NovelToon NovelToon
Dermaga Cinta Sang Kapten

Dermaga Cinta Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Menikahi tentara
Popularitas:98.7k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Setelah hubungannya tidak mendapat kejelasan dari sang kekasih. Kapten Prayoda, memutuskan untuk menyerah. Ia berlalu dengan kecewa. Empat tahun menunggu, hanyalah kekosongan yang ia dapatkan.

Lantas, ke dermaga mana akan ia labuhkan cinta yang selama ini sudah berusaha ia simpan dengan setia untuk sang kekasih yang lebih memilih karir.

Dalam pikiran yang kalut, Kapten Yoda tidak sengaja menciprat genangan air di bahu jalan pada seorang gadis yang sedang memarkirkan motornya di sana.

"Sialan," umpatnya. Ketika menoleh, gadis itu mendapati seorang pria dewasa tampan dan gagah bertubuh atletis memakai baret hijau, berdiri resah dan bersalah. Gadis itu melotot tidak senang.

Pertemuan tidak sengaja itu membuat hari-hari Kapten Prayoda tidak biasa, sebab bayang-bayang gadis itu selalu muncul di kepalanya.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Ikuti juga ya FB Lina Zascia Amandia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Kedatangan Iqbal Kecewa Yoda

     Pagi itu, cahaya mentari menyusup lewat tirai tipis di dalam klinik. Amira sudah lebih segar dibanding malam sebelumnya. Lututnya memang masih terasa nyeri, tapi dokter memastikan ia bisa dirawat di rumah.

     “Alhamdulillah, Amira sudah boleh pulang,” ujar Daisya dengan senyum lega. Ferdi pun mengangguk, segera mengurus administrasi.

     Amira duduk di ranjang, hatinya penuh rasa syukur. Ada sedikit bayangan wajah Yoda yang semalam begitu sabar menemaninya. Tapi ia memilih diam, tidak berkomentar apa pun di depan kedua orang tuanya.

     Tak lama, mereka pun pulang. Mobil keluarga melaju perlahan, membawa Amira pulang ke rumahnya. Gadis itu bersandar di bahu ibunya sepanjang jalan, sesekali meringis karena lututnya masih perih.

     Siang harinya, Yoda datang kembali ke klinik dengan penuh semangat. Tangannya membawa bungkusan berisi makanan sehat dan bunga kecil yang tadi pagi sempat ia beli di pinggir jalan. Langkahnya mantap, wajahnya penuh harapan untuk bisa bertemu Amira lagi.

     Namun, begitu sampai di ruang rawat yang semalam, ranjang itu sudah kosong. Tirai terlipat rapi, aroma antiseptik masih tercium, tapi Amira sudah tidak ada.

     “Perawat… pasien di sini ke mana ya?” tanyanya tergesa.

     “Oh, yang perempuan itu? Sudah pulang tadi pagi, Pak. Kondisinya sudah lebih baik, jadi dokter izinkan rawat jalan.”

     Jawaban itu menghantam hati Yoda. Ia berdiri kaku, genggamannya pada bunga sedikit mengendur. Ada rasa kecewa yang sulit disembunyikan. Ia sudah menyiapkan kalimat sederhana untuk menyemangati Amira, tapi ternyata kesempatan itu hilang begitu saja.

     “Baik, terima kasih, Mbak…." ucapnya lirih.

     Ia keluar dari klinik dengan langkah pelan, seolah semua semangatnya tadi pagi runtuh. Di dalam mobilnya, Yoda duduk termenung. Bunga itu kini tergeletak di kursi samping, seakan ikut kehilangan semangat.

     Sementara itu, kabar kecelakaan Amira sudah sampai ke telinga Iqbal. Ia mengetahuinya dari seorang teman yang kebetulan lewat di jalan kemarin. Hatinya langsung terguncang.

     "Amira, kecelakaan?"

     Tanpa banyak pikir, Iqbal memacu mobilnya menuju rumah orang tua Amira. Wajahnya tegang, pikirannya kalut. Meski hubungan mereka belum jelas dan entah akan seperti apa nantinya, tapi jauh di dasar hatinya, ia masih menyimpan rasa bersalah dan ..., mungkin juga masih ada cinta.

