedia, apalagi kurang nya?
di sisa hari ini dia memulai kegiatan nya dengan merapihkan pondok peninggalan nyi gendis, barang barang milik nyi gendis yang tidak mungkin dipakai oleh nya dia bakar,
nyi gendis meninggal kan banyak harta untuknya, satu peti besar penuh uang kepeng dan tiga kotak agak kecil berisi koin tembaga, koin perak ,dan koin emas tak percuma nyi gendis menjadi salah satu pimpinan tokoh hitam, harta yang dia kumpulkan memang luar biasa banyak.
di tempat tersembunyi Wira juga menemukan 3 kitab ilmu silat.
entah bagaimana dan darimana nyi gendis mendapat kan semua ini Wira tidak bisa menanyakannya , yang punya sudah mati.
Satu kitab bernama " sedot jiwa" berisikan tentang ilmu menyedot sari Pati kehidupan untuk menambah tenaga dalam dia bakar .
Wira tak ingin mempelajari nya , dia juga tak ingin ada lagi yang mempelajari ilmu yang dianggap nya sesat ini .
Wira Sena mengambil dua kitab yang berisi tentang ajian lari cepat ,bernama aji "titian Bayu"dan ilmu ringan tubuh bernama "layang kumintir" untuk dia pelajari, sebagai tambahan ilmu ilmu yang dia miliki.
Hari yang cerah di lembah bangkai , waktu yang pas untuk Wira membuka lembaran pertama tapak ombak, disana tertulis "
...Jurus tapak ombak "...
tingkat 1- 7 langkah dewa laut,
jurus langkah ajaib, gerakan nya seperti berdiri di perahu yang oleng di permainkan ombak, atau seperti langkah orang mabuk.
tingkat 2- Gelombang Pecah
Pukulan berantai, satu kali kena pukul seolah telah dipukuli 20 kali.
tingkat 3 – Gelombang Laut Dalam
Pukulan mengandung angin sekuat tornado
tingkat 4– Gelombang Pasang
Pukulan lembut yang menghancurkan organ vital lawan dari dalam,
tingkat 5– Tapak Dewa Laut
Pukulan berat bertenaga mengandung hawa panas, lawan yang terkena pukulan ini pasti akan gosong, tapi pukulan ini bukan pukulan jarak jauh.
tingkat 6– Tapak Badai Samudra
Pukulan jarak jauh yang mengeluarkan seratus bayangan tapak angin ribut mengandung hawa panas,
tingkat 7- Amarah Dewa Laut
Jurus pamungkas— malih rupa menjadi raksasa dengan warna kulit biru nila, bersenjata tombak trisula warisan Batara Baruna ,dewa penguasa lautan, saat pukulan ini dilepaskan, memicu terjadinya fenomena alam ,langit gelap ,hujan dan petir,seperti sedang terjadi badai .
Wira mulai mempelajari tingkat pertama jurus tapak ombak, " 7 langkah dewa laut"
7 langkah dewa laut adalah jurus unik dan aneh , gerakan jurus nya , persis sama dengan langkah langkah orang mabuk tuak, sempoyongan kesana kemari, kadang berjongkok,kadang seperti akan lari,tiba tiba berbalik , gerakannya lambat seolah tak bertenaga, tapi jangan salah..tiap kepalan nya telah berisi tenaga dalam, tendang ngan bukan asal tendang, tendangan itu selalu mengincar titik titik vital pada tubuh.
Disela sela latihan tapak ombak ,Wira juga sekalian melatih ilmu ringan tubuh layang kumintir dan aji Titian Bayu.
Memang kebangetan si Wira Sena ini, dia berhasil menguasai tapak ombak tingkat lima hanya dalam waktu kurang dari satu tahun ! Aji Titian angin dan layang kumintir pun telah dia kuasai sempurna
Di sela hari nya , Wira terkadang keluar lembah , dia membeli keperluan hidup nya di sebuah kampung bernama kampung tambun.
Memang disekitar pegunungan welirang ini banyak tersebar kampung kampung, hanya saja kampung tambun merupakan kampung terdekat dengan lembah bangkai, Wira lebih memilih kampung tambun daripada kampung lain nya.
Hari ini Wira datang ke kampung tambun,karena persediaan beras nya habis
" tumben sepi, pada kemana mang??"
sosok Wira yang tampan dengan rambut perak nya tentu membuat dia mudah dikenali orang
" eh den Wira..anu den.. biasa..habis ada kejadian.."
" kejadian? Kejadian apa? eh iya ..pesan makan seperti biasa ya mang.."
sambil makan Wira asik mendengarkan pemilik warung bercerita,
kampung tambun di pimpin Ki Jarwo, lelaki tengah baya, Ki Jarwo juga tuan tanah disini, menguasai hampir separuh sawah dan ladang,
penduduk disini banyak yang bergantung hidup pada Ki Jarwo sebagai tenaga penggarap.