     Sampai di depan rumah itu, ia menarik napas panjang, lalu memarkir mobil di halaman. Tangannya sempat gemetar ketika menekan bel.

     Pintu terbuka. Ferdi muncul dengan wajah terkejut. “Iqbal?”

     “Iya, Om… saya dengar Amira kecelakaan. Apa benar? Bagaimana keadaannya?” tanyanya terburu-buru.

     Ferdi sempat terdiam. Ia tidak menyangka Iqbal masih peduli. “Masuklah dulu. Amira ada di kamar, sedang istirahat.”

     Iqbal melangkah masuk dengan hati berdebar. Daisya menyambutnya di ruang tamu dengan wajah hati-hati. Ada keraguan, tapi juga pengertian.

     “Silakan lihat, tapi jangan lama-lama. Amira butuh banyak istirahat,” ucap Daisya pelan.

     Iqbal mengangguk. Langkahnya menuju kamar terasa berat sekaligus penuh kerinduan. Begitu pintu kamar terbuka, ia melihat Amira berbaring dengan selimut putih, wajahnya pucat tapi tetap cantik di matanya.

     “Amira…." panggilnya lirih.

     Amira membuka mata perlahan. Seketika ia terperanjat melihat Iqbal berdiri di sana. Ada campuran marah, terkejut, sekaligus getir di wajahnya.

     “Kak Iqbal… ngapain ke sini?” suaranya lemah, tapi tegas.

     Amira masih ingat sikap Iqbal saat dirinya makan di kafe Stroberi. Iqbal merasa ilfeel ketika melihat Amira makannya banyak dan cepat. Lalu ketika seorang rekan sesama Polisi tiba-tiba masuk, Iqbal terlihat lebih nyaman bicara dengan Polwan itu.

     Hati Amira kembali mengeras, tapi dia berusaha untuk tetap tenang.

     Iqbal mendekat, duduk di kursi samping ranjang. “Aku dengar kamu kecelakaan. Aku cemas, Amira. Aku nggak bisa diam.”

     Amira menarik napas dalam. “Aku sudah baikan. Aku hanya butuh istirahat." Amira menjawab tanpa menatap Iqbal. Iqbal tahu, Amira masih merasa tidak nyaman dengan sikapnya di kafe Stroberi waktu itu.

     "Syukurlah kalau kamu sudah baikan. Aku harap kamu segera pulih, ya." Iqbal membalas dengan menyelipkan kalimat perhatian.

     Amira hanya mengangguk, dia tidak memberi respon apa-apa, sehingga membuat Iqbal salah tingkah.

     Untuk beberapa saat Amira masih diam, dia tidak tahu harus berkata apa lagi untuk membalas laki-laki yang tidak tulus menerima apa adanya dirinya itu.

     "Iya, aku sudah baikan, kok. Untungnya kemarin aku segera dilarikan oleh Kak Yoda. Kalau Kak Yoda tidak kebetulan lewat di jalan itu, mungkin aku tidak segera dibawa ke klinik."

     Iqbal terperangah mendengar nama Yoda disebut. Hatinya diremas rasa cemburu yang tiba-tiba.

     "Yoda, om tentara itu? Ternyata dia lebih menarik perhatian Amira." Iqbal membatin.

      Di saat bersamaan, Yoda yang sempat kecewa karena tidak menemukan Amira di klinik, akhirnya memberanikan diri untuk mendatangi rumah orang tua Amira.

     “Sekali lagi aku harus coba. Aku nggak bisa berhenti sampai tahu dia benar-benar baik-baik saja,” gumamnya sambil mengemudi menuju rumah orang tua Amira.

     Mobilnya berhenti di depan rumah itu. Namun, langkahnya terhenti begitu ia melihat sebuah mobil asing sudah terparkir rapi di halaman, mobil yang sangat ia kenal. Mobil Iqbal.

     Jantung Yoda berdetak keras. Tangannya mengepal di setir. “Iqbal… jadi dia masih datang juga.”

     Hati Yoda remuk. Semua harapan yang sempat tumbuh semalam mendadak terasa hampa. Bayangan tentang restu orang tua Amira, tentang kesempatan baru, kini seakan menguap begitu saja.

     Ia tidak turun dari mobil. Dari kejauhan, Yoda hanya menatap rumah itu dengan pandangan penuh luka.