Ki Jarwo sangat ditakuti, dia kejam para pekerja nya diberi upah semau nya, kadang jika hasil panen nya tidak memuaskan pekerja itu tidak mendapat apa apa.
kasihan..sudah berbulan bulan bekerja keras saat panen tidak bisa dapat gaji..!
Sebuah cerita klasik yang pasti ada dimana saja ,menggambar kan betapa tak berdaya nya orang kecil dihadapan kekuasaan dan kekuatan !
mendengar cerita seperti ini,
pesan ibunya terngiang kembali " jadilah kuat,...balaskan dendam kami yang lemah ini nak..."
Wira Sena tak merasa dirinya sudah kuat, dia hanya merasa jika dia tidak bertindak, ya kebangetan amat , sudah diberi kemampuan masih tak peduli..!
Dengan cara nya sendiri Wira Sena memutus kan membantu,
seperti kisah "Robin hood" dia bergerak dikesunyian malam.
Rumah juragan Jarwo sunyi, hanya ada empat orang yang terlihat berjaga.
Wira sudah mengenakan penutup dari kain ala ninja, dari balik pohon dia bergerak
" tuk .tuk."
dengan mudah Wira melumpuhkan penjaga, masuk ke dalam rumah juragan Jarwo Tampa hambatan, rumah juragan Jarwo luas ,banyak kamar nya , terpaksa tiap kamar dia periksa,semua kamar kosong , tak ada apa apa di dalam nya, hingga sampai pada satu kamar yang tersisa , kamar ini terkunci
" klik"
dengan mengerahkan sedikit tenaga , pintu kamar dapat dia buka, juragan Jarwo terlihat sedang menindih seorang di atas ranjang, Wira gelagapan, adegan dengan nyi gendis terulang di benak nya !
Wira mengatur nafas menenangkan diri, dia tak mau lagi buang waktu, takut tak kuat,
" brak..."
Wira melemparkan tubuh juragan Jarwo yang sedang asik asik nya, hingga tidak mendengar ada orang masuk kamar..
" ahhhhh..." suara perempuan menjerit terdengar,
" pakai bajumu.."
Wira tak berani melihat tubuh lawannya, dia bergegas menghampiri juragan Jarwo yang masih kebingungan,
" plak..."
Wira menampar,Ki Jarwo tersadar
" bajingan...tolonggg"
" plak .. plak.."
Wira menampar lagi, kali ini lebih kuat, gigi juragan Jarwo sampai terlompat.
" brisik...sekali lagi teriak nyawa mu melayang, cepat keluarkan harta mu.."
" harta ? harta apa..aku tak pu...aghhhh"
Wira mematahkan tangan juragan Jarwo, lalu dia baru sadar juragan Jarwo bugil, senyum Wira terkembang dia tau apa yang paling di takutkan lelaki .
" sekali lagi berkilah, aku sunat anu mu..biar jadi pajangan saja..!"
" ahhhhh..jangan jangan..baik baik "
Wira Sena menggasak habis harta juragan Jarwo, dengan cepat dia menghilang di kegelapan.
Malam itu Wira bekerja keras, uang hasil rampasan dari Ki Jarwo dia sebarkan di sepuluh kampung, rumah per rumah, aji tapak Bayu dan layang kumintir sangat berguna untuk pekerjaan seperti ini.
Esok pagi semua gempar, peristiwa perampokan di rumah juragan Jarwo tersebar,
orang orang miskin baru menyadari darimana uang yang mereka temukan di pekarangan rumah tadi pagi.
mereka menggenggam erat koin kepeng itu, tidak ada satupun yang mau melaporkan kejadian ditemukan nya uang di rumah mereka , malah dalam hati nya mereka berkata " terimakasih, peduli setan dengan juragan Jarwo.."
ada tak kurang dari 10 kampung dan tiran lokal di sekitar pegunungan welirang ini, Wira melakukan aksi nya dengan berpindah pindah kampung,dia menciptakan teror bagi para tuan tanah ,membuat si tuan tanah tak pernah nyenyak dalam tidur malam nya .
Wira punya banyak waktu,jadi pekerjaan itu tidak memberat kan nya, malah semakin lama semakin mengasik kan !
Kesempurnaan datang dari gabungan disiplin, konsisten dalam berlatih dan jam terbang yang disebut pemahaman bertarung jika dalam dunia Wira Sena .
Seiring dengan kemajuan tingkat ilmu ilmu yang dia miliki,Kebiasaan nya menjadi "Robin hood" secara tak sengaja malah membuat pemahaman bertarung nya semakin matang, perkelahian dengan para penjaga sudah seperti praktek dari latihan latihannya ,