     “Kalau Iqbal masih ada di sana, apa aku memang nggak punya tempat di hati Amira?” bisiknya getir.

     Bunga yang sejak tadi ia simpan di mobil kembali mencuri perhatiannya. Tangannya memegang erat bunga itu, lalu memandanginya lama-lama. Bunga itu jadi saksi betapa ia berharap, tapi kini hanya menambah luka.

     Dengan napas berat, Yoda meletakkan bunga itu di kursi lagi. Ia menyalakan mesin mobil, lalu pergi pelan. Dadanya terasa sesak, matanya panas menahan kecewa.

     Di dalam rumah, Amira masih bergeming. Iqbal berusaha berbicara, tapi gadis itu tetap diam. Daisya akhirnya masuk, memberi tanda pada Iqbal untuk keluar.

     “Nak Iqbal, sepertinya Amira masih ingin istirahat. Sekarang biarkan Amira istirahat.”

      Iqbal menghela napas panjang. "Baik, Tante. Saya pamit."

     Saat berjalan keluar, Iqbal tidak sadar bahwa baru saja ia membuat seseorang di luar sana patah hati untuk kedua kalinya.

     Yoda sudah pergi, menyisakan jejak keheningan di jalan yang ia lalui.

     Dan di dalam kamar, Amira memejamkan mata rapat-rapat, ia sebenarnya tidak ingin bersikap dingin seperti tadi. Namun, Amira tidak ingin kembali memberi harapan pada Iqbal, kemudian Iqbal mendekatinya hanya untuk meminta Amira berubah sesuai inginnya.

     "Aku sudah tahu Kak Iqbal tidak tulus padaku. Jadi, untuk apa aku beri dia kesempatan?"

1
Nurminah
lanjutkan
dyah EkaPratiwi
semoga lancar pengajuan
Ayudya
amin semoga di lulus kan kk
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak doanya.
total 1 replies
citra marwah
aku itu hbis baca yoda di Aika...salah ku sih baca ini dlu sblm baca Aika q jadi gemes sama yoda yg dlu masih jahat,,,tapi mau gmana lagi salah nya q baru nemu cerita ini...😄
Lina Zascia Amandia: Iya ya... hahahha...
total 1 replies
Ayudya
semoga dokter serela ga buat yg aneh aneh.sukses selalu buat kk thor
Marya Dina
aminn
semoga amira yoda lolos babak 40🤲🤲🤲🤲🤲
Rina
Tenang Mira semua lagi on proses 🫢
Semoga dokter Serelia gak buat ulah ya 😡🙏🏻
Esther Lestari
jangan sampai Serelia denger kabar ini dulu...
bisa bahaya
Arin
Amira sudah gak sabar menuju halal ternyata
Lina Zascia Amandia
Haduhhh, sebetulnya bab ini udah sy up kemarin, tp baru pagi ini diterbitkan Noveltoon. Ntoon ini kadang2 bikin pembaca memnunggu.
Lina Zascia Amandia: Iya Kak br td pagi sama Ntoon diterbitkan sampai retensinya anjlok.
total 2 replies
Ikaaa1605
Double up mba othor
Lina Zascia Amandia: Nanti siang ya Kak. Ini pun bab yg up hr kmrn. Tapi baru diterbitkan pagi ink sama. Noveltoon. Sabar ya.
total 1 replies
dewi_nie
tingkah Yoda seperti ABG baru jatuh cnta
Supryatin 123
lnjut thor
Rina
Semoga segala sesuatunya dilancarkan ya Yoda dan kamu bisa bahagia 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Patrick Khan
.kpn sah nya nie yodaamira . keburu yoda tambah usia 🤭🤭🤣🤣🤣
Ikaaa1605
Wkwkwkwkwk
Marya Dina
jitak aja pak hari.🤭🤭
Ayudya
mang ya kalau papa Harimurti ini keponya tinggi banget
Esther Lestari
niatnya bikin kejutan jadi gagal ya Yoda....orangtua Yoda penasaran sampai ngintip Yoda lagi vcall sama Amira😄
citra marwah
😄😄😄😄😄😄Bapak nya Udh gak sabar nimang Cuci wah ini mh gak lama lagi bakal mantu 🤣
citra marwah: cucu....waduh typo saking semangat nya ngetik upps🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!